IPA Kimia

Mengungkap Proses Korosi: Penyebab dan Proses Terjadinya

Written by Adila V M

Tahukah kamu bahwa korosi adalah proses alami yang terjadi pada logam, di mana logam tersebut secara perlahan mengalami kerusakan akibat reaksi kimia dengan lingkungan di sekitarnya? Fenomena ini terjadi ketika logam bereaksi dengan unsur-unsur seperti oksigen, air, atau zat kimia lainnya, mengakibatkan perubahan struktural yang dapat mengurangi kekuatan dan daya tahan material tersebut. Korosi dapat menyebabkan berbagai masalah, mulai dari kerusakan kecil pada benda-benda sehari-hari hingga kegagalan serius pada struktur penting seperti jembatan, gedung, dan alat transportasi.

Artikel ini akan mengupas tuntas penyebab utama terjadinya korosi, faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta bagaimana proses korosi tersebut berlangsung. Memahami mekanisme korosi sangat penting agar kita bisa mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk melindungi berbagai jenis material dari kerusakan yang dapat mengganggu fungsinya. Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang korosi, kita dapat memperpanjang umur material dan meningkatkan ketahanan infrastruktur yang ada di sekitar kita.

Apa Itu Korosi?

Korosi adalah proses degradasi material, terutama logam, akibat reaksi kimia atau elektrokimia dengan lingkungan sekitar. Proses ini biasanya terjadi ketika logam berinteraksi dengan air, oksigen, atau zat-zat korosif lainnya, yang menyebabkan kerusakan pada permukaan dan struktur logam. Korosi sering kali terlihat dalam bentuk karat pada besi, yang muncul sebagai lapisan berwarna cokelat yang mengindikasikan adanya oksidasi.

Korosi dapat dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain korosi uniform, korosi pitting, korosi intergranular, dan korosi galvanik, masing-masing memiliki karakteristik dan penyebab yang berbeda. Misalnya, korosi uniform terjadi secara merata di seluruh permukaan logam, sedangkan korosi pitting ditandai dengan pembentukan lubang kecil yang dapat memperlemah integritas struktur.

Kimia Lingkungan

Dalam buku Kimia Lingkungan ini dibahas tentang pengertian dan istilah-istilah yang sering ditemukan di dalam Kimia Lingkungan, berbagai kasus lingkungan yang berhubungan dengan zat kimia, sifat dan komposisi air, pencemaran air, pengolahan air minum dan pengolahan limbah cair, sifat dan komposisi atmosfer, pencemaran udara, pencemaran darat, dan toksikologi lingkungan. Pembahasan ditekankan pada hubungan senyawa kimia dengan pencemaran, terutama sumber pencemar, reaksi kimia, pengaruh terhadap lingkungan dan kesehatan, serta upaya menguranginya. Undang-undang, Peraturan Pemerintah dan Keputusan Menteri yang relevan dengan topik bahasan juga disertakan sebagai lampiran pada akhir bab agar pembaca dapat lebih mudah memahami kebijakan dan usaha yang telah dilakukan pemerintah dalam penataan dan penanganan lingkungan di Indonesia.

Faktor Penyebab Korosi

sumber: Orami

Korosi dapat dipicu oleh berbagai faktor yang berinteraksi dengan material, terutama logam. Beberapa faktor utama yang menyebabkan terjadinya korosi meliputi:

1. Lingkungan

Kelembaban dan suhu memainkan peran penting dalam proses korosi. Lingkungan yang lembab dan panas dapat mempercepat reaksi kimia yang menyebabkan korosi. Misalnya, air hujan yang asam dapat meningkatkan laju korosi pada logam, terutama besi.

2. Kualitas Air

Air yang mengandung garam, asam, atau bahan kimia lainnya dapat mempercepat proses korosi. Misalnya, air laut yang kaya akan garam dapat menyebabkan korosi yang lebih cepat pada struktur logam yang terpapar.

3. Oksigen

Kehadiran oksigen dalam lingkungan dapat mempercepat reaksi oksidasi yang menyebabkan korosi. Oksigen berperan dalam pembentukan karat pada besi, di mana besi bereaksi dengan oksigen dan air untuk membentuk besi oksida.

4. Komposisi Material

Jenis dan komposisi logam yang digunakan juga mempengaruhi kerentanannya terhadap korosi. Logam tertentu, seperti besi, lebih rentan terhadap korosi dibandingkan dengan logam lain seperti stainless steel yang memiliki ketahanan lebih baik terhadap lingkungan korosif.

5. Kontak dengan Logam Lain

Korosi galvanik dapat terjadi ketika dua jenis logam yang berbeda bersentuhan satu sama lain dalam lingkungan yang lembab. Logam yang lebih reaktif akan mengalami korosi lebih cepat dibandingkan dengan logam yang kurang reaktif.

Dengan memahami faktor-faktor penyebab korosi, kita dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang lebih efektif, seperti pemilihan material yang tepat, penggunaan pelindung, dan penerapan teknik pemeliharaan yang baik.

Limbah Kimia dalam Pencemaran Udara dan Air

Untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia yang terdiri dari kecukupan pangan, sandang, pemeliharaan kesehatan dan pendidikan, diperlukan kegiatan industri dimana kegiatan ini merupakan sebuah usaha untuk mengubah sumber daya alam, energi, teknologi dan sumber daya manusia menjadi suatu produk barang atau jasa. Ketika jumlah penduduk masih kecil. limbah senyawa kimia belum merupakan isu internasional. Namun dewasa ini. isu limbah kimia dan nuklir merupakan isu kunci. Berbagai kegiatan industri secara tidak langsung akan menghasilkan limbah senyawa kimia yang nantinya berpengaruh terhadap pencemaran udara dan air permukaan tanah.

Pada umumnya, limbah kimia yang dihasilkan hampir di seluruh aspek industri modern merupakan limbah bahan kimia berbahaya dan beracun yang dimana penanggulangannya memerlukan perhatian khusus. Berkaitan dengan itu, pihak Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah mengeluarkan Undang-Undang dan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan pengendalian lingkungan hidup dan pengendalian dampak lingkungan hidup. Adapun peraturan yang terkait dengan lingkungan hidup diantaranya adalah Undang-Undang no 23 tahun 1997 mengenai pokok-pokok pengelolaan lingkungan hidup; UU No 5 tahun 1984 tentang perindustrian yang implementasinya dilakukan melalui Peraturan Pemerintah no. 51 tahun 1993 tentang AMDAL dan yang lainnya. Isi buku ini diharapkan dapat menjadi peta petunjuk atau tongkat komando bagi semua pihak, terutama mahasiswa dan ilmuwan peneliti, serta para penggiat dan pecinta lingkungan.

Proses Terjadinya Korosi

Korosi adalah proses alami yang terjadi ketika logam mengalami reaksi kimia dengan lingkungan sekitarnya, biasanya dengan air, oksigen, dan zat korosif lainnya. Proses ini dapat dibagi menjadi beberapa tahap yang saling terkait:

1. Inisiasi

Proses korosi dimulai ketika ada ketidaksempurnaan pada permukaan logam, seperti goresan atau retakan. Ketidaksempurnaan ini memungkinkan air dan oksigen untuk masuk ke dalam struktur logam, menciptakan titik awal bagi reaksi korosi.

2. Reaksi Oksidasi dan Reduksi

Di bawah kondisi tertentu, seperti kelembaban dan keberadaan oksigen, logam seperti besi, akan mulai teroksidasi. Reaksi ini melibatkan pelepasan elektron dari logam, yang kemudian menjadi ion positif. Sedangkan pada tahap reduksi, elektron yang dilepaskan dalam reaksi oksidasi akan bereaksi dengan oksigen dan air untuk membentuk ion hidroksida.

3. Pembentukan Produk Korosi

Kemudian ion-ion yang terbentuk akan bergabung untuk membentuk produk korosi. Pada besi, produk ini adalah karat yang merupakan senyawa berwarna merah kecoklatan. Proses ini bisa menyebabkan kerusakan struktural pada logam dan mengurangi kekuatan serta integritasnya.

4. Persebaran Korosi

Korosi dapat menyebar ke area lain dari logam melalui jaringan retakan atau pori-pori, terutama jika ada elemen-elemen korosif dalam lingkungan, seperti garam atau asam. Hal ini menyebabkan korosi menjadi masalah yang serius, karena dapat merusak keseluruhan struktur logam jika tidak ditangani.

5. Faktor Lingkungan

Proses korosi sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti kelembaban, pH, suhu, dan keberadaan ion korosif. Lingkungan yang lebih lembab dan asam cenderung mempercepat proses korosi, sedangkan kondisi yang lebih kering dapat memperlambatnya.

Dengan memahami proses terjadinya korosi, kita dapat mengembangkan metode pencegahan yang lebih efektif, seperti pelapisan, penggunaan inhibitor korosi, dan pemeliharaan rutin untuk memperpanjang umur dan menjaga kualitas material logam.

Kimia Dasar

Buku ini memuat beragam materi mata kuliah Kimia Dasar yang difokuskan untuk tingkat Perguruan Tinggi. Selain seputar teori dasar kimia, buku ini membahas topik-topik penting lainnya, seperti Stoikiometri, Struktur Atom, Reaksi Kimia, Gas, Sifat-Sifat Larutan, Termodinamika, Kinetika Kimia, Kesetimbangan Kimia, Kesetimbangan Asam Basa dalam Larutan Air, Hasil Kali Kelarutan, Elektrokimia, Kimia Inti, Zat Cair dan Perubahan Fasa, serta Kimia Organik.

Uraian penjelasan seputar Kimia Dasar dalam buku ini disajikan secara ringkas dan runut. Sehingga, pembaca diharapkan dapat memahaminya dengan lebih mudah. Selain materi dan rumus-rumusnya, buku ini juga menyajikan beragam latihan soal dan cara penyelesaiannya. Tak hanya itu, buku ini juga menyajikan tabel periodik unsur di bagian depan agar para pembaca lebih terbantu dalam memahami materi dan penyelesaian soal-soal yang ada.

Bagaimana Mencegah Terjadinya Korosi

Mencegah korosi adalah langkah penting untuk memperpanjang umur material, terutama logam, yang sering terpapar lingkungan yang korosif. Berikut beberapa cara efektif untuk mencegah terjadinya korosi:

1. Penggunaan Material yang Tahan Korosi

Memilih material yang intrinsik lebih tahan terhadap korosi, seperti stainless steel, aluminium, atau paduan tertentu, dapat mengurangi risiko korosi. Material ini memiliki lapisan oksida yang melindungi permukaan logam dari reaksi korosif.

2. Pelapisan

Penerapan pelapis atau cat pelindung pada permukaan logam dapat menghindari kontak langsung dengan lingkungan korosif. Pelapis ini bisa berupa cat, lapisan galvanis, atau bahan kimia yang membentuk lapisan pelindung di permukaan.

3. Pengendalian Lingkungan

Mengurangi kelembaban dan menjaga suhu lingkungan tetap stabil dapat memperlambat proses korosi. Misalnya, menggunakan dehumidifier di area penyimpanan logam atau menjauhkan material dari sumber kelembaban dapat membantu.

4. Perawatan Rutin

Melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan secara berkala pada struktur atau peralatan logam dapat mendeteksi tanda-tanda awal korosi. Segera mengatasi kerusakan atau goresan pada permukaan logam dapat mencegah korosi lebih lanjut.

5. Menghindari Kontak dengan Logam Berbeda

ika memungkinkan, menghindari kontak antara logam yang berbeda dalam kondisi lembab dapat mengurangi risiko korosi galvanik. Jika tidak dapat dihindari, penerapan isolasi seperti cat atau bahan penghalang dapat digunakan.

6. Menggunakan Bahan Kimia Penghambat Korosi

Beberapa bahan kimia dapat digunakan untuk menghambat proses korosi, baik dalam air maupun pada permukaan logam. Penggunaan inhibitor korosi ini dapat membantu melindungi logam dari reaksi korosif.

Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan ini, kita dapat secara signifikan mengurangi risiko korosi dan memperpanjang masa pakai material serta infrastruktur yang terbuat dari logam.

Kesimpulan

Tidak bisa dipungkiri, korosi adalah proses yang tak terhindarkan dalam kehidupan sehari-hari yang dapat mengakibatkan kerugian signifikan jika tidak ditangani dengan baik. Memahami penyebab dan faktor yang mempengaruhi korosi sangat penting untuk mengimplementasikan langkah-langkah pencegahan yang efektif.

Dengan menerapkan metode perlindungan seperti penggunaan pelapis, anodisasi, dan pemeliharaan rutin, kita dapat memperpanjang umur material dan infrastruktur serta mengurangi biaya perbaikan. Melalui upaya bersama dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan korosi, kita dapat menjaga keandalan dan keamanan berbagai sistem yang bergantung pada logam. Dengan demikian, investasi dalam pendidikan dan teknologi terkait korosi akan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan.

Pengolahan besi dan baja

Besi dan baja merupakan logam yang dibutuhkan oleh manusia sejak zaman dahulu. Pada zaman modern ini, manusia hampir 90% atau lebih menggunakan bahan-bahan yang terbuat dari besi atau baja, mulai dari alat yang sederhana sampai alat yang berat, seperti jarum sampai pada pesawat terbang. Bahan asal pembuat besi didapat dari dalam tanah berbentuk butir-butir logam dalam keadaan tercampur dengan zat-zat lainnya. Campuran semacam itu namanya bijih besi.

Penulis: Yasmin

About the author

Adila V M