Sosiologi

Contoh Mobilitas Sosial Horizontal: Pengertian, Jenis, dan Dampaknya

Written by Adila V M

Mobilitas sosial horizontal seringkali terabaikan, padahal memiliki peranan yang signifikan dalam dinamika kehidupan sosial kita. Secara sederhana, mobilitas sosial horizontal merujuk pada pergerakan individu atau kelompok dalam posisi sosial yang setara, tanpa adanya perubahan status atau pergeseran dalam hierarki sosial. Ini berbeda dengan mobilitas sosial vertikal, yang melibatkan perubahan status sosial ke arah yang lebih tinggi atau lebih rendah.

Meskipun terlihat tidak terlalu mencolok, mobilitas sosial horizontal mempengaruhi banyak aspek kehidupan kita, terutama dalam interaksi sosial dan perkembangan komunitas. Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam mengenai apa itu mobilitas sosial horizontal, jenis-jenisnya, serta bagaimana dampaknya dalam kehidupan sehari-hari. Mari kita simak bersama untuk memahami lebih jauh!

Pengertian Mobilitas Sosial Horizontal

Mobilitas sosial horizontal adalah pergerakan individu atau kelompok dari satu posisi sosial ke posisi sosial lainnya yang sejajar atau setara. Artinya, meskipun ada perubahan dalam hal pekerjaan, tempat tinggal, atau lingkungan sosial, status atau kedudukan sosialnya tetap tidak berubah. Pergerakan ini sering terjadi ketika seseorang berpindah pekerjaan dalam bidang yang sama atau berpindah ke lokasi geografis yang baru dengan kondisi sosial yang serupa.

Contohnya bisa dilihat pada seseorang yang pindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain dengan posisi yang hampir sama atau seorang pegawai yang dipindahkan ke cabang perusahaan yang berbeda namun dengan pekerjaan yang serupa. Meskipun terjadi perubahan, baik dari sisi tempat maupun profesi, posisi sosial mereka tetap berada di tingkat yang sama.

Mobilitas sosial horizontal juga bisa terjadi dalam kehidupan sosial atau budaya, misalnya ketika seseorang berpindah antar komunitas yang memiliki struktur sosial yang setara, namun tidak ada perbedaan yang signifikan dalam status atau pengaruh sosial mereka. Dengan kata lain, meskipun ada perubahan dalam kehidupan seseorang, mobilitas sosial horizontal tidak mempengaruhi kedudukan atau status mereka dalam hirarki sosial.

Ciri-Ciri Mobilitas Sosial Horizontal

Mobilitas sosial horizontal memiliki beberapa ciri yang membedakannya dengan jenis mobilitas sosial lainnya, seperti vertikal. Berikut adalah beberapa ciri-ciri utama dari mobilitas sosial horizontal:

  1. Posisi Sosial yang Tidak Berubah
    Ciri pertama dari mobilitas sosial horizontal adalah posisi sosial individu atau kelompok tetap tidak berubah meskipun ada pergerakan. Misalnya, jika seseorang berpindah pekerjaan dalam bidang yang sama atau pindah ke tempat tinggal yang baru namun tetap berada di kelas sosial yang sama, status sosialnya tidak akan terpengaruh.
  2. Perubahan Lingkungan atau Kondisi Eksternal
    Meskipun status sosial tetap, mobilitas sosial horizontal sering kali melibatkan perubahan dalam lingkungan, seperti pindah ke wilayah baru atau berpindah pekerjaan. Contoh sederhananya adalah seseorang yang pindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain dalam bidang yang sama, atau seseorang yang berpindah ke kota lain namun tetap menjalankan profesi yang serupa.
  3. Tidak Ada Perubahan dalam Kesejahteraan Ekonomi
    Salah satu ciri lainnya adalah bahwa perubahan yang terjadi tidak mempengaruhi kesejahteraan ekonomi secara signifikan. Misalnya, pindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain dengan gaji yang setara atau berpindah tempat tinggal ke lingkungan yang setara dalam hal status ekonomi.
  4. Kesamaan dalam Jenis Pekerjaan atau Profesi
    Orang yang mengalami mobilitas sosial horizontal cenderung tetap dalam jenis pekerjaan atau profesi yang sama. Pindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain yang sejenis atau berpindah perusahaan dalam industri yang sama tanpa ada perubahan signifikan dalam jabatan atau tanggung jawab adalah contoh nyata dari ciri ini.
  5. Relatif Stagnan dalam Hirarki Sosial
    Dalam mobilitas horizontal, individu atau kelompok tidak naik atau turun dalam hirarki sosial. Mereka tetap berada pada level sosial yang setara dalam masyarakat, meskipun ada pergeseran dalam kehidupan mereka, baik itu di tempat kerja maupun lingkungan sosial.

Sosiologi Perubahan Sosial

Contoh Mobilitas Sosial Horizontal dalam Kehidupan Sehari-hari

Berikut adalah beberapa contoh mobilitas sosial horizontal yang bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari:

  1. Pindah Pekerjaan dalam Bidang yang Sama
    Salah satu contoh mobilitas sosial horizontal yang paling umum adalah ketika seseorang berpindah pekerjaan, namun tetap berada dalam bidang yang sama. Misalnya, seorang guru yang berpindah dari satu sekolah ke sekolah lain, atau seorang desainer grafis yang berpindah ke perusahaan desain lain. Meskipun mereka mengubah tempat kerja, posisi sosial dan status ekonomi mereka cenderung tetap sama, karena pekerjaan yang mereka lakukan tidak berubah secara substansial.
  2. Pindah Tempat Tinggal ke Lingkungan yang Serupa
    Pindah ke tempat tinggal baru yang memiliki tingkat sosial dan ekonomi yang setara adalah contoh lain dari mobilitas sosial horizontal. Misalnya, seseorang yang pindah dari satu perumahan di kota ke perumahan lain yang juga berada di kawasan perkotaan dengan status sosial ekonomi yang serupa. Walaupun tempat tinggalnya berubah, status sosialnya tetap tidak terpengaruh.
  3. Pindah ke Divisi Lain dalam Perusahaan yang Sama
    Dalam dunia kerja, mobilitas horizontal bisa terjadi ketika seseorang berpindah ke divisi atau departemen lain dalam perusahaan yang sama tanpa adanya kenaikan jabatan. Misalnya, seorang pegawai di bagian pemasaran yang dipindahkan ke divisi komunikasi perusahaan dengan posisi yang setara. Pindahnya divisi ini tidak mengubah status sosial atau kesejahteraan ekonomi mereka, melainkan hanya perubahan lingkungan kerja saja.
  4. Mengubah Jenis Layanan atau Produk yang Diperjualbelikan
    Seseorang yang bekerja di bidang penjualan produk tertentu, misalnya elektronik, dan kemudian pindah untuk menjual produk lain yang masih dalam kategori yang sama, seperti alat rumah tangga, juga mengalami mobilitas sosial horizontal. Meskipun jenis produk yang dijual berubah, status dan posisi sosial di bidang penjualan tetap sama karena mereka masih berada dalam dunia perdagangan yang serupa.
  5. Perubahan Lokasi Bisnis dengan Segmentasi Pasar yang Sama
    Bagi seorang pengusaha, pindah lokasi usaha ke area lain yang memiliki pasar serupa juga bisa dianggap sebagai mobilitas sosial horizontal. Misalnya, seorang pemilik kafe yang pindah dari satu lokasi di pusat kota ke lokasi lain di kota yang berbeda, namun tetap menyasar pelanggan dengan demografi yang mirip. Dalam hal ini, meskipun tempat usaha berubah, posisi sosial pengusaha tersebut cenderung tidak berubah.

Sosiologi The Basics

Dampak Mobilitas Sosial Horizontal terhadap Individu dan Masyarakat

Berikut adalah beberapa dampak dari mobilitas sosial horizontal:

Dampak terhadap Individu

  1. Peningkatan Keterampilan dan Pengalaman
    Salah satu dampak positif dari mobilitas sosial horizontal bagi individu adalah peningkatan keterampilan dan pengalaman. Misalnya, ketika seseorang berpindah pekerjaan dalam bidang yang sama atau pindah divisi dalam perusahaan, mereka dapat memperoleh pengalaman baru yang memperkaya keterampilan mereka. Meskipun status sosial atau jabatan tidak berubah, pengalaman yang diperoleh bisa membantu individu dalam karier jangka panjang.
  2. Perluasan Jaringan Sosial
    Perpindahan tempat tinggal atau pekerjaan, meski dalam kategori horizontal, memungkinkan individu untuk bertemu dengan orang-orang baru dan memperluas jaringan sosial mereka. Dengan berinteraksi dalam lingkungan yang berbeda, mereka bisa membangun relasi yang bermanfaat untuk karier atau kehidupan sosial pribadi mereka.
  3. Kepuasan Kerja dan Kehidupan
    Mobilitas horizontal bisa memberikan individu kesempatan untuk merasakan lingkungan atau kondisi kerja yang lebih sesuai dengan preferensi mereka. Misalnya, pindah ke tempat tinggal yang lebih nyaman atau bekerja di divisi yang lebih sesuai dengan minat mereka bisa meningkatkan kepuasan hidup dan kerja, meskipun secara sosial mereka tetap pada posisi yang sama.
  4. Stabilitas Ekonomi
    Bagi individu yang memilih untuk berpindah pekerjaan atau lokasi, namun tetap dalam bidang yang sama, mobilitas horizontal dapat memberikan stabilitas ekonomi. Perpindahan ini memungkinkan individu untuk menemukan pekerjaan atau tempat tinggal yang lebih terjangkau atau lebih menguntungkan secara finansial, tanpa harus mengalami perubahan signifikan dalam penghasilan atau tingkat kehidupan.

Dampak terhadap Masyarakat

  1. Penyebaran Pengetahuan dan Keahlian
    Mobilitas sosial horizontal memungkinkan pengetahuan dan keahlian untuk tersebar di berbagai sektor atau wilayah. Misalnya, seorang guru yang pindah sekolah atau seorang pekerja yang berpindah divisi dapat membawa ide dan inovasi baru yang dapat diterapkan di tempat yang baru, memperkaya kualitas sumber daya manusia di masyarakat.
  2. Penyebaran Budaya dan Nilai
    Perpindahan tempat tinggal dalam masyarakat juga berkontribusi pada penyebaran budaya dan nilai-nilai. Individu yang berpindah dari satu komunitas ke komunitas lain dapat memperkenalkan budaya dan cara hidup baru yang memperkaya keberagaman di masyarakat. Hal ini bisa meningkatkan toleransi, pemahaman antar budaya, dan harmoni sosial.
  3. Mobilitas Ekonomi yang Sehat
    Ketika individu berpindah lokasi kerja atau tempat tinggal ke area yang memiliki ekonomi yang lebih baik atau peluang lebih besar, hal ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Sebaliknya, jika seseorang berpindah dari area dengan peluang terbatas ke tempat dengan lebih banyak peluang, ini juga dapat memperbaiki perekonomian individu dan menstimulasi pertumbuhan ekonomi lokal.
  4. Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Pelayanan
    Mobilitas sosial horizontal dalam konteks pendidikan dan layanan juga berdampak pada kualitas. Contohnya, seorang guru yang berpindah sekolah dapat membawa metode pengajaran yang lebih efektif, sementara seorang dokter yang pindah rumah sakit dapat memperkenalkan pendekatan baru dalam pelayanan kesehatan. Ini berpotensi meningkatkan standar layanan di masyarakat.

Dampak Negatif

Namun, ada juga beberapa dampak negatif dari mobilitas sosial horizontal. Salah satunya adalah ketidakpastian yang mungkin dirasakan oleh individu, terutama jika mereka pindah ke lingkungan yang tidak familiar atau lebih menantang. Meskipun posisi sosial tidak berubah, tantangan baru bisa menyebabkan stres dan rasa cemas yang memengaruhi kualitas hidup mereka.

Selain itu, kesulitan adaptasi bisa menjadi masalah, terutama dalam konteks pindah pekerjaan atau tempat tinggal. Masyarakat atau individu yang tidak dapat beradaptasi dengan perubahan ini bisa mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Sosiologi untuk Universitas

Kesimpulan

Secara keseluruhan, mobilitas sosial horizontal memang memberikan dampak yang menarik, baik bagi individu maupun masyarakat. Meskipun tidak melibatkan perubahan status sosial yang signifikan, pergerakan dalam hal pekerjaan atau tempat tinggal bisa membuka banyak peluang baru dan memperkaya pengalaman hidup. Ini adalah kesempatan untuk menjelajahi dunia yang lebih luas, bertemu dengan berbagai orang, dan memperluas jaringan sosial.

Tentu saja, penting untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan bijak agar dapat terus berkembang dalam karier dan kehidupan sosial. Dengan memahami konsep mobilitas sosial horizontal, kamu bisa lebih siap menghadapi berbagai tantangan dan memaksimalkan manfaat yang bisa diperoleh, tidak hanya untuk dirimu sendiri, tetapi juga untuk lingkungan sekitarmu.

Jangan lupa, jika kamu tertarik untuk mendalami lebih lanjut atau mencari buku-buku terkait, kamu bisa menemukan koleksi terbaik di Gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap menyediakan informasi dan produk terbaik untukmu. Ayo, bersama-sama kita #TumbuhBersama dengan Gramedia!

Penulis: Yasmin

About the author

Adila V M