ovulasi adalah – Mendengar istilah menstruasi atau PMS mungkin sudah tidak asing di telinga Grameds bukan? Tetapi bagaimana dengan istilah ovulasi? Apakah Gramaeds pernah mendengarnya? Tahukah Grameds bahwa dalam siklus menstruasi, perempuan tidak hanya mengalami menstruasi saja. Tetapi ada siklus yang berjalan, salah satunya adalah ovulasi atau dikenal pula dengan masa subur.
Mengetahui masa subur atau ovulasi ini sama pentingnya dengan mengetahui hari menstruasi. Terutama bagi Grameds yang saat ini sedang menjalan program hamil dan menanti kehadiran buah hati. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui ciri-ciri dari masa ovulasi dan fakta-fakta menarik di baliknya. Simak pengertian ovulasi dan penjelasan lebih lanjut dalam artikel satu ini ya!
Daftar Isi
Pengertian Ovulasi
Ovulasi adalah salah satu bagian dari siklus menstruasi yang terjadi pada seorang perempuan. Meskipun sering dinamai atau disamakan dengan masa subur, tetapi ovulasi dan masa subur rupanya sedikit berbeda. Tetapi, sebelum membahas mengenai perbedaan dari ovulasi dan masa subur Grameds perlu mengetahui pengertian dari ovulasi. Apa yang dimaksud dengan ovulasi?
Ovulasi adalah suatu proses yang terjadi ketika sel telur yang matang keluar dari ovarium, sehingga sel telur tersebut siap untuk dibuahi oleh sperma. Selama masa ovulasi ini, pasangan suami istri yang ingin memiliki buah hati disarankan untuk melakukan hubungan seksual.
Hal ini dikarenakan ovulasi adalah masa terbaik untuk merencanakan kehamilan dan peluang untuk hamil pun cukup besar, karena sel telur telah matang dan siap dibuahi oleh sperma tadi. Begitu pula sebaliknya, jika ingin menunda kehamilan maka sebaiknya suami istri tidak melakukan hubungan badan selama istri sedang dalam masa ovulasi agar dapat mencegah terjadinya kehamilan.
Ketika perempuan sedang dalam siklus menstruasi, maka ovarium akan menyiapkan beberapa sel telur yang matang untuk setiap bulannya. Kemudian sel telur matang yang paling siap pun akan dikeluarkan dari ovarium lalu masuk ke tuba falopi untuk menuju rahim. Setelah sel telur matang tadi masuk ke rahim, maka selanjutnya sel telur tersebut siap dibuahi oleh sperma.
Tetapi, sel telur yang matang tadi tidak bertahan selamanya ya, melainkan hanya selama 24 jam di dalam tuba falopi, sementara itu sperma dapat bertahan hingga 7 hari dalam vagina. Oleh karena itu, bagi Grameds yang sedang dalam program hamil dan mempersiapkan kehadiran buah hati disarankan untuk melakukan hubungan intim sejak dua hari sebelum masa ovulasi hingga 5 hari setelahnya.
Nah tadi dijelaskan bahwa ovulasi juga sering disebut sebagai masa subur, tetapi masa subur dan ovulasi ini memiliki beberapa perbedaan meskipun keduanya berkaitan erat dengan proses pada siklus menstruasi.
Lalu apa perbedaannya? masa subur adalah proses pematangan sel telur sebelumnya terjadi masa ovulasi. Masa subur terjadi pada lima hingga tujuh hari sebelum terjaidnya ovulasi. Contohnya, jika Grameds memiliki siklus menstruasi selama 28 hari, maka sabar subur dapat terjadi pada sekitar hari ke 10 hingga 14. Apabila Grameds melakukan hubungan intim pada masa tersebut, maka peluang kehamilan sekitar 20% hingga 30%.
Jadi, sekarang Grameds sudah paham kan tentang pengertian ovulasi dan mengapa mengetahui masa ovulasi penting, terutama bagi pasangan suami istri yang sedang mempersiapkan kehamilan.
Kalau Grameds adalah pasangan baru dan ingin segera memiliki momongan, Grameds bisa menyimak tips-tips dalam buku Do & Don’T Supaya Cepat Hamil. Dalam buku ini, akan dijelaskan apa saja faktor yang dapat menghambat dan menunda kehamilan. Tertarik? Beli bukunya hanya di gramedia.com!
Fakta-fakta Menarik Seputar Ovulasi
Grameds mungkin pernah mendengar beberapa mitos tentang ovulasi yang terkadang akan membingungkan. Agar tidak bingung, simak apa saja fakta menarik seputar ovulasi? Dikutip dari orami.co.id, berikut penjelasannya:
-
Siklus Ovulasi
Secara umum, siklus menstruasi pada perempuan berlangsung selama 28 hari, tetapi siklus normal berkisar antara 22 hingga 36 hari. Ovulasi biasanya terjadi dua minggu sebelum menstruasi dimulai. Oleh sebab itu, jika Grameds memiliki siklus menstruasi selama 28 hari, maka masa ovulasi dapat terjadi pada sekitar hari ke-14.
Pada masa ovulasi tersebut, hormon luteinizing (LH) akan meningkat secara signifikan, merangsang pelepasan sel telur atau ovum yang telah matang secara optimal. Lalu, di saat yang bersamaan, lendir serviks akan berubah menjadi lebih licin yang berguna untuk dapat membantu sperma jalan hingga mencapai ovum.
-
Masa Hidup dari Sel Telur
Selama masa ovulasi, sel telur akan tetap hidup selama 24 jam setelah melepaskan diri dari ovarium. Oleh karena itu, ketika berhubungan intim pada hari ovulasi, peluang untuk terjadi pembuahan dan kehamilan sangat tinggi. Akan tetapi, jika tidak terjadi pembuahan dalam waktu 24 jam setelah sel telur pergi dari ovarium, maka sel telur tersebut pun akan luruh.
-
Dapat Menyebabkan Rasa Nyeri dan Stress
Setiap orang bisa mengalami dampak yang berbeda saat mengalami ovulasi, seperti stres dan rasa nyeri. Oleh karena itu, jika sedang merencanakan kehamilan, disarankan untuk menghindari situasi yang dapat menyebabkan stres tambahan. Masa kehamilan terutama bagi Grameds yang hamil dengan anak pertama tentu bisa menjadi pengalaman yang cukup membuat galau. Contohnya seperti nutrisi apa yang tepat, adakah makanan pantangan dan lainnya.
Demi melahirkan anak yang sehat, tentu ibu hamil dan pasangan ingin merawat dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Grameds bisa mendapatkan informasi lengkap soal kehamilan dalam buku Hamil Tanpa Galau. Buku ini telah menyediakan informasi lengkap yang dikemas dengan bahasa mudah dimengerti untuk orang awam. Tertarik? Beli bukunya di gramedia.com!
-
Bisakah Berhubungan Badan dalam Ovulasi Menentukan Jenis Kelamin?
Tak jarang beberapa pasangan mengharapkan memiliki anak berjenis kelamin perempuan atau laki-laki dan sebelum ada metode yang tepat, ada metode bernama Shettles yang digunakan.
Metode satu ini dikembangkan oleh seorang dokter di Amerika bernama Landrum B. Shettles sejak tahun 1960-an. Ketika akan mengembangkan metode ini, ia mempelajari sel sperma ketika berhubungan seksual. Selain itu, ia juga mempelajari faktor lainnya seperti posisi ketika melakukan hubungan intim hingga pH dari cairan tubuh.
Melalui penelitian tersebut, Shettles dapat menentukan apakah ada faktor yang dapat menentukan sperma mampu mencapai sel telur lebih dahulu. Ia kemudian mendapatkan hasil penelitian bahwa jenis kelamin dari bayi dapat ditentukan oleh momen ketika sel sperma bertemu dengan sel telur.
Namun, metode Shettles ini dinilai belum akurat dan tepat untuk menentukan jenis kelamin bayi. Hingga saat ini, masih belum ada metode tepat untuk mengetahui jenis kelamin bayi termasuk masa ovulasi dan waktu berhubungan badan.
-
Sel Telur pada Perempuan
Setiap perempuan dilahirkan dengan jutaan sel telur yang belum matang. Sebagian besar sel telur tersebut akan diserap oleh ovarium sebelum mencapai usia dewasa muda.
Sementara itu, setengah dari sel telur sisanya akan menunggu siklus ovulasi dimulai. Hanya sekitar 300-500 sel telur yang akan mengalami kematangan sepanjang hidup. Tubuh pun akan memproduksi hormon bernama hCG ketika sel telur yang telah dibuahi menempel pada dinding rahim. Dibutuhkan beberapa hari bagi sel telur yang telah dibuahi untuk menempel pada dinding rahim.
Pada saat kelahiran, seorang bayi perempuan memiliki sekitar 2 juta telur. Sementara itu, ketika memasuki masa pubertas, jumlah dari sel telur pun akan turun menjadi kurang lebih 500.000.
-
Menstruasi Ketika Tidak Ovulasi
Meskipun tidak mengalami ovulasi, seorang perempuan tetap dapat mengalami menstruasi. Sebaliknya, perempuan juga dapat mengalami ovulasi meskipun tidak mengalami menstruasi.
-
Pengaruh Hormon Ketika Ovulasi
Terjadinya ovulasi disebabkan oleh dua hormon yang berbeda, yaitu hormon luteinizing (LH) dan hormon folikel stimulating (FSH). Kedua hormon ini dapat merangsang produksi folikel di dalam ovarium.
Setiap bulan, terdapat satu folikel yang akan tumbuh dan menghasilkan sel telur. Secara umum, hanya satu sel telur yang akan dilepaskan setiap siklus menstruasi.
Folikel ini juga bertanggung jawab dalam produksi estrogen. Estrogen memberikan sinyal kepada tubuh untuk memperdalam lapisan rahim sebagai persiapan penempelan sel telur. Ketika sel telur dilepaskan pada masa ovulasi, maka ukuran dari sel telur pun akan menjadi lebih kecil, bahkan lebih kecil dari kepala jarum pentul yang dapat dilihat langsung oleh mata manusia.
Kemudian, setelah sel telur dikeluarkan, kantong sel telur akan memproduksi hormon progesteron yang dapat mencegah terjadi pelepasan sel telur lainnya selama masa siklus. Sifat dari hormon progesteron mampu mencegah pelepasan sel telur dan kemudian hormon ini pun diaplikasikan pada pil-pil KB yang memiliki tujuan untuk dapat mencegah terjadi kehamilan.
-
Ciri Ketika Masa Ovulasi
Salah satu tanda fisik dari masa ovulasi adalah keluarnya lendir elastis dari vagina. Lendir ini merupakan indikator bahwa Grameds sedang berada dalam masa subur.
Sementara metode yang paling akurat untuk memverifikasi ovulasi adalah melalui pemeriksaan USG di rumah sakit atau melalui tes darah hormonal. Selain itu mengecek suhu tubuh pun dapat membantu mengetahui masa ovulasi. Ketika terjadi ovulasi, maka suhu tubuh seorang perempuan akan meningkat menjadi sekitar 36,4 hingga 37 derajat Celsius.
-
Fase Jendela Subur
Enam hari sebelum dan saat ovulasi, terdapat fase yang sering disebut sebagai “jendela kesuburan”. Fase ini adalah periode waktu di mana hubungan seksual memiliki potensi untuk mengakibatkan kehamilan.
Setelah berhubungan intim, sperma mungkin dapat bertahan di saluran tuba selama beberapa hari, menunggu kesempatan untuk membuahi sel telur setelah telur dilepaskan.
Ciri-ciri Masa Ovulasi
Biasanya, perempuan cenderung lebih fokus dengan masa menstruasi, sehingga sudah memahami siklus dari menstruasi, tetapi mengetahui masa ovulasi pun sama pentingnya dengan menstruasi. Ketika masa ovulasi datang, akan ada beberapa ciri-ciri yang dirasakan oleh seorang perempuan, sama seperti ketika masa menjelang menstruasi. Biasanya, siklus haid akan terjadi pada 25 hingga 30 hari dengan jumlah siklus 28 hari.
Sementara itu, masa ovulasi akan dimulai pada hari ke 14 sejak masa menstruasi awal. Selain menghitung siklus, Grameds juga bisa mewaspadai beberapa ciri ovulasi di antaranya adalah sebagai berikut:
-
Terjadi Peningkatan Suhu Basal Tubuh
Ketika ovulasi terjadi, suhu dasar tubuh akan naik. Suhu dasar adalah suhu tubuh yang diukur saat tubuh dalam kondisi santai atau istirahat. Dengan mengukur suhu dasar tubuh, Grameds dapat mengetahui kapan ovulasi terjadi dan merencanakan waktu yang tepat untuk berhubungan intim.
-
Merasa Kram di Bagian Perut
Salah satu tanda ovulasi selanjutnya adalah perut kram. Biasanya, perut kram yang dirasakan hampir mirip dengan sebelum menstruasi. Namun, terkadang akan muncul rasa nyeri di bagian punggung dan perut bagian bawah ketika ovulasi terjadi.
-
Terjadi Keputihan
Indikasi lain dari ovulasi adalah adanya keputihan. Setelah menstruasi selesai, lendir di leher rahim akan mengalami perubahan tekstur menjadi lebih cair. Hal ini mempermudah sperma untuk masuk ke tuba falopi dan mencapai sel telur. Jadi, jika Grameds menemukan lendir keputihan dengan warna putih dan memiliki tekstur kental seperti putih telur, itu menunjukkan bahwa sedang terjadi ovulasi.
-
Meningkatkan Gairah Seksual
Selain tanda-tanda yang disebutkan di atas, hasrat seksual wanita juga akan meningkat saat masa subur. Selain itu, wanita juga dapat terlihat lebih mempesona dan menarik selama ovulasi. Apabila mengalami kondisi tersebut, sebaiknya Grameds dan pasangan merencanakan waktu yang tepat untuk berhubungan intim jika sedang berusaha untuk hamil.
Manfaat Mengetahui Masa Ovulasi
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa mengetahui masa ovulasi sama pentingnya dengan mengetahui masa menstruasi. Ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh Grameds jika mengetahui masa ovulasi, dikutip dari halodoc.com berikut penjelasannya:
-
Dapat Menunda Masa Kehamilan
Selain meningkatkan peluang kehamilan, mengetahui atau mencatat masa subur pada wanita juga memiliki manfaat untuk menunda atau mencegah kehamilan. Meskipun dapat menggunakan metode kontrasepsi, namun perlindungan yang diberikan tidak selalu 100% efektif lho!
Namun, meskipun begitu metode kontrasepsi alami satu ini masih memiliki risiko kehamilan setiap kali berhubungan intim, walaupun resikonya dinilai jauh lebih rendah.
-
Mengatur Aktivitas
Ketika memasuki siklus menstruasi termasuk ovulasi, tidak jarang perempuan merasakan mood swings atau perubahan perasaan secara mendadak yang dapat mengganggu aktivitas.
Perubahan perasaan ini bisa terjadi karena adanya perubahan hormon dalam tubuh dan mungkin lebih baik untuk menunda beberapa aktivitas di luar rumah dan beristirahat agar dapat memulihkan mood dengan baik. Dengan mencatat waktu terjadinya ovulasi, dapat menghindari terjadinya masalah perilaku. Hal ini akan memastikan kelancaran berjalannya semua kegiatan tanpa adanya hambatan.
-
Mengendalikan Tubuh
Dengan terus melacak atau mencatat masa subur dan memperkirakan waktu ovulasi, pemahaman tentang tubuh dan fungsinya akan meningkat. Hal ini dapat membantu menghindari stres yang tidak perlu dan mengurangi ketergantungan pada penggunaan obat-obatan untuk meningkatkan kesejahteraan.
Metode ini juga dapat dilakukan bersama pasangan untuk mencegah terjadinya konflik berlebihan, karena pasangan akan mengetahui bahwa perilaku wanita sedikit berubah pada saat itu.
Resep cepat hamil tidak hanya dari masa ovulasi saja, tetapi juga perlu didukung dengan mengkonsumsi gizi seimbang dari suami dan istri sehingga dapat menghasilkan kualitas sperma yang baik dan sel telur yang sehat pula.
Salah satu cara menjaga kesehatan suami istri adalah dengan mengonsumsi ramuan herbal seperti yang ada dalam buku Kitab Herbal Kesuburan Agar Cepat Hamil: 31 Resep Ampuh. Intip resep-resepnya dengan membaca buku dan beli bukunya di gramedia.com!
Itulah pengertian dari ovulasi dan beberapa fakta menarik yang perlu Grameds ketahui. Jika Grameds sedang merencanakan kehamilan dan ingin menandai masa ovulasi, Grameds bisa menggunakan aplikasi untuk menghitung masa ovulasi.
Selain itu, Grameds juga bisa membaca buku-buku untuk program hamil yang cocok bagi pasangan suami istri. Tentunya gramedia.com sebagai #SahabatTanpaBatas menyediakan buku seputar promil untuk Grameds yang tertarik. Membaca banyak buku dan artikel tidak akan pernah merugikan kalian, karena Grameds akan mendapatkan informasi dan pengetahuan #LebihDenganMembaca.
Penulis: Khansa
Sumber:
- https://www.halodoc.com/artikel/inilah-pentingnya-mengetahui-ovulasi-dan-masa-subur
- https://www.orami.co.id/magazine/ovulasi
Baca juga:
- Vegetatif dan Generatif
- Cara Hewan Berkembang Biak
- Darah Manis
- Penyerbukan
- Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup
- Enzim
- Sifat Enzim
- Struktur Karbohidrat
- Metabolisme Tubuh Manusia
- Membran Sel
- Leukosit
- Pembelahan Sel
- Perbedaan Sel Hewan dan Tumbuhan
- Perkembangbiakan Generatif
- Pewarisan Sifat Genetika
- Pembelahan Meiosis
- Genetik
- Hereditas
- Mutasi
- Mutan
- Evolusi
- Bioteknologi
- Kromosom
- Perbedaan DNA dan RNA
- Pembelahan Sel Secara Mitosis
- Simpodial
- Serat
- Trakea
- Manfaat Buah Zuriat
- Respirasi Aerob Dan Anaerob
- Nama Organ Gerak Ular