Psikologi

Pelecehan Seksual: Definisi, Jenis, Ciri, serta Hal yang Perlu Dilakukan!

pelecehan seksual adalah
Written by Sevilla Nouval

Pelecehan seksual adalah suatu tindak kejahatan yang bisa merugikan orang lain atau bahkan menimbulkan trauma pada korban. Kasus pelecehan seksual kian marak terjadi, meski demikian masih banyak orang yang tidak mengenali cirinya.

Akibatnya, sangat sulit untuk mencegah tindakan tersebut, baik yang dialami oleh diri sendiri maupun oleh orang lain. Mengetahui jenis-jenis pelecehan seksual kemudian dapat menjadi bentuk perlindungan pada diri sendiri. Simak penjelasan lebih lengkapnya mengenai kekerasan dan pelecehan seksual berikut ini.

Jenis-jenis Pelecehan Seksual

pelecehan seksual adalah

Sumber: Pixabay

Menurut Komnas Perempuan, pelecehan seksual sesungguhnya merujuk kepada tindakan bernuansa seksual yang kemudian disampaikan melalui kontak fisik atau kontak non-fisik, yang menyasar kepada bagian tubuh seksual atau seksualitas seseorang. Tindakan ini sendiri termasuk siulan, main mata, komentar ataupun ucapan yang bernuansa seksual, mempertunjukkan materi-materi pornografi serta keinginan seksual, colekan atau sentuhan pada bagian tubuh, gerakan atau isyarat yang bersifat seksual, sehingga kemudian mengakibatkan rasa tidak nyaman, tersinggung, atau merasa direndahkan martabatnya, dan mungkin hingga menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan keselamatan.

Pelecehan seksual sendiri bukan semata tentang seks. Inti dari masalah ini adalah penyalahgunaan kekuasaan juga otoritas, meskipun pelaku mungkin mencoba meyakinkan korban dan dirinya sendiri bahwa perilaku pelecehan yang ia lakukan sesungguhnya adalah ketertarikan seksual dan keinginan romantis semata.

Namun, kebanyakan pelecehan seksual sendiri dilakukan oleh laki-laki terhadap perempuan. Selain itu, ada juga kasus pelecehan perempuan kepada laki-laki, dan juga dengan sesama jenis (baik itu pada sesama laki-laki maupun perempuan). Menurut kategorinya, pelecehan seksual sendiri dibagi menjadi 5 jenis, yaitu:

1. Pelecehan Gender

Pernyataan serta perilaku seksis yang menghina ataupun merendahkan wanita. Contohnya diantaranya termasuk komentar yang menghina, gambar atau tulisan yang kemudian merendahkan wanita, lelucon cabul juga humor tentang seks atau wanita pada umumnya.

2. Perilaku Menggoda

Perilaku seksual yang kemudian menyinggung, tidak pantas, dan tidak diinginkan. Contohnya diantaranya termasuk mengulangi ajakan seksual yang tidak diinginkan, memaksa lawan jenis untuk makan malam, minum, ataupun berkencan, mengirimkan surat dan panggilan telepon yang tak henti-henti meski telah ditolak, serta ajakan sejenisnya.

3. Penyuapan Seksual

pelecehan seksual adalah

Sumber: Pixabay

Permintaan aktivitas seksual ataupun perilaku terkait seks lainnya dengan janji imbalan. Rencana ini mungkin dilakukan secara terang-terangan atau secara halus. Hal seperti itu juga termasuk ke dalam kategori pelecehan seksual.

4. Pemaksaan Seksual

Pemaksaan aktivitas seksual ataupun perilaku terkait seks lainnya dengan ancaman hukuman. Contohnya seperti pada evaluasi kerja yang negatif, pencabutan promosi kerja, hingga ancaman pembunuhan. Jika kamu melakukan menerima perlakuan seperti itu segera laporkan ke orang-orang terdekat atau memberikan kepada pihak yang berwajib.

5. Pelanggaran Seksual

Pelanggaran seksual berat (seperti di antaranya menyentuh, merasakan, atau meraih secara paksa) atau penyerangan seksual, termasuk ke dalam kategori pelecehan seksual.

Jenis Pelecehan Seksual Berdasarkan Perilakunya

Menurut perilakunya, pelecehan seksual kemudian dibagi menjadi 10 jenis, yaitu:

  1. Komentar seksual mengenai tubuh orang lain
  2. Ajakan seksual
  3. Isyarat seksual
  4. Sentuhan seksual
  5. Grafiti seksual
  6. Lelucon kotor seksual
  7. Menyebarkan rumor mengenai aktivitas seksual orang lain
  8. Menyentuh diri sendiri secara seksual di depan orang lain
  9. Berbicara mengenai kegiatan seksual sendiri di depan orang lain
  10. Menampilkan gambar, cerita, ataupun berbagai benda seksual.

Ciri-Ciri Pelecehan Seksual

Berikut di bawah ini adalah beberapa ciri-ciri pelecehan seksual yang perlu kamu ketahui agar kamu dapat bertindak tegas bila terjadi di sekitarmu, di antaranya:

  1. Menyentuh tubuh dengan tujuan seksual tanpa seizin mu. Bukan hanya menyentuh area sensitif, seseorang yang mencoba merangkul atau memegang tangan tanpa izin terlebih dahulu sudah termasuk ke dalam ciri pelecehan seksual.
  2. Sering melontarkan lelucon mengenai seks. Bercanda memang diperbolehkan, tetapi ada batasnya. Jika sudah mulai membuat lelucon mengenai bentuk tubuh orang lain, maka sudah termasuk ke dalam pelecehan seksual, lho!
  3. Catcalling atau yang biasa dilakukan oleh seseorang yang tak dikenal dengan mengajak seseorang berkencan, ingin berkenalan, dan motif lainnya.
  4. Mengajak berhubungan intim secara langsung atau tersirat, apalagi hingga memaksa dengan berbagai cara, hal ini sudah jelas termasuk ke dalam pelecehan seksual.
  5. Seseorang yang menempelkan anggota tubuhnya secara sengaja. Ini sering terjadi saat menaiki menaiki kendaraan umum yang sedang penuh. Jika ada seseorang yang mencari kesempatan dengan menempelkan tubuhnya ke orang lain dengan dalih situasi yang sesak. Ini juga termasuk ke adalah pelecehan seksual, sehingga kamu perlu lebih sigap. Segera lapor ke petugas sekitar atau meminta pertolongan ke orang sekitar.

Perbedaan Kekerasan Seksual dan Pelecehan Seksual

pelecehan seksual adalah

Sumber: Pixabay

Secara sekilas memang kekerasan seksual dan pelecehan seksual adalah istilah yang sama. Padahal, kekerasan seksual cakupannya lebih luas lagi jika dibandingkan dengan pelecehan seksual. Sementara, pelecehan seksual merupakan bagian dari kekerasan seksual. Lalu apa perbedaannya?

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, kekerasan seksual adalah segala perilaku yang dilakukan dengan menyasar seksualitas ataupun organ seksual seseorang tanpa persetujuan orang yang bersangkutan, dengan unsur paksaan ataupun ancaman, termasuk diantaranya perdagangan perempuan dengan tujuan seksual, serta pemaksaan prostitusi.

Dikutip dari Komnas Perempuan sendiri membagi bentuk kekerasan seksual ke dalam 15 macam, di antaranya adalah

  1. Perkosaan;
  2. Intimidasi Seksual termasuk Ancaman atau percobaan perkosaan;
  3. Pelecehan Seksual;
  4. Eksploitasi Seksual;
  5. Perdagangan Perempuan untuk Tujuan Seksual;
  6. Prostitusi Paksa;
  7. Perbudakan Seksual;
  8. Pemaksaan perkawinan, termasuk cerai gantung;
  9. Pemaksaan Kehamilan;
  10. Pemaksaan Aborsi;
  11. Pemaksaan kontrasepsi dan sterilisasi;
  12. Penyiksaan Seksual;
  13. Penghukuman tidak manusiawi dan bernuansa seksual;
  14. Praktik tradisi bernuansa seksual yang membahayakan atau mendiskriminasi perempuan;
  15. Kontrol seksual, termasuk lewat aturan diskriminatif beralasan moralitas dan agama.

Pelaku kekerasan seksual tidak terbatas oleh gender saja atau hubungan dengan korban. Itu artinya, pelecehan seksual ini dapat dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan kepada siapa pun termasuk diantaranya kepada istri atau suami, pacar, orang tua, saudara kandung, teman, kerabat dekat, hingga pada orang yang tak dikenal. Selain itu, kekerasan seksual ini sendiri dapat terjadi di mana saja, termasuk di rumah, tempat kerja, sekolah, atau kampus.

Sementara pelecehan seksual, Komnas Perempuan kemudian menyebutkan bahwa pelecehan seksual merupakan tindakan bernuansa seksual, baik melalui kontak fisik maupun kontak non-fisik. Tindakan ini dapat membuat seseorang merasa tidak nyaman, tersinggung, merasa direndahkan martabatnya, hingga akhirnya mengakibatkan gangguan kesehatan fisik maupun gangguan mental.

Adapun jenis pelecehan seksual yaitu pelecehan jenis kelamin, perilaku cabul ataupun menggoda, pemaksaan seksual, mengajak berhubungan intim dengan menjanjikan suatu imbalan sehingga menyinggung perasaan, serta sentuhan fisik yang disengaja dengan tujuan seksualitas tanpa persetujuan.

Hal yang Perlu Dilakukan Ketika Mendapatkan Pelecehan Seksual di Kantor

Berbicara Secara Terus Terang

Dalam banyak kasus pelecehan seksual, terutama yang kemudian melibatkan lingkungan kerja, pelaku pelecehan seksual umumnya tidak menyadari bahwa perilaku mereka sangat ofensif. Jika kamu adalah korban pelecehan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan membiarkan pihak yang bersalah tahu bahwa kamu menemukan perilaku mereka sebagai perilaku ofensif.

Dalam banyak kasus, hal ini dapat menyelesaikan masalah. Jika hal ini tidak berpengaruh, laporkan ke HRD.

Memberi tahu Pelaku untuk Berhenti Melakukan Aksinya

pelecehan seksual adalah

Sumber: Pixabay

Kamu dapat mencoba untuk memberitahu pelaku untuk berhenti, walaupun hal ini mungkin sulit dilakukan. Sampaikan dengan jelas kepada pelaku untuk berhenti melakukan hal tersebut. Jika pelaku mengabaikan permintaan lisanmu, dan kamu merasa tidak nyaman untuk bertatap muka dengan pelaku, tulislah surat singkat yang menyatakan bahwa perilaku mereka menyinggung. Jika hal ini tidak berpengaruh juga, maka laporkan kepada pihak berwajib atau kepada atasan (jika terjad di kantor).

Mencari Kebijakan di Tempat Kerja

Periksalah buku pedoman karyawan, kebijakan tertulis, dan lain sebagainya yang mencantumkan kebijakan pelecehan seksual. Kemudian, ikutilah langkah-langkah yang tertera dalam kebijakan tersebut. Selanjutnya, laporkan kepada orang yang ditunjuk sebagai atasanmu untuk menerima pengaduan pelecehan seksual. Jika mereka tak memperbaikinya, atau jika orang yang ditunjuk merupakan pelaku pelecehan, maka pergilah ke orang berikutnya yang ditunjuk.

pelecehan seksual adalah

Sumber: kly.akamaized.net

Menuliskannya

Bahkan jika kebijakan mengatakan untuk menelepon ataupun bertemu dengan seseorang, selalu tempatkan keluhanmu secara tertulis. Deskripsikan secara detail mengenai komentar seksual, tindakan seksual, hingga pornografi, lelucon atau email tidak pantas, serta apapun yang dialami atau disaksikan olehmu yang memperlihatkan adanya perbedaan perlakuan dari laki-laki terhadap perempuan atau sebaliknya.

Banyak pegawai yang kemudian melaporkan lingkungan yang tidak bersahabat, intimidasi, atau pelecehan tanpa mengatakan bahwa hal itu didasari oleh gender. Karenanya, cara yang terbaik adalah menuliskannya dengan detail.

Mendokumentasikan Perilaku Pelecehan

Sangat penting untuk mendokumentasikan apa yang terjadi dan apa yang telah coba kamu lakukan untuk menghentikannya. Miliki bukti yang cukup untuk dapat melaporkannya ke penyidik perusahaan, instansi pemerintah, ataupun pengadilan. Mulailah dengan mengumpulkan bukti sedetail mungkin mengenai pelecehan. Kemudian, pastikan untuk menyimpan surat, foto, kartu, atau pesan melecehkan yang kamu terima.

Memproses ke Pengadilan

pelecehan seksual adalah

Sumber: Pixabay

Jika lembaga pemerintah kemudian mengeluarkan surat hak untuk menuntut, kamu dapat membawa gugatan perdata pada cedera yang kamu derita akibat pelecehan seksual. Tak perlu menunjukkan luka fisik. Cedera yang paling umum dalam kasus pelecehan seksual ialah luka secara emosional yang diderita oleh korban.

Jika kasus pelecehan kemudian berhasil ditangani oleh pengadilan, kamu bisa mendapatkan pemulihan, antara lain:

  1. Penempatan kembali, jika kamu hingga kehilangan pekerjaan.
  2. Pengembalian uang, jika kamu kehilangan uang atau tidak diberi kenaikan gaji.
  3. Persyaratan perusahaan dalam melakukan kebijakan atau pelatihan untuk kemudian menghentikan pelecehan.

Pergi ke Lembaga Layanan Terdekat

Korban kekerasan dilindungi oleh negara. Kamu dapat meminta lembaga bantuan hukum di wilayah terdekat untuk kemudian melindungi dan membantu dalam menyelesaikan kasus. Di setiap kabupaten atau kota terdapat Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).

Selain itu, terdapat juga setidaknya 310 lembaga bantuan hukum di seluruh Indonesia yang kemudian mendapatkan dana negara untuk memberikan bantuan hukum kepada masyarakat tanpa dikenai biaya.

Pencatatan Kasus

Data kasus kekerasan seksual di Indonesia, termasuk diantaranya perkosaan, tidak tercatat dengan baik. Jangan lupa untuk mencatat laporan serta kasusmu misalnya ke Komnas Perempuan. Setelah tercatat, kamu juga dapat memberikan info terbaru yang secara terus-menerus mengenai perkembangan kasus, agar orang lain kemudian dapat belajar dari kasus kekerasan seksual yang kamu alami.

Buku-Buku Terkait

Pelecehan Seksual dan Pedofilia: Tes Davido-CHaD sebagai Indikasi Perilaku

https://www.gramedia.com/products/pelecehan-seksual-dan-pedofilia-tes-davido-chad-sebagai-indikasi-perilaku?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

https://www.gramedia.com/products/pelecehan-seksual-dan-pedofilia-tes-davido-chad-sebagai-indikasi-perilaku?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Tiap individu memiliki karakteristik unik dan personal yang dapat dicitrakan lewat gambar. Dapat dikatakan, gambar adalah proyeksi diri yang mewakili tiap peristiwa yang telah dilalui sehari-hari, meski pada akhirnya gambar tersebut berkembang sesuai periode usia manusia. Anak-anak, sebagai subjek, merekam beragam peristiwa, khususnya sebuah trauma, dan akan mengenali dirinya sendiri, lalu mewujudkannya dalam bentuk gambar. Kenyataan ini yang menjadi dasar dari tes gambar proyeksi Davido-CHaD yang turut digunakan dalam mengindikasi perilaku menyimpang, termasuk pelecehan seksual.

Buku Pelecehan Seksual dan Pedofilia: Tes Davido CHaD sebagai Indikasi Perilaku memaparkan bagaimana tes ini bekerja pada sekumpulan kasus yang mengandalkan citra dari ingatan manusia. Trauma-trauma yang dikubur dalam alam bawah sadar diungkap lewat serangkaian tes demi mendobrak kebisuan karena masalah yang dianggap tabu atau memalukan oleh korban. Mereka berasal dari berbagai latar belakang benua,usia,jenis kelamin,dan pekerjaan. Tiap individu mengekspresikan keragaman dalam menggambar, yang kemudian membantu psikolog mendapatkan perspektif unik dari tiap individu.

Buku Jago Beladiri Untuk Pemula

https://www.gramedia.com/products/buku-jago-beladiri-untuk-pemula?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

https://www.gramedia.com/products/buku-jago-beladiri-untuk-pemula?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Olahraga seni bela diri adalah salah cabang olahraga yang memiliki banyak penggemarnya . Beragam olahraga seni bela diri pun bermunculan ,baik itu yang lahir dan tumbuh di tanah Indonesia sendiri,ada juga yang tumbuh karena diperkenalkan oleh bangsa asing. Beberapa diantaranya berhasil mengambil tempat di hati masyarakat Indonesia .

Bagi yang menggemari seni bela diri, buku ini akan menjadi teman yang menghasilkan, sebab akan mengajak kita mengenal lebih dekat, dengan beberapa jenis olahraga seni bela diri yang saat ini ada dan berkembang di Indonesia . Seperti karate,judo jiu-jitsu,taekwondo,muay thai,wing chun,kungfu,pencak silat,tarung derajat silak minangkabau,benjang ,mepantigan,langga,kuntau,dan mossak . Belajar beladiri bukan hanya dapat menjadikan tubuh sehat & bugar tetapi juga bisa menjadi alat pertahanan diri .

Karate Project Management

https://www.gramedia.com/products/conf-karate-project-management?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

https://www.gramedia.com/products/conf-karate-project-management?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Amin Leiman adalah seorang Karate Shotokan Dan 1 (SKIF, Tokyo, Japan) yang bermukim di Los Angeles, California, USA. Project manager senior ini dapat berkomunikasi dalam bahasa Jepang, Mandarin, Inggris, dan Indonesia. Sebagai seorang pendidik, ia pernah menjadi dosen luar biasa di Shidler College of Business di University of Hawaii, Manoa, Hawaii Pacific University, dan California State Polytechnic University, Pomona.

Disiplin dan semangat tinggi selalu tercermin dari pendiri dan CEO Bendino Premier Project Management Academy ini. Bendino Premier Project Management Academy adalah sebuah pusat pendidikan di Amerika Serikat. Amin menciptakan proses pembelajaran bagi para project manager dan cross breeding beberapa pengetahuan: Karate Project Management, Karate Trading Management, Appreciative Inquiry: a Fresh Approach for Project Managers.

 

Pencak Silat

https://www.gramedia.com/products/pencak-silat?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

https://www.gramedia.com/products/pencak-silat?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Pencak silat adalah salah satu bela diri asli dari Indonesia. Teknik-teknik yang digunakan dalam pencak silat sangatlah beraneka ragam. Dalam buku ini, penulis berusaha membahasnya dengan bahasa yang mudah dipahami. Sikap dasar, kuda-kuda, pembentukan gerakan, teknik serangan, dan teknik belaan dibahas secara runtut dalam buku ini. Buku ini juga membahas sejarah dan perkembangan pencak silat di Indonesia serta pengetahuan tentang pertandingan yang belum banyak diketahui pembaca.

Penutup

Demikian pembahasan tentang pelecehan seksual, mulai dari jenis, ciri-ciri, hingga hal yang perlu dilakukan ketika mendapatkan tindakan pelecehan seksual di kantor. Semoga semua artikel ini bermanfaat ya!

Jika ingin menambah pengetahuan dan wawasan lebih banyak, kamu bisa mendapatkannya di Gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Sofyan

Baca juga:

About the author

Sevilla Nouval

Saya hampir selalu menulis, setiap hari. Saya mulai merasa bahwa “saya” adalah menulis. Ketertarikan saya dalam dunia kata beriringan dengan tentang kesehatan, khususnya kesehatan mental. Membaca dan menulis berbagai hal tentang kesehatan mental telah membantu saya menjadi pribadi yang lebih perhatian dan saya akan terus melakukannya.

Kontak media sosial Instagram saya Sevilla