Sosiologi

Pengertian Dampak Mobilitas Sosial

Written by Aris

Dampak mobilitas sosial – Dalam kehidupan bermasyarakat biasanya akan terjadi perpindahan atau perubahan status sosial dari individu. Terjadinya perbindahan atau perubahans strata sosial pada diri seseorang adalah suatu hal wajar yang bisa terjadi, baik itu untuk perubahan strata sosial ke arah yang lebih tinggi atau ke arah yang lebih rendah dari posisi sebelumnya.

Kondisi ini bisa terjadi pada setiap individu yang menginginkan memiliki taraf hidup yang lebih baik dari sebelumnya hingga melakukan berbagai macam jenis usaha untuk bisa mendapatkan perubahan strata sosial tersebut.

Perubahan atau perpindahan status sosial tersebut bisa disebut sebagai mobilitas sosial. Dalam kondisi perubahan tersebut akan terjadi dampak mobilitas sosial. Bahkan dampak mobilitas sosial juga bisa terjadi pada sisi positif dan negatif lho.

Setiap dampak mobilitas sosial bisa kita rasakan secara nyata. Lantas, apa saja jenis dampak serta cara menanganinya? Baca penjelasan lengkapnya hanya di dalam artikel ini.

Pengertian Mobilitas Sosial

Sebelum kita memasuki pembahasan mengenai dampak yang terjadi pada mobilitas sosial. Akan lebih baik jika kita tahu apa sih sebenarnya pengertian dari mobilitas sosial. Dengan memahami pengertian mobilitas sosial tentunya akan memudahkan kita untuk tahu lebih lanjut terkait dengan dampak yang bisa terjadi.

Mobilitas sosial bisa diartikan sebagai perubahan kedudukan atau strata sosial yang ada di kehidupan setiap individu dari satu kelas ke kelas yang lainnya. Mobilitas sosial juga bisa memberikan dampak karena adanya perpindahan individu, keluarga maupun kelompok dengan sistem hirarki atau stratifikasi sosial.

Mobilitas sosial juga bisa membuat suatu dampak yang kerap disebut sebagai gerak sosial. Gerak sosial sendiri merupakan perpindahan sosial atau kelompok dari strata sosial satu ke strata sosial lainnya. Hasil dari mobilitas sosial dapat ke arah lebih tinggi, lebih rendah atau bisa juga berada di kelas yang sama.

Mobilitas sosial juga bisa diartikan sebagai perpindahan status baik secara vertikal maupun horizontal. Pada akhirnya, mobilitas sosial akan menimbulkan dampak dari segi positif maupun negatif.

Faktor Pendorong Terjadinya Mobilitas Sosial

pixabay.com/cegoh

Terjadinya mobilitas sosial tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Lalu, apa saja faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial? Mari simak faktor pendorong mobilitas sosial berikut ini. 

1. Faktor Struktural

Faktor struktural pada mobilitas sosial juga ada hubungannya terhadap kesempatan seseorang untuk bisa berada pada suatu kedudukan yang didukung dengan kemudahan dalam mendapatkannya. Di Indonesia sendiri ada juga kesempatan untuk menduduki atau adanya pengaruh yang cukup besar terkait dengan faktor struktural. 

Karena hal ini menjadikan banyak individu memiliki kesempatan untuk mendapatkan kesempatan menduduki kedudukan yang lebih tinggi.

2. Faktor Individu

Faktor berikutnya yang bisa mempengaruhi terjadinya mobilitas sosial adalah adanya faktor individu. Faktor individu ini dapat meliputi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Beberapa hal tersebut akan dalam diri individu, namun juga akan berbeda pada satu individu dengan individu lainnya. Hal ini tak lain karena setiap orang yang lahir di dunia ini memiliki sifat dan ciri khasnya masing-masing.

Akan tetapi walaupun ada perbedaan, namun setiap individu pasti memiliki keinginan yang sama yaitu mencapai suatu status sosial yang lebih tinggi dibandingkan dengan sebelumnya. pendidikan juga kerap dianggap sebagai social elevator atau suatu sarana yang mampu menjadikan individu ke arah yang lebih berkualitas sehingga meningkatkan  status sosial di masyarakat.

Kalau bicara tentang mobilitas sosial, maka tak bisa dilepaskan dari yang namanya sosiologi. Benar sekali, seiring dengan perkembangan zaman, teori sosiologi juga ikut berkembanga. Lalu, bagaimana perkembangan teori sosiologi? Cari tahu tentang penemu teori sosiologi melalui buku Kisah Sosiologi.

button rahmad jpg

3. Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi juga bisa menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya mobilitas sosial. Hampir setiap negara memiliki kondisi ekonomi yang begitu berpengaruh terhadap terjadinya mobilitas sosial. Dimana adanya kondisi ekonomi yang lebih baik akan menjadikan masyarakat lebih mudah untuk mendapatkan modal, pendidikan serta kesempatan yang lebih baik lagi.

Namun, ketika suatu negara memiliki kondisi ekonomi yang buruk, maka masyarakat akan memiliki pendapatan yang lebih rendah hingga sulit untuk bisa memenuhi seluruh kebutuhan hingga mobilitas sosial tidak akan terjadi.

4. Faktor Politik

Faktor pendorong lain terjadinya mobilitas sosial adalah faktor politik. Situasi dari suatu negara yang stabil atau tidak akan mempengaruhi keamanan yang ada di dalamnya. Hal ini akan ada hubungannya terhadap ketersediaan dan juga keamanan dalam menjalankan suatu aktivitas sehingga pekerjaan.

5. Faktor Kependudukan

Faktor kependudukan adalah faktor yang mampu mendorong terjadinya mobilitas sosial yang mana faktor kependudukan ini akan berhubungan dari adanya pertambahan penduduk dari satu waktu ke waktu yang berikutnya. 

Namun, pertambahan penduduk ini bisa mempersempit lahan pemukiman, sehingga peningkatan angka kemiskinan. Oleh karena itu, besar kecilnya faktor kependudukan bisa dinilai sebagai faktor utama dapat atau tidaknya mobilitas sosial.

Ketika kita bersosialisasi dengan banyak orang, terkadang masih membeda-bedakan posisi dari seseorang. Maka dari itu,  bisa dibilang sampai saat itu, stratifikasi sosial masih terjadi. Ketahui lebih dalam lagi seputar stratifikasi dan mobilitas sosial melalui buku Stratifikasi Dan Mobilisasi Sosial karya Indera Ratna Irawati Pattinasarany.

button rahmad jpg

Dampak Positif Mobilitas Sosial

Seperti yang dijelaskan sebelumnya jika terjadinya mobilitas sosial akan memberikan dampak positif. Sebenarnya bukan hanya dampak positif saja, namun mobilitas sosial juga menimbulkan terjadinya dampak negatif.

Nah, agar lebih paham apa saja dampak positif dari mobilitas sosial, maka penjelasan di bawah ini bisa membantu.

1. Memberikan Dorongan Kemajuan Kepada Diri Seseorang

Adanya mobilitas sosial memberikan dampak positif seperti memberikan dorongan kemajuan pada setiap individu. Hal ini tak lain karena mobilitas sosial bisa menjadikan status sosial seseorang yang tandingan berada di kelas rendah menuju ke kelas yang lebih tinggi.

2. Mempercepat Terjadinya Perubahan Sosial

Dampak positif yang berikutnya dari adanya mobilitas sosial adalah terjadinya perubahan pada masyarakat serta adanya pengaruh terhadap sistem sosial. Sebagai contohnya adalah globalisasi yang menjadikan masyarakat lebih memahami teknologi dan lain sebagainya.

3. Meningkatkan Integrasi Sosial

Dampak positif yang berikutnya dari adanya mobilitas sosial adalah meningkatkan integrasi sosial. Itu artinya, adanya mobilitas sosial bisa memberikan pengaruh serta meningkatkan integrasi masyarakat. Sebagai contohnya adalah keluarga yang berpindah ke lingkungan baru akan mengalami perubahan sosial dengan menyesuaikan gaya hidup dan lain sebagainya.

Dampak Negatif Dari Mobilitas Sosial

Adanya mobilitas sosial tak hanya memberikan dampak positif saja, namun juga  memberikan  dampak negatif. Adapun beberapa dampak negatif dari mobilitas sosial adalah sebagai berikut ini.

1. Terjadinya Konflik

Mobilitas sosial memberikan dampak negatif seperti terjadinya konflik. Terjadinya konflik dalam kehidupan bermasyarakat merupakan suatu kondisi yang tak bisa dihindari. Biasanya hal ini juga terjadi ketika adanya interaksi sosial hingga mobilitas sosial. Bisa jadi karena adanya persaingan atau rasa ketidakadilan hingga memunculkan konflik-konflik tersebut. 

Ada beberapa cara untuk menghindari konflik seperti tidak menyudutkan satu pihak tertentu, selalu mengambil keputusan bersama dan melakukan evaluasi atau komunikasi dengan baik.

Kalau kita ngomongin soal sosiologi pasti sangat luas. Oleh sebab itu, untuk mendalami ilmu sosiologi diperlukan buku pengantar sosiologi yang mudah dipahami. Misalnya seperti buku Pengantar Ringkas Sosiologi : Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial.

button rahmad jpg

2. Mempengaruhi Kesehatan

Dampak negatif dari adanya mobilitas sosial yang berikutnya adalah bisa mempengaruhi kesehatan. Kondisi ini bisa terjadi ketika seseorang mengalami dampak sosial vertikal ke bawah atau mengalami penurunan strata sosial. Tak bisa dipungkiri jika seseorang akan merasa tertekan, tidak nyaman dan lain sebagainya ketika strata sosialnya menurun hingga memicu munculnya penyakit, khususnya dalam ranah psikologis. 

Ada beberapa cara untuk bisa mengatasi dampak negatif dari mobilitas sosial ini, mulai dari menyesuaikan diri dan tidak mengambil pusing setiap bentuk dampak mobilitas sosial, berusaha melakukan yang terbaik setiap harinya hingga bekerja dan bersosialisasi dengan baik agar tidak terjadinya dampak mobilitas sosial vertikal ke bawah.

Bentuk-bentuk Mobilitas Sosial

Tak bisa dipungkiri jika setiap manusia, baik itu secara individu maupun dalam suatu kelompok memang selalu ada rasa tidak puas terhadap apa yang sudah ia miliki dalam kehidupannya. Karena hal itulah setiap manusia memiliki keinginan keras untuk dapat berpindah dari satu tempat strata sosial ke arah yang lebih baik lagi.

Adanya mobilitas sosial akan berhubungan erat terhadap stratifikasi sosial. Dilihat dari definisinya bisa dijelaskan jika suatu perpindahan gerak dari satu lapisan sosial ke lapisan sosial lainnya, baik itu ke arah atas maupun ke arah bawah. Mari kita simak bentuk-bentuk mobilitas sosial. 

  • Mobilitas Sosial Horizontal

Mobilitas sosial horizontal adalah suatu kondisi perubahan individu maupun kelompok sebagai ojek sosial menuju ke kelompok sosial lain yang masih dalam ukuran sederajat. Sederajat di sini adalah tidak adanya perubahan yang terjadi pada derajat kedudukan seseorang tersebut.

Sebagai contohnya adalah seoang guru matematika di SMA tidak begitu cocok dengan lingkungannya, makai a memutuskan untuk berpindah menjadi seorang guru matematika di SMA lain.

Mobilitas sosial horizontal bisa terjadi pada beberapa hal seperti yang ada di bawah ini.

  1. Tingkatan atau status, mobilitas sosial selalu berhubungan dengan tingkatan atau status sosial yang dimiliki oleh setiap individu walaupun secara sederajat atau horizontal. Sebagai contohnya adalah seorang kepala sekolah di SMA A dipindah tugaskan untuk menjadi seorang kepala sekolah di SMA Ba. Kondisi ini tetap bisa disebut sebagai mobilitas sosial sederajat.
  2. Mobilitas sosial bisa terjadi dalam  hal apapun. Dalam suatu wilayah saja kondisi mobilitas sosial horizontal bisa terjadi. Mungkin di tempat kalian ada orang yang berpindah status sosialnya namun dalam kondisi horizontal.
  • Mobilitas Sosial Vertikal

Mobilitas sosial vertikal adalah bentuk perpindahan individu atau kelompok sekali objek sosial untuk menuju ke satu tempat sosial yang tidak sederajat dengan tempat sosial sebelumnya. Itu artinya mobilitas sosial vertikal adalah suatu proses perpindahan strata sosial yang dilakukan oleh individu atau kelompok menuju ke arah atau maun ke arah bawah.

Ada beberapa faktor penyebab terjadinya mobilitas sosial vertikal, diantaranya adalah sebagai berikut ini.

  1. Kekayaan bisa menjadi salah satu faktor penting dalam mobilitas sosial vertikal. Hal ini tak lain karena adanya faktor kekayaan bisa mendukung perubahan posisi atau kedudukan sosial yang dimiliki oleh seseorang. Tak hanya bisa menjadikan seseorang menjadi di posisi kaya saja, namun faktor kekayaan juga bisa menjadikan seseorang berada di posisi miskin.
  2. Kekuasaan juga menjadi salah satu faktor yang cukup berpengaruh terhadap terjadinya mobilitas sosial vertikal. Dimana seseorang yang memiliki kekuasaan tertentu, cenderung lebih mudah untuk bisa naik jabatan sehingga kekuasaannya makin bertambah dan mobilitas sosial juga bisa turut meningkat secara drastis. Selain itu ketika seseorang tidak memiliki kekuasaan yang cukup untuk naik jabatan, maka dirinya akan mengalami kondisi mobilitas sosial ke arah bawah.
  3. Salah satu faktor utama yang bisa menyebabkan seseorang mengalami mobilitas sosial secara adil adalah dengan menggunakan pendidikan, khususnya pendidikan formal. Dimana ketika seseorang memiliki latar belakang pendidikan yang bagus akan bisa menjadikannya lebih mudah naik ke tangga kedudukan selanjutnya, khususnya dalam dunia kerja.

Arah Mobilitas Sosial Vertikal Ke Atas

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya jika mobilitas sosial vertikal memiliki dua arah yaitu ke atas dan ke bawah. Dimana mobilitas sosial vertikal ke arah  atas memiliki dua bentuk seperti masuk ke dalam kedudukan dan membentuk kelompok baru. Keduanya memiliki pengertian yang berbeda-beda, berikut adalah penjelasan lengkapnya.

  1. Masuk ke dalam kedudukan bisa diartikan sebagai mobilitas sosial yang terjadi pada seseorang yang telah berada di strata sosial kelas bawah kemudian ada suatu hal yang menyebabkan dirinya mengalami kondisi kenaikan status sosial. Misalnya seorang guru honorer diterima menjadi pegawai CPNS. Hal ini bisa menjadikan dirinya mengalami kenaikan strata sosial dikarenakan adanya kenaikan jabatan.
  2. Membentuk sebuah kelompok baru bisa artikan terbentuknya suatu kelompok yang sebelumnya tidak ada keberadaannya. Namun untuk membentuk kelompok baru, seseorang yang membuatnya juga harus memiliki strata sosial yang lebih tinggi.

Arah Mobilitas Sosial Vertikal Turun

Sama dengan arah mobilitas sosial ke atas, mobilitas sosial ke arah bawah juga dibagi menjadi beberapa bentuk. Mulai dari turunnya sebuah kedudukan dan turunya derajat kelompok individu karena adanya disintegrasi.

  1. Turunya sebuah kedudukan bisa terjadi terhadap jabatan yang  ada di lingkungan kerja. Sebagai contohnya adalah seorang PNS yang telah dipensiunkan. Ketika dirinya menjadi seorang pensiunan, tentu saja kondisi tersebut akan menurunkan kedudukan status sosialnya karena kekuasaan ketika menjabat di lingkungan kerja telah hilang.
  2. Turunnya derajat kelompok individu karena adanya disintegrasi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, disintegrasi adalah suatu kondisi yang tidak Bersatu padu. Hal ini bisa mengakibatkan suatu kelompok individu menjadi turun strata sosialnya secara bersama-sama.
  • Mobilitas Sosial Antargenerasi

Mobilitas sosial antargenerasi bisa terjadi dengan adanya tanda seperti perkembangan taraf hidup seseorang dalam suatu kehidupan keluarga, baik itu secara menurun maupun meningkat. Hal utama yang ada di dalam mobilitas sosial antargenerasi bukanlah pada perkembangan keturunannya, namun terhadap perpindahan status sosial yang memberikan dampak pada generasi berikutnya.  

Sebagai contohnya adalah anak seorang pedagang cabai hanya menyelesaikan pendidikan pada tingkat Sekolah Dasar saja. Namun dirinya telah berhasil menyekolahkan anaknya hingga lulus pada sekolah pelayaran. Sang anak yang telah lulus tersebut telah  berhasil mengubah status sosial pada dirinya dan keluarganya sehingga dapat berbeda dengan strata sosial dari orang tuanya.

  • Mobilitas Sosial Intragenerasi

Mobilitas sosial integrasi adalah perpindahan status sosial yang akan  dialami oleh individu dalam generasi yang sama. Maksud dari generasi yang sama adalah adanya perpindahan status sosial yang terjadi pada dirinya namun bukan karena pencapaian anak maupun anggota keluarganya.

Sebagai contohnya adalah ketika seseorang yang sebelumnya bekerja sebagai kuli bangunan. Lambat laun karena ketekunan dan keahliannya serta keberuntungan, dirinya berhasil menjadi mandor bangunan.

Nah, itulah penjelasan mengenai mobilitas sosial, mulai dari pengertian, dampak positif dan negatif hingga bentuk-bentuk dari mobilitas sosial sudah dijelaskan lebih dalam pada artikel ini. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat untuk kamu, ya. 

Jika ingin mencari buku seputar sosiologi, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Hendrik Nuryanto

Rujukan:

  • https://www.gramedia.com/literasi/mobilitas-sosial/
  • https://deepublishstore.com/materi/mobilitas-sosial/#Faktor_Pendorong_Mobilitas_Sosial
  • https://deepublishstore.com/materi/dampak-mobilitas-sosial/#Dampak_Positif_Mobilitas_Sosial

 

About the author

Aris

Saya sangat dengan dunia menulis karena melalui menulis, saya bisa mendapatkan banyak informasi. Karya yang saya hasilkan juga beragam, dan tema yang saya suka salah satunya adalah sosiologi. Tema satu ini akan selalu melekat dalam kehidupan sehari-hari, sehingga akan selalu menarik untuk dibicarakan.

Kontak media sosial Twitter saya M Aris