Pengertian enkripsi – Dalam transaksi via online biasanya menawarkan berbagai kemudahan untuk para penggunanya, contohnya dalam melakukan transaksi keuangan. Saat ini tidak hanya sebatas melakukan transfer uang, pengguna dapat melakukan transaksi lainnya seperti membayar tagihan listrik, air, serta pulsa internet atau telepon dengan mudah. Jadi, transaksi online sudah menjadi salah satu metode yang cukup efektif serta membantu masyarakat.
Namun, kemudahan penggunaan teknologi internet termasuk di dalamnya transaksi online tidak dapat lepas dari ancaman keamanan cyber. Ada banyak threat actor yang memiliki banyak cara untuk mendapatkan serta membobol data pribadi kemudian digunakan untuk keuntungan mereka. Oleh karena itu, diperlukan metode keamanan yang dapat meningkatkan keamanan data sehingga tidak dengan mudah dicuri oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Salah satu metode keamanan yang dapat digunakan untuk proteksi data yaitu dengan enkripsi data. Istilah tersebut sudah tidak asing di kalangan para profesional di bidang teknologi informasi atau masyarakat.
Jadi, apa itu enkripsi? Artikel ini akan memberikan penjelasan semua yang perlu diketahui terkait dengan pengertian, cara kerja, jenis, manfaat, tipe hingga contoh dari enkripsi, yuk mari kita simak, Selamat membaca!
Pengertian Enkripsi
Enkripsi merupakan sebuah metode pengubahan data menjadi sejumlah kode yang sulit untuk diterjemahkan, sehingga data tersebut tidak dapat dibaca oleh sembarangan pihak. Jadi, hanya penerima dengan menggunakan kunci tertentu yang didapatkan dari pembuat data yang dapat membaca data yang telah dienkripsi.
Daftar Isi
Cara Kerja Enkripsi
Terdapat dua jenis cara kerja enkripsi yang dapat digunakan dengan kebutuhan pengguna untuk melindungi data yang dimiliki. Namun sebelum itu perlu diketahui juga terminologi umum yang digunakan dalam enkripsi data yaitu :
- Algoritma (Cipher) adalah perintah untuk melakukan proses enkripsi.
- Deskripsi adalah suatu proses mengubah data yang tidak terbaca menjadi informasi yang terbaca.
- Kunci adalah rangkaian dari bit yang digunakan untuk enkripsi dan dekripsi data yang selalu berbeda-beda pada setiap kuncinya.
Berikut ini adalah cara kerja enkripsi yang perlu kalian ketahui, yaitu :
1. Public Key
Pada cara ini untuk melakukan enkripsi suatu data membutuhkan dua kunci yang berbeda. Kunci pertama yaitu public key yang dapat dibagikan ke banyak orang, sedangkan kunci yang kedua yaitu private key memiliki sifat yang rahasia, orang banyak tidak dapat memilikinya hanya orang yang dituju saja yang memilikinya. Private key memiliki fungsi untuk mengenkripsi data pasangan public key memiliki fungsi untuk mendekripsi data, yang mana kedua kunci ini saling terhubung secara sistematis
Contohnya pihak A yaitu pengirim akan mengirimkan sejumlah data kepada pihak B yaitu penerima. Pihak A akan mengenkripsi data terlebih dahulu dengan menggunakan public key yang dia miliki dan mengirimkannya kepada pihak B. Lalu, pihak B melakukan proses dekripsi data dengan menggunakan private key yang dia miliki.
2. Private Key
Berbeda dengan public key, pada private key hanya dibutuhkan satu kunci saja untuk dapat melakukan kedua proses tersebut. Contohnya, pihak A yaitu pengirim akan mengirimkan sejumlah data kepada pihak B yaitu penerima, maka sebelum data akan dikirimkan dan telah dienkripsi, pihak A akan membagikan private key yang dimilikinya terlebih dahulu kepada pihak B agar dapat didekripsi oleh pihak B.
Dengan menggunakan private key, kedua pihak dapat melakukan proses enkripsi dan dekripsi data dengan menggunakan kunci yang sama.
Jenis-Jenis Enkripsi
Biasanya dalam melakukan proses enkripsi data terdapat berbagai cara yang dapat dilakukan. Cara untuk mengenkripsi selalu berkembang seiring dengan kemajuan teknologi yang memiliki pengaruh terhadap bit atau panjang kunci yang dibutuhkan untuk mengamankan suatu data. Pada umumnya, bit yang dibutuhkan untuk private key yaitu 128 bit dan 256 bit. sedangkan untuk public key sebanyak 2048 bit.
Berikut adalah penjelasan beberapa metode enkripsi yang biasa digunakan, yaitu:
1. Enkripsi MD2
MD2 atau Message-Digest Algorithm 2 merupakan jenis enkripsi yang banyak digunakan pada komputer 8-bit, ini merupakan standar internet yang ditetapkan oleh RFC 1319. Biasanya Enkripsi MD2 digunakan pada infrastruktur kunci publik dan digunakan hingga tahun 2004.
2. Enkripsi MD4
MD4 merupakan jenis enkripsi pengembangan dari MD2 yang memiliki bit sebanyak 128-bit. Pada umumnya, MD4 digunakan untuk menghitung NT-hash atau hasil enkripsi dari ringkasan password pada Microsoft Windows XP, Vista dan NT.
Hash adalah algoritma yang dapat merubah data informasi dalam bentuk huruf dan angka menjadi karakter yang sudah dienkripsi dengan ukuran yang sama. Biasanya, Hash digunakan untuk password hash untuk menyembunyikan password. Pada umumnya Algoritma hash menggunakan metode MD5 serta SHA1.
3. Enkripsi MD5
MD5 merupakan jenis enkripsi pengembangan dari MD4 yang masih kurang aman. Pada umumnya MD5 digunakan dengan hash sebesar 128-bit. Biasanya MD5 digunakan untuk aplikasi keamanan serta pengujian integritas pada sebuah berkas file.
4. Enkripsi SHA
SHA atau Secure Hashing Algorithm merupakan ketode kriptografi yang dibuat oleh National Security Agency atau NSA yang diterbitkan oleh NIST untuk menjaga keamanan data. Apabila terjadi peretasan data, maka SHA dapat melindungi dengan cara memberikan hash yang membutuhkan deskripsi atau kunci untuk membacanya.
5. Enkripsi RC4
RC4 merupakan sistem sandi stream cipher yang mana proses enkripsi dan dekripsi dilakukan dengan cara bit per bitnya. RC4 dibuat untuk memberikan keamanan RSA yang dibuat pada tahun 1987 oleh Ron Rivest.
6. Enkripsi Base64
Base64 adalah metode enkripsi yang menerjemahkan data biner yang memiliki bentuk ASCII atau American Standard Code for Information. Base64 merupakan format yang telah dicetak menggunakan karakter yang memungkinakn binary data yang akan dikirim dalam bentuk email serta akan disimpan dalam database atau file. Base64 digunakan untuk menyembunyikan data yang penting, password dan yang lainnya agar dapat menyamarkan bentuk aslinya.
Manfaat Enkripsi
Berikut ini adalah beberapa manfaat dari penggunaan enkripsi yang perlu kalian ketahui, yaitu:
1. Menjaga Privasi Pengguna
Manfaat yang pertama yaitu Enkripsi bekerja dengan cara mengacak data agar tidak dapat dipahami oleh orang lain. Ini dimaksudkan agar dapat menjaga privasi dari pengguna data. Dengan data yang sudah di enkripsi, maka permasalahan terkait dengan kebocoran privasi juga dapat dicegah.
2. Memberikan Perlindungan Aplikasi Saluran Percakapan
Manfaat yang selanjutnya yaitu untuk memberikan perlindungan pada aplikasi saluran percakapan agar chat pribadi tidak dapat dilihat semua orang serta memproteksi data-data pribadi. Oleh karena itu, enkripsi merupakan komponen keamanan yang penting untuk aplikasi yang digunakan untuk berkomunikasi seperti WhatsApp agar privasi dari penggunanya dapat selalu aman dan terjaga.
3. Digital Signature
Manfaat yang selanjutnya yaitu dapat digunakan sebagai digital signature yang merupakan suatu baris pernyataan pada e-copy yaitu email yang memiliki isi pernyataan telah di enkripsi. Sehingga hanya orang tertentu saja yang dapat paham dengan pernyataan tersebut setelah melakukan dekripsi.
Tipe Enkripsi
Berikut adalah beberapa penjelasan tipe enkripsi yang menurut kebutuhan penggunaan, infrastruktur, dan yang lainnya.
1. Encryption as a service (EaaS)
Tipe enkripsi ini biasanya disewakan untuk pengguna yang memiliki sumber daya yang sedikit dan tidak dapat melakukan enkripsi sendiri. Sehingga, pengguna hanya perlu mematuhi segala aturan yang berlaku dan selalu menjaga data mereka.
2. Bring your own encryption (BYOE)
Tipe enkripsi ini biasanya sangat cocok untuk para pengguna layanan cloud yang ingin mengelola perangkat lunak serta kunci enkripsi mereka sendiri.
3. Cloud storage encryption
Tipe enkripsi ini biasanya disediakan dalam layanan cloud, yang mana mereka akan mengenkripsi data menggunakan algoritma serta penyimpanan mereka sendiri, sehingga para pengguna hanya perlu menyewanya saja.
4. Deniable encryption
Tipe enkripsi ini biasanya memungkinkan data yang telah di enkripsi dan dekripsi memiliki dua cara atau lebih yang berdasarkan kunci enkripsi yang digunakan oleh suatu pihak.
5. Column-level encryption
Tipe enkripsi ini biasanya cocok untuk digunakan untuk enkripsi pada basis data, yang mana setiap sel yang terdapat dalam kolom data tertentu dapat diakses dengan kata sandi yang sama.
6. Field-level encryption
Tipe enkripsi ini biasanya mengelola suatu enkripsi data hanya pada bidang tertentu saja dari halaman web, contohnya seperti mengenkripsi nomor kartu kredit, nomor KTP dan yang lainnya.
7. End-to-end encryption (E2EE)
Tipe enkripsi ini biasanya banyak digunakan oleh aplikasi chatting yang mana memastikan komunikasi antara dua pihak tidak dapat dibaca oleh pihak yang lainnya.
8. Full-disk encryption (FDE)
Tipe enkripsi ini biasanya bekerja dalam tingkatan hardware serta mengubah semua data menjadi bentuk yang tidak dapat dipahami dan hanya dapat diakses oleh orang tertentu saja yang memiliki kunci autentikasi.
9. Network-level encryption
Tipe enkripsi ini biasanya mengandalkan jaringan internet melalui Internet Protocol Security atau IPSEC yang memastikan komunikasi yang alam pada level transfer jaringan.
10. Link-level encryption
Tipe enkripsi ini biasanya pada level link atau tautan, yang mana data enkripsi pada saat dikirim dari hot serta didekripsi pada saat mencapai tautan yang selanjutnya.
11. Hypertext Transfer Protocol Secure (HTTPS)
Tipe enkripsi ini biasanya akan melakukan enkripsi pada setiap konten dari web server serta melakukan verifikasi terkait dengan public key encryption untuk memastikan apakah sudah ter-install.
12. Homomorphic encryption
Tipe enkripsi ini biasanya mengubah data menjadi ciphertext yang dapat diproses, sehingga memungkinan penggunanya untuk melakukan operasi yang kompleks pada daya yang telah di enkripsi.
Contoh Penerapan Enkripsi
Berikut adalah beberapa contoh penggunaan enkripsi yang digunakan untuk mendukung keamanan cyber yaitu:
1. Data encryption
Enkripsi data merupakan metode perlindungan informasi pada database, data warehouse, serta backup server. Data yang memiliki jumlah besar seperti data warehouse tentunya membutuhkan peran penting dari security engineer serta profesional di bidang IT lainnya untuk memastikan keamanan data tetap terjaga.
2. File encryption
Enkripsi dapat juga digunakan untuk file dan terdapat software khusus untuk membantu menjaga keamanan file beserta folder dalam komputer atau dalam sistem cloud. Ini bertujuan agar para peretas kesulitan untuk mengakses data pribadi.
3. Encryption messaging
Biasanya, aplikasi chatting seperti Telegram, WhatsApp dan yang lainnya menggunakan enkripsi karena seringkali informasi yang dibagikan rawan peretasan. Sehingga, enkripsi menjadi pertimbangan penting ketika harus menggunakan aplikasi chatting dalam kehidupan sehari-hari terutama untuk urusan pekerjaan.
4. Endpoint encryption
Endpoint encryption merupakan keamanan pada operating system untuk menghindari serangan keylogger atau corrupt boot files yang dapat meretas data pribadi. Ini biasanya sering dibutuhkan pada laptop, server, tablet, dan yang lainnya.
Pada dasarnya teknologi diciptakan untuk tujuan yang positif, hanya saja terkadang memang ada tantangan atau kesulitan akibat rumitnya melakukan dekripsi data terutama pada situasi tertentu. Misalnya pada saat proses dekripsi data yang semakin kompleks, backup data ketika dibutuhkan dapat menjadi lebih sulit serta membutuhkan waktu yang cukup lama. Bahkan dalam beberapa kasu, pemilik data tidak dapat mengaksesnya karena suatu kesalahan.
Perbedaan Enkripsi dengan Hashing
Berikut ini penjelasan terkait perbedaan enkripsi dengan hashing yang sama-sama digunakan untuk data security, yaitu:
1. Fungsi
Fungsi pada enkripsi biasanya berjalan dua arah, sedangkan pada hashing biasanya berjalan satu arah saja. Hasil data atau teks dari enkripsi dapat diubah serta dikembalikan lagi. Sedangkan, data atau teks yang diubah menggunakan hashing tidak dapat dikembalikan lagi.
2. Jenis Algoritma
Dalam enkripsi memiliki dua jenis algoritma yang digunakan yaitu symmetric dan asymmetric, sedangkan, hashing hanya memiliki satu jenis algoritma yang digunakan yaitu algoritma hashing.
3. Kegunaan
Pada umumnya enkripsi digunakan untuk melindungi data terkirim, sedangkan hashing biasanya digunakan untuk mencegah duplikasi data. Pada umumnya enkripsi terdapat dalam aplikasi atau fitur chatting yang ada di media sosial, sedangkan hashing biasanya digunakan untuk melindungi hal-hal penting seperti tanda tangan digital hingga password.
Banyak yang berpendapat bahwa coding itu hal yang sangat sulit untuk dilakukan, namun pada saat ini sudah ada banyak anak-anak yang mulai mempelajari coding. Penjelasan secara lengkap untuk mempelajari bahasa pemrograman algoritma dan cara mengatasi bug bisa Grameds baca pada buku “Belajar Coding”. Buku tersebut bisa didapatkan dengan cara klik gambar buku yang ada di bawah ini.
Data mining merupakan proses ekstraksi suatu data menjadi sebuah informasi dari data yang memiliki jumlah yang sangat besar. Penjelasan secara lengkap untuk mempelajari algoritma dan mengimplementasikannya dengan program PHP bisa Grameds baca pada buku “Data Mining : Algoritma Dan Implementasi Dengan Pemrograman PHP”. Buku tersebut bisa didapatkan dengan cara klik gambar buku yang ada di bawah ini.
Pada saat ini penggunaan teknologi dimaksudkan untuk mempercepat proses suatu pekerjaan contohnya seperti di dalam ruang lingkup pelayanan kesehatan masyarakat di klinik, puskesmas hingga rumah sakit. Penjelasan secara lengkap untuk mempelajari penerapan algoritma dan pemrograman dalam bidang medis bisa Grameds baca pada buku “Penerapan Algoritma & Pemrograman Di Bidang Rekam Medis”. Buku tersebut bisa didapatkan dengan cara klik gambar buku yang ada di bawah ini.
Demikian artikel yang menjelaskan terkait dengan pengertian enkripsi. Grameds bisa membaca buku-buku secara lengkap mengenai bahasa pemograman lainnya dengan mengakses gramedia.com untuk mendapatkannya. Sebagai #SahabatTanpaBatas Gramedia selalu memberikan informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis : Mochamad Harris
Sumber :
- https://glints.com/id/lowongan/enkripsi-adalah/
- https://www.biznetgio.com/news/pengertian-dan-jenis-enkripsi
- https://www.dewaweb.com/blog/apa-itu-enkripsi/
- Access Point
- Apa itu CPU?
- Apa itu Proxy?
- Apa itu VPN?
- Barcode
- Brainware
- Cara Terhindar Copyright di YouTube
- CMS
- Contoh Perangkat Keras
- Doxing
- Flowchart
- Gacha
- Pengertian Server
- Pengertian IP Address
- Cara Melihat IP Address di Semua Jenis Perangkat
- Jaringan Internet
- Jaringan Komputer
- Laravel
- Layar Amoled
- Mail Merge
- Media Sosial
- Metode Waterfall
- NASA
- Pengertian Bandwith
- Pengertian Data
- Pengertian Keyword: Jenis-Jenis, Fungsi, dan Cara Memilihnya
- Routing
- Sejarah Google
- Manfaat Internet Bidang Pendidikan
- Manfaat Internet Bidang Pemerintahan
- Pengertian Search Engine
- Apa itu NFT?
- Apa Itu Switch
- Dampak Positif & Negatif Internet
- Apa itu Daring?
- Penangkal Petir
- Perbedaan Hosting dan VPS Hosting dan VPS
- Pengertian Komputer
- Pengertian Microsoft Word
- 12 Rumus Pengurangan Excel Mudah
- Pengertian Teknologi
- Perkembangan Teknologi Luar Angkasa
- Pasteurisasi
- Repost
- Scam
- Sistem Informasi
- Surel
- Streaming
- Switch
- Teknologi Informasi
- True Wireless Stereo
- Transmitter
- UPC Barcode
- Viral