Pendidikan

Perbedaan Kurikulum dan Silabus yang Perlu Diketahui!

Written by Laila

Hai, Grameds! Apa kabar? Sudah pada tahu belum perbedaan antara kurikulum dan silabus? Kalau belum, tenang aja, kita akan bahas tentang topik tersebut dalam artikel ini! Kadang-kadang, istilah-istilah di dunia pendidikan itu bikin bingung, ya? Tapi, tidak usah khawatir, karena kita akan pecahkan satu per satu dengan bahasa yang santai, namun tetap terurai. Yuk, kita mulai pembahasannya sekarang!

 

Pengertian Kurikulum

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pedoman yang mengatur seluruh proses pembelajaran di suatu lembaga pendidikan, seperti sekolah atau perguruan tinggi. Secara lebih luas, kurikulum juga mencakup semua kegiatan pembelajaran yang dirancang untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Ini termasuk pengaturan tujuan pembelajaran, pemilihan materi pelajaran, penentuan metode pengajaran, serta strategi penilaian hasil belajar siswa.

Kurikulum bertindak sebagai kerangka kerja yang menetapkan standar pendidikan dan memberikan arahan bagi guru, siswa, dan staf pendidikan dalam merancang dan mengimplementasikan program pembelajaran. Tujuan utama kurikulum adalah untuk memastikan bahwa siswa mendapatkan pengalaman pembelajaran yang berarti dan terintegrasi, yang memungkinkan mereka untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk berhasil dalam kehidupan pribadi dan profesional mereka.

Dalam pendidikan formal, kurikulum sering kali terdiri dari beberapa komponen, termasuk kurikulum inti yang mencakup mata pelajaran pokok, kurikulum tambahan yang mencakup pelajaran tambahan atau pilihan, serta kurikulum ekstrakurikuler yang meliputi kegiatan di luar kelas seperti olahraga, seni, atau organisasi siswa. Selain itu, kurikulum juga dapat berubah dan disesuaikan sesuai dengan perkembangan dalam pendidikan dan tuntutan masyarakat.

Kurikulum Merdeka dan Paradigma Pembelajaran Baru

Kurikulum tidak dapat dilepaskan dari sebuah proses pendidikan. Kurikulum merupakan seperangkat rencana mata pelajaran dan program pendidikan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dalam kurikulum memuat suatu tujuan yang ingin dicapai dalam suatu sistem pendidikan. Akhir-akhir ini kurikulum paradigma baru menjadi perbincangan hangat dalam dunia pendidikan. Kurikulum paradigma baru merupakan kurikulum pilihan (opsi) yang dapat diadaptasi dalam satuan pendidikan mulai Tahun Ajaran (TA) 2022/2023. Kurikulum baru ini dinilai lebih fleksibel dan akan berfokus pada materi yang esensial dan tidak terlalu padat materi agar guru mempunyai waktu untuk pengembangan karakter dan kompetensi. Pembelajaran paradigma baru merupakan pembelajaran yang berorientasi pada penguatan kompetensi dan pengembangan karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Pembelajaran paradigma baru memastikan praktik pembelajaran yang berpusat pada murid, yang mana setiap murid belajar sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya. Pembelajaran paradigma baru dilakukan melalui kegiatan pembelajaran di dalam kelas (intrakurikuler) dan di luar kelas (kokurikuler dan ekstrakurikuler). Pembelajaran intrakurikuler dilakukan secara terdiferensiasi sehingga peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Hal ini juga memberikan keleluasaan bagi guru untuk memilih perangkat ajar yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didiknya. Pembelajaran kokurikuler berprinsip pembelajaran interdisipliner yang berorientasi pada pengembangan karakter dan kompetensi umum. Pembelajaran ekstrakurikuler dilaksanakan sesuai dengan minat murid dan sumber daya satuan pendidik.

 

Pengertian Silabus

Silabus adalah dokumen yang merinci rencana pembelajaran untuk suatu mata pelajaran atau kursus tertentu. Dokumen ini menguraikan secara terperinci topik-topik yang akan dibahas, bahan bacaan yang diperlukan, metode pengajaran yang akan digunakan, serta cara penilaian yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran.

Secara lebih sederhana, silabus bisa diibaratkan sebagai panduan atau jadwal belajar yang memberikan informasi kepada siswa tentang apa yang akan dipelajari dalam suatu kursus atau mata pelajaran, bagaimana cara belajarnya, dan bagaimana hasil belajar akan dinilai. Silabus biasanya disusun oleh guru atau dosen yang mengajar, dan menjadi pedoman bagi mereka dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran.

Dalam silabus, biasanya terdapat beberapa komponen penting, seperti:

  • Tujuan Pembelajaran: Menjelaskan tujuan yang ingin dicapai oleh siswa setelah menyelesaikan kursus atau mata pelajaran tersebut.
  • Rencana Pembelajaran: Menguraikan topik-topik yang akan dibahas dan urutan pembelajarannya.
  • Metode Pembelajaran: Menjelaskan strategi atau metode yang akan digunakan dalam proses pembelajaran, seperti ceramah, diskusi, praktikum, atau tugas proyek.
  • Bahan Bacaan: Daftar bahan bacaan atau sumber belajar lainnya yang direkomendasikan untuk mendukung pembelajaran.
  • Penilaian: Menjelaskan cara dan kriteria penilaian hasil belajar siswa, termasuk jenis-jenis tes atau tugas yang akan dilakukan.

Dengan adanya silabus, siswa dapat memiliki pemahaman yang lebih jelas tentang apa yang akan dipelajari, bagaimana cara belajar yang diharapkan, serta apa yang diharapkan dari mereka dalam hal pencapaian hasil belajar. Ini juga membantu guru atau dosen dalam menyusun dan mengelola pembelajaran dengan lebih terstruktur dan efektif.

 

Perbedaan Utama Kurikulum dan Silabus

(Sumber foto: www.pexels.com)

Kurikulum dan silabus, dua istilah yang sering kita dengar dalam dunia pendidikan. Namun, apa sebenarnya perbedaan utama antara keduanya? Berikut adalah perbedaan kurikulum dan silabus:

1. Ruang Lingkup

Silabus berfokus pada mata kuliah atau mata pelajaran tertentu, sementara kurikulum mencakup keseluruhan program pendidikan di suatu lembaga.

2. Tujuan

Silabus merinci topik, isi, dan tujuan pembelajaran suatu kursus, sedangkan kurikulum menetapkan tujuan dan sasaran pendidikan yang lebih luas.

3. Tingkat Detail

Silabus memberikan rencana pengajaran yang terperinci untuk satu kursus, sedangkan kurikulum memandu desain dan struktur keseluruhan kegiatan pembelajaran.

4. Kekhususan

Silabus lebih spesifik dan rinci, sementara kurikulum lebih komprehensif dan holistik dalam cakupannya.

5. Pengembangan

Silabus disiapkan oleh masing-masing guru atau departemen, sedangkan kurikulum dikembangkan oleh lembaga pendidikan secara keseluruhan.

6. Komponen

Silabus menekankan pada isi dan hasil pembelajaran, sedangkan kurikulum mencakup isi, pedagogi, dan strategi penilaian.

7. Revisi

Silabus dapat sering direvisi berdasarkan kebutuhan, sementara kurikulum cenderung memiliki umur yang lebih panjang dan revisinya lebih jarang.

8. Waktu

Silabus biasanya diberikan kepada siswa di awal kursus, sedangkan kurikulum berfungsi sebagai kerangka kerja sepanjang program pendidikan.

9. Fokus

Silabus memberikan peta jalan bagi siswa dan guru untuk satu kursus, sementara kurikulum memandu pengembangan dan implementasi kurikulum di tingkat institusi.

10. Hubungan

Silabus adalah bagian dari kurikulum yang lebih luas, yang mencakup silabus untuk berbagai mata kuliah dalam suatu program pendidikan.

 

Nah, itu dia perbedaan antara kurikulum dan silabus. Dengan memahami perbedaan ini, kita jadi lebih paham, ya, tentang kedua konsep ini dalam dunia pendidikan.

Implementasi Kurikulum Merdeka

Perubahan kurikulum kali ini diharapkan mampu mendorong terciptanya pendidikan yang berkualitas dan dapat menghasilkan sumber daya manusia pembangunan yang beretos kerja tinggi untuk menyiapkan Indonesia Emas tahun 2045. Hal ini penting, terutama dalam memasuki era digitalisasi yang sarat dengan kualitas dan penuh persaingan. Dalam konteks tersebut, semoga buku ini dapat membantu saudara menerapkan kurikulum secara tepat waktu dan tepat sasaran. Buku ini berupaya memformulasikan suatu cara praktis dalam implementasi Kurikulum Merdeka sehingga dapat dijadikan panduan oleh para pelaksana di lapangan. Buku ini juga menyajikan contoh kurikulum operasional yang harus dikembangkan oleh guru dan kepala sekolah di sekolah masing-masing. Buku ini mencakup penjelasan mengenai Paradigma Baru Kurikulum Merdeka, Strategi Implementasi Kurikulum Merdeka, Rencana Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Merdeka, Pelaksanaan Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Merdeka, Strategi dan Pendekatan Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Merdeka, Melatih Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dalam Implementasi Kurikulum Merdeka, dan Menciptakan Iklim Sekolah Pendukung Implementasi Kurikulum Merdeka.

 

Fungsi Kurikulum

Kurikulum memiliki beberapa fungsi penting dalam dunia pendidikan, di antaranya:

1. Mengatur Standar Pendidikan

Kurikulum menetapkan standar pendidikan yang harus dicapai oleh siswa dalam suatu lembaga pendidikan. Ini mencakup tujuan pembelajaran, kriteria penilaian, dan kompetensi yang diharapkan dari siswa.

2. Memberikan Pedoman Pembelajaran

Kurikulum memberikan pedoman atau panduan bagi guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran. Ini mencakup pemilihan materi pelajaran, metode pengajaran, dan strategi evaluasi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.

3. Mengintegrasikan Pembelajaran

Kurikulum memastikan bahwa pembelajaran di berbagai mata pelajaran atau bidang studi terintegrasi secara baik. Hal ini membantu siswa untuk melihat hubungan antara berbagai konsep dan keterampilan yang dipelajari.

4. Mengadaptasi Perubahan

Kurikulum harus mampu beradaptasi dengan perubahan dalam masyarakat, teknologi, dan kebutuhan pendidikan. Ini memungkinkan lembaga pendidikan untuk tetap relevan dan responsif terhadap perkembangan yang terjadi.

5. Mengarahkan Pengembangan Profesional

Kurikulum dapat memberikan arahan bagi pengembangan profesional guru, termasuk dalam hal penyediaan pelatihan dan pengembangan kurikulum, serta dukungan dalam penggunaan metode pengajaran yang efektif.

6. Menjamin Keadilan dan Kesetaraan

Kurikulum harus dirancang sedemikian rupa sehingga memberikan kesempatan yang sama bagi semua siswa untuk mencapai tujuan pendidikan. Ini mencakup penyediaan materi yang relevan dan pembelajaran yang berpusat pada siswa.

7. Mendorong Inovasi dan Kreativitas

Kurikulum dapat memberikan ruang bagi inovasi dan kreativitas dalam proses pembelajaran. Ini memungkinkan guru dan siswa untuk mengembangkan pendekatan pembelajaran yang baru dan efektif.

8. Mempersiapkan Siswa untuk Masa Depan

Kurikulum harus dirancang untuk mempersiapkan siswa dengan keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang dibutuhkan untuk berhasil dalam kehidupan pribadi, akademis, dan profesional mereka di masa depan.

Sistem Pendidikan Finlandia: Belajar Cara Belajar

Pendidikan di Finlandia dikenal sebagai sistem pendidikan terbaik di seluruh dunia. Sejak hasil ujian internasional Program Penilaian Pelajar Internasional keluar pada tahun 2000, Finlandia mendapat perhatian khusus dari seluruh dunia. Banyak hal seputar sistem pendidikan Finlandia yang mengundang tanya: Bagaimana negara kecil ini bisa sukses dalam tes PISA (Programme for International Student Assessment)? Apa benar sekolah tidak memberikan pekerjaan rumah? Apa betul tidak ada ujian dan nilai rapor di akhir tahun pelajaran? Bagaimana mengukur kemampuan siswa? Dan seterusnya. Ditulis oleh akademisi yang punya minat terhadap pendidikan sekaligus ibu dua orang anak yang tinggal di Finlandia selama sepuluh tahun, buku ini menjawab stigma pertanyaan tersebut. Di samping menceritakan pengalamannya menempuh pendidikan doktor dan menjalani kehidupan universitas, Ratih D. Adiputri juga berbagi cerita bagaimana ia mendampingi putrinya menempuh pendidikan sejak taman kanak-kanak hingga sekolah menengah. Buku Sistem Pendidikan Finlandia ini sangat cocok untuk menjadi bacaan bagi guru maupun pengambil kebijakan pendidikan. Juga untuk para orangtua yang peduli terhadap pendidikan si buah hati.

 

Fungsi Silabus

Silabus memiliki beberapa fungsi penting dalam konteks pendidikan, di antaranya adalah:

1. Mengarahkan Pembelajaran

Silabus memberikan arahan yang jelas kepada guru dan siswa tentang topik apa yang akan dipelajari, bagaimana cara belajar yang akan dilakukan, dan apa yang diharapkan dari hasil belajar.

2. Menyediakan Struktur Pembelajaran

Silabus menyusun materi pembelajaran dalam urutan yang teratur, memastikan bahwa pembelajaran berlangsung secara teratur dan terstruktur.

3. Menguraikan Tujuan Pembelajaran

Silabus merinci tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh siswa setelah menyelesaikan kursus atau mata pelajaran tertentu.

4. Memberikan Rencana Pembelajaran

Silabus memberikan gambaran tentang rencana pembelajaran, termasuk topik-topik yang akan dibahas, bahan bacaan yang diperlukan, dan metode pengajaran yang akan digunakan.

5. Menginformasikan Penilaian

Silabus menjelaskan cara dan kriteria penilaian yang akan digunakan untuk mengevaluasi kemajuan dan pencapaian siswa.

6. Membantu Perencanaan Pembelajaran

Silabus membantu guru dalam merencanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhan siswa.

7. Mendorong Keterlibatan Siswa

Silabus dapat memberikan informasi kepada siswa tentang apa yang akan dipelajari dan bagaimana mereka akan dievaluasi, mendorong keterlibatan aktif dalam proses pembelajaran.

8. Mengukur Kemajuan Belajar

Silabus memberikan kerangka kerja untuk mengukur kemajuan belajar siswa dan menilai apakah tujuan pembelajaran telah tercapai.

9. Menghubungkan dengan Kurikulum

Silabus terkait erat dengan kurikulum, karena merinci implementasi kurikulum dalam konteks pembelajaran yang lebih spesifik.

10. Mendukung Kolaborasi

Silabus dapat digunakan sebagai alat kolaborasi antara guru, siswa, dan orang tua dalam mendukung proses pembelajaran yang efektif.

 

Kesimpulan

Jadi, itu dia perbedaan kurikulum dengan silabus, Grameds. Sekarang kamu sudah mengetahui perbedaan antara kurikulum dan silabus. Kurikulum mencakup keseluruhan program pendidikan dengan menetapkan standar, tujuan, dan struktur pembelajaran, sementara silabus lebih fokus pada rencana pembelajaran yang spesifik untuk satu mata pelajaran atau kursus tertentu. Meskipun keduanya memiliki peran yang penting dalam dunia pendidikan, penting untuk memahami perbedaan mendasar antara keduanya agar dapat merencanakan dan melaksanakan pembelajaran dengan efektif. Dengan memahami peran dan fungsi masing-masing, kita dapat mengoptimalkan upaya dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kedua konsep ini. Kamu juga bisa mencari tahu lebih dalam terkait pengetahuan sistem pendidikan lainnya melalui kumpulan buku di Gramedia.com.

Pendidikan sebagai Formasi Jiwa dan Lembaga

Pendidikan sebagai Formasi Jiwa dan Lembaga merupakan buku yang mengungkapkan gagasan seputar pembentukan subjek karya edukatif. Seperti merujuk pada gagasan Platon, bahwa pendidikan merupakan formasi jiwa, maka lembaga pendidikan sesuai konteks zamannya pun perlu berbenah dan berubah menjadi lebih baik. Karya pendidikan merupakan locus atau tempat pembinaan, atau pendampingan, bagi para peserta didik pada satu sisi, dan untuk guru atau pendidik pada sisi yang lain. Semoga gagasan dalam buku ini dapat menginspirasi para pembaca untuk melakukan formasi diri/lembaga menjadi pribadi yang semakin baik, entah sebagai peserta didik, pendidik, dan pemerhati pendidikan, maupun karya edukatif itu sendiri.

About the author

Laila