Pemerintahan

Mengenal Princess Leonor, Pewaris Takhta Kerajaan Spanyol!

Princess Leonor
Written by Siti M

Princess Leonor – Nama Princess Leonor santer terdengar dan beberapa kali menjadi perbincangan publik. Ia merupakan seorang putri Raja Felipe VI dan Ratu Letizia. Berikut profil singkat mengenai Princess Leonor.

Nama lengkap: Leono de Todos los Santos de Borbón y Ortiz Sianturi

Nama panggung: Princess Leonor

Nama kehormatan: Yang Mulia Putri Asturias

Tempat, tanggal lahir: Madrid, Spanyol, 31 Oktober 2005

Sekolah: Atlantic School di Glamorgan

Ayah: Don Felipe (Raja Felipe VI)

Ibu: Doña Letizia (Ratu Spanyol)

Saudara kandung: Princess Sofia (adik)

Princess Leonor masih berumur remaja, tetapi telah disiapkan menjadi Ratu di usia 13 tahun. Ia pun telah menghadiri acara kerajaan dan memberikan pidato di kegiatan tersebut. Princess Leonor telah dibiasakan melakukan pidato kenegaraan.

Princess Leonor juga seorang yang cerdas. Ia mampu berkomunikasi dalam beberapa bahasa di antaranya Spanyol, Arab, Inggris, Mandarin, dan Catalan. Saat ini, ia sedang menempuh pendidikan di UWC Atlantic College.

Tidak hanya itu, Princess Leonor juga memiliki beberapa gelar lainnya, seperti Lady Balaguer, Duchess of Montblanc, Order of the Golden Fleece, Princess of Girona, Countess of Cervera, dan juga Princess of Viana.

Princes Leonor menjadi Pewaris Takhta Kerajaan

Princess Leonor merupakan anak pertama dari Raja Felipe VI dan Ratu Letizia. Ia menjadi pewaris takhta kerajaan Spanyol. Hal ini disebabkan karena Princess Leonor merupakan anak pertama dari Raja Felipe VI.

Dalam sistem kerajaan diketahui bahwa pemegang takhta selanjutnya adalah laki-laki. Hal tersebut dikenal sebagai male-preference cognatic primogeniture. Namun, undang-undang konstitusi tersebut berubah setelah Raja Felipe VI naik takhta dan tidak memiliki anak laki-laki.

LEAD TO THE TOP Perjalanan Perempuan Hebat Menjadi Impactful Leader - Princess Leonor

Oleh sebab itu, Princess Leonor resmi diangkat sebagai pewaris takhta pertama sejak 19 Juni 2014. Ia akan menjadi Ratu Spanyol pertama yang meneruskan takhta sejak kepemimpinan Isabella II yang berkuasa pada 1833 sampai 1868.

Daftar Negara yang Dipimpin oleh Perempuan

Menjadi seorang pemimpin bukan hanya hak laki-laki. Perempuan pun berhak menjadi seorang pemimpin baik bagi dirinya bahkan untuk negara. Perempuan bisa menjadi pemimpin yang adil. Berikut daftar perempuan yang menjadi pemimpin di beberapa negara yang telah dirangkum dari laman Cnnindonesia.com.

1. Liz Truss, Perdana Menteri Inggris

Sejak putaran pemilihan perdana menteri berlangsung, Liz Truzz memang telah digadang-gadang menjadi penerus Johnson. Liz sendiri mendapat banya dukungan dari para pejabat Inggris termasuk Menteri Pertahanan, Ben Wallace.

Selama kampanye berlangsung, Liz Truss berjanji akan memotong pajak dan menggeliatkan perekonomian Inggris yang lesu karena inflasi. Ia menjadi pemimpin perempuan ketiga di Inggris.

Perdana Menteri perempuan pertama Inggris adalah Margaret Thatcher dengan periode jabatan 1979 sampai 1990. Adapun, perdana menteri perempuan kedua adalah There May yang menjabat pada tahun 2016 sampai 2019.

2. Mette Frederiksen, Perdana Menteri Denmark

Mette Frederiksen menjadi perdana menteri Denmark pada tahun 2019. Ia menjabat di usia 41 tahun. Mette juga termasuk dalam deretan kepala negara terkemuka di negara tersebut.

Mette Frederiksen bukan perdana menteri perempuan pertama di Denmark. Sebelumnya, telah ada Helle Thorning Schmidt yang menjabat sejak tahun 2011 sampai 2015. Mereka sama-sama berasal dari Partai Sosial Demokrat.

3. Raja Kallas, Perdana Menteri Estonia

Raja Kallas menjabat sebagai perdana menteri Estonia sejak Januari 2021. Pada tahun 2016, Estonia juga dipimpin oleh kepala negara perempuan, yakni Kersti Kaljulaid. Ia menjadi perdana menteri perempuan pertama di Estonia.

4. Elisabeth Borne, Perdana Menteri Prancis

Elisabeth Borne menjadi perdana menteri Prancis sejak Mei 2022. Sebelum Elisabeth, perdana menteri perempuan pertama Prancis adalah Edith Cresson.

5. Katerina Sakellaropoulou, Presiden Yunani

Katerina Sakellaropoulou menjadi Presiden Yunani perempuan pertama. Ia menjabat sebagai presiden sejak Januari 2020. Dalam sistem pemerintahan Yunani, kepresidenan mengambil peran seremonial.

Namun, Katerina Sakellaropoulou mengubanhnya. Ia membuat terobosan baru berupa presiden menjadi pengadilan tinggi negara pad atahun 2018.

6. Katalyn Novak, Presiden Hungaria

Katalyn Noval, presiden Hungaria yang menjabat sejak AMret 2022. Ia menjadi presiden perempuan pertama di Hungaria. Katalyn menjadi sekutu dekat dari Perdana Menteri Viktor Orban dan mantan menteri kebijakan keluarga. Adapun, peran presiden di Hungaria sebagian besar bersifat seremonial.

7. Magdalena Andersson, Perdana Menteri Swedia

Magadalena Andersson, perdana menteri Swedia yang menjabat sejak November 2021. Sebelum menjabat sebagai perdana menteri, Magdalena Andersson merupakan seorang ekonom yang juga menjabat sebagai menteri keuangan selama tujuh tahun.

Ketika awal terpilih sebagai perdana menteri, Magdalena Andersson sempat mengalami hal sulit. Ia sempat mengundurkan diri setelah parlemen dan Partai Hijau menolak anggaran serta keluar dari koalisi.

8. Sanna Marin, Perdana Menteri Finlandia

Sanna Marin menjadi perdana menteri Finlandia pada tahun 2019. Ia menjabat ketika berusia 34 tahun. Ia pun menjadi perdana menteri termuda di Finlandia. Sanna memiliki kompetensi yang baik dalam memimpin suatu negara.

Hal ini didukung oleh penilaian beberapa pengamat yang menganggapnya sebagai salah satu fikur pemimpin dunia yang kuat. salah satu periset dari Studi Ekonomi Universitas Helsinki, Timo Miettinen mengemukakan pendapat bahwa Marin merupakan sosok yang berintegritas.

Tidak hanya itu, Marin juga menjadi perdana menteri perempuan paling muda di dunia. Status ini menjadikannya dan koalisi pemerintahannya (keseluruhan pemimpin partai adalah perempuan dan empat di bawah 35 tahun) menjadi sorotan global.

Perkembangan Politik & Sistem Birokrasi di Beberapa Negara - Princess Leonor

Negara yang Menerapkan Sistem Monarki        

Sistem pemerintahan di dunia sangat beragam. Setiap negara memiliki cara sendiri untuk memimpin bangsanya. Melansir dari laman Dunia.tempo.co, berikut daftar negara yang menerapkan sistem monarki.

1. Inggris

Inggris menganut sistem monarki yang mana raja atau ratu menjadi simbol kedaulatan saja. Yang mengendalikan kekuasaan dalam sistem monarki adalah perdana menteri. Sampai saat ini, Inggris masih memiliki raja yang aktif menjabat di pemerintahan negara.

Raja tersebut adalah Raha Charles Philip Arthur George III. Raja Charles menggantikan Ratu Elizabeth yang meninggal dunia pada 8 september 2022.

2. Arab Saudi

Arab Saudi menganut sistem pemerintahan monarki absolut. Artinya, keberadaan perdana menteri hanya sebagai wujud simbolis. Hal ini disebabkan kuasa dipegang secara penuh oleh raja.

Arab Saudi dipimpin olehh Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud. Posisi raja diturunkan ke generasi selanjutnya. Namun, terdapat komite pangeran Saudi untuk memilih raja yang menjavat sesuai dengan dekrit pada 2006.

3. Bhutan

Bhutan atau negara yang mendapat julukan Negari Naga Guntur menganut sistem pemerintahan monarki absolut. Namun, sistem ini dihentikan ketika muncul konstitusi baru dan pemilihan perdana menteri yang dilaksanakan.

Sejak saat itu, sistem pemerintahan Bhutan dijalankan dengan menerapkan sistem pemerintahan monarki semi-konstitusional. Pada sistem monarki ini, perdana menteri menjadi pemegang kekuasaan eksekutif pada pemerintahan.

Namun, raja masih memiliki kekuatan politik yang cukup besar untuk menjalankan kebijakannya sendiri. Sejak tahun 2006, Bhutan dipimpin oleh Raha Jigme Khesar Namgyel Wangchuck.

4. Belanda

Belanda menjadi salah satu negara yang menerapkan sistem parlementer monarki konstitusional dan masih terdapat unsur federal di dalamnya. Oleh sebab itu, peran perdana menteri dalam sistem pemerintahan Belanda menjadi penting.

Sejak tahun 2013 sampai sekarang, Belanda dipimpin oleh Raja William Alexander yang memperoleh jabatannya dengan menggantikan ibunya, yakni Ratu Beatrix. Belanda menjadi negara monarki termahal yang masih ada sampai sekarang di Eropa.

5. Swaziland

Sebelum menjadi nama Swazilan, sebelumnya negara itu bernama Estawatini yang terletak di selatan Afrika dan di antara Afrika Sleatan dan barat serta di sebelah timurnya terletak Mozambik. Swaziland menjadi negara yang menganut sistem pemerintahan monarki absolut.

Namun, sayangnya Raja Mswati III yang kini memimpin Swaziland dikenal sebagai raja yang sering mendapat kritik. Hal ini disebabkan kehidupannya yang sangat mewah. Hal tersebut berbanding terbalik dengan kehidupan rakyatnya yang jauh dari kata mewah. Kehidupannya berkebalikan dengan keadaan rakyatnya.

6. Thailand

Thailand menganut sistem pemerintahan negara monarki konstitusional. Raja menjabat sebagai kepala negara dan pedana menteri memiliki kewenangan sebagai kepala pemerintahan. Raja Thailand memiliki sedikit kekuasaan langsung yang berada di bawah konstitusi. Saat ini, Raja Thailand bernama Raja Vajiralongkorn yang naik takhta sejak 1 Desember 2016, saat ayahnya meninggal dunia.

7. Norwegia

Norwegia menganut sistem pemerintahan monarki konstitusional dengan pemerintahan parlementer. Sejak tahun 1991, Norwegia dipimpin oleh raja bernama Raja Harald V. sementara itu, parlemen Norwegia dibagi menjadi dua, yakni voting legislasi odelsting dan lagting.

8. Vatikan

Vatikan dipimpin oleh seorang uskup Roma, yakni Paus. Vatikan sendiri dinilai memiliki sistem pemerintahan yang unik, yakni sistem monarki elektif. Paus memiliki jabatan sebagai raja negara. Jabatan tersebut tidak bisa diwariskan kepada siapapun.

Selain 8 negara tersebut, berikut daftar negara yang menganut sistem monarki dan raja/sultan/ratu yang memimpinnya yang dirangkum dari laman Bola.com.

  1. Brunei Darussalam – Sultan Hassanal Bolkiah
  2. Oman – Sultan Qaboos bin Said al Said
  3. Qatar – Amir TAMIM bin Hamad Al Thani
  4. Saudi Arabia – Raja Salman bin Abd al-Aziz Al Saud
  5. Swaziland – Raja Mswati III
  6. Vatikan – Paus Fransiskus
  7. Andorra – Pangeran Emmanuel Macron
  8. Antigua dan Barbuda – Ratu Elizabeth II
  9. Australia – Ratu Elizabeth II
  10. Bahama – Ratu Elizabeth II
  11. Barbados – Ratu Elizabeth II
  12. Bahrain – Raja HAMAD bin Isa Al-Khalifa
  13. Belgia – Raja Philippe
  14. Belize – Ratu Elizabeth II
  15. Bhutan – Raja Jigme Khesar Namgyel Wangchuck
  16. Kamboja – Raja Norodom SIHAMONI
  17. Kanada  Ratu Elizabeth II
  18. Denmark – Ratu Margrethe II
  19. Grenada – Ratu Elizabeth II
  20. Jamaika – Ratu Elizabeth II
  21. Jepang – Kaisar Akihito
  22. Yordania Raja – Abdallah II
  23. Kuwait Amir – SABAH al-Ahmad al-Jabir al-Sabah
  24. Lesotho Raja – Letsie III
  25. Liechtenstein – Pangeran Hans Adam II
  26. Luxembourg – Kadipaten Agung Henri
  27. Malaysia – Yang di-pertuan Agong MUHAMMAD V
  28. Monako – Raja Albert II
  29. Moroko – Raja Mohammed VI
  30. Belanda – Raja Willem Alexander
  31. Norwegia – Raja Harald V
  32. Selandia Baru – Ratu Elizabeth II
  33. Papua Nugini – Ratu Elizabeth II
  34. Saint Kitts – Ratu Elizabeth II
  35. Saint Lucia – Ratu Elizabeth II
  36. Saint Vincent dan Grenadines – Ratu Elizabeth II
  37. Kepulauan Solomon – Ratu Elizabeth II
  38. Spanyol – Raja Felipe VI
  39. Swedia – Raja Carl XVI Gustaf
  40. Thailand – Raja Maha Vajiralongkorn
  41. Tonga – Raja Tupou VI
  42. Tuvalu – Ratu Elizabeth II
  43. Uni Emirat Arab – Khalifa bin Zayid Al-Nuhayyan
  44. Britania Raya – Ratu Elizabeth II

Tradisi Majapahit: Histori, Monarki, dan kultur

Rekomendasi Novel Berlatar Belakang Kerajaan

Kerajaan dapat menjadi salah satu inspirasi untuk menulis novel atau karya fiksi. Berikut beberapa novel yang berlatar belakang kerajaan dan rangkumannya sebagai gambaran umum dari buku.

1. Arok Dedes

Arok Dedes - Princess Leonor

Arok Dedes adalah salah satu novel roman karya Pramoedya Ananta Toer yang menceritakan sejarah perlawanan dan pemberontakan Ken Arok terhadap pemerintahan Akuwu Tumampel, Tunggul Ametung. Roman Arok Dedes bukan sekedar roman mistika-irasional (kutukan keris Gandring tujuh turunan). Ini adalah roman politik seutuh-utuhnya. Berkisah tentang kudeta pertama di Nusantara. Kudeta ala Jawa.

Kudeta merangkak yang menggunakan banyak tangan untuk kemudian memukul habis dan mengambil bagian kekuasaan sepenuh-penuhnya. Kudeta licik tapi cerdik. Berdarah, tapi para pembunuh yang sejati bertepuk dada mendapati penghormatan yang tinggi. Melibatkan gerakan militer (gerakan Gandring), menyebarkan syak wasangka dari dalam, memperhadapkan antarkawan, dan memanasi perkubuan. Aktor-aktornya bekerja seperti hantu. Kalaupun gerakannya diketahui, namun tiada bukti yang paling sahih bagi penguasa untuk menyingkirkannya. Arok adalah simpul dari gabungan antara mesin paramiliter licik dan politisi yang cerdik-rakus dari kalangan sudra/agrari yang merangkakkan nasib menjadi penguasa tunggal tanah Jawa).

Arok tak mesti memperlihatkan tangannya yang berlumur darah mengiringi kejatuhan Ametung di Bilik Agung Tumapel, karena politik tak selalu identik dengan perang terbuka. Politik adalah permainan catur di atas papan bidak yang butuh kejelian, pancinganm ketegaan melempar umpan-umpan untuk mendapatkan umpan besar. Tak ada kawan dan lawan. Yang ada hanya tahta di mana seluruh hasrat bisa diletupkan sejadi-jadi yang dimau. Pada akhirnya roman Arok-Dedes menggambarkan peta kudeta politik yang kompleks yang “disumbang” Jawa untuk Indonesia.

2. Emma

Emma - Princess Leonor

Cantik, pintar, kaya, dan lajang. Emma Woodhouse begitu puas dengan kehidupannya, sampai-sampai dia merasa tidak membutuhkan cinta maupun pernikahan. Satu-satunya hal yang menyenangkan dirinya adalah mencampuri kehidupan cinta orang lain. Namun, ketika dia mengabaikan peringatan teman baiknya, Mr. Knightley, dan berusaha mengatur perjodohan Harriet Smith, anak didiknya, semuanya menjadi kacau-balau. Ternyata Emma dan Harriet menyukai pria yang sama, hanya saja Emma terlambat menyadari perasaannya sendiri.

Haruskah dia mengalah? Atau mengejar kebahagiaan tanpa memperdulikan perasaan Harriet? Berlatar belakang di Desa Highbury, Inggris tahun 1815, dengan karakter yang tidak sempurna tapi menarik, dan penggambaran yang jenaka serta tajam, Emma seringkali dianggap sebagai karya terbaik Jane Austen. Novel ini juga telah diangkat ke layar lebar pada tahun 1996, dibintangi oleh Gwyneth Paltrow.

Novel yang ditulis oleh Jane Austen ini bercerita tentang Emma, gadis berusia dua puluh satu tahun itu tinggal di Hartfield, di Desa Highbury bersama ayahnya yang duda dan kaya raya, Mr. Henry Woodhouse. Emma mempunyai kakak, Isabella, yang sekarang menetap di London setelah menikah dengan John Knightley, ibunya meninggal ketika Emma masih kecil sehingga bisa dibilang dialah nyonya rumah di Hartfield. Emma Woodhouse adalah seorang yang cantik, pandai, dan kaya, dia juga mudah bahagia, penuh kasih sayang dan suka memanjakan orang lain.

Tapi di balik semua kebaikannya tersebut Emma juga punya kekurangan, dia tidaklah sempurna seperti di mata orang-orang yang mengenalnya. Keras kepala, melakukan apa saja semaunya sendiri, lebih suka meyakini pendapatnya sendiri, kecenderungan terlalu menganggap tinggi dirinya sendiri.

3. Sang Keris

Sang Keris - Princess Leonor

Kejayaan hanya bisa diraih dengan ilmu, perang, dan laku batin, sedangkan kematian adalah jalan yang harus ditempuh dengan penuh rasa hormat. Matilah dengan keris tertancap di dadamu sebagai seorang kesatria, bukan mati dengan tombak tertancap di punggungmu karena lari dari medan laga. Peradaban telah banyak berkisah tentang kekuasaan.

Kekuasaan melahirkan para manusia pinilih, dan manusia pinilih selalu menggenggam sebuah pusaka. Inilah novel pemenang kedua sayembara menulis paling prestisius. Novel yang mengisahkan cerita sebuah keris milik Kanjeng Kyai Karonsih sekaligus rentetan sejarah sebuah bangsa. Sebuah keris yang merekam jejak masa lampau, saksi atas banyak peristiwa penting, saksi pergantian kekuasaan dari masa ke masa di Nusantara, mulai dari zaman kerajaan Hindu, Budha, Islam sampai era Kemerdekaan, dan sebuah ramalan akan Indonesia di masa depan.

“Novel beralur nonlinier ini memecah dirinya dalam banyak bab panjang dan pendek, beberapa dapat berdiri sebagai cerita tersendiri memperlihatkan keberanian untuk menguji coba bentuk dan isi.” —Pertanggungjawaban Juri Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta 2019.

“Sang Keris karya Panji Sukma akan dibaca, dicerna, dan dinikmati masyarakat secara luas, akan masuk pada kelompok novel unggulan Indonesia.” —Ahmad Tohari. “Pembaca akan dihantarkan dalam alur cerita dan ruang kosmis, serta tanpa sadar dituntun masuk dalam ruang kedalaman semadi para manusia pinilih.” —Basuki Teguh Yuwono

Baca juga terkait Princess Leonor:

About the author

Siti M

Buat saya, menulis bukan hanya sekadar merangkai kata agar terlihat bagus. Saya suka menulis dengan tema-tema seperti manfaat dari suatu bahan alami dan juga ilmu pengetahuan.