Gramedia Literasi – Prinsip ilmu Geografi sebagai ilmu yang mempelajari fenomena fisik dan manusia di atas bumi. Dalam praktiknya kajian ilmu geografi akan mempelajari tentang segala aktivitas manusia dan alam sebagai interaksi melalui prespektif ruang untuk membentuk pola ruang tertentu. Karena kajian ilmu ini luas maka ada banyak cabang ilmu geografi dalam ruang lingkup yang mencakup banyak bidang dan aspek geografi yang masih dalam satu prinsip keilmuan. Dalam ilmu geografi ada 4 prinsip geografi yang menjadi tolak ukuran kajian tentang konsep ruang ini. Apa sajakah itu? Berikut ini penjelasan 4 prinsip ilmu geografi lebih lengkapnya, Grameds!
Daftar Isi
Pengertian Ilmu Geografi
Ilmu geografi adalah suatu ilm yang didalamnya membahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan bumi terutama hubungan makhluk hidup (manusia, tumbuhan, dan hewan) dengan bumi. Oleh sebab itu, tak sedikit juga yang membahas kalau geografi adalah ilmu permukaan bumi.
Kata geografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu geo (bumi) dan graphein (tulisan). Jadi, geografi adalah suatu catatan yang berkaitan dengan bumi.
Prinsip-Prinsip Ilmu Geografi
Prinsip-prinsip ilmu geografi meliputi prinsip distribusi (penyebaran), interelasi (keterkaitan), deskripsi (penggambaran) dan korologi (gabungan). Secara umum, pengertian geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang lokasi serta persamaan, dan perbedaan keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi. Objek yang dipelajari dalam ilmu geografi adalah tentang geosfer yang merupakan permukaan bumi yang hakikatnya juga bagian dari bumi, termasuk atmosfer atau lapisan udara, litosfer atau lapisan batuan kulit bumi, hidrosfer atau lapisan air, dan biosfer atau lapisan kehidupan di bumi.
Dengan banyaknya istilah yang ada pada ilmu geografi, dimulai dari aspek fisik hingag sosial menimbulkan kemewahan fenomena yang dapat kamu pelajari lebih mudah melalui buku Kamus Geografi Edisi Tematik Dan Visual.
Pembagian ilmu geografi pun meliputi geografi fisik, geografi manusia, geografi teknik geografi manusia-lingkungan, perencanaan dan pengembangan wilayah, ekologi budaya dan politik, penelitian resiko bencana serta geografi sejarah. Sementara aspek aspek geografi dibedakan menjadi dua yakni aspek fisik (topografi, biotik, non-biotik) serta aspek sosial (ekonomi, budaya, politik). Dalam kaitannya dengan wilayah Indonesia, geografi juga berfungsi menentukan letak geografis Indonesia beserta kondisi wilayah, pengaruh dan dampak lain yang ditimbulkan.
Metode pembelajaran geografi pun menganut sejumlah prinsip utama geografi. Ilmu geografi juga memiliki prinsip dasar geografi yang jumlahnya ada empat. Pengertian prinsip geografi adalah sebuah dasar dalam pengkajian, penjabaran, pengungkapan, penelitian dan penyajian gejala, variabel, faktor dan masalah-masalah geografi dalam fenomena geosfer. Secara umum ada 4 prinsip geografi:
1. Prinsip Distribusi
Prinsip distribusi atau prinsip persebaran merupakan salah satu dari 4 prinsip ilmu geografi yang paling utama. Fungsi prinsip persebaran ini digunakan untuk menelaah gejala dan fenomena geografi yang tersebar di permukaan bumi secara tidak sama dan tidak merata. Maka akan muncul pertanyaan dasar yang melatarbelakangi prinsip ilmu geografi bagian distribusi seperti: “Mengapa suatu fenomena terjadi hanya terjadi di satu lokasi saja, namun tidak muncul di lokasi lainnya? Fenomena geografi yang diteliti bisa berupa bentang alam, persebaran penduduk, persebaran sumber daya alam, persebaran curah hujan, tumbuhan, hewan dan manusia.
Tujuan lain penggunaan prinsip penyebaran ini juga dapat mengungkap hubungan antara satu fenomena dengan fenomena yang lainnya secara menyeluruh. Selain itu adanya prinsip distribusi dapat digunakan untuk meramalkan keadaan di masa yang akan datang.
Di Indonesia sendiri seperti yang kita ketahui, kekayaan alamnya sangatlah besar. Pada buku Geografi Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif digunakan untuk memperkaya wawasan kita dalam berbagai kekayaan aam tersebut.
2. Prinsip Interelasi
Prinsip geografi berikutnya adalah prinsip interelasi atau keterkaitan. Fungsi prinsip interelasi ini digunakan untuk menelaah hubungan yang saling terkait antara gejala yang satu dengan gejala geografi yang lain dalam suatu ruang. Tujuan prinsip ini juga berfungsi untuk menguraikan hubungan yang ada di dalam ruangan tersebut antara satu gejala dengan gejala yang lainnya.
Adanya hubungan yang saling terkait antara alam dan manusia menyebabkan dibutuhkannya prinsip keterkaitan atau sebab-akibat ini. Interelasi dapat terjadi antara alam dengan alam, manusia dengan manusia, maupun alam dengan manusia.
Oleh sebab itu, sangat penting untuk manusia sadari bahwa kita hanya memiliki satu bumi, kenali serta kelola lingkungan yang ada dengan baik dan bijaksana. Seperti halnya yang dibahas di dalam buku Geografi Lingkungan.
3. Prinsip Deskripsi
Prinsip geografi deskripsi atau penggambaran menjadi salah satu prinsip geografi berikutnya. Fungsi prinsip deskripsi digunakan untuk memberikan penjelasan lebih jauh tentang gejala-gejala yang terjadi di muka bumi yang dapat diamati. Prinsip deskripsi ini pada intinya memberikan penjelasan yang lebih mendalam mengenai karakteristik yang spesifik pada gejala-gejala geografi.
Geografi menganut prinsip ini ditujukan untuk menggambarkan fenomena geosfer yang memerlukan deskripsi baik melalui tulisan, tabel, gambar dan grafik yang disajikan melalui fakta, gejala dan masalah sebab-akibat secara kualitatif atau pun kuantitatif.
4. Prinsip Korologi
Contoh prinsip ilmu geografi yang terakhir adalah prinsip korologi atau gabungan yang memadukan dari gabungan 3 prinsip geografi yang sudah dibahas sebelumnya. Fungsi prinsip korologi ini bertujuan untuk menelaah gejala, fakta maupun permasalahan yang ada di suatu tempat yang ditinjau dari persebarannya, interelasinya, interaksinya dan integrasinya dalam ruang tertentu. Prinsip korologi ini merupakan prinsip geografi yang komprehensif karena memadukan prinsip-prinsip lainnya yaitu prinsip distribusi, prinsip interelasi serta prinsip deskripsi dalam satu prinsip yaitu prinsip korologi. Prinsip ini juga termasuk sebagai ciri-ciri geografi modern.
Nah itulah referensi geografi mengenai 4 prinsip geografi dan contohnya beserta pengertian dan penjelasan lengkap. Prinsip geografi menurut para ahli tersebut ada 4 jenis, yakni prinsip distribusi (penyebaran), prinsip interelasi (keterkaitan), prinsip deskripsi (penggambaran) dan prinsip korologi (gabungan).
Sekian zona referensi prinsip-prinsip geografi dan penjelasan lengkapnya kali ini. Berbagai fenomena geosfer dapat dikaji dalam geografi melalui enam pertanyaan pokok, yaitu what, where, when, why, who, dan how. Keenam pertanyaan tersebut dikenal dengan prinsip 5w 1h.
- What untuk mengetahui peristiwa apa yang terjadi.
- Where untuk mengetahui di mana peristiwa terjadi.
- When untuk mengetahui kapan peristiwa terjadi.
- Why untuk mengetahui kenapa peristiwa itu bisa terjadi.
- Who untuk mengetahui siapa yang terlibat dalam peristiwa yang terjadi.
- How untuk mengetahui bagimana solusi atas peristiwa yang terjadi.
Contoh Prinsip Geografi
Contoh prinsip distribusi (penyebaran)
- Persebaran flora dan fauna di wilayah Indonesia Persebaran potensi air yang berbeda dari satu tempat dengan tempat lainnya.
- Persebaran total penduduk transmigran di Indonesia yang tidak merata.
Contoh prinsip interelasi (keterkaitan)
- Kekeringan yang terjadi sebagai dampak adanya fenomena La Nina
- Fenomena banjir akibat adanya penebangan hutan di wilayah hulu
- Kondisi iklim di Indonesia yang dipengaruhi oleh letak geografis Indonesia
- Penduduk pesisir pantai banyak yang menjadi nelayan karena dekat dengan wilayah lautan
- Terjadi tsunami di suatu wilayah karena adanya gempa di tengah laut
- Suhu panas yang dapat memicu penguapan sehingga terjadi hujan di wilayah tertentu
Contoh prinsip deskripsi (penggambaran)
- Tabel angka pengangguran di provinsi Jawa Timur
- Grafik peta lempeng tektonik di dunia
- Peta wilayah lautan di kawasan Asia Tenggara
- Gambar persebaran curah hujan di Indonesia
Contoh prinsip korologi (gabungan)
- Untuk meneliti masalah hujan harus diteliti mengenai persebaran curah hujan di Indonesia, penyebab kenapa adanya perbedaan curah hujan di berbagai daerah serta dampak yang ditimbulkan dari tingginya curah hujan di wilayah tertentu
- Untuk meneliti masalah suhu udara maka harus diteliti mengenai perbedaan suhu udara di pedesaan dan perkotaan, penyebab timbulnya pedesaan serta pengaruh banyaknya pepohonan di desa terhadap suhu udara di wilayah pedesaan dibanding perkotaan
Objek Ilmu Geografi
Saat mempelajari ilmu geografi tentu saja kamu membutuhkan yang namanya objek studi dan pendekatan penelitian agar dapat mengetahui secara lebih menyeluruh mengenai permasalahan yang sedang dikaji tersebut. Nah, objek studi ilmu geografi sendiri terbagi menjadi dua, yakni objek material dan objek formal. Berikut ini penjelasan lebih lengkapnya tentang objek yang ada di dalam ilmu geografi:
1. Objek Material
Berupa kajian geografi dan yang paling umum dikenal yaitu mengenai geosfer (lapisan bumi), yang meliputi: Litosfer (lapisan keras) adalah lapisan luar atau kerak bumi kita Atmosfer (lapisan udara) dan lapisan atmosfer bawah dikenal sebagai troposfer. Hidrosfer (lapisan air) berupa lautan, danau, sungai, dan air tanah.
Biosfer (lapisan tempat hidup) terdiri atas hewan, tumbuhan, dan manusia sebagai suatu komunitas, bukan dilihat sebagai individu. Pedosfer (lapisan tanah) yaitu lapisan batuan dan telah mengalami pelapukan, baik pelapukan fisik, organik, maupun kimia. Kesimpulannya objek material geografi meliputi gejala-gejala yang terjadi di muka bumi, seperti aspek batuan, tanah, gempa bumi, cuaca, iklim, gunung api, udara, air, serta flora dan fauna yang terkait dengan kehidupan manusia.
Dalam kaitannya dengan berbagai peristiwa alam, geosfer berhubungan dengan adanya fenomena tata surya, bumi, atmosfer, hidrosfer, dan masih banyak lagi yang dapat kamu pelajari pada buku Bukti Kebenaran Alquran Dalam Fenomena Jagat Raya Dan Geosfer.
2. Objek Formal
Merupakan sudut pandang dan cara kita berpikir terhadap suatu gejala yang ada di muka bumi. Baik itu yang bersifat fisik atau sosial yang dilihat dari sudut pandang keruangan (spasial). Pada ilmu geografi selalu ditanyakan mengenai di mana suatu gejala terjadi, dan mengapa bisa terjadi di sana. Maka diharapkan mampu menjawab berbagai pertanyaan sebagai berikut ini:
- Apa (what), terkait struktur, pola, fungsi dan proses kejadian di permukaan bumi.
- Di mana (where), terkait letak suatu objek geografi di permukaan bumi.
- Berapa (how much/many) menjelaskan ukuran (jarak, luas, isi, dan waktu) objek geografi dalam bentuk angka-angka.
- Mengapa (why) memuat rangkaian waktu dan tempat, latar belakang, atau interaksi atau saling kebergantungan suatu gejala, peristiwa, dan motivasi manusia.
- Bagaimana (how), berkaitan dengan penjabaran suatu pola, fungsi, dan proses gejala dan peristiwa. Kapan (when), menjelaskan waktu berlangsungnya kejadian.
- Siapa (who), berkaitan dengan subjek atau pelaku dari suatu kejadian atau peristiwa.
Sebagai contoh, ada suatu perkampungan yang mengalami kesulitan air bersih. Dalam memandang peristiwa ini pertanyaan yang harus dijawab, seperti berikut ini:
- Apa (what) yang terjadi? Jawab: kesulitan air bersih.
- Di mana (where) kesulitan air bersih terjadi? Jawab: di Kampung Puragi, Sorong Selatan.
- Berapa (how much/many) banyak air bersih yang masih bisa dimanfaatkan? Jawab: bila dalam keadaan hujan, debit sungai mencapai 1 l/S, namun saat kemarau panjang sama sekali tidak ada debit.
- Mengapa (why) bisa terjadi? Jawab: akibat pengaruh iklim dan letak perkampungan di dekat wilayah pantai, maka jika tidak hujan hanya bisa mengakses air payau.
- Bagaimana (how) kesulitan air bersih itu berlangsung? Jawab: hal ini melanda seluruh kawasan Kampung Puragi, yang ditandai dengan mengeringnya sumur-sumur penduduk dan sungai.
- Kapan (when) hal itu terjadi? Jawab: terutama saat musim kemarau tiba (April – Oktober).
- Siapa (who) yang harus terlibat dalam mengatasi masalah tersebut? Jawab: seluruh masyarakat Kampung Puragi, pemerintah daerah, akademisi, dan pemerintah pusat.
Pendekatan Geografi
Pendekatan keilmuan dapat dikatakan sebagai suatu cara yang dilakukan dalam memahami dan menjelaskan suatu bidang ilmu. Dengan kata lain, pendekatan ilmu geografi ini dilakukan untuk dapat memahami ilmu geografi secara lebih mendalam.
Pendekatan geografi secara garis besar merupakan metode yang digunakan untuk mempermudah dalam menganalisa berbagai fenomena atau gejala geosfer, termasuk interaksi mahluk hidup dengan lingkungannya.
Hal ini karena banyak sekali fenomena di bumi sehingga perlu yang namanya klasifikasi pada setiap fenomena sesuai dengan sudut pandang dan fokusnya. Pendekatan ilmu geografi menurut Hagget (1979) dan Baiquni (2008) adalah usaha dalam rangka aktivitas penelitian untuk mengadakan hubungan pada komponen ilmu geografi terpadu (Intergrated Geography). Urutan dalam pendekatan geografi adalah sebagai berikut.
- Cara pandang: spasial (keruangan).
- Ruang lingkup pengamatan: unsur fisik dan unsur manusia di permukaan bumi serta saling keterkaitannya.
- Cara pemahaman pengetahuan: pendekatan secara regional, sistematik, ekologis, dan historikal.
- Instrumen atau bahan pengolahan pengetahuan: peta, pemodelan, statistik, survei lapang, dan teknologi informasi, atau dapat dikatakan dengan sistem informasi geografis.
- Jenis pengetahuan yang dihasilkan: deskriptif, analitik, preskriptif, dan prediktif. Cara pemahaman dalam pendekatan ilmu geografi dapat dilakukan dalam 4 cara, yaitu pendekatan regional, pendekatan sistematik, pendekatan ekologis, dan pendekatan historikal
1. Pendekatan Regional
Secara umum pendekatan ilmu geografi regional merupakan gabungan antara pendekatan ruang dan ekologi. Jadi membandingkan kondisi permukaan bumi dari segi aspek keruangan serta lingkungan secara komprehensif. Biasanya pendekatan regional digunakan ketika ingin membandingkan berbagai daerah yang berbeda. Karena masing-masing daerah tentunya memiliki perbedaan kondisi alam hingga manusia atau masyarakatnya.
Perbedaan ini akan membuat daerah saling berinteraksi dalam rangka memenuhi kebutuhan. Contoh pendekatan regional adalah Korea Selatan memiliki sumber daya alam yang terbatas namun kaya akan sumber daya manusia yang handal. Kebalikan dari negara tropis seperti Indonesia yang memiliki sumber daya manusia yang kurang berkualitas tapi sumber daya alamnya melimpah. Membangun rumah harus memperhatikan kondisi wilayahnya. Bila berada disekitar pantai maka pondasi harus ditinggikan supaya mengantisipasi pasang naik air laut atau banjir.
2. Pendekatan Sistematik
Makna Pendekatan Sistematik adalah memadukan unsur – unsur yang diduga dapat mempengaruhi terbentuknya suatu gejala pada beberapa tempat yang berbeda. Tujuannya adalah Mengidentifikasi pola dan proses adanya gejala tersebut di beberapa tempat, dan Menjelaskan faktor – faktor yang menyebabkan gejala tersebut dapat muncul secara berbeda pada tempat yang berlainan.
Contohnya adalah Pendekatan sistematik melihat kepada unsur yang dapat membentuk pola pada beberapa tempat yang berbeda. Gambar di bawah ini merupakan contoh dari pendekatan sistematik dimana terdapat dua kecamatan yang memiliki satu unsur yang sama dan satu unsur yang berbeda. Dalam menjawab contoh kasus tersebut digunakan pendekatan sistematik dengan mencari faktor – faktor apa saja yang dapat menyebabkan adanya gejala tersebut.
3. Pendekatan Kompleks Wilayah
Pendekatan kompleks wilayah berupaya untuk mengkaji fenomena geosfer melalui kombinasi pendekatan keruangan dan pendekatan ekologi. Interaksi antarwilayah akan berkembang karena pada hakikatnya setiap wilayah di bumi berbeda antara satu dengan yang lain.
Contoh: Wilayah pedesaan akan melakukan interaksi dengan wilayah perkotaan guna memenuhi kebutuhan sekunder dan tersier. Sebaliknya, perkotaan berinteraksi dengan pedesaan guna memenuhi kebutuhan pangan dan tenaga kerja.
4. Pendekatan Ekologis
Makna Pendekatan Ekologis adalah menggabungkan unsur manusia dengan lingkungan di suatu tempat. Tujuannya Mengidentifikasi perilaku manusia terhadap kondisi lingkungan di tempat yang berbeda; Mengidentifikasi dampak lingkungan akibat perbedaan pola hidup manusia di tempat yang berbeda; dan Mengidentifikasi persamaan atau perbedaan pola hubungan tersebut di tempat yang berbeda.
Contohnya adalah pada pendekatan ekologis pada dasarnya gabungan dari pendekatan regional dan pendekatan sistematik dimana melihat persamaan dan perbedaan akan suatu pola. Hal yang membedakan adalah pola yang muncul memiliki dampak terhadap lingkungan atau tidak dan sebaliknya. Gambar di bawah ini merupakan contoh kasus dengan pendekatan ekologis yang dilihat dari dampak kondisi lingkungan yang relatif cirinya sama dengan pola kehidupan manusia di beberapa wilayah yang berbeda.
5. Pendekatan Keruangan
Pendekatan ini adalah upaya untuk mengkaji persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dalam ruang. Pendekatan keruangan digunakan untuk mengetahui persebaran penggunaan ruang yang telah tersedia dan bagaimana penyediaan ruang yang akan digunakan untuk berbagai kebutuhan.
Contoh: Untuk perencanaan pembukaan lahan pemukiman, banyak data yang harus diketahui untuk memenuhi persyaratan. Di antaranya adalah data seperti ketinggian tempat, kemiringan lereng, jenis tanah, dan sebagainya. Nantinya, hal tersebut digunakan untuk menilai keadaan fisik lokasi yang mempengaruhi tingkat adaptasi manusia yang akan tinggal di sana.
6. Pendekatan Historikal
Makna Pendekatan Historikal menelusuri perkembangan suatu gejala geografi Tujuannya diantaranya Mengetahui keterkaitan ruang pada masa lampau dan kini (keterkaitan tempat dan waktu), Dampak dari gejala geografi di masa lampau kemungkinan akan terbawa hingga masa kini.
Contoh: perkembangan suatu daerah menjadi sebuah kota yang dapat dilihat dari segi perkembangan lokasi dan waktu. Perkembangan suatu daerah menjadi sebuah kota biasanya lebih kepada perkembangan ekonomi. Pendekatan historikal dapat menggunakan kajian mengenai lokasi pusat – pusat perekonomian sebagai acuan dalam perkembangan suatu kota.
1. Prinsip Distribusi 2. Prinsip Interelasi 3. Prinsip Deskripsi 4. Prinsip Korologi Prinsip geografi apa saja?
1. Prinsip Distribusi Fungsi prinsip persebaran ini digunakan untuk menelaah gejala dan fenomena geografi yang tersebar di permukaan bumi secara tidak sama dan tidak merata. 2. Prinsip Interelasi Fungsi prinsip interelasi ini digunakan untuk menelaah hubungan yang saling terkait antara gejala yang satu dengan gejala geografi yang lain dalam suatu ruang. 3. Prinsip Deskripsi Fungsi prinsip deskripsi digunakan untuk memberikan penjelasan lebih jauh tentang gejala-gejala yang terjadi di muka bumi yang dapat diamati. 4. Prinsip Korologi Fungsi prinsip korologi ini bertujuan untuk menelaah gejala, fakta maupun permasalahan yang ada di suatu tempat yang ditinjau dari persebarannya, interelasinya, interaksinya dan integrasinya dalam ruang tertentu. Apa saja prinsip geografi dan fungsinya?
Prinsip deskripsi atau penggambaran menjadi salah satu prinsip geografi berikutnya. Fungsi prinsip deskripsi digunakan untuk memberikan penjelasan lebih jauh tentang gejala-gejala yang terjadi di muka bumi yang dapat diamati. Prinsip deskripsi ini pada intinya memberikan penjelasan yang lebih mendalam mengenai karakteristik yang spesifik pada gejala-gejala geografi. Apa yang dimaksud dengan prinsip interelasi dan contohnya?
Contoh prinsip geografi yang terakhir adalah prinsip korologi atau gabungan yang memadukan dari gabungan 3 prinsip geografi yang sudah dibahas sebelumnya. Fungsi prinsip korologi ini bertujuan untuk menelaah gejala, fakta maupun permasalahan yang ada di suatu tempat yang ditinjau dari persebarannya, interelasinya, interaksinya dan integrasinya dalam ruang tertentu. Mengapa prinsip korologi?
Apa yang dimaksud dengan ilmu geografi?
Ilmu geografi adalah suatu ilm yang didalamnya membahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan bumi terutama hubungan makhluk hidup (manusia, tumbuhan, dan hewan) dengan bumi. Oleh sebab itu, tak sedikit juga yang membahas kalau geografi adalah ilmu permukaan bumi.
Artikel Terkait Prinsip Ilmu geografi
- Ciri Planet Neptunus
- Contoh Penggunaan Energi Alternatif
- Dampak Gempa Bumi
- Geografi
- Apa Itu Geografi
- Pengertian Geografi Menurut Para Ahli
- Konsep Geografi
- Lempeng Eurasia
- Penerapan Konsep Geografi
- Prinsip Ilmu Geografi
- Penelitian Geografi
- Pengertian Peta
- Keterampilan Membaca Peta
- Penginderaan Jauh
- Pengertian Penginderaan Jauh
- Sistem Informasi Geografis
- Lapisan Matahari
- Teori Pembentukan Tata Surya
- Teori Pembentukan Bumi & Tata Surya
- Susunan Tata Surya
- Urutan Planet Tata Surya
- Sistem Tata Surya
- Teori Permukaan Bumi
- Teori Bintang Kembar
- Teori Nebula
- Teori Pasang Surut
- Pengertian Planet
- Rotasi dan Revolusi Bumi
- Dampak Revolusi Bumi
- Litosfer
- Struktur Lapisan Bumi
- Lapisan Atmosfer
- Hidrosfer
- Siklus Hidrologi
- Batuan Metamorf