Biologi

Mengenal Ciri-ciri dan Contoh Protista Mirip Hewan (Protozoa)

Written by Alisa Q

Contoh Protista Mirip Hewan—Protista yang mirip dengan hewan lebih dikenal dengan nama Protozoa. Jenis organisme tersebut memiliki berbagai sifat yang juga dimiliki oleh hewan. Organisme itu dapat bergerak, tetapi heterotrof (tidak dapat memproduksi makanan sendiri). Protista berkembang biak secara seksual dan aseksual.

Nah, artikel kali ini akan menguraikan mengenai pengertian, ciri-ciri, cara hidup, dan juga klasifikasi protista mirip hewan atau protozoa. Langsung saja, simak uraian berikut hingga selesai untuk memahaminya secara lengkap.

 

Pengertian Protozoa

Berdasarkan penjelasan dari Singleton (2006) dalam buku berjudul Dictionary of Microbiology and Molecular Biology (3rd Edition), protista yang mirip dengan hewan adalah anggota kelompok protista yang memiliki ciri-ciri serupa dengan kingdom animalia (hewan).

Protista tersebut sering kali disebut dengan Protozoa. Mereka dapat bergerak maupun berkembang biak. Protozoa tergolong sebagai makhluk kosmopolitan, yaitu dapat dijumpai di berbagai habitat. Setidaknya, terdapat + 40.000 spesies protista mirip hewan yang telah ditemukan.

Istilah protozoa berasal dari bahasa Yunani, yaitu proto yang berarti “pertama” dan zoo yang berarti “hewan”. Anggota dari protozoa memiliki bentuk yang begitu beragam, mulai dari oval, bulat, batang, dan ada juga yang bentuk tubuhnya menyesuaikan dengan keadaan di sekitarnya.

Anggota dari protista itu juga memiliki berbagai sifat yang berbeda-beda, yaitu:

  • Holozoik, yaitu memakan organisme lain yang lebih kecil.
  • Holofitik, yaitu memproduksi makanannya sendiri.
  • Saprozoik, yaitu memperoleh bahan organik dari tubuh organisme yang telah mati.

Protista yang mirip dengan hewan memiliki alat gerak yang menyebabkan bergerak secara bebas. Alat geraknya berupa silia (bulu getar), flagela (bulu cambuk), dan pseudopodia (kaki semu).

 

Ciri-ciri Protozoa

(Sumber foto: pexels.com)

Protista mirip hewan mempunyai berbagai ciri-ciri berikut ini:

1. Bentuk yang Bervariasi

Ciri protista mirip hewan atau protozoa yang pertama adalah memiliki bentuk yang bervariasi, yaitu tetap maupun berubah-ubah.

2. Bersel Tunggal

Ciri yang kedua adalah protozoa merupakan organisme bersel tunggal yang telah mempunyai eukariota (membran inti).

3. Aktif Bergerak

Protozoa juga merupakan organisme yang bergerak secara aktif karena memiliki alat gerak berwujud pseudopodia, flagela, dan silia, namun tetap ada jenis protozoa yang tidak memiliki alat gerak.

4. Berukuran Mikroskopis

Ciri-ciri protista mirip hewan atau protozoa yang berikutnya adalah ukurannya yang mikroskopis, yaitu sekitar 100–300 mikron.

5. Bereproduksi secara Vegetatif dan Generatif

Protozoa bereproduksi secara aseksual dengan cara pembelahan biner, sedangkan jika bereproduksi secara seksual dengan cara penyatuan inti sel vegetatif (konjugasi) atau penyatuan sel generatif (sel gamet).

6. Hidup secara Heterotrof

Umumnya, protozoa hidup secara bebas di air laut maupun air tawar sebagai komponen biotik. Protozoa hidup secara heterotrof dengan memangsa berbagai bakteri, protista lain, dan sampah organisme. Sebagian protozoa lainnya hidup sebagai parasit di manusia dan hewan.

 

Cara Hidup Protozoa

Protozoa hidup secara berkoloni maupun soliter di perairan dalam dan daratan. Jika protozoa berada dalam keadaan mencekam, dirinya akan berubah menjadi kista. Namun, akan kembali seperti semula ketika keadaan telah membaik.

Menurut Harahap, dkk (2021) dalam Dasar-dasar Mikrobiologi dan Penerapannya, protozoa juga dapat bersifat parasit maupun saprofit. Protozoa parasit memakan organisme lainnya maupun hidup di dalam tubuh inangnya (hewan atau manusia), sedangkan protozoa saprofit hanya memanfaatkan zat sisa dari organisme lain sebagai bahan makanan.

 

Klasifikasi Protozoa

Protozoa dapat dikategorikan menjadi enam macam, yaitu sebagai berikut:

1. Rhizopoda (Sarcodina)

Rhizopoda termasuk protista mirip hewan. Rhizopoda bergerak dan menangkap makanannya dengan kaki semu (Ernst Haeckel/Public domain).

Salah satu protozoa paling populer dari filum ini adalah amoeba, yaitu rhizopoda yang bergerak dan menangkap makanannya dengan menggunakan kaki semu. Kaki tersebut dijulurkan menuju makanannya, lantas diikuti oleh isi sel, sehingga tubuhnya bergerak menuju makanan itu.

Makanannya berupa bakteri maupun berbagai bahan organik lain. Makanan itu nantinya akan masuk ke vakuola untuk dicerna. Selanjutnya, vakuola tersebut akan beredar ke seluruh sel dengan membawa makanan yang telah diolahnya.

Ketika telah selesai, makanan akan masuk ke dalam sitoplasma, sedangkan sisa-sisa makanannya akan berbentuk padat yang nantinya menepi dan keluar dari sel melalui membran plasma.

Organisme tersebut tidak memiliki bentuk yang tetap dan selalu berubah-ubah. Amoeba ada yang hidup di alam, tetapi ada juga yang hidup sebagai parasit.

Ciri-ciri dari rhizopoda antara lain:

  • Alat geraknya berwujud kaki semu.
  • Bentuk selnya tidak tetap.
  • Bersifat heterogen.
  • Reproduksi dilakukan secara aseksual dengan pembelahan biner.
  • Dapat berubah menjadi kista jika keadaan di sekitarnya mengancam.

 

2. Flagellata (Mastigophora)

1. Anthophysa vegetans; 2. Cephalothamnium cyclopum; 3. Codonocladium candelabrum; 4. Trichomonas intestinalis; 5. Tetramitus rostratus; 6. Rhipidodendron splendidum; 7. Codonosiga botrytis; 8. Phalansterium digitatum; 9. Dinobryon sertularia; 10. Poteriodendron petiolatum = Bicoeca petiolata; 11. Uvella glaucoma (Ernst Haeckel/Public domain).

Flagellata adalah organisme yang bergerak dengan memakai bulu cambuk. Salah satu contoh dari jenis filum ini adalah trypanosoma. Protisata tersebut hidup secara parasit di dalam darah manusia atau vertebrata lainnya. Trypanosoma melakukan perkembangbiakan dengan cara membelah diri.

Ciri-ciri dari flagellata antara lain:

  • Alat geraknya berupa bulu cambuk.
  • Umumnya hidup di air, tetapi dapat juga bersimbiosis maupun menjadi parasit di dalam manusia atau vertebrata.
  • Proses reproduksinya dilakukan secara aseksual bersama pembelahan biner.

 

3. Sporozoa (Apicomplexa)

Malaria yang disebabkan oleh parasit (plasmodium) (Ute Frevert/Creative Commons Attribution 2.5 Generic license).

Organisme paling populer dari filum ini adalah plasmodium yang hidup secara parasit di tubuh manusia dan menyebabkan malaria. Makanan dari protista tersebut adalah eritrosit (sel darah merah). Inang perantaranya adalah nyamuk anophles.

Plasmodium bereproduksi secara vegetatif maupun generatif. Perkembangbiakan secara vegetatif dilakukan dengan cara membentuk spora, sedangkan perkembangbiakan secara seksual atau generatif dilakukan dengan cara membentuk gamet.

Sel jantannya disebut dengan mikrogametosis, sedangkan sel betinanya disebut dengan makrogametosis. Peleburannya dijalankan di dalam tubuh nyamuk anophles. Saat nyamuk tersebut menggigit manusia, plasmodium yang ada di dalam air liurnya dapat menginfeksi tubuh manusia.

Ciri-ciri dari sporozoa antara lain:

  • Tidak memiliki alat gerak.
  • Tidak memiliki vakuola kontraktil.
  • Memiliki spora.
  • Memiliki daur hidup yang kompleks.
  • Pembelahan ganda.
  • Bereproduksi secara seksual dan aseksual.

 

4. Ciliata (Ciliophora)

1. Codonella campanella = Tintinnopsis campanula; 2. Dictyocysta tiara = Dictyocysta elegans; 3. Dictyocysta templum = Dictyocysta elegans; 4. Tintinnopsis campanula; 5. Cyttarocylis cistellula = Codonaria cistellula; 6. Petalotricha galea = Codonella aspera; 7. Stentor polymorphus; 8. Stentor polymorphus; 9. Freia ampulla = Ascobius claparedi; 10. Vorticella convallaria; 11. Carchesium polypinum; 12. Carchesium polypinum; 13. Epistylis flavicans = Campanella umbellaria; 14. Zoothamnium arbuscula; 15. Zoothamnium arbuscula (Ernst Haeckel/Public domain).

Salah satu protozoa yang berasal dari filum ini adalah paramecium yang sering kali disebut dengan hewan sandal. Hal itu dikarenakan bentuknya yang serupa dengan tapak sandal. Organisme tersebut bergerak di dalam air dengan memakai bulu getar.

Permukaan membran selnya yang melekuk terdapat mulut sel. Air akan masuk ke dalam mulut selnya akibat getaran dari bulu getar. Organisme itu memakan bakteri dan mikroorganisme yang hidup di dalam air. Setelah memasuki mulut dan kerongkongan sel, makanan tersebut menuju ke vakuola makanan.

Sama halnya dengan rhizopoda, vakuola makanan beredar dan mencerna makanan. Sari-sari makanan itu lantas tersebut akan masuk ke dalam sitoplasma,

Sisa-sisa makanan berupa cairan akan dikeluarkan melalui vakuola berdenyut yang berjumlah dua buah, masing-masing berada di ujung sel, sedangkan sisa-sisa makanan berwujud padat akan dikeluarkan melalui vakuola dan menuju ke permukaan membran sel. Terakhir, vakuola makanan akan pecah dan sisa-sisa makanan tadi akan ikut keluar.

Ciri-ciri dari ciliata antara lain:

  • Alat geraknya berupa bulu getar.
  • Memiliki dua inti sel (mikronukleus dan makronukleus).
  • Memiliki trikokis.
  • Umumnya bersifat heterogen.
  • Reproduksi secara seksual bersama konjugasi, sedangkan reproduksi secara aseksual bersama pembelahan biner.

 

5. Actinopoda (Heliozoa dan Radiozoa)

Actinopoda merupakan salah satu protozoa yang alat geraknya berwujud kaki semu yang memancar dari tubuhnya. Protozoa jenis ini disebut dengan axopodia yang berfungsi untuk membuat mengapung dan memangsa berbagai organisme lain yang lebih kecil.

Actinopoda berarti “kaki sinar” atau “kaki yang memancar”. Sebagian besar actinopoda umumnya merupakan plankton. Actinopoda terdiri atas heliozoa dan radiozoa. Heliozoa hidup di air tawar, sedangkan radiozoa hidup di air laut.

 

6. Foraminifera

Foraminifera merupakan protozoa yang sering kali ditemukan di pasir, laut, menempel di alga atau batu. Istilah foraminifera berasal dari kata foramen yang berarti “lubang”.

Protozoa ini memiliki kerangka atau cangkang yang disusun oleh kalsium karbonat (CaCO3). Saat mati, cangkangnya akan membentuk tanah globigerina (tanah yang disusun oleh salah satu anggota protista di dasar laut). Tanah tersebut juga dapat dijadikan sebagai penanda adanya sumber minyak bumi.

Alat gerak yang digunakan oleh foraminifera berwujud kaki semu halus yang saling berhubungan satu dengan lainnya. Sekitar 90% foraminifera yang ditemukan telah berbentuk fosil di lautan.


Itulah artikel terkait “Protista Mirip Hewan” yang dapat kalian gunakan untuk referensi dan bahan bacaan. Jika ada saran, pertanyaan, dan kritik, silakan tulis di kotak komentar bawah ini. Bagikan juga tulisan ini di akun media sosial supaya teman-teman kalian juga bisa mendapatkan manfaat yang sama.

Untuk mendapatkan lebih banyak informasi, Grameds juga bisa membaca buku yang tersedia di Gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan dan pengetahuan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca. Semoga bermanfaat!

 

Rujukan

  • Bailly, A. (1981). Abrégé du Dictionnaire Grec Français. Paris: Hachette.
  • Harahap, D.G.S., dkk (2021). Dasar-Dasar Mikrobiologi dan Penerapannya. Bandung: Widina Bhakti Persada.
  • Ogden, C.G. (1980). An Atlas of Freshwater Testate Amoeba. Oxford, London, and Glasgow: Oxford University Press.
  • Singleton, P. (2006). Dictionary of Microbiology and Molecular Biology (3rd Edition). Chichester: John Wiley and Sons.

 

Rekomendasi Buku dan E-Book terkait Protozoa

1. Biologi Jilid 3 SMA Kelas 12 Kurikulum 2013 Revisi

Biologi Jilid 3 SMA Kelas 12 Kurikulum 2013 Revisi

Beberapa keunggulan buku ini, di antaranya adalah sebagai berikut: Penjabaran materi disampaikan secara sistematis dengan bahasa sederhana sehingga sangat mudah dipahami dan diingat. Desain tata letak di dalam buku dilengkapi gambar ilustrasi, pewarnaan, dan foto yang menarik. Memuat rubrik Aktivitas dan Ayo Lakukan sebagai stimulus bagi siswa untuk mempelajari bahasan materi ataupun mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Dilengkapi dengan Investigasi berisi kerja ilmiah yang merangsang kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa. Buku ini dilengkapi dengan Uji Diri, Tugas, Uji Kompetensi Bab, dan Uji Kemampuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah dipelajari. Buku ini juga dilengkapi dengan QR Code yang dapat di-scan untuk membaca informasi tambahan tentang suatu materi.

 

2. OSN Biologi SMA Edisi Kelima Revisi

OSN Biologi SMA Edisi Kelima Revisi

Buku OSN Biologi SMA Edisi Kelima Revisi ini merupakan ringkasan materi Olimpiade Biologi Indonesia dan persiapan menghadapi International Biology Olympiad (IBO). Biologi saat ini dapat dikatakan sebagai suatu ilmu modern yang lebih menarik untuk dipelajari. Perkembangan biologi di berbagai bidang seperti bioteknologi, lingkungan, kedokteran, pertanian, peternakan, kelautan, dan lain-lain telah memengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi di masyarakat. International Biology Olympiad (IBO) adalah ajang kompetisi dunia para siswa setingkat SMA yang sampai dengan tahun 2017 telah dilakukan sebanyak 28 kali. Indonesia telah mengikuti IBO dengan mengirim siswa sejak tahun 2000. Kemampuan para siswa akan diuji dalam menjawab persoalan-persoalan biologi baik teori maupun praktik. Keingintahuan dan kreativitas siswa dalam bidang biologi juga akan menjadi penilaian. Berbagai topik biologi secara lengkap digunakan sebagai materi uji teori dan eksperimen dalam IBO, di antaranya biologi sel dan molekuler; mikrobiologi; bioteknologi; anatomi dan fisiologi tumbuhan; anatomi, fisiologi hewan dan manusia; etologi; genetika dan evolusi; ekologi; dan biosistematik. Buku ringkasan materi dan latihan soal-soal IBO ini diharapkan dapat membantu para siswa dalam menguasai dan memahami konsep-konsep biologi modern.

 

3. Buku Siswa: Biologi (Kelompok Peminatan MIPA) SMA/MA Kelas 12

Buku Siswa: Biologi (Kelompok Peminatan MIPA) SMA/MA Kelas 12

Perkembangan zaman melahirkan tantangan baru yang harus dihadapi oleh semua praktisi pendidikan. Hal itu menuntut perubahan-perubahan yang dilakukan dalam setiap mata pelajaran. Sama halnya dengan mata pelajaran yang lain, Biologi dalam menghadapi perkembangan zaman, perlu mengalami beberapa perubahan. Perubahan-perubahan tersebut untuk membenahi model pembelajaran Biologi agar lebih baik. Paradigma berpikir bahwa Biologi adalah ilmu hafalan diharapkan berubah. Ilmu ini harus lebih aplikatif dan solutif terhadap permasalahan-permasalahan yang ada di sekitar diri siswa. Untuk mencapai tujuan di atas, penulis berusaha menyusun dan menyajikan materi sedemikian rupa sehingga mudah untuk dipahami. Penyajian materi tersebut meliputi pemaparan konsep dasar, pengayaan, aplikasi Biologi dalam kehidupan sehari-hari, latihan soal, dan banyak kegiatan siswa yang bisa memperkuat pemahaman dirinya dalam mempelajari setiap materi dalam buku ini. Selain itu, siswa digiring untuk menyadari berbagai sikap yang harus dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka akan memahami sikap yang harus menjadi kebiasaannya, seperti jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, gotong royong, kerja sama, toleran, damai, santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

 

4. Menguasai IPA Sistem Kebut Semalam

Menguasai IPA Sistem Kebut Semalam

Menguasai IPA Sistem Kebut Semalam merupakan buku yang berisi ringkasan materi matematika, IPA, Biologi, fisika, dan kimia dan dilengkapi pembahasan soal. Buku ini juga berisi 95% materi UN dan SBMPTN. Buku ini dapat dijadikan senjata ampuh untuk mempersiapkan dan menghadapi SBMPTN, Simak UI, tes masuk PTN, ujian nasional, dan ulangan. Dengan membaca buku ini, Anda akan memahami semua materi yang ada di buku ini dan nantinya akan membuat Anda mudah dalam mengerjakan ujian. Buku ini cocok untuk siswa kelas 12 jurusan IPA yang ingin melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi dan mengikuti SBMPTN dan tes masuk lainnya.

 

5. Biologi untuk SMA/MA Kelas 11Biologi untuk SMA/MA Kelas 11

 

Buku Biologi Kelas XI yang merujuk ke Kurikulum Merdeka ini disajikan secara kontekstual dengan ragam fenomena menarik. Pemunculan fenomena aktual yang dekat dengan kehidupan diharapkan dapat mendorong peserta didik untuk belajar Biologi secara bermakna dan menyenangkan. Pertanyaan pemantik di awal bab serta ragam pertanyaan yang mengawali aktivitas pembelajaran yang disajikan melalui beragam fitur diharapkan menstimulasi peserta didik untuk berpikir kritis tentang hal baru yang dipelajarinya.

Penentuan cakupan materi di setiap bab didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan pendalaman materi yang lebih fokus pada hal esensial dengan batasan yang telah ditetapkan dalam Kurikulum Merdeka khususnya fase F.

Terdapat delapan bab materi Biologi yang disusun berdasarkan panduan penerapan dan pengembangan Kurikulum Merdeka. Penerapan ciri khas kurikulum Merdeka terlihat di setiap bab, salah satunya diawali dengan penyajian permasalahan konteks kehidupan sehari-hari yang dipandu melalui pertanyaan pemantik. Peserta didik diajak untuk lebih mengenal dan mendalami fenomena alam terkait dirinya dan lingkungan sekitarnya. Pemunculan fenomena yang dekat dengan kehidupan diharapkan dapat memantik peserta didik untuk belajar lebih bermakna.

b

About the author

Alisa Q

Mengetahui wawasan tentang hubungan internasional sangatlah baik, karena kita jadi tahu hal-hal dari suatu negara. Selain itu, saya juga senang menulis, sehingga memadukan tema hubungan internasional dan menulis akan menghasilkan informasi yang bermanfaat.