Hari Keluarga Internasional diperingati setiap tanggal 15 Mei setiap tahun. Pada hari tersebut, perayaan diperingati dengan mempromosikan pentingnya berhubungan dengan keluarga dan meningkatkan pengetahuan terhadap proses sosial, ekonomi, dan demografi terhadap keluarga. Sejak itu, peringatan tersebut telah menjadi kesempatan untuk meningkatkan keharmonisan dan eratnya suatu hubungan dalam berkeluarga serta dapat memberi cahaya pada suatu masalah penting keluarga.
Keluarga merupakan narasi yang penting dalam kehidupan. Karena lingkungan keluarga menentukan optimalisasi perkembangan pribadi, penyesuaian diri, moral maupun peningkatan kapasitas diri untuk kemanusiaan. Sehubungan dengan situasi #dirumahaja dan bertepatan dengan hari keluarga internasional, ada beberapa film yang Eduteam rekomendasikan yang bisa di jadikan referensi nonton bersama anggota keluarga di Hari Keluarga Internasional ini. Film apa sajakah itu? simak di bawah ini!
Life Like Flower
Dalam film Life Like Flower ini menceritakan tentang Ibu dan anak, dua ikatan yang kuat dan sulit untuk dipisahkan. Bagaimanapun keadaan salah satu diantara ibu dan anak, keduanya tetap memiliki sesuatu yang hanya mereka yang bisa merasakannya. Sebagian orang menamai ikatan itu adalah cinta pertama anak. Sebagian bilang bahwa itu adalah belahan jiwa dan adapun yang bilang bahwa itu adalah ikatan batin antara orang tua dan anaknya. Apapun sebutannya, yang tak pernah berbeda adalah bagaimana kita rela melakukan apapun untuk seseorang yang kita cintai dan sayangi, yang merupakan belahan jiwa kita sendiri baik anak maupun istri atau suami.
Life Like Flower merupakan film karya sineas Indonesia, Beto Mahar Sidiq. Melalui film Life Like Flower ini merepresentasikan kasih sayang seorang ibu yang menjadi peranan penting dalam keluarga. Melalui film ini juga menyampaikan rasa empati tentang arti pentingnya sebuah keluarga.
Keluarga Cemara
Film ini mengisahkan tentang bagaimana perjalanan hidup keluarga Abah yang semula nyaman dan mapan lalu kemudian mendadak bangkrut. Apabila dilihat dari trailernya, film Keluarga Cemara ini dikemas dengan nuansa lebih kekinian. Meski begitu, beberapa barang ikonik serta pesan moral yang disampaikan tak lantas hilang begitu saja. Ada rumah sederhana, opak dan becak yang dulu sangat familier di cerita sinetronnya. Ditambah lagi, beberapa dialog keluarga yang disampaikan dalam film ini terasa begitu mengena di dalam hati. Contohnya saja saat mereka berdiskusi di meja makan sampai ketika Euis merasa marah dan malu karena Abahnya mendadak jatuh miskin. Abah merupakan sosok Ayah yang ikonik dari serial televisi dengan judul sama yang tayang perdana tahun 1996. Film yang bertemakan keluarga ini tentu banyak diingat oleh banyak keluarga karena ceritanya yang menyentuh.
Shoplifters
Film ini berkisah tentang kehidupan sebuah keluarga miskin di Jepang yang mencoba bertahan hidup dan menghasilkan uang dengan berbagai cara di tengah kondisi ekonomi global yang semakin sulit. Shoplifters memperlihatkan konflik sehari – hari di dalam lingkup keluarga. Cerita yang disuguhkan berfokus pada bagaimana keluarga Shibata bertahan hidup dengan berbagai macam pekerjaan yang dilakukan. Momen – momen haru yang lahir dari interaksi antar tokoh rasanya sangat mampu menyentuh hati penonton. Masalah yang diangkat terlihat sederhana, seperti misalnya Nobuyo yang kehilangan pekerjaan, atau Lin dengan rasa kesepiannya karena kurang kasih sayang. Namun eksekusi yang baik membuat penonton dapat menikmati cerita dengan mudah dan tetap mendapatkan kesan drama yang kuat. Shoplifters ingin menceritakan bahwa dunia yang kita tinggali terkadang tidak selalu sesuai harapan, bahkan di negara maju seperti Jepang sekalipun.
Bagaimana Grameds, film mana yang akan kamu tonton dalam rangka merayakan Hari Keluarga Internasional? Eits, jangan lupa nontonnya bersama dengan keluargamu ya!