Apakah kamu pernah mendengar istilah “synchronous” dan “asynchronous” dalam konteks pembelajaran online atau teknologi? Jika ya, mungkin kamu bertanya-tanya apa sebenarnya arti dari kedua istilah ini. Jangan khawatir! Artikel ini akan membuka pintu pengetahuan tentang apa itu synchronous dan asynchronous secara lengkap. Kita akan menjelajahi definisi, perbedaan, dan bagaimana keduanya berperan dalam berbagai konteks, mulai dari pendidikan hingga komunikasi online. Bersiaplah untuk memperluas pemahamanmu tentang dua konsep penting ini!
Daftar Isi
Apa itu Synchronous?
Synchronous adalah situasi di mana dua atau lebih kegiatan atau proses terjadi secara bersamaan dalam waktu yang sama atau secara real-time. Dalam konteks pembelajaran atau komunikasi online, synchronous seringkali digunakan untuk menggambarkan interaksi langsung antara peserta, di mana mereka berkomunikasi atau berpartisipasi dalam waktu yang sama. Misalnya, sesi kelas virtual secara langsung di mana guru dan siswa berinteraksi secara real-time melalui platform videoconference merupakan contoh penggunaan synchronous. Dalam situasi synchronous, peserta dapat saling bertanya, berdiskusi, atau berkolaborasi secara langsung tanpa ada keterlambatan waktu. Hal ini menciptakan pengalaman yang lebih interaktif dan mendekati pengalaman belajar atau berkomunikasi di dalam ruang fisik.
Apa itu Asynchronous?
Jika synchronous adalah tentang interaksi secara langsung dalam waktu yang sama, asynchronous merupakan kebalikannya. Dalam konteks pembelajaran atau komunikasi online, asynchronous merujuk pada kegiatan atau proses yang tidak terjadi secara real-time. Ini berarti peserta dapat berpartisipasi atau mengakses materi kapan pun mereka mau, tanpa perlu hadir secara langsung pada waktu tertentu. Contohnya adalah ketika siswa mengakses materi pembelajaran yang telah direkam sebelumnya, mengerjakan tugas, atau berinteraksi dalam forum diskusi online di mana mereka dapat meninggalkan pesan dan mendapatkan tanggapan nanti. Dengan asynchronous, peserta memiliki fleksibilitas untuk belajar atau berkomunikasi sesuai dengan jadwal dan kebutuhan mereka sendiri, tanpa terikat oleh waktu atau lokasi tertentu. Ini membuat pembelajaran atau komunikasi menjadi lebih dapat diakses dan lebih sesuai dengan gaya hidup yang sibuk.
Bagaimana Sistem Belajar Synchronous dan Asynchronous?
(Sumber foto: www.pexels.com)
Mari kita bahas bagaimana synchronous dan asynchronous digunakan dalam dunia pendidikan, di mana keduanya memberikan manfaat yang unik untuk proses pembelajaran.
1. Synchronous dalam Pendidikan
Ketika kita berbicara tentang synchronous dalam pendidikan, kita membicarakan tentang interaksi langsung antara guru dan siswa dalam waktu yang sama. Ini bisa melalui sesi kelas virtual menggunakan platform seperti Zoom atau Google Meet. Dalam pengaturan ini, guru dapat memberikan pelajaran langsung, menjawab pertanyaan siswa secara real-time, dan memfasilitasi diskusi kelompok. Synchronous juga bisa berupa tutorial online di mana siswa dapat mengikuti pelajaran dalam waktu yang ditentukan secara langsung oleh instruktur.
Manfaat utama dari synchronous dalam pendidikan adalah terciptanya interaksi langsung antara guru dan siswa, yang memungkinkan untuk umpan balik langsung dan pertanyaan-pertanyaan yang dijawab secara instan. Ini menciptakan lingkungan belajar yang lebih terlibat dan mendalam.
2. Asynchronous dalam Pendidikan
Di sisi lain, asynchronous dalam pendidikan berfokus pada fleksibilitas waktu. Ini bisa berupa materi pembelajaran yang disajikan melalui video atau bahan bacaan yang dapat diakses kapan pun oleh siswa. Diskusi forum online juga merupakan contoh dari asynchronous, di mana siswa dapat berpartisipasi dan berinteraksi dengan sesama siswa atau guru tanpa harus berada di tempat yang sama dan waktu yang sama.
Manfaat utama dari asynchronous dalam pendidikan adalah fleksibilitas. Siswa dapat belajar sesuai dengan waktu yang sesuai dengan jadwal mereka sendiri, yang memungkinkan untuk pembelajaran yang lebih mandiri dan adaptif.
Dengan menggunakan kedua pendekatan ini secara bersamaan, institusi pendidikan dapat memberikan pengalaman pembelajaran yang holistik dan beragam, yang mengakomodasi berbagai gaya belajar dan kebutuhan siswa.
Kelebihan dan Kekurangan Synchronous
Sistem pembelajaran synchronous merupakan salah satu metode pembelajaran online yang pastinya memiliki kelebihan dan kekurangan dalam prosesnya. Di bawah ini merupakan uraian kelebihan serta kekurangan dari pembelajaran synchronous.
1. Kelebihan Synchronous
Pembelajaran synchronous memiliki beberapa kelebihan, yaitu sebagai berikut:
-
Interaksi Langsung yang Intens
Dalam sesi synchronous, siswa dapat berinteraksi langsung dengan guru dan sesama siswa dalam waktu nyata. Ini menciptakan lingkungan pembelajaran yang hidup dan memungkinkan diskusi yang lebih mendalam.
-
Umpan Balik Instan
Ketika siswa bertanya atau berpartisipasi dalam diskusi, mereka dapat langsung mendapatkan umpan balik dari guru atau sesama siswa. Hal ini memungkinkan mereka untuk memahami konsep dengan lebih baik dan secara langsung mengoreksi kesalahan.
-
Pertanyaan yang Dijawab Secara Cepat
Siswa tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan mereka. Dalam sesi synchronous, guru dapat menjawab pertanyaan dengan cepat, memastikan bahwa siswa tetap terlibat dan memahami materi dengan baik.
2. Kekurangan Synchronous
Selain memiliki kelebihan, pembelajaran synchronous juga memiliki kekurangan, yaitu sebagai berikut:
-
Keterbatasan Waktu
Synchronous memerlukan waktu yang telah ditentukan untuk partisipasi. Hal ini mungkin tidak selalu cocok dengan jadwal yang sibuk dari semua siswa atau guru, dan beberapa siswa mungkin terhalang oleh keterbatasan waktu ini.
-
Keterbatasan Kapasitas
Beberapa platform synchronous mungkin memiliki batasan kapasitas peserta, yang dapat membuat sulit bagi semua orang untuk berpartisipasi dengan optimal. Ini dapat mengakibatkan siswa yang terlambat masuk ke sesi atau bahkan tidak dapat bergabung sama sekali.
-
Koneksi Internet yang Diperlukan
Interaksi dalam waktu nyata membutuhkan koneksi internet yang stabil. Keterbatasan akses internet atau gangguan koneksi dapat menghalangi pengalaman pembelajaran yang mulus dalam sesi synchronous.
Kelebihan dan Kekurangan Asynchronous
Selain pembelajaran synchronous, ada juga pembelajaran asynchronous. Sama dengan pembelajaran synchronous, asynchronous juga memiliki kelebihan dan kekurangan dalam prosesnya. Berikut merupakan kelebihan dan kekurangan pembelajaran asynchronous.
1. Kelebihan Asynchronous
Pembelajaran asynchronous memiliki beberapa kelebihan, yaitu sebagai berikut:
-
Fleksibilitas Waktu
Pendekatan asynchronous memberikan fleksibilitas kepada siswa untuk mengakses materi pembelajaran dan berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran kapan pun sesuai dengan jadwal mereka sendiri. Ini memungkinkan siswa untuk belajar pada waktu yang paling nyaman bagi mereka.
-
Mandiri
Dengan pendekatan asynchronous, siswa dapat belajar dengan cara yang lebih mandiri. Mereka dapat mengatur waktu belajar mereka sendiri, menyelesaikan tugas pada kecepatan mereka sendiri, dan menyesuaikan proses pembelajaran dengan gaya belajar individu mereka.
-
Aksesibilitas
Materi pembelajaran asynchronous dapat diakses dari mana saja dan kapan saja selama siswa terhubung dengan internet. Hal ini memungkinkan akses ke pendidikan bagi mereka yang memiliki keterbatasan mobilitas atau lokasi, serta memungkinkan siswa untuk belajar dari lingkungan yang paling nyaman bagi mereka.
2. Kekurangan Asynchronous
Selain memiliki kelebihan, pembelajaran asynchronous juga memiliki kekurangan, yaitu sebagai berikut:
-
Kurangnya Interaksi Langsung
Karena tidak ada interaksi langsung dalam waktu nyata, siswa mungkin merasa kurangnya dukungan atau kurang terlibat dalam pembelajaran. Mereka mungkin merasa kurangnya koneksi interpersonal dengan sesama siswa dan guru.
-
Umpan Balik yang Lambat
Dalam pendekatan asynchronous, siswa mungkin harus menunggu lebih lama untuk mendapatkan umpan balik dari guru atau sesama siswa. Hal ini dapat memperlambat proses pembelajaran dan membuat siswa merasa kurangnya dukungan.
-
Kurangnya Akuntabilitas
Tanpa jadwal yang ketat, beberapa siswa mungkin cenderung menunda-nunda dan kurang bertanggung jawab dalam memenuhi tenggat waktu tugas. Mereka mungkin juga merasa kehilangan motivasi tanpa adanya tekanan waktu yang ketat.
Penutup
Jadi itu dia penjelasan mengenai pembelajaran synchronous dan asynchronous, Grameds. Walau keduanya memiliki sistem dan proses yang berbeda, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Kamu bisa memadupadankan antara pembelajaran synchronous dan asynchronous agar pembelajaran yang dilakukan lebih maksimal. Grameds juga mencari tahu lebih lengkap terkait metode pembelajaran lainnya lewat rekomendasi buku di bawah ini dan buku-buku pendidikan di Gramedia.com.
Rekomendasi Buku
1. Strategi Pembelajaran Jarak Jauh dalam Infrastruktur yang Buruk
Buku “Strategi Pembelajaran Jarak Jauh” ini merupakan buku yang ditulis berdasarkan situasi yang yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir, saat Pandemi Covid 19 terjadi pembelajaran jarak jauh yang menjadi solusi utama. Namun tanpa disadari sebenarnya Pandemi Covid19 ini juga telah mendorong transisi teknologi yang luar biasa cepat di dunia pendidikan tanah air. Namun begitu, ternyata dalam pengaplikasiannya tidak sedikit ternyata dari kita yang terkendala, entah itu permasalahan jaringan internet, ketersediaan maupun kemampuan gawai yang dimiliki, dan lain sebagainya. Namun apakah itu harus menyurutkan langkah kita untuk tetap memajukan dunia pendidikan tanah air? Tentu saja tidak. Untuk itulah buku yang terdiri dari 116 halaman ini hadir, karena di dalam buku ini tertuang berbagai kendala dan permasalahan selama Pembelajaran Jarak Jauh ini dilakukan, dan juga bagaimana caranya menyikapi dan mengatasi berbagai permasalahan yang ada. Melalui buku ini pembaca diharapkan dapat menemukan cara yang jitu dalam membuat strategi pembelajaran jarak jauh, meskipun dalam infrastruktur yang belum memadai.
2. Pembelajaran Jarak Jauh: Konsep, Masalah, dan Solusi
Sejak pandemi COVID-19 merebak dan menyebar, istilah Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menjadi terkenal dan bahkan Anda telah menerapkannya. Tetapi, apakah Anda pernah merefleksikan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang Anda lakukan? Sebenarnya apa tujuan dari PJJ ini? Mengapa kita harus bersusah payah merancang PJJ dengan benar? Nah, buku kecil ini mencoba mengulas dan membahas masalah-masalah yang terkait dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Dalam buku ini dibaha tentang Tujuan, Prinsip dan Pendekatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), juga dibahas tentang startegi dan cara pelibatan orang tua dalam PJJ, konsep kurikulum kondisi khusus dan konsep asesmen dalam PJJ. Setelah membaca buku ini diharapkan praktik pembelajaran jaraj jauh yang kita laksanakan selama ini menjadi lebih baik dan lebih bermakna bagi siswa kita. Selamat membaca. Selamat belajar. Dan selamat mengalami transformasi dalam Pembelajaran Jarak Jauh Anda. Hebat gurunya, cerdas siswanya. Indonesia Maju!
3. Pembelajaran Jarak Jauh: Pendekatan & Implementasi VCDLN, Teknologi Televisi dan E-Learning Blended
Tahun lalu dunia pendidikan kita harus menjalani kegiatan belajar mengajar secara daring karena adanya wabah virus yang menyebar di seluruh dunia. Guru pun harus mulai membiasakan untuk melakukan kegiatan pembelajaran jarak jauh karena tantangannya lebih berat daripada belajar tatap muka. Guru harus mencari cara agar materi yang disampaikan selama mengajar dapat diserap dan efektif karena keterbatasan waktu pembelajaran saat diterapkannya PJJ. Buku ini berisi sebuah jawaban nyata dan jelas serta bagaimana teknis untuk meyakinkan pemerintah dan seluruh lembaga pendidikan yang selama ini meragukan dengan pendidikan jarak jauh, termasuk ilmu Teknologi Pendidikan. Penulis menunjukkan dalam buku ini bahwa kepakaran Teknologi Pendidikan sekarang, pada saat pandemik covid-19 sudah pasti dicari dan dibutuhkan untuk membangun sistem pembelajaran jarak jauh elektronik dan daring. Buku ini menguraikan mulai dari level kebijakan tertinggi dalam penyelenggaraan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) yang memaparkan bagaimana melakukan analisis kebutuhan dalam membangun sistem PJJ model baru yang penulis tawarkan, yaitu model VCDLN (Virtual Community Digital Learning Nusantara). Dalam konsep VCDLN ini peluang siswa dan guru di pedalaman tidak akan kesulitan karena terbatasnya kuota, namun dengan melalui pembentukan komunitas-komunitas pembelajaran jarak jauh ini dapat dilayani dengan baik.
4. Pengantar Hukum Notaris Online Jarak Jauh
Buku Pengantar Hukum Notaris Online Jarak Jauh ( Introduction to Remote Online Notary Law) merupakan salah satu buku yang menganalisis tentang norma-norma hukum yang berkaitan dengan notaris online jarak jauh (remote online notary). Buku ini diperuntukkan bagi mahasiswa Program Studi Magister Kenotariatan (MK.n) seluruh Indonesia. Buku ini terdiri atas delapan bab, yang meliputi: Bab 1 Pendahuluan; Bab 2 Konsep Teoretis Dan Sumber Hukum Notaris Jarak Jauh (Remote Online Notary Law); Bab 3 Konsep Teoretik Dan Prinsip-Prinsip Notaris Jarak Jauh (Remote Online Notary); Bab 4 Kewenangan Notaris Jarak Jauh (Remote Notary Authority); Bab 5 Akta Notaris Jarak Jauh (Remote Notarial Act); Bab 6 Sertifikat Akta Notaris Jarak Jauh (Remote Notarial Certificate); Bab 7 Jurnal Elektronik Notaris Jarak Jauh (Remote Notary Electronic Journal); dan Bab 8 Tanda Tangan Akta Notaris Jarak Jauh.
- Apresiasi
- Asynchronous dan Synchronous
- Asesmen Nasional
- Belajar
- Cara Menjadi Siswa Eligible
- Contoh Proposal Sponsorship
- Contoh Sikap Rendah Hati
- Daftar Materi Kelas 10 IPA Kurikulum Merdeka
- Daftar Jurusan Populer
- Dasa Darma Pramuka
- Eksplorasi Penyebab Masalah dalam Pendidikan
- Evaluasi Pembelajar
- Film Kartun Edukatif
- Karakter
- Kegiatan MPLS
- Konsep Market Day
- Lompat Kangkang
- Makna Hari Pahlawan bagi Anak Muda
- Model ADDIE
- MPLS
- PTS Adalah: Pengertian dan Tipsnya
- Pendekatan Pembelajaran
- Nilai Moral
- Ospek
- Pertanyaan Untuk Calon Ketua OSIS yang Susah Dijawab
- Perbedaan Kurikulum dan Silabus
- Pendekatan Tematik dalam Pembelajaran
- Peluang Kerja Jurusan Pendidikan Masyarakat
- Penilaian Sumatif
- Peran Indonesia di Asean dalam Bidang Pendidikan
- Perbedaan S1 dan D4
- problem based learning
- Postgraduate
- Rencana Pengembangan Diri
- Rencana Pembelajaran untuk Guru
- Remote Learning
- SBMPTN
- Tri Satya Pramuka
- Yudisium