Penelitian sejarah adalah proses yang mendalam dan sistematis untuk memahami peristiwa-peristiwa masa lalu, tokoh-tokoh bersejarah, serta dinamika yang membentuk dunia seperti yang kita kenal sekarang. Setiap langkah dalam penelitian sejarah memiliki peranan penting untuk memastikan temuan yang diperoleh akurat, relevan, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Artikel ini akan membahas tahapan penelitian sejarah, mulai dari pemilihan topik, pengumpulan data, hingga penulisan kesimpulan yang menyeluruh. Dengan memahami tahapan-tahapan tersebut, peneliti sejarah dapat menghasilkan karya yang tidak hanya informatif, tetapi juga memberikan kontribusi berharga terhadap pengetahuan kita tentang masa lalu.
Daftar Isi
Tahapan Penelitian Sejarah
Penelitian sejarah adalah proses yang kompleks dan memerlukan pendekatan sistematis agar dapat menghasilkan pemahaman yang akurat dan mendalam tentang peristiwa-peristiwa masa lalu. Setiap tahapan dalam penelitian sejarah memiliki tujuan dan peran yang penting untuk memastikan kualitas dari temuan yang diperoleh. Berikut adalah tahapan-tahapan penelitian sejarah yang perlu dilakukan oleh seorang peneliti untuk menghasilkan penelitian yang valid dan bermakna:
1. Pemilihan Topik Penelitian
Langkah pertama dalam penelitian sejarah adalah memilih topik yang ingin diteliti. Topik yang dipilih harus relevan, menarik, dan memiliki sumber yang cukup untuk dianalisis. Pemilihan topik biasanya dimulai dengan mengidentifikasi masalah sejarah yang belum banyak diteliti atau memiliki gap dalam penelitian sebelumnya.
Agar penelitian tidak menjadi terlalu luas, topik yang dipilih harus dibatasi dengan jelas. Hal ini berguna untuk fokus pada aspek tertentu, misalnya peristiwa atau periode waktu tertentu yang ingin dipelajari. Peneliti juga perlu memastikan bahwa topik yang dipilih memiliki kontribusi terhadap perkembangan pengetahuan sejarah dan relevansi dalam konteks sosial, budaya, atau politik saat ini.
2. Kajian Pustaka (Studi Literatur)
Setelah menentukan topik, peneliti melakukan kajian pustaka dengan membaca buku, artikel jurnal, disertasi, dan penelitian-penelitian sebelumnya terkait topik yang dipilih. Tujuan dari kajian pustaka ini adalah untuk mengetahui apa yang telah diteliti sebelumnya, serta menemukan gap pengetahuan yang bisa menjadi dasar untuk penelitian lebih lanjut.
Peneliti harus memilih teori atau pendekatan yang relevan dengan topik penelitian yang akan digunakan untuk analisis. Kerangka teori ini akan menjadi dasar dalam menganalisis data dan memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang peristiwa sejarah yang sedang diteliti. Sebagai bagian dari kajian pustaka, peneliti juga harus menyusun tinjauan pustaka yang merangkum penelitian-penelitian terdahulu, mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan, dan menunjukkan kontribusi yang diharapkan dari penelitian yang dilakukan.
3. Pengumpulan Data
Penelitian sejarah sangat bergantung pada sumber-sumber primer, yang merupakan bahan atau dokumen asli dari periode waktu yang diteliti, seperti arsip, surat kabar, surat pribadi, foto, dokumen resmi, rekaman suara, dan benda-benda bersejarah lainnya. Sumber primer memberikan bukti langsung tentang peristiwa yang sedang diteliti.
Selain sumber primer, sumber sekunder yang berupa analisis, interpretasi, dan kajian sebelumnya juga sangat penting. Buku-buku sejarah, artikel ilmiah, atau karya-karya lain yang relevan dapat membantu memberi gambaran lebih luas tentang konteks peristiwa. Wawancara dengan saksi hidup atau orang yang pernah mengalami peristiwa sejarah tertentu sering digunakan dalam penelitian sejarah, terutama untuk peristiwa yang lebih kontemporer atau kurang terdokumentasi dengan baik.
4. Verifikasi dan Evaluasi Sumber
Salah satu tahap penting dalam penelitian sejarah adalah memverifikasi keaslian dan kredibilitas sumber yang digunakan. Peneliti harus menilai apakah sumber tersebut dapat dipercaya dan relevan dengan topik yang diteliti.
Sumber sejarah, baik primer maupun sekunder, dapat membawa bias atau perspektif tertentu. Peneliti harus kritis terhadap bias yang mungkin terkandung dalam sumber tersebut, dan berusaha melihat peristiwa dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Kesesuaian antara satu sumber dengan sumber lain juga perlu dilakukan untuk memastikan bahwa informasi yang diperoleh adalah akurat. Jika ada ketidaksesuaian, peneliti perlu menggali lebih dalam untuk menemukan penyebab perbedaan tersebut.
5. Analisis Data
Setelah data dikumpulkan, langkah berikutnya adalah menganalisis data tersebut dengan menempatkannya dalam konteks sejarah yang lebih besar. Peneliti harus memahami situasi sosial, politik, ekonomi, atau budaya pada waktu peristiwa tersebut terjadi agar dapat memberikan penafsiran yang tepat.
Peneliti akan mencari tema-tema atau pola-pola yang muncul dari data yang dikumpulkan. Ini bisa meliputi analisis sebab-akibat, hubungan antar peristiwa, atau bahkan dampak jangka panjang dari suatu peristiwa sejarah. Selain itu, data yang ditemukan perlu dihubungkan dengan teori-teori atau pendekatan yang telah dipilih sebelumnya. Peneliti kemudian menyusun argumen dan penafsiran yang beralasan berdasarkan bukti yang ada.
Buku berjudul Proposal Penelitian Mixed-Methods: Desain dan Teknik Penulisan ini ditulis untuk membantu kita dalam menuliskan rencana penelitian yang berkualitas agar tidak gagal dalam menyelesaikan penelitian. Bagi mahasiswa, gagal melakukan penelitian sama dengan gagal dalam studi karena tidak mampu mengerjakan tugas akhir seperti skripsi, tesis, dan disertasi. Bagi dosen, gagal menyelesaikan penelitian berarti gagal menghasilkan publikasi sebagai luaran dari hasil suatu penelitian. Dalam membantu keberhasilan penelitian akademik, banyak buku proposal penelitian mono-method di Indonesia, baik proposal penelitian kuantitatif maupun proposal penelitian kualitatif. Namun buku mengenai teknik penulisan proposal penelitian mixed-methods belum ada di Indonesia.
6. Penulisan Laporan Penelitian
Peneliti akan menyusun laporan atau artikel penelitian sejarah yang mencakup pendahuluan, latar belakang masalah, metodologi, analisis data, hasil penelitian, dan kesimpulan. Struktur yang jelas akan membantu pembaca memahami alur penelitian dan temuan yang diperoleh.
Dalam penulisan, peneliti harus menyajikan temuan-temuan yang diperoleh dengan cara yang logis dan sistematis. Ini termasuk menjelaskan kronologi peristiwa atau menyajikan hasil analisis tematik. Penulisan laporan penelitian sejarah juga harus dilakukan secara objektif, dengan menghindari subjektivitas dan memastikan bahwa data dan interpretasi yang disajikan didasarkan pada bukti yang valid.
7. Kesimpulan dan Rekomendasi
Setelah menganalisis data, peneliti akan menarik kesimpulan berdasarkan temuan yang ada. Kesimpulan ini harus memberikan jawaban atas pertanyaan penelitian yang diajukan di awal, serta menjelaskan bagaimana penelitian ini menambah wawasan baru dalam bidang sejarah.
Peneliti juga harus menyatakan kontribusi penelitian ini terhadap perkembangan ilmu sejarah dan bagaimana penelitian ini membuka peluang untuk penelitian lebih lanjut. Berdasarkan temuan yang ada, peneliti dapat memberikan rekomendasi untuk topik-topik yang perlu diteliti lebih lanjut, atau area yang masih belum terjelajahi dalam kajian sejarah.
Apa itu Penelitian Sejarah?
Penelitian sejarah adalah suatu proses sistematis yang bertujuan untuk menggali, menganalisis, dan memahami peristiwa-peristiwa masa lalu serta dampaknya terhadap kehidupan manusia di masa kini. Melalui penelitian sejarah, kita berusaha mendapatkan informasi yang lebih mendalam mengenai perkembangan suatu peradaban, kebudayaan, atau bahkan individu-individu penting dalam sejarah dunia. Penelitian ini tidak hanya berfokus pada pengumpulan data, tetapi juga pada interpretasi dan pemahaman konteks yang melatarbelakangi peristiwa-peristiwa tersebut.
Tujuan utama dari penelitian sejarah adalah untuk memahami asal-usul, sebab-akibat, dan perkembangan suatu peristiwa atau fenomena dalam waktu tertentu. Peneliti sejarah berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan besar, seperti “Apa yang terjadi?”, “Mengapa hal itu terjadi?”, dan “Bagaimana peristiwa tersebut memengaruhi keadaan di masa depan?” Penelitian sejarah juga dapat bertujuan untuk memperkaya pemahaman kita tentang kebudayaan, politik, ekonomi, dan hubungan sosial antar negara dan masyarakat pada masa lampau.
Untuk mengetahui sesuatu yang masih asing dan sama sekali baru, seorang peneliti dapat diumpamakan sebagai orang yang baru saja tiba di kota atau di negara baru. Semuanya tampak asing, mau pergi ke mana tidak tahu letaknya padahal mungkin jaraknya dekat dan banyak kendaraan, seperti taksi dan bus, tetapi tidak tahu menggunakan kendaraan atau alat transportasi yang ada. Banyak dijumpai orang-orang lewat di sekitarnya, tetapi tidak bertanya. Bisa jadi karena kurang berani atau mungkin beda budaya, beda kepentingan, dan takut mengganggu kesibukan orang lain. Orang-orang di sekitarnya juga menganggap asing dirinya. Dia memerlukan bantuan agar dapat memecahkan masalah tersebut. Akan tetapi, kepada siapa dan kemana dia dapat memperoleh bantuan yang berarti?
Buku Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya Edisi Revisi ini membahas materi dengan ringkas dan mudah dimengerti bagi para mahasiswa maupun praktisi. Materi buku ini luas dan dilengkapi dengan contoh metode, simpulan, dan pertanyaan yang bisa dikembangkan untuk masing-masing keperluan. Masing-masing bab membahas tentang fondasi penelitian; struktur organisasi; studi kepustakaan; teknik sampling; rencana penelitian: analisis data; kesimpulan, implikasi, dan saran; evaluasi laporan penelitian; instrumen penelitian; macam-macam instrumen pengukuran; penelitian deskriptif; penelitian ex-post facto; penelitian eksperimen; penelitian survei; penelitian sejarah; dan penelitian tindakan.
Kesimpulan
Dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan, penelitian sejarah dapat dilakukan secara terstruktur dan mendalam, menghasilkan pemahaman yang lebih baik tentang peristiwa atau fenomena masa lalu. Setiap tahapan, dari pemilihan topik hingga analisis dan penulisan kesimpulan, memiliki peranan penting dalam memastikan hasil penelitian yang akurat dan bermakna. Bagi peneliti, memahami metodologi yang tepat akan memperkaya karya ilmiah yang dihasilkan dan membuka ruang bagi penemuan-penemuan baru yang dapat memperluas horizon pengetahuan sejarah. Penelitian sejarah bukan hanya soal menggali fakta, tetapi juga tentang memahami konteks dan makna dari setiap peristiwa dalam perjalanan waktu. Grameds, kamu bisa mempelajari lebih dalam terkait tahapan penelitian sejarah melalui kumpulan buku sejarah dan penelitian yang tersedia di Gramedia.com.
Sampai saat ini masyarakat memercayai perguruan tinggi, sebagai wahana untuk membina manusia menjadi sumber daya manusia yang berkualitas, mempunyai kejujuran intelektual, dan professional sehingga alumni dianggap mampu melaksanakan kegiatan kemasyarakatan, pembangunan, pemerintahan dan kegiatan politik untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan Bangsa. Kepercayaan ini sesuai dengan pandangan World Economic Forum yang menganggap Perguruan Tinggi merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kesejahteraan rakyat dan kemajuan Bangsa.
Pada kenyataannya selama ini alumni yang berkiprah di Pemerintahan, yaitu di lembaga eksekutif, legislatif dan di lembaga yudikatif, tidak mampu mencegah munculnya fenomena lingkaran Kemiskinan-Kebodohan-Penyakit yang membelenggu sebagian besar rakyat Indonesia, bahkan mendorong maraknya perilaku korupsi diberbagai kegiatan pembangunan.
Fenomena yang memprihatinkan ini diduga akar masalahnya adalah perilaku plagiarism dan ketidak jujuran intelektual dibiarkan tumbuh subur pada saat alumni menyusun dan menulis karya tulis ilmiah. Civitas akademika tidak menyadari bahwa penyebabnya adalah sistem bimbingan dan penulisan karya tulis ilmiah yang tidak sesuai dengan hukum pengetahuan dalam dimensi epistemologi, ontologi dan aksiologi. Bahkan pada saat ini penulisan karya tulis ilmiah sudah seperti produksi masal, jauh dari Prinsip Dasar Penyusunan Dan Penulisan Karya Tulis Ilmiah (The Fundamental Of Scientific Writing).
- Abstrak
- Analisis Komparatif
- Cara Membuat Abstrak
- Cara Menentukan Judul Skripsi
- Contoh Kata Pengantar Skripsi
- Contoh Kata Pengantar Karya Ilmiah
- Ciri-Ciri Teks Laporan Hasil Observasi
- Contoh Teks Laporan Hasil Observasi
- Cara Review Jurnal
- FGD
- Hipotesis Komparatif
- Identifikasi Masalah
- Jurnal
- Pengertian Identifikasi
- Karya Ilmiah Populer
- Langkah-langkah Metode Ilmiah
- Langkah Mempersiapkan Wawancara
- Contoh Outline Skripsi
- Laporan Teks Percobaan
- Metode Komparatif
- Notasi Ilmiah
- Objek Penelitian
- Observasi
- OSIS
- Panduan Menulis Kata Pengantar Proposal
- Penalaran Kuantitatif
- Penelitian Deskriptif
- Pendekatan Holistik
- Pendekatan Kelingkungan
- Penelitian Komparatif
- Pendekatan Konstruktivisme
- Pendekatan Kuantitatif
- Perbedaan Artikel dan Jurnal
- Studi Kasus
- Studi Komparatif
- Study Plan
- Studi Pustaka
- Tahapan Penelitian Sejarah
- Uji Asumsi Klasik
- Variabel Penelitian
- Wawancara
\