Proses pembekuan darah – Pernahkah Grameds memiliki pengalaman jatuh hingga berdarah? Biasanya pengalaman ini didapatkan ketika sedang belajar sepeda atau ketika masa kanak-kanak karena terlalu asik main lari-larian hingga jatuh. Ketika terjatuh dan ada bagian yang terluka, tentu saja bagian tersebut akan berdarah atau mungkin lecet dan lama kelamaan bagian yang terluka itu sembuh dan mengering dengan sendirinya.
Tahukah Grameds bahwa proses kulit terluka hingga mengeluarkan darah dan akhirnya sembuh disebut dengan proses pembekuan darah? Nah proses inilah yang membuat luka menjadi kering dan akhirnya tertutup.
Kok bisa sih? Materi soal sistem peredaran darah manusia akan dipelajari oleh Grameds yang duduk di bangku SMP kelas 8 dan kemudian akan dilanjutkan ke kelas 11. Jika ingin mengetahui materi proses pembekuan darah lebih lanjut, simak penjelasannya dalam artikel berikut ini!
Daftar Isi
Apa yang Dimaksud Pembekuan Darah?
Sebelum membahas mengenai proses pembekuan darah, Grameds tentu saja harus mengetahui lebih dulu tentang apa yang dimaksud dengan pembekuan darah. Apa itu pembekuan darah?
Jantung akan memompa darah ke seluruh tubuh dengan bantuan dari arteri dan pada gilirannya darah akan kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena. Darah kemudian mengalir melalui pembuluh darah untuk dapat mengantarkan oksigen. Tak hanya oksigen, datah juga akan mengantarkan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh ke berbagai sel yang ada pada tubuh. Akan tetapi, ketika pembuluh darah rusak atau bahkan robek, maka proses dari pembekuan darah pun akan terjadi.
Pembekuan darah atau disebut pula dengan koagulasi memiliki peran yang sangat penting lho dalam perbaikan pembuluh darah yang sedang terluka, dengan pembekuan darah maka pendarahan pun akan berhenti atau tidak terjadi.
Bagaimana bisa pembekuan darah terjadi? Hal ini ini dikarenakan adanya faktor koagulasi seperti protein yang ada di dalam plasma darah yang memiliki peran untuk mendorong terjadinya koagulasi.
Faktor dari koagulasi itu diproduksi oleh organ hati dengan menggunakan vitamin K yang didapatkan oleh tubuh dari makanan dan kemudian diproduksi oleh bakti baik yang ada di dalam usus.
Perlu Grameds ketahui bahwa proses pembekuan darah merupakan bagian penting dari hemostasis yaitu suatu upaya dari tubuh untuk mencegah terjadinya pendarahan dari pembuluh darah yang sedang terluka.
Lalu, apabila ada kelainan yang terjadi pada sistem yang bertugas mengontrol pembekuan darah, maka dampaknya ialah terjadi komplikasi yang dapat membahayakan nyawa seseorang. Darah yang tidak mampu membeku maka akan menyebabkan terjadinya pendarahan yang sangat parah hingga mengakibatkan kondisi syok pada penderitanya. Kelainan darah tidak hanya terjadi pada tubuh yang kesulitan mengontrol pembekuan darah.
Kelainan pembekuan darah juga terjadi apabila tubuh melakukan proses pembekuan darah dengan berlebihan sehingga menimbulkan gumpalan darah. Gumpalan darah tersebut akan menyumbat pembuluh darah dan kemudian mengakibatkan stroke atau bahkan serangan jantung pada penderitanya.
Nah ternyata pembekuan darah memiliki peran penting pada kesehatan tubuh ya Grameds! Darah tidak hanya memiliki fungsi untuk mengalirkan oksigen saja tetapi juga nutrisi ke seluruh area tubuh yang membutuhkan.
Kalau diibaratkan darah yang ada pada tubuh manusia itu seperti pipa, menarik ya? Ada keajaiban dan fakta menarik lain tentang darah yang perlu Grameds ketahui dan bisa Grameds baca dalam buku Seri Ensiklomini Keajaiban Tubuh: Darah yang Berharga yang hanya bisa dibeli di gramedia.com untuk buku versi originalnya ya!
Ada beberapa faktor pembekuan dalam proses pembekuan darah yang perlu Grameds ketahui. Faktor pembekuan ini disebut pula sebagai komponen yang dapat ditemukan pada plasma dan tentunya berkaitan dengan proses pembekuan darah.
Faktor dari pembekuan darah adalah faktor I atau fibrinogen, foto II atau protrombin, faktor II atau tromboplastin jaringan disebut pula dengan faktor jaringan, faktor IV atau kalsium terionisasi, faktor V atau faktor lablil disebut pula dengan proakselerin, faktor VII atau faktor stabil disebut pula dengan prokonvertin dan faktor VIII atau disebut sebagai faktor antihemofilik.
Selain itu ada juga faktor koagulasi yang meliputi beberapa faktor lainnya seperti faktor IX atau komponen dari tromboplastin plasma atau disebut sebagai faktor natal, faktor X yang disebut sebagai faktor stuart Prower, faktor XI atau anteseden tromboplastin plasma, faktor XII atau disebut hageman dan terakhir adalah faktor XII atau faktor penstabil fibrin.
Faktor-faktor dari proses pembekuand arah tersebut memerlukan vitamin K untuk organ hati agar dapat menghasilkan beberapa jenis faktor seperti faktor II, faktor VII, faktor IX serta faktor X.
Proses Pembekuan Darah
Setelah mengetahui pengertian dari pembekuan darah dan apa saja faktor dari pembekuan darah, berikutnya Grameds bisa mempelajari tentang bagaimana proses pembekuan darah terjadi. Simak penjelasannya lebih lanjut berikut ini.
Grameds perlu tahu bahwa proses pembekuan darah merupakan bagian hemostasis yaitu cara tubuh agar dapat menghentikan pendarahan yang ada pada pembuluh darah yang sedang terluka. Setelah proses pembekuan darah selesai dengan sempurna, tubuh pun akan memiliki suatu mekanisme kendali yang berfungsi untuk mengontrol serta membatasi terjadi pembekuan darah.
Hal tersebut termasuk dari melarutkan kelebihan dari gumpalan darah yang sudah tidak diperlukan lagi. Jika terjadi suatu kelainan, di area tubuh mana saja dari sistem yang bertugas mengontrol pendarahan, maka pendarahan maupun pembekuan yang berlebihan pun mungkin dapat terjadi. Kondisi ini tidak hanya berbahaya, tetapi dapat mengancam jiwa dari penderitanya.
Contohnya jika proses pembekuan darah terjadi dengan berlebihan, maka hal tersebut bisa menyebabkan penyakit stroke atau bahkan serangan jantung, dikarenakan gumpalan pada darah dapat berjalan serta menyumbat pembuluh darah pada organ tersebut.
Sementara itu, jika proses pembekuan darah tidak berjalan dengan baik atau sempurna, maka dapat menyebabkan seseorang mengalami pendarahan yang parah meskipun cedera ringan.
-
Terjadi cedera
Fase pertama yang terjadi pada proses pembekuan darah ialah seseorang mengalami cedera atau terjadinya kerusakan pembuluh darah. Cedera dalam hal ini dapat berupa robekan kecil yang terjadi pada dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan terjadinya pendarahan.
-
Pembuluh darah bereaksi dengan cara memperkecil ukuran diameternya
Ketika bagian tubuh mulai mengalami pendarahan, maka pembuluh darah pun akan mengerut kemudian menyempit. Aksi ini terjadi demi mengontrol jumlah darah yang keluar dari tubuh. Pembuluh darah yang mengkerut lalu akan mengurangi aliran darah yang terjadi pada area tubuh yang terluka.
-
Terjadi sumbatan platelet
Setelah pembuluh darah mengecilkan ukuran dari diameternya, tubuh kemudian akan mengaktifkan platelet sebagai respon dari munculnya luka yang ada pada bagian tubuh tertentu.
Platelet tersebut kemudian akan mengeluarkan semacam sinyal kimia yang dapat menarik sel-sel tubuh pada bagian yang terluka. Platelet dan sel tubuh lalu akan mengalami penggumpalan, sehingga akan membentuk sumbatan di area terluka.
Proses tersebut akan membutuhkan peran dari protein yang dinamakan dengan faktor von Willebrand. Faktor tersebutlah yang akan membuat platelet dapat saling menempel satu dengan lainnya dan akhirnya menjadi gumpalan.
-
Terbentuk helai-helai fibrin
Kerusakan yang terjadi pada pembuluh darah kemudian akan mengaktifkan faktor koagulasi yang ada pada darah. Protein dari faktor koagulasi tersebut kemudian akan mendorong terjadi produksi fibrin. Apa itu fibrin? Fibrin adalah helai protein yang sangat kuat dan akan saling terjalin untuk dapat menutup area tubuh yang sedang terluka.
Helaian dari fibrin tersebut akan diproduksi selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu hingga luka yang terjadi pada pembuluh darah tertutup secara sempurna dan sembuh sepenuhnya.
Dari rangkaian proses pembekuan darah yang sudah dijelaskan di atas, apakah Grameds sudah memahami materinya? Jika belum atau Grameds merasa membutuhkan pendalaman materi Biologi satu ini lebih lanjut, Grameds bisa membaca buku Jagoan Biologi SMA Kelas 10,11, dan 12.
Buku satu ini akan mengajarkan cara belajar materi Biologi dengan cara menyenangkan dan konsep pemahaman yang lebih mudah. Tertarik? Beli buku originalnya hanya di gramedia.com!
Jenis-jenis Kelainan Pembekuan Darah
Sebelumnya kan sudah dijelaskan, bahwa ada beberapa kelainan pembekuan darah yang bisa menyebabkan kematian dan tentunya sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh!
Kelainan pada pembekuan darah ini bisa terjadi apabila darah tidak dapat membeku dengan benar sebagaimana mestinya. Karena agar proses pembekuan darah dapat terjadi dengan benar, tubuh akan membutuhkan keberadaan faktor koagulasi serta keping darah atau yang disebut juga sebagai platelet.
Penderita dari kelainan proses pembekuan darah umumnya tidak memiliki faktor koagulasi atau platelet yang mampu menjalankan perannya dengan benar sebagaimana mestinya. Tak hanya itu saja Grameds, penderita juga kemungkinan tidak memiliki faktor koagulasi maupun platelet yang cukup di dalam darahnya.
Kondisi ini akan memberikan dampak pada terjadinya pendarahan yang parah atau bahkan terjadi luka, selain itu perdarahan spontan pada otot, sendi maupun bagian tubuh lain juga memungkinkan terjadi.
Pada umumnya kelainan dari pembekuan darah adalah suatu kondisi keturunan, jadi artinya penderita dari kelainan ini akan mewariskan kondisinya tersebut pada anak-anaknya kelak.
Ada pula kelainan dari pembekuan darah yang disebabkan karena kondisi medis tertentu seperti penyakit liver. Beberapa jenis dari kelainan proses pembekuan darah yang paling banyak terjadi adalah sebagai berikut:
-
Penyakit von Willebrand
Kelainan proses pembekuan darah yang pertama ini adalah suatu kondisi yang paling banyak serta paling umum terjadi. Penderita dari penyakit von Willebrand mendapatkan warisan darah yang kekurangan faktor von willebrand, faktor ini memiliki peran cukup penting untuk dapat membentuk sumbatan keping darah atau platelet.
-
Hemofilia
Kelainan pembekuan darah yang selanjutnya terjadi pada penderita penyakit hemofilia. Penyakit ini disebabkan oleh rendahnya jumlah dari faktor koagulasi yang ada di dalam darah.
Dikarenakan proses pembekuan darah tidak dapat berjalan dengan normal, maka sedikit benturan saja akan menyebabkan terjadi pendarahan yang cukup banyak, contohnya seperti pada bagian sendi tubuh.
-
Defisiensi Faktor Koagulasi II, V, VII, X atau XII
Bergantung dari faktor koagulasi mana yang kadarnya paling rendah, penderita kemungkinan akan mengalami masalah dengan proses pembekuan darah ataupun memiliki gangguan pendarahan yang tidak normal.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahwa kelainan pada proses pembekuan darah juga dapat menyebabkan penyakit berbahaya lainnya yang akan mengancam nyawa dari para penderita seperti stroke atau penyakit jantung.
Oleh karena itu, perlu dilakukan pencegahan dan penangan secara berkala sehingga kelainan pembekuan darah ini tidak memberikan efek yang lebih buruk pada kesehatan tubuh lebih lanjut.
Grameds bisa membaca buku Penyakit Jantung & Pembulu Darah : Diagonis, Solusi, Dan Pencegahannya untuk mengetahui cara agar terhindar dari penyakit jantung dengan bahasa sederhana yang mudah dimengerti. Di mana beli bukunya? Tentu saja hanya di gramedia.com!
Lalu, apa yang menjadi penyebab dari gangguan pembekuan darah di atas? Gangguan dari pembekuan darah bisa disebabkan karena kondisi genetik yang diwariskan oleh orang tua pada anaknya.
Akan tetapi, ada suatu kondisi medis tertentu yang bisa menyebabkan kelainan proses pembekuan darah seperti defisiensi vitamin K dan adanya efek samping dari obat-obatan tertentu.
Lalu, apa saja faktor dan risiko yang diakibatkan dari kelainan pembekuan darah ini? Bagi penderitanya, apabila duduk dalam waktu yang lama maka akan terjadi perlambatan aliran darah yang akan meningkatkan risiko gangguan.
Sedangkan faktor risiko lain yang dapat disebabkan dari kelainan pembekuan darah antara lain adalah usia seseorang contohnya seperti ada seorang bayi yang baru lahir dan kekurangan vitamin K.
Tak hanya pada orang dengan usia belia saja, orang dewasa yang memiliki usia lebih tua pun bisa mengalami hemofilia A.
Faktor risiko selanjutnya adalah jenis kelamin laki-laki, karena pria lebih berisiko terkena penyakit kelainan pembekuan darah dibandingkan seorang perempuan. Tak hanya itu saja, kondisi media seperti kanker dan penyakit autoimun pun meningkatkan faktor risiko kelainan pembekuan darah.
Kemudian gejala seperti apa yang harus diwaspadai dari penyakit kelainan pembekuan darah ini? Beberapa gejala akan timbul dan biasanya cukup bervariasi tetapi umumnya berikut gejala dari kelainan proses pembekuan darah yang perlu diwaspadai:
- Mudah memar tanpa adanya alasan yang jelas.
- Mengalami perdarahan menstruasi yang berat.
- Sering mengalami mimisan.
- Berdarah secara terus menerus meskipun hanya mengalami luka yang kecil dan ringan saja.
- Perdarahan yang merembes hingga ke persendian.
- Ada darah di dalam urin maupun di dalam tinja.
- Perdarahan cukup berat setelah proses melahirkan.
- Perdarahan yang terjadi di bawah kulit.
- Bengkak yang terjadi di sekitar tubuh.
- Perdarahan pada bagian tali pusat yang dialami oleh bayi baru lahir.
Tak hanya gejala tersebut saja, tetapi beberapa penyabab lainnya pun akan memberikan gejala tambahan yang perlu diwaspadai. Contohnya adalah penderita memiliki penyakit organ hati atau liver.
Jika memiliki penyakit liver, maka penderita akan mengalami gejala tambahan seperti kelemahan, kelelahan atau bahkan kehilangan nafsu makan. Selain itu, beberapa orang juga dapat mengalami gejala yang berbeda-beda bergantung pada keberadaan maupun lokasi dari pembekuan darahnya. Contohnya apabila gumpalan darah terjadi di dekat jantung atau paru-paru.
Apabila hal tersebut terjadi, maka akan menyebabkan sesak nafas, nyeri di bagian dada atau bahkan rasa tidak nyaman di sekitar tubuh bagian atas. Gejala tersebut juga dapat menjadi indikasi dari serangan jantung atau emboli paru.
Jika Grameds mengalami gejala di atas, maka lebih Grameds segera memeriksakan diri ke dokter dan berkonsultasi. Dengan begitu, Grameds dapat mencegah terjadi komplikasi lebih buruk.
Pelajari lebih lanjut tentang proses pembekuan darah dengan banyak membaca buku, sehingga Grameds akan membuka cakrawala lebih luas. Buku-buku tentang materi biologi bisa Grameds beli hanya di gramedia.com! #SahabatTanpaBatas untuk Grameds!
Membaca banyak buku dan artikel tidak akan pernah merugikan kalian, karena Grameds akan mendapatkan informasi dan pengetahuan #LebihDenganMembaca.
Penulis: Khansa
Sumber:
- https://www.halodoc.com/artikel/ini-proses-pembekuan-darah-saat-terjadi-luka-atau-cedera
- https://www.orami.co.id/magazine/proses-pembekuan-darah
- https://www.halodoc.com/kesehatan/gangguan-pembekuan-darah
Baca juga:
- Vegetatif dan Generatif
- Cara Hewan Berkembang Biak
- Darah Manis
- Penyerbukan
- Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup
- Enzim
- Sifat Enzim
- Struktur Karbohidrat
- Metabolisme Tubuh Manusia
- Membran Sel
- Leukosit
- Pembelahan Sel
- Perbedaan Sel Hewan dan Tumbuhan
- Perkembangbiakan Generatif
- Pewarisan Sifat Genetika
- Pembelahan Meiosis
- Genetik
- Hereditas
- Mutasi
- Mutan
- Evolusi
- Bioteknologi
- Kromosom
- Perbedaan DNA dan RNA
- Pembelahan Sel Secara Mitosis
- Simpodial
- Serat
- Trakea
- Manfaat Buah Zuriat
- Respirasi Aerob Dan Anaerob
- Nama Organ Gerak Ular