Tari Andun merupakan salah satu tari rakyat yang berasal dari Bengkulu. Tari Andun adalah bagian dari persyaratan wajib ketika melaksanakan upacara adat Nundang Padi. Pada umumnya, tari Andun dipentaskan di lapangan terbuka yang lebar dan gerakan tariannya berupa gerak sembah, gerak puji serta gerak saling tindih.
Nilai yang disampaikan melalui tari Andun ialah nilai kebersamaan serta gotong royong dalam bermasyarakat guna mencapai tujuan bersama. Para penari Andun perempuan, biasanya mengenakan pakaian beludru warna merah dan dilengkapi dengan kain songket serta sunting jurai. Sementara itu, penari laki-laki akan mengenakan songket pendek, celana panjang, destar dan dilengkapi dengan jas. Bagaimana sejarah dan keunikan dari tari Andun ini? Simak penjelasannya lebih lanjut dalam artikel ini ya!
Daftar Isi
Sejarah Tari Andun
Tari Andun merupakan tari tradisional yang berasal dari Bengkulu Selatan, karena berasal dari Bengkulu, maka ragam gerak yang digunakan dalam tari Andun serta segala aspek pendukungnya pun sangat berkaitan erat dengan budaya dari wilayah tersebut.
Bagi para penonton yang menyaksikan tari Andun, tentu dapat merasakan nilai budaya Bengkulu yang sangat erat. Hal ini karena tari Andun merupakan tari tradisional yang diwariskan secara turun temurun.
Menurut sejarahnya, tari Andun muncul berdasarkan pada kisah pernikahan di Kerajaan Dang Tuanku Limau. Pada saat itu, tari Andun ditampilkan untuk pertama kalinya sebagai wujud syukur dari Datang Reuni karena putrinya telah selamat dari sebuah penculikan.
Oleh sebab itu, tari Andun pun digelar dalam proses pernikahan sang anak. Proses penyelamatan putrinya dilakukan serta dipimpin oleh Cidur Mata dengan cara menyamar sebagai seekor kuda.
Dengan memberikan hadiah pada si penculik yaitu Kerajaan Sangkalawi, maka proses penyelamatan pun berhasil dilakukan. Dengan adanya kaitan sejarah tersebut, maka tari Andun memiliki nilai budaya yang kental akan tradisi dari daerah setempat.
Dalam perkembangannya, tari Andun biasa dipentaskan oleh para bujang dan gadis secara berpasang-pasangan pada malam hari dengan diiringi musik kolintang. Pada zaman dahulu, tari Andun digunakan sebagai sarana untuk mencari jodoh usai masa panen padi selesai.
Oleh karena itulah, tari Andun biasa ditarikan oleh penari laki-laki dan perempuan dengan berpasangan dan tidak jarang pula hanya yang ditarikan oleh penari perempuan, terutama yang belum menikah atau masih lajang.
Properti Tari Andun
Dalam pementasan tari Andun, biasanya para penari akan mengenakan berbagai macam properti pendukung. Dengan adanya properti tari Andun ini, maka tari Andun dapat ditampilkan dengan utuh dan dapat menyampaikan cerita atau pesan dalam tari Andun. Berikut properti yang digunakan dalam tari Andun.
1. Kostum
Properti pertama yang digunakan dalam tari Andun adalah kostum. Kostum dalam tari Andun sebenarnya tidak memiliki acuan atau peraturan khusus yang pakem. Para penari dapat menyesuaikan kostum dengan acara yang dihadiri.
Akan tetapi, apabila ada upacara adat, maka kostum yang biasa dikenakan oleh para penari adalah baju adat khas Bengkulu. Agar lebih jelas, berikut kostum yang biasa digunakan oleh para penari Andun:
Penari laki-laki
Penari Anden laki-laki biasanya mengenakan tujuh atribut kostum, berikut penjelasannya.
- Jas, penari laki-laki akan mengenakan jas yang memiliki tampilan seperti jas pada umumnya dengan lengan yang panjang. Jas yang dikenakan oleh penari laki-laki adalah jas yang terbuat dari bahan beludru dengan warna hitam
- Celana panjang yang dikenakan biasanya berwarna hitam dan terbuat dari kain satin.
- Sarung lipat yang digunakan biasanya terbuat dari kain songket dengan warna emas dan memiliki lipatan yang akan dikenakan pada bagian pinggang penari dengan panjang hingga mencapai lutut.
- Deter merupakan penutup kepala yang memiliki bentuk meruncing ke atas dan terbuat dari kain songket.
- Gelang emas merupakan aksesoris pelengkap dan umumnya digunakan pada tangan kanan penari laki-laki.
- Hiasan pinggang berfungsi untuk menambah kesan menarik dan indah, biasanya berupa keris.
- Sepatu dan kaos kaki akan dikenakan oleh penari laki-laki dan berfungsi sebagai alas kaki. Bagian kaki penari laki-laki akan tertutup, sementara bagian depannya terbuka. Oleh karena itu, penari laki-laki akan mengenakan kaos kaki untuk menutupi seluruh bagian kakinya.
Penari perempuan
Kostum penari perempuan biasanya lebih banyak dari laki-laki dan terdiri dari 8 bagian. Berikut penjelasannya.
- Kebaya panjang khas daerah Bengkulu biasa digunakan sebagai kostum dalam tari Andun. Kebaya panjang ini berbahan dasar kain beludru dengan tambahan motif sulaman emas seperti uang logam. Biasanya, berwarna biru tua, merah dan hitam.
- Kain songket digunakan sebagai bawahan oleh penari perempuan. Kain songket yang digunakan adalah yang berbahan dasar sutra dengan motif benang emas.
- Giwang yang digunakan oleh penari perempuan biasanya berbentuk bulat dan pipih yang akan dipasang pada telinga penari.
- Gelang berfungsi untuk memperindah penampilan penari perempuan
- Mahkota yang berfungsi untuk memperindah penampilan penari perempuan.
- Sanggul serta aksesoris seperti tusuk konde.
- Kalung yang terbuat dari bahan emas, perak, mutiara atau logam mulia lain untuk mempercantik penampilan
- Sepatu dan kaos kaki dengan hiasan sulaman benang emas.
2. Tenggok
Properti selanjutnya yang digunakan dalam tari Andun adalah tenggok. Tenggok ini memiliki bentuk seperti bakul yang biasanya digunakan untuk meletakan hasil panen dari masyarakat.
Properti yang satu ini digunakan, karena sesuai dengan cerita dari tari Andun yang juga mengangkat kisah mengenai para petani yang mengucapkan rasa syukur karena hasil panen yang didapatkan.
3. Sangku
Properti ketiga dalam tari Andun adalah sangku. Sangku merupakan jenis tempat air yang terbuat dari tembaga, kuningan dan jenis logam lainnya. Akan tetapi, properti satu ini tidak akan tampak dan digunakan selama proses tari.
Namun, properti sangku akan dikeluarkan dan digunakan setelah pementasan dari tari Andun selesai.
4. Kendi
Kendi dalam tari Andun memiliki fungsi sebagai wadah untuk air minum. Kendi merupakan salah satu barang tradisional yang mudah ditemui dan menjadi salah satu komponen dalam tradisi turun temurun oleh masyarakat Bengkulu.
Jadi, secara keseluruhan, kendi akan tetap ada serta melekat pada diri para penari Andun, sehingga tidak heran apabila properti kendi akan ditemukan dalam setiap pertunjukan tari Andun.
5. Cawan
Properti terakhir yang digunakan dalam tari Andun adalah cawan. Sama halnya seperti sangku maupun kendi, cawan juga memiliki fungsi sebagai wadah air minum yang akan diminum oleh para penari Andun.
Makna dan Fungsi Tari Andun
Pada awal kemunculannya, tari Andun biasa digunakan sebagai media hiburan untuk memeriahkan suatu acara. Namun dalam perkembangannya, tari Andun saat ini lebih banyak digunakan sebagai jenis tari pertunjukan.
Selain itu, tari Andun pada umumnya dipentaskan untuk mengungkapkan rasa syukur atas kebahagiaan masyarakat atas berkah yang diterima saat itu. Sementara itu, makna dari tari Andun adalah sebagai wujud penggambaran jiwa sosial masyarakat, di mana selalu ada semangat kerjasama di antara masyarakat yang dijunjung dengan tinggi.
Selain fungsi yang telah disebutkan di atas, ada pula fungsi lain dari tari Andun. Berikut penjelasannya.
1. Sebagai bentuk rasa syukur
Fungsi pertama dari tari Andun adalah sebagai wujud rasa syukur atas hasil panen yang melimpah. Secara lebih rinci, fungsi satu ini memang telah ada sejak awal kemunculan tari Andun.
Ketika masa panen raya tiba, tari Andun pastinya menjadi salah satu aspek penting yang wajib ditampilkan. Oleh karena itulah, tari Andun memiliki peran penting bagi masyarakat Bengkulu.
2. Sebagai sarana mencari jodoh
Selain fungsi pertama, ada pula fungsi lain dari tari Andun yang cukup menarik dan unik. Fungsi kedua dari tari Andun adalah sebagai sarana mencari jodoh. Ketika pagelaran tari Andun dihelat, maka akan ada banyak kaum muda mudi lajang yang ikut hadir.
Karena hal inilah, maka tari Andun pun memiliki fungsi sebagai saran untuk mencari atau mendapatkan jodoh. Namun, fungsi satu ini tidak melekat pada tari Andun secara menyeluruh pada tari Andun.
3. Media hiburan
Seperti halnya tari tradisional yang lain, tari Andun juga memiliki fungsi sebagai media hiburan. Fungsi ketiga ini muncul karena adanya pergeseran dan saat ini tidak hanya ditampilkan ketika masa panen tiba saja, tetapi dipentaskan sebagai media hiburan masyarakat.
Jadi, bagi masyarakat maupun wisatawan dapat menikmati tari Andun secara menyeluruh, tanpa harus menunggu waktu panen raya tiba.
Tari Andun merupakan tari tradisional, tetapi tarian ini masih lestari hingga saat ini dan bahkan dinikmati oleh banyak rentang usia. Hal ini karena tari Andun memiliki keunikan yang membuat tari Andun dapat dinikmati oleh berbagai kalangan usia.
Keunikan Tari Andun
Berikut beberapa keunikan dari tari Andun dan menjadi aspek pembeda dari tari tradisional Indonesia yang lainnya.
1. Memiliki dua versi tarian yang berbeda
Keunikan pertama dari tari Andun dapat dilihat secara struktural. Tari Andun memiliki dua versi atau memiliki dua jenis yang berbeda. Hal ini tentu unik, karena jarang ada pada tari tradisional yang lainnya.
Dua jenis dari tari Andun adalah Andun Lelawan dan Andun. Apabila dilihat lebih detail, kedua jenis ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan pada berbagai macam aspeknya.
Beberapa aspek yang berbeda adalah segi gerakan serta formasi tariannya. Selain itu, kedua versi dari tari Andun ini juga ditampilkan dalam acara yang berbeda pula.
Bahkan jumlah penari dan siapa saja penarinya pun berbeda dan telah ditentukan berdasarkan peraturan yang pakem. Meskipun sama-sama tari Andun, tetapi kedua versi tari Andun ini berbeda.
2. Pementasan tari yang dilakukan cukup lama
Tidak seperti tari tradisional lain yang biasanya hanya berlangsung selama beberapa jam saja, pementasan dari tari Andun ini dihelat dalam jangka waktu yang cukup lama yaitu selama 7 hari 7 malam dan pagelaran tari Andun akan dihelat penuh selama satu minggu tersebut.
Akan tetapi, waktu tujuh hari tujuh malam tersebut juga dihabiskan untuk melakukan persiapan serta kegiatan lain. Namun, apabila dibandingkan dengan tari tradisional lainnya, tari Andun dipentaskan dalam waktu yang cukup lama.
Pola Lantai dan Gerakan Tari Andun
Dalam tari Andun, ada dua pola lantai yang digunakan dan ada beberapa gerakan yang ada dalam tari Andun. Berikut penjelasannya.
Pola Lantai
1. Garis lengkung
Jenis pola lantai pertama yang digunakan dalam tari Andun adalah garis lengkung. Pola lantai ini dilakukan dengan cara penari membentuk sebuah lingkaran serta melakukan putaran sebanyak 7 kali.
Pola garis lengkung ini menjadi simbol serta doa pada mempelai agar dapat bersama-sama dan saling mengajak suami dan istri dalam melakukan kebaikan.
2. Garis lurus
Pola lantai kedua adalah garis lurus yang ada pada tari Andun dan pola lantai ini digunakan dalam formasi melawan. Karena di dalam tari Andun, memiliki persyaratan terkait arah langkah yaitu dengan diperkenankan saling membelakangi atau berhadapan dengan langkah pasangannya. Gerakan ini, mengambil dari sebuah ajaran dalam agama Islam untuk menjaga pandangan pada orang yang bukan mahramnya.
Gerakan Tari Andun
Ragam gerak yang digunakan dalam tari Andun secara keseluruhan ada tiga macam yaitu mbukak, naup serta nyentang. Berikut penjelasan dari gerakan yang ada pada tari Andun.
1. Mbukak
Gerakan mbukak pada tari Andun dilakukan ketika penari bergeser posisi ke depan atau berjalan maju. Mbukak akan dilakukan oleh penari dengan cara memposisikan kedua tangan membukak ke arah kiri dan kanan kemudian diikuti dengan pandangan ke arah depan serta tubuh tegak lurus.
Para penari perempuan akan melakukan gerakan tangan dengan sejajar bahu, sementara itu para penari laki-laki akan memposisikan tangan disejajarkan dengan daun telinga. Makna dari gerakan mbukak ini adalah manusia memiliki sikap terbuka dan saling membantu guna memperkuat tali persaudaraan.
2. Naup
Gerakan kedua dalam tari Andun adalah gerak naup yang akan dilakukan oleh para penari ketika akan mengambil posisi mundur. Kedua tangan penari ketika melakukan gerakan naup adalah menggenggam, kemudian mengarahkan jari ke dalam atau dengan mengarahkan jari ke tubuh penari.
Sedangkan posisi tubuh para penari akan tetap tegak serta memiliki pandangan lurus ke arah depan. Posisi ini tidak jauh berbeda ketika penari melakukan gerakan mbukak, yaitu posisi tangan penari laki-laki akan sejajar dengan daun telinga, sementara penari perempuan akan memposisikan tangan sejajar dengan bahu.
Makna filosofis yang terkandung dalam gerakan naup adalah saling merangkul. Sementara itu, makna luasnya adalah sebagai wujud penggambaran bahwa manusia harus hidup dengan cara saling tolong menolong.
3. Nyentang
Gerakan selanjutnya dalam tari Andun adalah nyentang yang biasa dilakukan dengan koreografi maju maupun mundur. Gerakan nyentang ini merupakan gerakan kedua tangan yang direntangkan masing-masing ke arah kanan serta kiri.
Semua penari perempuan akan melakukan gerakan nyentang dengan cara merentangkan tangannya lurus setara dengan bahu. Sedangkan penari laki-laki akan merentangkan tangannya serong ke arah belakang kanan dan kiri.
Makna filosofis yang terkandung dalam gerakan nyentang adalah seorang laki-laki harus bisa mengambil keputusan yang bijak serta tegas, karena memiliki peran sebagai kepala rumah tangga. Sementara itu, seorang istri memiliki kewajiban untuk patuh dan taat pada suaminya.
Itulah penjelasan terkait tari Andun yaitu tari tradisional khas Bengkulu yang berfungsi sebagai sarana untuk mencari jodoh dan hiburan. Bagi Grameds yang tertarik untuk belajar seni tari, maka Grameds bisa mencari informasinya dengan membaca buku.
Sebagai #SahabatTanpaBatas, gramedia.com menyediakan berbagai macam buku seperti buku seni tari untuk anak-anak maupun dewasa. Membaca banyak buku dan artikel tidak akan pernah merugikan kalian, karena Grameds akan mendapatkan informasi dan pengetahuan #LebihDenganMembaca.
Jangan ragu untuk membeli buku di Gramedia karena dijamin berkualitas dan original!
- 25 Tarian Daerah dan Asalnya
- Elemen Dasar Tari
- Makna dan Asal Usul 5 Tarian Klasik dari Jawa Tengah
- Sejarah Asal Tari Kecak
- Sejarah Asal Tari Piring
- Seni Tari
- Tarian Khas Jawa
- Tari Aceh
- Tari Baksa Kembang
- Tari Dayak
- Tari Gandrung
- Tari Gambyong
- Tari Golek Menak
- Tari Jaipong
- Tari Janger
- Tari Kipas Pakarena
- Tari Kupu Kupu
- Tari Lilin
- Tari Lego-Lego
- Tari Manuk Dadali
- Sejarah Tari Merak
- Tari Merak
- Tari Payung
- Tari Pendet
- Tari Saman
- Tari Serimpi
- Tari Serampang Dua Belas
- Tari Seudati
- Tari Topeng
- Tari Yapong
- Tari Tradisional Masyarakat Papua dan Papua Barat
- Vokal Grup
Penulis: Khansa
BACA JUGA:
- 25 Nama Tarian Daerah dan Asalnya
- Yuk Kenalan dengan Tari yang Berasal dari Bali dan Kisahnya
- Tari Saman: Pengertian, Sejarah, Makna Gerakan
- Mengenal Sejarah Asal Tari Piring dan Makna Setiap Gerakannya
- 7 Tari Tradisional Masyarakat Papua dan Papua Barat
- Sejarah, Makna, Properti & Asal Tari Seudati
- Makna dan Asal-Usul 5 Tarian Klasik dari Jawa Tengah