Universitas Negeri Surabaya (UNESA)
Universitas Negeri Surabaya atau yang kerap disingkat Unesa merupakan perguruan tinggi negeri yang berlokasi di Jalan Lidah Wetan, Surabaya. Perguruan tinggi berlogo sayap burung garuda ini resmi didirikan pada 19 Desember 1964. Perguruan tinggi negeri ini awalnya merupakan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Surabaya (IKIP Surabaya). Kemudian pada tahun 1999, melalui Keppres Ri Nomor 93 Tahun 1999 IKIP Surabaya resmi berubah menjadi Universitas Negeri Surabaya.
“Growing with Character” menjadi motto atau pedoman Universitas Negeri Surabaya. Saat ini, Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes menjabat sebagai Rektor Universitas Negeri Surabaya. Kini Universitas Negeri Surabaya memiliki 7 fakultas, 4 di antaranya berlokasi di kompleks Ketintang dan 3 fakultas lainnya berlokasi di kompleks Lidah Wetan. Empat fakultas di Ketintang meliputi Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam serta Fakultas Ilmu Sosial. Sementara tiga fakultas lainnya meliputi Fakultas Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Pendidikan juga Fakultas Bahasa dan Seni.
Saat ini Universitas Negeri Surabaya mengelola 10 program studi jenjang diploma, 61 program studi jenjang strata, 16 program studi untuk jenjang magister, dan 6 program studi untuk jenjang doktor. Kampus Universitas Negeri Surabaya tersebar di 5 lokasi berbeda, yakni Kampus Ketintang di Surabaya, Kampus Lidah Wetan di Surabaya, Kampus Gedangan di Sidoarjo, Kampus Teratai di Surabaya, dan Kampus Dr. Moestopo di Surabaya.
Berdirinya Universitas Negeri Surabaya tentu mengalami perjalanan panjang yang tidak bisa dipisahkan dari pendidikan nasional. Unesa sebagai pendidikan tinggi negeri mampu merencanakan pengembangan dalam membangun pendidikan yang bermutu, mengevaluasi diri dalam menyiapkan lulusan terbaik berdaya saing tinggi dan berjiwa kewirausahaan, serta mampu mengatur segala kegiatan dalam mekanisme organisasi sehat. Sampai saat ini, Universitas Negeri Surabaya telah mencetak 80.000 lulusan terbaiknya. Sebagai sebuah Badan Hukum Pendidikan Pemerintah (BHPP), Unesa harus berdiri mandiri sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas).
IKIP Surabaya yang merupakan cikal bakal Universitas Negeri Surabaya yang mulai berdiri pada tahun 1950. IKIP Surabaya bermula dari B-I dan B-II Ilmu Kimia dan Ilmu Pasti yang memiliki sarana dan prasarana berbentuk ruang kelas dan laboratorium Hoogere Burger School (HBS). Kedua kursus tersebut dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga guru setara SLTP dan SLTA. Kursus itu diselenggarakan di Surabaya. Kursus yang dibentuk, meliputi B-I dan B-II Kimia, B-I dan BII Ilmu Pasti, B-I Bahasa Inggris, B-I Bahasa Jerman, B-I Teknik, B-I Pendidikan Jasmani, B-I Ekonomi, B-I Perniagaan, dan B-I Ilmu Pesawat. Kemudian pada tahun 1957, kursus B-I dikelompokkan menjadi dua bagian, yakni Kursus B-I Umum yang meliputi bahasa Inggris dan bahasa Jerman, dan Kursus B-I Kejuruan yang meliputi Kimia, Ilmu Pasti, Ekonomi, Perniagaan, Teknik, Pendidikan Jasmani, dan Ilmu Pesawat. Kedua kursus pendidikan Belanda tersebut berlangsung selama 10 tahun, tepatnya hingga tahun 1960.
Kemudian Akademi Pendidikan Guru (APG) dan Institut Pendidikan Guru (IPG) berdiri pada tahun 1962. Setahun kemudian berdasarkan Surat Keputusan Presiden nomor 1/1963 tertanggal 3 Januari 1963 dilakukan integrasi IPG dengan FKIP menjadi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) untuk menghilangkan dualisme.
Melalui SK Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Nomor 182 Tahun 1964, IKIP Surabaya resmi didirikan pada tanggal 19 Desember 1964. Tak bisa dipungkiri, perjalanan Universitas Negeri Surabaya tidak terlepas dari IKIP Surabaya. Maka dari itu, dies natalis atau hari kelahiran Unesa tetap menggunakan dies natalis IKIP Surabaya. Universitas Negeri Surabaya terus berkembang dengan mengedepankan kompetensi lulusan dan kebutuhan stakeholders.
Lambang Universitas Negeri Surabaya memiliki arti di tiap komponennya. Lambang kesucian hati, keluhuran budi, dan keberanian membela kebenaran bagi seluruh mahasiswa akademik Unesa dalam mengabdi kepentingan bangsa dan negara dilambangkan dengan bunga teratai lancip berwarna merah yang terletak di atas tugu pahlawan. Kemudian terdapat tugu pahlawan berwarna putih digambarkan sebagai ciri khas kota Surabaya. Tugu tersebut melambangkan semangat yang kuat dalam mengembangkan tridharma perguruan tinggi. Lalu ada komponen sayap burung garusa berwarna kuning yang melambangkan semangat yang melandasi sikap serta perubahan seluruh civitas akademika Unesa yang berperan mewujudkan tujuan pembangunan nasional.
Visi dan Misi Universitas Negeri Surabaya
Visi Unesa:
UNGGUL DALAM KEPENDIDIKAN KUKUH DALAM KEILMUAN (EXCELLENT IN EDUCATION STRONG IN SCIENCE)
Misi Unesa:
- Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang efektif dan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi.
- Menyelenggarakan penelitian dalam ilmu pendidikan, ilmu alam, ilmu sosial budaya, seni, dan/atau olahraga, dan pengembangan teknologi yang temuan-nya bermanfaat bagi pengembangan ilmu dan kesejahteraan masyarakat.
- Menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya dan olah raga, serta hasil penelitian melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berorientasi pada pemberdayaan dan pembudayaan masyarakat.
- Mewujudkan Unesa sebagai pusat kependidikan terutama pendidikan dasar dan menengah serta pusat keilmuan yang didasarkan pada nilai-nilai luhur kebudayaan nasional.
- Menyelenggarakan tatapamong perguruan tinggi yang otonom, akuntabel, dan transparan yang menjamin mutu dan peningkatan kualitas berkelanjutan.