Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED)

Profile
  

Fakultas Kedokteran UGM adalah salah satu fakultas di Universitas Gadjah Mada. Fakultas Farmasi UGM merupakan pergurutan tinggi farmasi tertua di Indonesia.

Show More

    Sakultas kedokteran yang bagus

Program Pendidikan Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED)

  • Program Sarjana Agroteknologi
  • Program Sarjana Agribisnis
  • Program Sarjana Teknologi Pertanian
  • Program Sarjana Ilmu dan Teknologi Pangan
  • Program Diploma 3 Ilmu Tanah
  • Program Diploma 3 Agrobisnis
  • Program Magister Agronomi
  • Program Magister Agribisnis
  • Program Magister Ilmu Pangan
  • Program Doktor Ilmu Pertanian

Fasilitas Pada Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED)

Laboratorium

Laboratorium di Fakultas Pertanian Unsoed terdiri atas laboratorium dalam gedung dan laboratorium lapangan. Kinerja laboratorium pada umumnya sangat baik dalam menunjang pembelajaran dan penelitian bahkan di antaranya merupakan dalam menunjang pembelajaran dan penelitian bahkan di antaranya merupakan laboratorium rujukan bagi pemerintah.

Berdasarkan Peraturan Rektor No. 7 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Fakultas Pertanian, Laboratorium di Fakultas Pertanian Unsoed adalah sebagai berikut:

  1. Laboratorium Agronomi dan Hortikultura
  2. Laboratorium Pemuliaan Tanaman dan Bioteknologi
  3. Laboratorium Tanah / Sumber Daya Lahan
  4. Laboratorium Perlindungan Tanaman
  5. Laboratorium Agroekologi
  6. Laboratorium Pemasaran Agribisnis
  7. Laboratorium Pengembangan Agribisnis
  8. Laboratorium Teknologi Pengolahan
  9. Laboratorium Manajemen Agroindustri
  10. Laboratorium Pangan dan Gizi
  11. Laboratorium Alat dan Mesin Pertanian
  12. Laboratorium Pengolahan dan Pengendalian Bio-Lingkungan
  13. Laboratorium Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian
  14. Laboratorium Teknik Sistem Termal dan Energi Terbarukan
  15. Laboratorium Teknik Informasi dan Industri Pertanian
  16. Kebun Percobaan (experimental farming)

Selain untuk menunjang kegiatan pembelajaran, laboratorium tersebut juga melayani jasa analisis dan pembuatan produk tertentu sebagai sumber RGU (revenue generating unit) antara lain:

  1. Analisis tanah dan pemetaan lahan (Laboratorium Ilmu Tanah Dasar, Fisika dan Konservasi Lahan, Kimia dan kesuburan Tanah, dan Pedologi dan Pemetaan Lahan)
  2. Rancang bangun dan pembuatan alat/mesin pertanian (Laboratorium Mekanisasi pertanian)
  3. Identifikasi hama dan peyakit tanaman (Laboratorium Hama, Nematologi, dan Penyakit Tumbuhan)
  4. Penyiapan isolat mikroba patogen dan antagonis (Laboratorium Penyakit Tumbuhan dan Mikrobiologi)
  5. Konsultan hama dan penyakit tanaman (Laboratorium Hama, Nematologi, dan Penyakit Tumbuhan)
  6. Analisis pangan dan hasil pertanian (Laboratorium Pangan dan Gizi)
  7. Penyediaan benih/bibit unggul (Laboratorium Teknologi Benih, Pemuliaan Tanaman dan Hortikultura)
  8. Wirausahaa agribisnis, perencanaan, dan pengambilan kebijakan di bidang agribisnis (Laboratorium Perencanaan Pengembangan Sumberdaya dan Agribisnis)
  9. Pendampingan usaha tani dan pemasaran produk pertanian (Laboratorium Perencanaan Pengembangan Sumberdaya dan Agribisnis), dll

Profesi / Karir Untuk Jurusan di FAPERTA

Raih nilai tertinggi dalam ujian masuk Universitas Jenderal Soedirman dengan Berlangganan di Edutore Sekarang!

Dapatkan Diskon sebesar 50% dengan memasukkan kode Voucher GRAMEDIA50

Prestasi
Mahasiswa Agroteknologi Fakultas Pertanian Unsoed Meraih Juara 1 Juara 2 dan Harapan I pada Event Bayer Safety Use Ambasador
2020
Prestasi membanggakan telah diraih oleh mahasiswa Agroteknologi Fakultas Pertanian Unsoed yaitu: Sulton Okta Maulana A1D116069 (Juara 1) Kevin Tsalasa A1D016170 (Juara II) dan Rifzal Subehhi A1D116063 (Juara harapan 1) dalam Ajang Bayer Safety Use Ambasador yang diikuti oleh sekitar 100 mahasiswa dari 8 perguruan tnggi Se- Indonesia diantaranya (UNSOED, UNPAD, UB, UISU, UGM). Kegiatan ini merupakan event tahunan yang diselenggarakan oleh PT. Bayer selaku perusahaan pestisida yang berpusat di Jerman. Tujuan dari kegiatan ini adalah menjaring mahasiswa untuk menjadi ambasador “Safety Use” yang mensosialisasikan keamanan dan kesehatan dalam penggunaan pestisida dalam kegiatan budidaya pertanian oleh petani. Yang mana terkadang petani mengabaikan faktor keamanan dan keselamatan, sehingga perlu adanya Duta untuk mengkampanyekan kegiatan atau penggunaan pestisida yang aman. Proses seleksi meliputi: a). Training dan wawancara ke petani sekitar 100 orang responden terkait perilaku petani dalam kegiatan buidaya pertanian b). Membuat Video tentang kondisi pertanian terkini, c) Membuat laporan dokumentasi kegiatan wawancara dengan petani apakah telah terjadi perubahan perilaku petani lebih memperhatikan keamanan dan kesehatan dalam kegiatan budidaya pertaniannya, d) Submit semua tahapan seleksi ke email penyelenggara lomba dalam hal ini Bayer Coorporation. Sebagai Juara I, Sulton mendapatkan reward mengikuti Education Trip ke kota Bayern Jerman pada tanggal 6-10 Juli 2020 Mendatang, bersama pemenang lombva dari negara lain. Kemudian untuk Juara II dan harapan I ada reward berupa uang pembinaan.
Tim LKTI Faperta Meraih Juara Harapan 1 dalam LKTIM Nasional UNNES 2018
2018
Sebuah prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa pertanian. Tim yang beranggotakan tiga mahasiswa program studi Teknik Pertanian yaitu Saefulloh Maslul, Nurul Sabila Akbar, dan Catur Cahyoko berhasil meraih juara Harapan 1 dalam event Lomba Karya Tulis Mahasiswa tingkat Nasional UNNES tahun 2018. Tim Mahasiswa yang berangkat merupakan pengurus dan anggota SEC (Soedirman Energy Community), sebuah komunitas mahasiswa yang concern pada energi utamanya energi terbarukan yang berkelanjutan. Dalam pelaksanaan dan penajaman aktivitasnya didampingi oleh Puslitbang Energi Baru dan Terbarukan (P3EBT) LPPM Unsoed. Pada kegiatan ini , P3EBT memberikan support guna partisipasi tim berlaga di UNNES, Semarang) Event yang berlangsung mulai dari tanggal 10 – 12 Agustus 2018 di Universitas Negeri Semarang yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Kimia, Fakultas MIPA Universitas Negeri Semarang merupakan sebuah ajang untuk menggali inovasi SDA untuk mencapai Sustainable Development Goals pada tahun 2030. Event tersebut diikuti oleh lebih dari 200 tim yang berasal dari berbagai universitas. Selanjutnya tim tim tersebut diseleksi hingga menghasilkan 10 tim yang berhasil lolos hingga tahap Final. Pada event tersebut, Tim LKTI UNSOED berhasil bersaing dengan 9 tim lainnya yang berasal dari berbagai universitas. Event ini dimulai dari proses pengiriman abstrak yang diikuti oleh lebih dari 200 tim yang diseleksi menjadi 150 tim. 150 tim yang telah terseleksi kemudian melakukan pengiriman full paper. Dari 150 tim yang mengirimkan full paper diseleksi kembali menjadi 10 tim yang berhak masuk ke tahap Final dan melakukan presentasi terkait karya tulisnya. Dalam Final LKTI, didapatkan peraih juara 1 adalah Universitas Brawijaya, juara 2 diraih Institut Teknologi Sepuluh November, juara 3 diraih Universitas Airlangga, juara harapan 1 diraih oleh Unversitas Jenderal Soedirman, dan juara harapan 2 diraih oleh Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, mengungguli lima tim lainnya yg berasal dari Universtas Gadjah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Diponegoro, Universitas Sriwijaya, dan Universitas Siliwangi. Sebuah prestasi yang membanggakan.
Akademisi Unsoed Raih Penghargaan HKTI Innovation Award 2018
2018
Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh akademisi Universitas Jenderal Soedirman UNSOED. Adalah Ir. Suprayogi, M.Sc., Ph.D. yang merupakan Dosen Fakultas Pertanian UNSOED, menjadi salah satu dari 10 peraih prestasi di ajang “HKTI Innovation Award 2018” yang diselenggarakan oleh Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). Nama-nama mereka diumumkan pada penutupan acara ”Asian Agriculture & Food Forum (ASAFF) 2018” yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada 28 – 30 Juni 2018. Melalui Judul Karya Inovasi: “Varietas Padi Unggul Toleran Salin (Asin) Inbrida Padi Irigasi UNSOED 79 AGRITAN: Solusi untuk Desa Pesisir”, Ir. Suprayogi, M.Sc., Ph.D. dinobatkan meraih peringkat 1 (satu) dalam kategori Inovasi Hulu Pertanian (Upstream Innovation in Agriculture, On-farming Innovation). Suprayogi mengatakan capaian ini adalah hasil kerjasama Tim dan dukungan teman-teman dosen di Kelompok Bidang Studi Pemuliaan Tanaman dan Bioteknologi Fakultas Pertanian dan support kelembagan dari Pimpinan Universitas dan Fakultas Pertanian. “Semoga Inpari Unsoed 79 Agritan kelak bisa menjadi salah satu solusi masalah ketahanan pangan nasional”, harapnya. Sementara itu Dr. Noor Farid yang mewakili menerima Award menambahkan bahwa staf khusus kepresidenan telah mengendakan untuk mengundang Tim Inpari Unsoed 79 Agritan pada bulan September ke istana.”Undangan untuk melakukan presentasi tentang padi salin ke Menteri Pertanian dan Menteri Desa Tertinggal”, jelasnya. Koordinator HKTI Innovation Award, Dr Avanti Fontana, mengatakan bahwa para penerima penghargaan tersebut merupakan hasil seleksi dari puluhan peserta yang mendaftar. Proses seleksi telah berjalan sejak awal Juni oleh Tim Juri yang terdiri atas sejumlah pakar dan praktisi bidang inovasi pertanian. Ada 67 peserta dari berbagai daerah dari 16 provinsi yang mendaftar mengikuti seleksi HKTI Innovation Award 2018. “Ada 21 peserta finalis dan 12 penilai dalam seleksi tahap II ini. Tipe inovasi peserta mencakup on-farming innovation, off-farming innovation, dan social innovation,” kata Avanti yang juga merupakan Waketum HKTI Bidang Inovasi. Avanti menambahkan melalui ajang penghargaan karya inovasi ini, HKTI ingin mengapresiasi para inovator di berbagai sektor pertanian, yang karya inovasinya memberikan manfaat besar bagi pengembangan pertanian, meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat, serta memberikan solusi menghadapi tantangan yang semakin besar. Selain kategori Inovasi Hulu Pertanian (Upstream Innovation in Agriculture, On-farming Innovation), juga ditetapkan peraih dalam kategori Inovasi Sosial (Social Innovation), dan Kategori Inovator Muda (Young Innovator). Pada pameran Asian Agriculture & Food Forum (ASAFF) 2018, juga mendapat kunjungan dari Presiden Joko Widodo, yang disambut oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Kemudian berkesempatan untuk meninjau stan produk – produk pertanian yang dipamerkan. Selain komoditas pertanian, di pameran ASAFF yang mengusung tema “Transforming Challenges into Opprotunities: Agricultural Innovation and Food Security” ini pun dipamerkan berbagai inovasi di bidang pertanian. Presiden pun meninjau stan alat-alat pertanian moderen mulai dari drone hingga Controlled Atmosphere Storage (CAS) atau mesin penyimpanan yang bisa menyimpan bahan pangan segar hingga enam bulan.
Lagi, 2 Mahasiswa ITP Mendapat Hibah Indofood Riset Nugraha 2016-2017
2016
Berkarya dan berprestasi sudah menjadi bagian dari Civitas Akcademica Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan. Tidak mau kalah dengan dosennya yang banyak mendapat dana penelitian, mahasiswa ITP juga berlomba untuk mendapatkannya. Dana penelitian yang baru saja didapatkan oleh mahasiswa ITP adalah Indofood Riset Nugraha. Luluk Arm Mawar dan Nabila Faradina Iskandar merupakan 2 dari 58 mahasiswa di seluruh Indonesia yang mendapatkan dana Indofood Riset Nugraha. Dana penelitian bergengsi tersebut diperoleh setelah melalui persaingan sangat ketat dari ratusan proposal yang masuk. Perolehan IRN tersebut merupakan hasil dari kegiatan pengembangan perilaku kecendekiawanan mahasiswa melalui peningkatan kemampuan mahasiswa untuk berkompetisi di luar kampus, tidak sekedar jagi kandang. Penelitian Luluk Arum Mawar mengangkat tema Formulasi minuman sinbiotik berbasis susu dan ubi jalar memggunakan Lactobacillus Casei dan Nabila Faradina mengangkat tema Aplikasi Nanofiber Euchema Cottoni pada yogurt jagung serta uji efek hipogilkemik dan anti stress oksidatif pada tikus diabetik. Proposal penelitian tersebut dikirim setelah mendapat bimbingan yang cukup intensif dari masing-masing dosen pembimbing yaitu Dr. Nur Aini, STP., MP dan Dr. Ir. Hidayah Dwiyanti, M.Si. Dalam rangkaian penandatanganan kontrak kerjasama Indofood Riset Nugraha, kedua mahasiswa tersebut juga telah menjalani pelatihan Leadership bersama mahasiswa lain yang menerima hibah tersebut. Pelatihan diselenggarakan panitia di Salatiga tanggal 7 hingga 9 September.
Video