Profesi Pengacara
Gaji Pengacara
Rp. 4Jt - Rp. 6Jt / Bulan
Pendidikan Pengacara
S1 Ilmu Hukum
Sertifikasi Pengacara
Sertifikat Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA)
Daftar Isi
Deskripsi Pengacara
Profesi Pengacara adalah ahli hukum yang tugasnya memberikan pendampingan hukum agar seorang klien bisa mendapatkan hak-haknya selama menjalani proses hukum. Dalam praktiknya, seorang Pengacara bebas mengeluarkan pernyataan atau pendapat selama membela kasus klien di pengadilan asalkan berpegangan dengan kode etik profesi serta peraturan perundang-undangan.
Selain itu, setiap Pengacara juga memiliki kewajiban untuk merahasiakan segala informasi dari kliennya, kecuali adanya ketentuan lain yang ditetapkan olah Undang-Undang. Pengacara juga dilarang membedakan perlakuan terhadap kliennya berdasarkan agama, politik, jenis kelamin, ras, atau latar belakang sosial dan budaya. Di Indonesia, untuk dapat menjadi seorang pengacara, seorang sarjana yang berlatar belakang Perguruan Tinggi hukum harus mengikuti pendidikan khusus dan lulus ujian profesi, edufriends.
Peran dan Tanggung Jawab Pengacara
- Tugas advokat memberi pendampingan hukum, membela dan memastikan bahwa seorang klien mendapatkan hak-haknya
- Sebagai seorang pengawal konstitusi dan hak asasi manusia
- Memperjuangkan hak-hak asasi manusia dalam suatu negara hukum Indonesia
- Melaksanakan kode etik advokat, Memberikan nasehat hukum, konsultasi hukum (legal consultation) dan pendapat hukum (legal opinion) kepada klien
- Menyusun suatu kontrak. Menulis dokumen hukum dan menyiapkan pembelaan tertulis untuk kasus perdata
- Memberikan informasi hukum (legal information)
- Mewakili para klien di muka pengadilan ( legal representation)
- Memberikan sebuah bantuan hukum dengan cuma-cuma kepada masyarakat yang sangat lemah dan tidak mampu (legal aid)
- Pantang menyerah, Ketekunan yang harus dimiliki oleh seorang pengacara. Sebab pengacara yang hebat adalah mereka yang bersedia berjuang sampai akhir untuk memenangkan hak-hak kliennya
- Menjadi media Penghubung komunikasi antara klien dan pengacara lain
Keterampilan dan Pengetahuan Pengacara
- Interpersonal yang sangat baik, kemampuan presentasi dan keterampilan komunikasi tertulis atau lisan
- Menikmati Diskusi dengan Argumen yang Baik – Sebab sebagai seorang pengacara profesional, kamu akan mencurahkan sebagian besar waktu yang dimiliki untuk mengungkapkan fakta tertentu yang kemudian akan digunakan sebagai argumen untuk kepentingan klien.
- Keterampilan Persuasif – Kemampuan ini akan sangat bermanfaat saat akan menyajikan kasus dan meyakinkan pengadilan tentang posisi klien
- Keterampilan Bernegosiasi – Dalam hampir semua kasus, kamu harus mencapai kesepakatan antara pihak-pihak yang terlibat, karenanya untuk memiliki keterampilan tawar-menawar yang akan memungkinkanmu untuk mencapai kesepakatan baik sebelum masuk ke prosedur yang lebih rumit
- Manajemen waktu, Menjadi pengacara sangat tergantung pada kemampuanmu mengorganisir waktu dan pekerjaan sebab kamu akan terlibat pada banyak pertemuan dan wawancara dengan klien, melakukan dokumentasi, membuat penggilan telpon, dan mengikuti proses pengadilan
- Kesadaran hukum dan komersial
Kepribadian Pengacara
- Berpikir Kritis – Dengan menggunakan logika dan penalaran untuk mengindentifikasi kekuatan dan kelemahan dari solusi alternatif, kesimpulan, ataupun pendekatan permasalahan yang ditangani
- Penyelesaian Masalah yang Kompleks – Mengidentifikasi masalah yang kompleks dan mengulas informasi terkait dalam rangka mengembangkan dan mengevaluasi pilihan serta solusi yang dapat diterapkan.
- Komunikasi – Berbicara pada orang lain untuk menyampaikan informasi secara efektif baik secara lisan maupun tulisan
- Keseimbangan Emosional – Dikarenakan sifat profesi yang rentan, seorang pengacara akan dihadapkan pada banyak argumen bahkan ancaman yang akan mempengaruhi suasana hati. Tanpa adanya keseimbangan emosi, seorang pengacara hebat akan sangat sulit untuk melakukan pekerjaan mereka dengan optimal
- Agresivitas – Seorang pengacara hebat harus dipersiapkan untuk menghadapi tantangan apapun yang ada di depan mata. Bukan berarti mereka harus menjadi pribadi yang kasar, tetapi harus bisa menerapkan agresivitas dengan baik.
Cara Menjadi Pengacara
Mengacu pada Pasal 2 ayat (1) UU Advokat, bahwa seseorang yang bisa menjadi advokat adalah mereka yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi hukum. Berikut beberapa langkah yang dapat kamu lakukan untuk menjadi seorang pengacara:
1. Pendidikan Strata 1
Pendidikan Strata 1 Ilmu Hukum merupakan langkah awal untuk menjadi seorang Pengacara, dan memperoleh gelar Sarjana Hukum (S.H). Pendidikan ini akan ditempuh selama 4 tahun. Kamu akan mempelajari Hukum Pidana, Hukum Perdata, Hukum Tata Negara, Hukum Administrasi Negara, Hukum Agraria, Hukum Perdagangan, Hukum Adat, Hukum Internasional, Hukum Waris, Hukum Lingkungan, Hukum, Hak Asasi Manusia, dan lain-lain.
Info lengkap mengenai jurusan Ilmu Hukum dapat dilihat di Jurusan Ilmu Hukum
2. Pendidikan Khusus Profesi Advokat
Menjadi seorang pengacara, kamu harus mengambil Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) yang digelar oleh Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI). Setelah lulus ujian, kamu masih harus melakukan magang di kantor advokat kurang lebih selama 2 tahun berturut-turut. Apabila dinyatakan lulus, kamu akan mengambil sumpah di Pengadilan Tinggi sesuai dengan domisilimu berada, edufriends.
Prospek Kerja Pengacara
Peluang mendapatkan pekerjaan sebagai Pengacara akan selalu terbuka, karena:
Pentingnya Peran Pengacara dalam Suatu Proses Hukum
Dalam hukum pidana pada dasarnya kedudukan hakim dan jaksa cenderung lebih superior dibandingkan dengan seorang terdakwa. Disinilah peran pengacara dibutuhkan untuk menyeimbangkan kedudukan tersebut, selanjutnya pengacara akan bertugas melindungi dan menegakkan hak-hak seseorang seperti hak didampingi oleh pengacara, dan mendapat perlakuan yang adil.
Apalagi seperti yang kita ketahui hampir setiap aspek kehidupan diatur oleh hukum, mulai dari hal sederhana seperti berbelanja di supermarket, bekerja di kantor, hingga berbagai tindak kejahatan serius. Hukum bisa menjadi sangat rumit. Tidak peduli apa jenis masalah atau bagaimana situasi yang di hadapi, karenanya meminta bantuan pengacara sebagai solusi terbaik, sebab Pengacara dapat menjelaskan segala sesuatu yang terjadi dan memastikanmu memahami situasi yang tengah kamu hadapi.
Dimana Pengacara Bekerja & Spesialisasinya
Seorang Pengacara umumnya Bekerja di Sebuah Firma Hukum
Dalam jenjang kariernya, seorang pengacara akan memulai karir sebagai intern selama 2 tahun, kemudian meningkat seiring dengan pengalaman dan jam terbang hingga menduduki posisi equity partner. Di sebuah firma hukum, penjenjangan karier dimulai dari law clerk (paralegal) sampai equity partner. Akan tetapi, firma hukum dengan jumlah pengacara kurang dari 15 orang biasanya memiliki penjenjangan karier yang lebih sederhana. Berikut dibawah ini spesialisasi pekerjaan sebagai pengacara yang dapat menjadi pilihanmu:
Pertanyaan Yang Sering Ditanyakan
Apa pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan untuk menekuni Profesi Pengacara?
Kemampuan komunikasi, Kemampuan negosiasi, Kemampuan melakukan analisis, Kemampuan kerja tim, Penguasaan ilmu hukum, dan Penguasaan bahasa asing.
Berapa Gaji Seorang Pengacara?
Advokat muda memiliki gaji sekitar Rp. 3 juta sampai Rp. 15 juta. Kisaran tersebut tergantung pada kemampuan individu seperti, bahasa asing, penguasaan berbagai aspek di bidang hukum, serta izin praktik.
Apa kualitas utama yang harus dimiliki oleh seorang Pengacara Hebat?
Menikmati Diskusi Dengan Argumen yang Baik, Keterampilan Persuasif, Bernegosiasi Dengan Baik, Keseimbangan Emosional, dan Terorganisir.