Politeknik Penerbangan Indonesia Curug
Politeknik Penerbangan Indonesia Curug merupakan Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK) yang dikelola oleh lembaga pemerintah, tepatnya berada di bawah naungan Departemen Perhubungan Republik Indonesia yang sudah berdiri sejak tahun 1952 di Jakarta, daerah Gempol Kemayoran.
Awalnya, Politeknik Penerbangan Indonesia Curug bernama Akademi Penerbangan Indonesia atau API. Lalu, pada tahun 1954 Akademi Penerbangan Indonesia dipindahkan dari Jakarta ke Tangerang, wilayah kecamatan Legok. Perpindahan tempat tersebut, membuat Akademi Penerbangan Indonesia lebih dikenal oleh masyarakat dengan nama kampus Curug.
Pada tahun 1969, Akademi Penerbangan Indonesia resmi berubah nama menjadi Lembaga Perhubungan Udara (LPPU), tidak lama kemudian tepatnya pada tahun 1978, Lembaga Perhubungan Udara berganti nama lagi menjadi Pendidikan dan Latihan Penerbangan (PLP).
Pendidikan dan Latihan Penerbangan ini merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Badan Diklat Perhubungan. Lalu, pada tahun 2000 Pendidikan dan Latihan Penerbangan berganti status menjadi Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) atau yang juga dikenal dengan STPI Curug. Perubahan tersebut berdasarkan berdasarkan Keputusan Presiden RI nomor 43 tahun 2000 tanggal 10 Maret 2000 tentang Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia dan Keputusan Menteri Perhubungan nomor 64 tahun 2000 tanggal 21 Agustus 2000 tentang Organisaisi dan tata kerja Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia.
Perubahan nama tersebut juga diperkuat dengan Keputusan Menteri Perhubungan nomor SK. 29/DL.003/Diklat-2001 tanggal 29 Januari 2001 tentang Status Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia. Kemudian, pada tahun 2021 status Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia ditingkatkan menjadi Politeknik Penerbangan Indonesia Curug atau yang lebih dikenal dengan PPI Curug, hingga sekarang.
Politeknik Penerbangan Indonesia Curug memiliki 10 program studi dengan lima program studi jenjang pendidikan Diploma III dan lima program studi Diploma IV. Program studi jenjang Diploma III, diantaranya Program Studi Teknik Mekanikal Bandara, Program Studi Teknik Bangunan dan Landasan, Program Studi Penerangan Aeronautica, Program Studi Pertolongan Kecelakaan Pesawat, dan Program Studi Operasi Bandar Udara. Sedangkan pada jenjang program studi Diploma IV, terdiri dari Program Studi Penerbang, Program Studi Pemandu Lalu Lintas Udara, Program Studi Teknik Listrik Bandara, Program Studi Teknik Pesawat Udara, dan Program Studi Teknik Navigasi Udara.
Program Studi D-IV Lalu Lintas Udara merupakan program studi dengan kurikulum program pendidikan dan pelatihan pembentukan di bidang penerbangan dengan target lulusan program studi D-IV Lalu Lintas Udara mempunyai kompetensi, kualifikasi, keterampilan, keahlian, dan ilmu pengetahuan dalam bidang pemanduan lalu lintas penerbangan untuk menunjang keselamatan penerbangan. Sesuai dengan visinya, lulusan Program Studi Lalu Lintas Udara dituntut untuk mencetak lulusan di bidang Lalu Lintas Udara yang diakui secara nasional dan internasional untuk menuju pusat keunggulan yang berstandar internasional.
Berikut Profil Lulusan Program Studi Lalu Lintas Udara:
- Pemandu Lalu Lintas Penerbangan Level 6 KKNI, Memandu lalu lintas penerbangan di wilayah ruang udara dikendalikan (controlled airspace) secara prosedural dan surveillance sesuai dengan prosedur operasional baku dan peraturan penerbangan nasional dan internasional yang berlaku.
- ATC Investigator Incident Accident, Melakukan investigasi terhadap insiden dan kecelakaan penerbangan dikaitkan dengan bidang lalu lintas udara.
- Flight Procedure Designer-Ground Based, Merancang prosedur operasional penerbangan berbasis navigasi di darat (ground).
Program Studi Teknik Mekanikal Bandar Udara merupakan program studi vokasi yang betujuan untuk mencetak lulusan yang memiliki kompetensi bidang mekanikal bandar udara sebagaimana dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 37 Tahun 2021, yang mencakup fasilitas traction equipment, Air Conditioning System, Water and Pump System serta Alat-alat Berat Bandara.
Berikut Profil Lulusan Program Studi Teknik Mekanikal Bandar Udara:
Teknisi Bidang Mekanikal Bandar Udara
Mengoperasikan, memelihara dan memperbaiki tingkat ringan terhadap fasilitas peralatan mekanikal bandar udara, yang meliputi: Traction equipment; Air Conditioning System; Water and Pump System; Alat-alat Besar dan Kendaraan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK).
Asisten Inspektur Bandar Udara Bidang Peralatan Mekanikal
Melakukan invetarisasi dan identifikasi bahan pemeriksaan penerbitan dan/atau perpanjangan sertifikasi dan/atau bukti laik tipe di bidang peralatan mekanikal bandar udara; dan Membuat sertifikat (bukti laik) di bidang peralatan mekanikal bandar udara.
Teknisi Laboran Teknik Mekanikal Bandar Udara
Melakukan pemeliharaan fasilitas peralatan serta Membantu dalam melakukan aktivitas kegiatan pendidikan dan penelitian di laboratorium atau workshop bidang vokasi mekanikal bandar udara.
Teknisi Kontraktor Bidang Mekanikal
Melakukan pengoperasian, pemeliharaan dan pemasangan untuk peralatan: Heating Ventilating Air Conditioning (HVAC); Traction Equipment; Instalasi Pengolahan air; Alat-alat berat.
Program Studi Teknik Bangunan dan Landasan merupakan program studi yang melakukan pemeliharaan dan peningkatan terhadap kinerja atau mutu secara parsial dari suatu proses konstruksi bangunan dan landas pacu (runway), penghubung landas pacu (taxiway), tempat parkir pesawat (apron), dan daerah aman ujung landas pacu (Runway End Safety Area) melalui pengujian, pengukuran objek kerja, analisis, dan interpretasi data sesuai prosedur dan standard yang berlaku. Harapannya lulusan program studi Teknik Bangunan dan Landasan Mampu menerapkan matematika dan sains ke dalam implementasi atau pengembangan teknologi konstruksi bangunan sisi udara bandara meliputi bangunan landas pacu, penghubung landas pacu, tempat parkir pesawat, dan daerah aman ujung landas pacu.
Program Studi Operasi Bandar Udara merupakan program studi yang berfokus pada bidang Personel Keamanan Penerbangan (Aviation Security), Personel Bandar Udara (Apron Movement Control/AMC dan Marshalling), Airport Operation dan Dangerous Goods Type A. Harapannya lulusan dari program studi Operasi Bandar Udara mampu menyusun dokumen regristasi dan sertifikasi bandar udara sesuai peraturan yang berlaku serta mampu menguasai fungsi dokumen Airport Emergency Plan dan Airport Security Program serta dapat melakukan penanganan kondisi gawat darurat bandar udara (Airport Emergency).
Program Studi Penerbang merupakan program studi yang berfokus pada bidang pengoperasian pesawat udara sebagai penerbang komersil bermesin lebih dari satu (multi engine) secara instrument sesuai dengan prosedur operasional baku dan peraturan yang berlaku. Lulusan Program Studi Penerbang diharapkan memiliki kualifikasi mampu mengoperasikan pesawat udara dengan lisensi penerbang privat (private pilot license), lisensi penerbang komersial (commercial pilot license) untuk pesawat bermesin lebih dar satu (multi engine) dan penerbangan instrument (instrument rating) yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
Program Studi Teknik Listrik Bandara merupakan program studi yang berfokus pada pengoperasian, pemeliharaan dan perencanaan sistem pemanduan pendaratan dan lepas landas pesawat udara secara visual bandar udara. Harapannya, lulusan program studi Teknik Listrik Bandara dapat mengoperasikan dan memelihara sistem kelistrikan, sistem otomasi, sistem pemanduan pendaratan dan lepas landas pesawat udara secara visual dan sistem catu daya cadangan kelistrikan bandar udara.
Program Studi Teknik Pesawat Udara merupakan program studi yang berfokus pada bidang inspeksi, pemeliharaan atau perawatan, perbaikan rangka, mesin dan sistem pesawat udara. Harapannya, mahasiswa lulusan program studi Teknik Pesawat Udara dapat mengimplementasikan matematika, sains alam, dan prinsip rekayasa ke dalam prosedur dan praktik teknikal untuk menyelesaikan masalah teknologi rekayasa pesawat udara, mencakup rangka, mesin dan sistem pesawat udara.
Program Studi Teknik Navigasi Udara merupakan program studi yang mencetak Personel Teknik Telekomunikasi Penerbangan Tingkat Ahli yang mampu Mengoperasikan, Melakukan Pemeliharaan, Memperbaiki Menganalisa gangguan atau kerusakan, Merencanakan dan Mengembangkan Fasilitas/Peralatan (Komunikasi, Radio Navigasi, dan Pengamatan Penerbangan) dan Melaksanakan & menganalisa Hasil Kalibrasi Peralatan (Flight Inspection). Selain itu, mahasiswa lulusan program studi Teknik Navigasi Udara juga dituntut untuk dapat melakukan Rekayasa peralatan navigasi udara, manajemen operasional penggunaan teknologi navigasi udara dan pemeliharaan peralatan navigasi udara dengan menerapkan standar teknis dan prosedur operasi baku yang berlaku untuk mencapai keselamatan penerbangan dalam lingkup nasional dan internasional sesuai Civil Aviation Safety Regulation (CASR).
Harapannya dengan penyelenggaraan 10 program studi tersebut, Politeknik Penerbangan Indonesia Curug dapat menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten dan berkualifikasi di bidang penerbangan dan diakui secara nasional maupun internasional.
Visi, Misi, dan Tujuan Politeknik Penerbangan Indonesia Curug
Visi Politeknik Penerbangan Indonesia Curug
Visi Politeknik Penerbangan Indonesia Curug sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 yaitu menjadi pusat unggulan pendidikan penerbangan yang mandiri, berstandar nasional dan internasional.
Misi Politeknik Penerbangan Indonesia Curug
Misi Politeknik Penerbangan Indonesia Curug sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 yaitu menyelenggarakan Pendidikan, Penelitian teknologi terapan, Pengabdian kepada Masyarakat di bidang penerbangan yang mengutamakan budaya keselamatan, memiliki daya saing, mandiri dan profesional serta memiliki iman dan taqwa.
Tujuan Politeknik Penerbangan Indonesia Curug
Tujuan Politeknik Penerbangan Indonesia Curug sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 terdiri atas :
- Menciptakan sumber daya manusia dibidang penerbangan yang mengutamakan budaya keselamatan, mandiri, profesional serta memiliki iman dan taqwa.
- Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi terapan dibidang penerbangan.
- Meningkatkan kesadaran masyarakat akan budaya keselamatan dibidang penerbangan.
- Memperkuat peran sebagai penyelenggara Pendidikan Tinggi vokasi melalui kerja sama dengan lembaga dan atau asosiasi profesi nasional dan internasional.