Universitas Ahmad Dahlan (UAD)
Profil dan Sejarah
Universitas Ahmad Dahlan, atau disingkat UAD, sebuah perguruan tinggi swasta yang didirikan pada tanggal 18 November 1960 di Yogyakarta. UAD sebelumnya merupakan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Muhammadiyah jurusan Ilmu Mendidik yang mendapatkan status ”diakui” untuk program Sarjana Muda berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan ilmu Pengetahuan Nomor: l06/A.63 tanggal 15 September 1963.
Selanjutnya, berdasarkan Surat Keputusan Deputi Menteri Perguruan Tinggi Nomor: 50 tahun 1966, lembaga ini mendapatkan status tertinggi bagi perguruan tinggi swasta, yaitu status ”disamakan” untuk jurusan Ilmu Mendidik. Kemudian pada tahun 1966 FKIP Muhammadiyah mengajukan permohonan status untuk membuka program pendidikan Doktoral. Permohonan status tersebut baru diberikan pada tahun 1979 dengan mendapat status ”terdaftar” berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 029/0/1981. Program Pendidikan Sarjana Muda Ilmu Mendidik dan Pendidikan Doktoral Ilmu Mendidik kemudian disatukan menjadi program pendidikan Strata Satu (S-1) dengan status diakui menjadi program studi Kurikulum dan Teknologi Pendidikan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0361/0/1986 tanggal 14 Mei 1986.
Pada tahun 1972, mengikuti perkembangan pendidikan, FKIP Muhammadiyah berubah menjadi IKIP Muhammadiyah Yogyakarta. IKIP Muhammadiyah Yogyakarta membuat Rencana Induk Pengembangan (RIP) untuk tujuh tahun ke depan, terhitung mulai tahun 1976 sampai 1983. Pada tahun 1978, IKIP Muhammadiyah Yogyakarta memulai rencana pengembangan tersebut dengan membuka dan mengembangkan beberapa program studi dan fakultas yang diawali dengan pembukaan Fakultas Keguruan Sastra dan Seni (FKSS) jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Setelah mengalami berbagai perkembangan, dibuat gagasan untuk mengembangkan IKIP Muhammadiyah Yogyakarta menjadi Universitas Ahmad Dahlan pada akhir tahun 1990. Ide pengembangan tersebut mendapatkan respon positif, terutama dari mahasiswa jalur nonkependidikan. Selain itu, keterbatasan daya tampung di perguruan tinggi pada masa itu juga mendukung ide pengembangan universitas ini.
Berdasarkan hal tersebut, dibentuk Panitia Persiapan Universitas Muhammadiyah K.H. Ahmad Dahlan (Ummika) oleh Yayasan Badan Pembina melalui SK Badan Pembina IKIP Muhammadiyah Yogyakarta dengan Nomor 05/SK/1992 tanggal 13 Februari 1992. Kemudian Yayasan Badan Pembina dan Rektor melakukan konsultasi ke Kopertis Wilayah V pada tanggal 22 Februari 1992. Pada tanggal 14 Mei 1992 laporan hasil studi kelayakan telah berhasil dibuat oleh tim penyusun studi kelayakan. Dalam laporan yang diajukan ke Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Tinggi tersebut, diusulkan penggantian nama Muhammadiyah karena menurut Dirjen, dalam satu kota hanya dimungkinkan memiliki satu universitas yang mempunyai nama sama. Dirjen bahkan menyarankan penyatuan universitas ini dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Setelah melakukan diskusi dan negosiasi dengan berbagai pihak, pada tanggal 19 Desember 1994 diputuskan bahwa IKIP Muhammadiyah Yogyakarta berubah menjadi Universitas Ahmad Dahlan berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 102/D/0/1994.
Universitas Ahmad Dahlan mengembangkan pendidikan dalam bidang keahlian atau teknologi (technological sciences) maupun dalam bidang sosial dan humaniora (social sciences). Saat ini, UAD memiliki sebelas fakultas yang menaungi beberapa program studi yang spesifik mempelajari bidang ilmu masing-masing. Program pendidikan yang diselenggarakan meliputi, program vokasi, program sarjana, program magister, program doktor, dan program profesi. UAD dalam menyelenggarakan setiap program pendidikannya tersebut selalu dilandaskan pada aqidah Islam dan asas Pancasila.
Kegiatan Universitas Ahmad Dahlan terbagi di lima lokasi kampus yang dimilikinya, yaitu Kampus I di Jalan Kapas No.9, Semaki, Umbul Harjo, Yogyakarta, untuk FTDI, FPsikologi, dan FE; Kampus II di Jalan Pramuka No.2, Sidikan, Umbul Harjo, Yogyakarta, untuk FKIP, FH, dan FSBK; Kampus III di Jalan. Prof. Dr. Soepomo, S.H. Janturan, Umbul Harjo, Yogyakarta, untuk FTI, FMIPA, dan Farmasi, FKM; Kampus IV di Jalan. Ringroad Selatan, untuk Rusunawa Persada; serta Kampus V di Jalan. Ki Ageng Pemanahan 19, Yogyakarta, untuk PGSD dan PGPAUD.
Visi dan Misi
Universitas Ahmad Dahlan memiliki visi, misi, dan tujuan yang dijadikan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan pendidikan. Visi UAD adalah “Menjadi perguruan tinggi yang diakui secara internasional, dan dijiwai nilai-nilai Islam.”
Misi yang dimiliki UAD, yaitu:
- Memajukan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat.
- Membangun dan mengembangkan kerja sama yang setara di tingkat lokal, nasional dan internasional.
- Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang baik.
- Mengimplementasikan nilai-nilai Islam pada semua aspek kegiatan Universitas.
Tujuan
Tujuan UAD dijabarkan dari tujuan pendidikan nasional dan tujuan pendidikan tinggi di Indonesia yang didasarkan pada nilai-nilai yang terkandung di dalam Al Qur’an dan As Sunnah. Tujuan pendidikan UAD antara lain:
- Tercapaianya lulusan yang memiliki kompetensi unggul dan berakhlak mulia
- Tercapainya peningkatan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan kebutuhan masyarakat lokal, nasional dan internasional serta kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
- Terlaksananya peran sivitas akademika pada pengembangan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat yang berkemajuan.
- Tercapaianya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang memiliki kompetensi unggul dan berakhlak mulia.
- Tercapainya penguatan kerja sama strategis yang saling menguntungkan dengan mitra lokal, nasional dan internasional.
- Terwujudnya universitas yang memiliki kemandirian dan tata kelola yang baik (Good University Governance).
Nilai-Nilai
Untuk mencapai visi, misi, dan tujuannya, UAD mengembangkan nilai-nilai berikut:
- Integritas mengandung nilai-nilai: integritas, kepemimpinan yang amanah.
- Solidaritas mengandung nilai-nilai: basyiran (menggembirakan), kebersamaan, dan keikhlasan.
- Inovasi mengandung nilai-nilai: pembaruan, pencerahan, dan berkemajuan.