Universitas Islam Indonesia
Universitas Islam Indonesia (UII) merupakan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Yogyakarta. Pada tahun 2021, UII menduduki peringkat ke-34 dalam universitas terbaik di Indonesia menurut Webometrics.
Dua tahun sebelumnya, yaitu pada 2019, UII menempati urutan ke-17 kampus terbaik di Indonesia menurut Kemenristekdikti. Kampus ini juga masuk dalam urutan 5 besar PTS terbaik di Indonesia, tepatnya pada peringkat ke-2. Di level wilayah Yogyakarta, UII juga masuk menjadi salah satu universitas terbaik, bersama dengan Universitas Negeri Yogyakarta dan Universitas Gadjah Mada.
Kampus ini merupakan salah satu PTS tertua di Indonesia. Ya, UII berdiri sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada tanggal 8 Juli 1945. UII yang didirikan dengan nama Sekolah Tinggi Islam (STI) merupakan perguruan tinggi nasional yang pertama kali berdiri di Indonesia.
Pada masa itu, pendidikan tinggi yang ada di tanah air didirikan dan dikelola oleh pemerintah kolonial Belanda. Berdirinya STI menjadi bukti bahwa masyarakat Indonesia memiliki kesadaran akan pendidikan.
STI didirikan oleh para tokoh nasional di Jakarta. Satu tahun kemudian, yaitu pada 10 April 1946 barulah STI dibuka di Yogyakarta.
Pemrakarsa pendirian STI dilakukan pada Sidang Umum Masjoemi (Majelis Sjoero Moeslimin Indonesia). Sidang tersebut dihadiri oleh para tokoh nasional terkemuka saat itu, seperti, Dr. Mohammad Hatta, KH. Wahid Hasjim, Mr. Mohammad Roem, dan Mohammad Natsir.
Pada tahun 1947, STI ditetapkan menjadi Universitas Islam Indonesia dan berkedudukan di Yogyakarta. UII baru memiliki empat fakultas pada waktu itu, yakni, Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Pendidikan, dan Fakultas Agama. Tiga tahun kemudian, Fakultas Agama UII ini berdiri sendiri menjadi Perguruan Tinggi Islam Negeri (saat ini bernama UIN Sunan Kalijaga).
Seremonial pembukaan UII secara resmi dilakukan di Pendopo Kepatihan Keraton Yogyakarta pada 5 Juni 1948. Pada awal tahun 1949, UII sempat ditutup sementara karena adanya agresi militer Belanda. Para dosen dan mahasiswa pun turut mengangkat senjata untuk melawan.
UII berkembang pesat di bawah kepemimpinan seorang dokter terkemuka di Indonesia, Prof. Dr. dr. M. Sardjito, pada kurun waktu 1964—1970. Kala itu UII memiliki 22 fakultas yang tersebar di 5 wilayah, yaitu Yogyakarta, Solo, Klaten, Purwokerto, dan Gorontalo.
Adapun bidang studi yang dilayani di kampus UII adalah Hukum, Syariah, Tarbiyah, Ekonomi, Kedokteran, Kedokteran Hewan, Farmasi, dan Teknik. Namun, pada tahun 1967 pemerintah kemudian menerbitkan larangan untuk UII mengadakan kegiatan perkuliahan di luar Yogyakarta.
Karena hal itu seluruh kampus cabang ditutup. Beberapa dari mereka kemudian diakuisisi oleh lembaga pendidikan setempat. Seperti yang terjadi pada Fakultas Kedokteran UII di Surakarta. Fakultas tersebut ditutup pada tahun 1975, kemudian diambil alih oleh Universitas Sebelas Maret dan menjadi Fakultas Kedokteran di sana.
- Pada tahun 1996 kampus ini mendirikan Pondok Pesantren UII sebagai sarana untuk merekrut mahasiswa unggulan. Sejak saat itu UII pun terus berkembang dan menunjukkan prestasinya. Berikut ini adalah beberapa prestasi tersebut:
- Tahun 2008, UII mendapat penghargaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) sebagai perguruan tinggi dengan nilai penjaminan mutu internal terbaik di tingkat nasional.
- Tahun 2009, UII berhasil memperoleh Sertifikasi ISO 9001:2008 untuk manajemen kampus dan ISO 17025 untuk pengelolaan laboratorium.
- Tahun 2010, UII mendapatkan pengakuan internasional melalui peringkat yang diperolehnya di 4ICU, Greenmetrics, Webometrics, dan QS-Star. Peringkat UII pun terus meningkat dari tahun ke tahun.
- Tahun 2013, UII memperoleh akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan nilai tertinggi untuk PTS se-Indonesia
- Tahun 2015, UII masuk dalam 10 perguruan tinggi terbaik nasional menurut Kemenristekdikti
- Tahun 2016, UII mendapatkan penghargaan tiga bintang dari Quacquarelli Symonds (QS) Stars University Ratings, sebelumnya pada tahun 2011, UII meraih dua bintang. Dengan tiga bintang tersebut UII meraih skor tertinggi untuk kategori PTS di Indonesia. Pada tahun 2016 pula UII dinobatkan sebagai PTS peringkat pertama dalam bidang Kinerja Penelitian oleh Kemenristekdikti.
- Tahun 2018, UII mendapatkan peringkat terbaik klasterisasi PTS nonvokasi di tingkat nasional.
Saat ini UII juga memiliki Program Internasional dan Program Gelar Ganda. Beberapa program studinya juga telah mendapatkan sertifikat internasional, sebagai berikut:
- IABEE (Indonesian Accreditation Board for Engineering Education)
- ABET (Accreditation Board for Engineering and Technology)
- JABEE (Japan Accreditation Board for Engineering Education)
- AUN-QA (ASEAN University Network-Quality Assurance)
- ACCA (The Association of Chartered Certified Accountants)
- KAAB (Korea Architectural Accrediting Board)
- RSC (Royal Society of Chemistry)