Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel atau yang kerap disingkat Uinsa merupakan perguruan tinggi negeri yang berlokasi di Surabaya. Universitas ini menyelenggarakan pendidikan tinggi menggunakan model dalam teori ilmu pengetahuan atau paradigma model integrated twin-towers atau yang biasa disebut menara kembar tersambung. Uinsa menerapkan pendekatan Islamisasi nalar yang diperlukan agar terwujud tata keilmuan yang saling melengkapi antara ilmu keislaman, sosial-humaniora, sains, dan teknologi. Pemberian nama perguruan tinggi negeri ini berasal dari nama salah seorang tokoh penyebar Islam Walisongo.
Perguruan tinggi negeri UIN Sunan Ampel bermula dari berdirinya IAIN Cabang Surabaya pada tahun 1961 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 17 Tahun 1961. Prof. R.H.A. Soenarjo, SH. bertindak selaku rektor sekaligus Presiden IAIN pertama di Indonesia pada saat itu. Sebagai bagian dari IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, IAIN Cabang Surabaya memiliki dua fakultas daerah, yakni Fakultas Syariah yang berlokasi di Surabaya dan Fakultas Tarbiyah yang berlokasi di Malang.
Beberapa tahun kemudian, IAIN Cabang Surabaya berganti nama menjadi IAIN Sunan Ampel berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 20 Tahun 1965 yang diputuskan pada 5 Juli 1965. Hal tersebut menjadikan IAIN Sunan Ampel mendirikan fakultas baru yang berlokasi di Kediri, yakni Fakultas Ushuluddin. Surat keputusan yang dikeluarkan pada 5 Juli 1965 ditetapkan sebagai hari lahir dari IAIN Sunan Ampel yang merupakan cikal bakal UIN Sunan Ampel.
Berdasarkan Perpres Nomor 11 tahun 1997, IAIN Sunan Ampel diresmikan menjadi kampus mandiri tanpa fakultas di daerah. Hingga akhirnya pada tahun 2013, IAIN Sunan Ampel diresmikan menjadi UIN Sunan Ampel melalui Perpres Nomor 65 Tahun 2013. Satu tahun kemudian UIN Sunan Ampel resmi mengelola sembilan fakultas dengan satu program Pascasarjana.
UIN Sunan Ampel sebagai salah satu perguruan tinggi tertua di Indonesia terletak di pusat Kota Surabaya. Lokasi kampus yang tergolong strategis membuat UIN Sunan Ampel menawarkan sistem belajar yang berkualitas dengan pengalaman hidup yang berkarakter. Perguruan tinggi negeri yang berdiri sejak tahun 1965 ini menyelenggarakan pendidikan dan pengelolaan kampus yang mengadaptasi standar internasional.
Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel memiliki dua kompleks kampus yang terdiri atas:
- Kampus 1 yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani Nomor 115, Surabaya
- Kampus 2 yang berlokasi di Wilayah Kecamatan Gunung Anyar
Berikut ini adalah daftar mereka yang pernah menjabat sebagai Rektor UIN Sunan Ampel.
- Prof. H. Teuku Ya’qub Isma’il, SH., MA (Tahun 1965-1972)
- Prof. Dr. Syafi’i A. Karim (Tahun 1972-1975)
- Drs. Marsekan Fatawi (Tahun 1975-1987)
- Dr. H. Bisri Afandi, MA (Tahun 1987-1992)
- Drs. KH. Abd. Jabar Adlan (Tahun 1992-2000)
- Prof. Dr. H. M. Ridlwan Nasir, MA (Tahun 2000-2008)
- Prof. Dr. H. Nur Syam, M.Si. (Tahun 2009-2012)
- Prof. Dr. H. Abd. A’la., M.Ag. (Tahun 2012-2018)
- Prof. H. Masdar Hilmy, S.Ag., MA., Ph.D. (Tahun 2018-2022)
Makna Lambang UIN Sunan Ampel Surabaya
Lambang UIN Sunan Ampel memiliki makna pada setiap komponennya. Lambang universitas tersebut memiliki sembilan sudut untuk melambangkan jumlah Walisongo. Kemudian simbol Bhineka Tunggal Ika sebagai harmoni dalam keberagaman dilambangkan melalui rajutan atau ikatan yang membentuk sembilan sudut saling terikat. Sebagai universitas yang menunjukkan integrasi keilmuan, UIN Sunan Ampel menggunakan simbol Twin Towers berwarna kuning emas sebagai harapan dalam mewujudkan integrasi yang akan berujung pada kejayaan. Pemilihan warna dasar lambang UIN Sunan Ampel menggunakan warna hijau yang bermakna kehidupan sebagai warna identitas universitas.
Visi dan Misi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
Visi:
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional
Misi:
- Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.
- Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
- Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset
Tagline
Building Character Qualities: for the Smart, Pious, Honorable Nation.