Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD)
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) yang dulu dikenal sebagai UIN Bandung merupakan perguruan tinggi negeri yang berlokasi di Cibiru, Bandung, Jawa Barat. Nama Perguruan Tinggi yang berbasis Islam ini berasal dari nama salah satu tokoh penyebar Islam Walisongo, yakni Sunan Gunung Djati. Berdirinya UIN Sunan Gunung Djati merupakan sejarah kelanjutan atau pengembangan IAIN (Institut Agama Islam Negeri) Sunan Gunung Djati Bandung.
Perjuangan para tokoh umat Islam Jawa Barat membuahkan hasil, yaitu berdirinya IAIN Sunan Gunung Djati. Pada tahun 1967 dibentuk Panitia Perizinan Pendirian IAIN Jawa Barat yang beranggotakan sejumlah tokok masyarakat, cendikiawan muslim, dan alim ulama. Terbentuknya Panitia Perizinan IAIN merupakan sebuah gagasan K.H. Anwar Musaddad, K.H A. Muiz, Arthata, dan K.H. R. Sudja’i. Kemudian Menteri Agama RI mengesahkan panitia tersebut melalui Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 128 Tahun 1967. Bertepatan dengan 10 Muharam 1388 H atau 8 April 1968 didirikanlah IAIN SGD Bandung berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 1968.
Berdasarkan surat keputusan tersebut, saat itulah untuk pertama kalinya IAIN Sunan Gunung Djati berdiri. Pada awal pendiriannya, IAIN Sunan Gunung Djati membuka 4 Fakultas, meliputi Fakultas Tarbiyah, Fakultas Syari’ah, Fakultas Ushuluddin di Bandung, dan Fakultas Tarbiyah di Garut.
IAIN Sunan Gunung Djati berpindah ke Jalan Tangkuban Perahu No. 14 pada tahun 1973. Kemudian IAIN Sunan Gunung Djati dipindahkan lagi pada tahun 1974 ke Jalan Cipadung yang sekarang menjadi Jalan A.H. Nasution No. 105. Memasuki tahap rayonisasi wilayah, Fakultas Tarbiyah di Bogor dan Fakultas Syari’ah di Sukabumi yang bernaung di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta digabungkan dengan Fakultas Induk di Bandung pada tahun 1970. Sementara pada 5 Maret 1976 Fakultas Tarbiyah Cirebon yang bernaung juga bernaung di IAIN Syarif Hidayatullah menginduk ke IAIN Sunan Gunung Djati.
Kemudian pada tahun 1993 dibuka dua fakultas baru, yakni Fakultas Adab dan Fakultas Dakwah. Empat tahun kemudian tepatnya tahun 1997 dilakukan pengembangan yang bertujuan membentuk penyelenggaraan Program Pascasarjana. Pengembangan tersebut diawali dengan pembukaan Program S2 Pascasarjana.
Bertepatan dengan 6 Ramadan 1426 H atau 10 Oktober 2005, IAIN Sunan Gunung Djati berubah status menjadi UIN Sunan Gunung Djati Bandung berdasarkan Perpres RI Nomor 57 Tahun 2005.
Visi, Misi & Tujuan
Visi
“Menjadi Universitas Islam Negeri yang unggul dan kompetitif berbasis wahyu memandu ilmu dalam bingkai akhlak karimah di ASEAN tahun 2025.”
Misi
- Menyelenggarakan dan mengelola pendidikan tinggi yang profesional, akuntabel, dan berdaya saing di tingkat nasional dan ASEAN dalam rangka memperkuat pembangunan Nasional;
- Menyelenggarakan proses perkuliahan, penelitian, dan kajian ilmiah dengan bingkai akhlak karimah berbasis wahyu memandu ilmu untuk mengembangkan pengetahuan dan teknologi;
- Menyelenggarakan pengabdian untuk mengembangkan dan memberdayakan masyarakat menuju tatanan masyarakat madani yang demokratis dan berkeadilan;
- Menyelenggarakan tri darma perguruan tinggi yang berorientasi pada pembentukan jiwa entrepreneurship di kalangan civitas akademika.
Tujuan
- Terwujudnya pendidikan tinggi yang profesional, akuntabel, dan berdaya saing di tingkat nasional dan ASEAN dalam rangka memperkuat pembangunan Nasional;
- Terwujudnya hasil proses perkuliahan, penelitian dan kajian ilmiah berbasis wahyu memandu ilmu untuk mengembangkan pengetahuan dan teknologi;
- Terwujudnya pengabdian untuk mengembangkan dan memberdayakan masyarakat menuju tatanan masyarakat madani yang demokratis dan berkeadilan;
- Terwujudnya sikap entrepreneurship di kalangan civitas akademika UIN Sunan Gunung Djati Bandung.