Ishadi S.K. Broadcaster Empat Zaman

TVRI telah menjadi tonggak kokohnya teknologi komunikasi dan informasi Pemerintah Indonesia selama berpuluh-puluh tahun. Namun di masa sekarang, tahukah kita dengan sosok yang membuat TVRI begitu digdaya; melepaskan citra feodalistik dan merombaknya dari stasiun televisi dengan rating rendah? Sosok Ishadi SK tidak hanya dikenal sebagai sosok yang mengantarkan TVRI pada masa kejayaannya, tetapi juga jurnalis dan pakar televisi yang membawa warna baru dalam dunia media di Indonesia. Melampaui dan menyorot berbagai era, mulai Orde Baru, Reformasi, hingga Pasca-Reformasi, Ishadi SK mengalami pahit getir memperjuangkan dunia media, di antaranya dipindah ke Yogyakarta, merintis berbagai program eksperimental, disetop di Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Penerangan. Melalui buku ini, dikupas tuntas semangat dan passion Ishadi SK untuk meningkatkan kualitas pertelevisian Indonesia yang patut diteladani oleh kita semua dalam menghadapi gegap gempita kemajuan teknologi masa kini. "Sosok Ishadi Soetopo Kartosapoetro dihormati bukan karena senioritasnya, tetapi karena karya karyanya di industri televisi. Pak Ishadi telah melakukan revolusi di dunia televisi dengan berita berita yang membuka wawasan masyarakat serta hiburan yang bermutu." Suryopratomo, Dubes Singapura, wartawan senior, mantan Sekjen Asosiasi Televisi Swasta Indonesia " Ishadi SK menghancurkan citra feodalistik TVRI. Dia gaul, pintar nguwongke, memanusiakan tiga simpul masyarakat Yogyakarta, yakni budayawan, seniman, dan kaum muda." Butet Kartaredjasa, seniman dan mantan wartawan asal Yogyakarta "Buku ini tidak hanya mengenalkan sosok yang terus malang melintang memperbarui industri penyiaran. Kita juga bisa mengenal lebih jauh dinamika perkembangan penyiaran, termasuk bagaimana impitan ideologi dan kekuasaan mempengaruhi televisi-salah satu pembentuk karakter rakyat Indonesia." Najwa Shihab, jurnalis, presenter televisi, dan pendiri Narasi