in

Biaya Nikah di KUA, Ternyata Murah Banget, Lho!

biaya nikah di KUA – Menikah menjadi impian semua orang, baik itu yang masih sendiri atau sudah punya pasangan. Mereka yang masih sendiri, tentu berharap suatu saat akan menemukan seseorang yang tepat dan menikah. Harapan yang sama juga dimiliki oleh mereka yang punya pasangan, terutama kalau hubungan itu sudah berjalan cukup lama.

Membahas soal pernikahan, pernikahan adalah momen sakral yang diharapkan hanya akan terjadi sekali dalam seumur hidup. Nah karena momennya istimewa, maka acara ini harus dipersiapkan dengan sangat matang. Di Indonesia dan banyak negara lainnya, momen pernikahan sering kali dirayakan secara meriah. Saking meriahnya, tidak jarang pernikahan dilangsungkan secara besar-besaran dan mewah.

Mulai dari gedung, gaun, hingga makanan yang disajikan haruslah sempurna. Beberapa artis dan orang dari kalangan atas bahkan melakukan pesta pernikahan mereka sebanyak dua kali. Satu pesta untuk keluarga, dan satu lagi untuk teman-teman.

Namun berbanding terbalik dengan kebiasaan yang ada dimana resepsi dibuat semeriah mungkin, baru-baru ini muncul tren menikah di KUA. Kebalikan dari kebiasaan resepsi mewah, tren menikah di KUA ini justru sangat sederhana. Pasangan yang datang, dinikahkan oleh penghulu, lalu pulang.

Kalaupun mengadakan acara, biasanya tidak lebih dari acara makan bersama keluarga terdekat tanpa mengundang tetangga. Tidak jarang pasangan yang datang juga tidak memakai gaun atau jas. Tidak ada resepsi mewah di gedung atau hotel ternama.

Meski tren ini kadang mendapatkan pertentangan dari pihak orang tua kedua mempelai yang berkeras bahwa pernikahan harus dilangsungkan secara meriah, namun kebanyakan pasangan muda justru lebih menyukai tren pernikahan yang sederhana.

Banyak pasangan memilih tren ini bukan karena mereka tidak memiliki uang untuk membuat pernikahan mewah, melainkan karena mereka tidak ingin repot-repot mengurus banyak hal.

Nah, kalau kamu dan pasangan adalah salah satu orang yang anti ribet, termasuk soal pernikahan, mungkin tren menikah di KUA ini cocok banget untuk kalian.

Biaya Nikah di KUA

Menikah umumnya memakan biaya yang sangat besar, bahkan pernikahan dengan pesta sederhana di rumah yang hanya mengundang tetangga pun menghabiskan uang hingga puluhan juta. Apalagi kalau pernikahannya dilakukan di gedung.

Biaya pernikahan jadi mahal karena kamu memerlukan biaya untuk menyewa gedung, menyewa atau membuat gaun pernikahan untuk mempelai perempuan, hingga biaya catering. Semua itu jelas memakan biaya yang tidak sedikit.

Hal itu justru berbanding terbalik jika kamu hanya menikah di KUA. Alih-alih mengeluarkan biaya hingga puluhan juta, menikah di kantor KUA justru gratis. Kamu bahkan tidak perlu mengeluarkan biaya sepeserpun untuk penghulu.

Namun nikah gratis ini hanya berlaku jika kamu menikahnya di kantor KUA pada hari kerja, Senin sampai Jumat antara pukul 07.30-16.00 WIB. Namun jika kamu menikahnya di luar kantor KUA atau dilakukan di luar jam kerja, maka kamu perlu mengeluarkan biaya sebesar Rp. 600 ribu. Nantinya, pihak KUA akan mengirimkan seorang penghulu ke lokasi pernikahan.

Mempersiapkan pernikahan memang tidak mudah. Tidak jarang, dalam prosesnya, kita justru panik karena takut semuanya berjalan tidak sesuai dengan rencana. Buat kamu yang sedang mempersiapkan pernikahan, buku Anti Panik Mempersiapkan Pernikahan ini wajib kamu baca. Untuk mendapatkannya, kamu bisa mengklik tautan berikut ini!

Persyaratan Menikah di KUA

pexels.com/sergio souza

Meski tren menikah di KUA ini jauh lebih simpel daripada resepsi besar-besaran, namun tetap saja, kamu harus memenuhi sejumlah persyaratan berupa dokumen. Mengingat syarat ini hukumnya wajib, kamu harus melengkapi semua dokumen tanpa ada yang terlewat. Jadi, apa saja dokumen yang diperlukan untuk menikah di KUA? Yuk cari tahu sama-sama!

  1. Surat pengantar nikah yang bisa kamu dapatkan dari desa maupun kelurahan tempat tinggal calon pengantin.
  2. Fotokopi akta kelahiran kedua calon pengantin.
  3. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk alias KTP. Bukan hanya KTP pengantin, kamu juga perlu mencantumkan fotografi KTP orang tua atau wali dari masing-masing calon pengantin.
  4. Selain fotokopi KTP, pasangan pengantin juga harus mencantumkan fotokopi Kartu Keluarga atau KK.
  5. Jika kamu menikah di luar wilayah kecamatan tempat kamu tinggal, maka kamu juga membutuhkan surat rekomendasi nikah dari KUA Kecamatan tempat kamu tinggal.
  6. Bagi calon pengantin yang masih berusia di bawah 21 tahun, maka mereka membutuhkan izin tertulis dari wali atau orang tua dari masing-masing calon.
  7. Jika tidak ada orang tua, maka surat ditulis oleh wali kedua calon mempelai.
  8. Jika calon mempelai tidak memiliki kedua orang tua atau wali, maka izin pernikahan bisa didapatkan dari pengadilan.
  9. Pas foto ukuran 2×3 sebanyak 5 lembar dan 4×6 sebanyak 2 lembar.

Bagi sebagian orang ketika ingin melakukan pernikahan akan muncul rasa panik. Hal seperti itu sebenarnya bisa diatasi, bagaimana caranya? Yuk, biar pernikahan semakin yakin untuk dilakukan, kamu bisa membaca buku Nikah Tanpa Panik. 

Cara Mendaftar Nikah di KUA

Selain dokumen, kamu juga perlu mengetahui alur atau proses pendaftaran hingga pernikahan di KUA. Seperti apa prosesnya?

  1. Untuk menikah di KUA, yang pertama kamu kunjungi adalah rumah ketua RT tempat kamu tinggal. Tujuannya adalah untuk meminta surat pengantar pernikahan yang nantinya akan diserahkan ke pihak desa atau kelurahan.
  2. Setelah mendapatkan surat pengantar dari RT, kamu bisa mendatangi balai desa atau kantor kelurahan setempat. Nantinya, pihak kelurahan atau kantor desa akan membuatkan surat pengantar pernikahan untuk ditujukan ke KUA
  3. Setelah mendapatkan surat pengantar dari kantor kelurahan atau desa, tempat selanjutnya yang perlu kamu datangi adalah KUA untuk mendaftarkan pernikahanmu. Jangan lupa, selain surat pengantar dari kelurahan atau balai desa, bawa juga berbagai dokumen yang menjadi persyaratan pernikahan.
  4. Pihak KUA akan melakukan pemeriksaan data calon pengantin untuk memastikan data sudah benar dan semua dokumen sudah lengkap.
  5. Dokumen dan semua persyaratan sudah beres, sekarang kamu dan pasangan hanya perlu menentukan kapan hari dan waktu akad nikah dilakukan. Ketika hari H, calon pengantin akan dinikahkan oleh penghulu dan disaksikan oleh orang tua kedua belah pihak atau wali.
  6. Pendaftaran pernikahan dilakukan maksimal sepuluh hari sebelum hari akad dilakukan. Pernikahan di KUA sendiri hanya bisa dilakukan di hari kerja dari Senin sampai Jumat, pukul 07.30-16.00 WIB.

Hal yang Perlu Kamu Siapkan Sebelum Menikah

Selain mempersiapkan dokumen dan mengetahui serba-serbi mengenai nikah di KUA, kamu juga harus mempersiapkan dirimu sendiri. Bukan hanya secara mental, tapi juga aspek lainnya. Berikut beberapa hal yang harus kamu siapkan sebelum menikah!

 

  • Ilmu parenting

Setelah menikah, kamu mungkin tidak akan langsung dikaruniai keturunan. Tapi entah cepat atau lambat, suatu saat nanti kamu pasti akan memiliki keturunan. Jadi, tidak ada salahnya kalau kamu mulai belajar cara menjadi orang tua yang baik dari sekarang.

Semakin lama kamu belajar ilmu parenting, maka akan semakin banyak juga pengetahuan yang kamu miliki. Hal ini tentu akan sangat berguna ketika kamu memiliki anak. Anak-anak mu jelas akan terhindar dari pola asuh yang salah. Selain itu, kamu juga memiliki pengetahuan bagaimana mendidik anak yang baik, dan menyikapi berbagai problem yang terjadi pada anak.

 

  • Kesiapan mental

Mengingat menikah ini membutuhkan komitmen seumur hidup, maka mental mu dan pasangan harus sudah siap ketika memutuskan untuk menikah. Pasalnya, kehidupan setelah menikah tidak akan selalu lurus, tidak akan selalu bahagia.

Kadang ada saja problem yang muncul dan memicu pertengkaran di antara kalian berdua. Masalahnya adalah, pernikahan berbeda dengan pacaran. Kalau pacaran bertengkar, kalian bisa putus. Sedangkan orang yang menikah, meski bertengkar, kita tidak bisa seenaknya bilang “Cerai”. Jadi, buat kamu yang punya rencana menikah, pastikan kamu dan pasangan sudah mempersiapkan segalanya, termasuk juga mental yang siap!

 

  • Kemampuan finansial

Kemampuan finansial juga menjadi hal penting yang harus kamu pikirkan. Pasalnya tidak sedikit pasangan suami istri yang bertengkar bahkan berpisah karena masalah finansial.

Ketika kamu dan pasangan memutuskan untuk menikah, pastikan kalian juga sudah siap secara finansial. Pasalnya, menikah itu butuh biaya yang besar. Bukan cuma soal biaya akad dan resepsi, tapi juga biaya kalian untuk menjalankan rumah tangga.

Untuk memastikan kesiapan tersebut, tidak ada salahnya kalau kamu membahas topik satu ini dengan pasangan sebelum menikah. Kalian bisa saling mempertanyakan gaji masing-masing, bagaimana kalian mengatur keuangan nantinya, dan beberapa aspek lainnya. Kalau kamu perempuan, kamu juga bisa bertanya apakah kamu boleh bekerja atau tidak.

 

  • Pengetahuan agama

Menikah itu ibadah. Pertanyaannya, bagaimana kamu bisa beribadah dengan baik, kalau ilmu dan pengetahuan kamu masih sedikit? Jadi biar ibadah kamu berjalan lancar, kamu dan pasangan juga harus banyak-banyak belajar tentang agama, terutama yang berkaitan dengan rumah tangga.

Apalagi, ilmu agama saat ini bisa dipelajari dari banyak media. Kamu bisa membaca buku-buku hadits yang membahas soal pernikahan atau bisa juga mendengarkan ceramah dari para ustadz mengenai topik satu ini. Oh ya, akan lebih baik kalau pasangan kamu juga paham akan agama. Dengan begitu, dia bisa menjadi imam yang baik untukmu dan keluarga.

 

  • Restu orang tua, keluarga, serta orang terdekat

Mendapatkan restu dari orang tua untuk menikah itu bisa mudah banget, tapi bisa juga susah banget. Bagaimanapun orang tua, terutama orang tua perempuan, tidak akan semudah itu memberikan restu kepada seorang laki-laki untuk menikahi putrinya. Sebelum mengizinkan, mereka akan memastikan orang ini baik dan bisa bertanggung jawab.

Meski mendapatkan restu orang tua tidak selalu mudah, namun kamu harus tetap memperjuangkannya. Percaya atau tidak, restu orang tua juga akan berpengaruh besar kepada kehidupan pernikahan kamu nantinya. Lagi pula, salah satu syarat wajib nikah di KUA adalah restu dan izin dari orang tua kedua calon pengantin.

Jadi, pastikan orang tuamu sudah benar-benar merestui pernikahan kamu dan pasangan, ya!

Komitmen yang Harus Kamu dan Pasangan Miliki Sebelum Menikah

pexels.com/Caio

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pernikahan membutuhkan komitmen seumur hidup. Bukan hanya komitmen untuk menghabiskan sisa hidupmu dengan orang yang sama, atau komitmen untuk tetap setia. Lebih dari itu, ada beberapa hal yang harus kalian sepakati sebelum menikah. Berikut beberapa komitmen yang harus kamu dan pasangan miliki sebelum menikah!

 

  • Komitmen dalam membagi waktu

Ketika masih pacaran, kita selalu merasa perlu memberitahu pasangan mengenai aktivitas yang kita jalani setiap hari. Kebiasaan ini seharusnya tidak berubah ketika kamu menikah.

Sebaliknya, kalian justru harus selalu saling memberitahu kegiatan masing-masing. Selain meningkatkan rasa percaya dan membuat pasangan lebih tenang, mengetahui kesibukan masing-masing juga akan membuat kalian lebih mudah dalam mengatur dan membagi waktu.

Mana waktu untuk bekerja, dan mana waktu untuk keluarga. Jangan sampai besok setelah menikah, salah satu pasangan merasa diabaikan karena kamu terlalu sibuk bekerja.

 

  • Komitmen untuk tidak menyembunyikan rahasia

Oke saat pacaran, kamu mungkin terbiasa merahasiakan sesuatu dari pasangan. Namun kebiasaan main rahasia-rahasiaan ini harus diubah setelah kamu menikahinya.

Pernikahan yang baik adalah pernikahan yang jujur tanpa rahasia.

Untuk itu, sebaiknya hindari menyimpan rahasia penting dari pasangan. Selain untuk menjaga kepercayaan pasangan, bersikap jujur juga akan membuat kehidupan pernikahan jadi lebih mudah untuk kedua belah pihak.

Lagipula, kalian sudah berjanji untuk menghabiskan sisa hidup bersama. Hidupmu adalah hidupnya juga. Apapun yang terjadi padamu, tentu akan mempengaruhinya juga. Alih-alih menyimpan rahasia, pasanganmu seharusnya menjadi tempat teraman untuk berbagi rahasia satu sama lain.

 

  • Komitmen untuk saling berkompromi

Tidak dipungkiri, setelah menikah, kamu dan pasangan akan dihadapkan pada banyak rintangan. Mulai dari masalah yang tiba-tiba muncul, sampai berbagai hal yang memaksa kamu mengambil sebuah keputusan.

Untuk itu, selain berkomitmen soal waktu dan kejujuran, kalian juga harus berjanji untuk saling berkompromi satu sama lain, termasuk berkompromi untuk menyelesaikan masalah bersama tanpa mengedepankan ego masing-masing.

Alih-alih mengedepankan ego, cobalah untuk saling menghargai dan menghormati pendapat satu sama lain. Hanya dengan itu, masalah kalian bisa teratasi dengan baik.

 

  • Komitmen untuk menjalankan peran sebaik mungkin

Meski setelah menikah, kalian menjalani hidup yang sama, namun masing-masing orang memiliki peranan yang berbeda. Sebagai perempuan, kamu berperan untuk mengurus rumah tangga sebaik mungkin.

Sedangkan sebagai laki-laki, sudah menjadi tanggung jawabmu untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Apapun yang terjadi, kalian harus berkomitmen untuk menjalankan peran tersebut sebaik mungkin.

 

  • Komitmen untuk menjaga hubungan baik dengan keluarga

Menikah bukan hanya menyatukan dua kepala, tapi dua keluarga menjadi satu. Ketika kamu memutuskan untuk menikahi seseorang, kamu bukan hanya harus menerima dia, tapi juga menerima keluarganya apa adanya. Meski kamu suami atau istrinya, kamu tidak boleh menjauhkan dia dari keluarganya.

Bahkan meski kamu tidak menyukai salah satu anggota keluarganya, kamu tidak boleh menunjukkannya apalagi sampai memancing keributan. Hal ini hanya akan membuat pasangan berada di posisi sulit, dan membuat hubungan kalian jadi tidak nyaman.

 

  • Komitmen untuk saling setia

Setuju untuk menikah berarti kamu setuju untuk menghabiskan sisa hidupmu dengan orang yang sama. Kedengarannya memang mudah, namun menjalaninya jelas merupakan cerita yang berbeda.

Untuk menepati janji ini, kamu dan pasangan harus berkomitmen untuk saling setia satu sama lain. Tidak peduli jika besok sesuatu terjadi pada kalian, salah satu pihak tidak boleh meninggalkan pasangannya begitu saja.

Pernikahan bukan cuma soal menyatukan dua orang jadi satu. Dalam agama, pernikahan adalah peristiwa sakral dan merupakan bagian dari ibadah. Bahkan Rasulullah SAW juga menyebutkan bahwa pernikahan adalah berkah. Berkah seperti apa? Yuk cari tahu jawabannya di buku Habis Nikah Terbitlah Berkah dengan membuka tautan berikut ini!

Itu dia beberapa informasi mengenai menikah di KUA, termasuk syarat, dokumen, hingga biaya nikah di KUA yang perlu kamu ketahui. Membahas soal pernikahan, banyak orang beranggapan, pernikahan akan selalu berjalan bahagia. Well, menikah dengan orang yang tepat memang akan membuat pernikahan kalian bahagia. Namun pernikahan bahagia,  bukan berarti kalian bisa terbebas dari masalah.

Namanya hubungan, pasti ada saja masalahnya. Tidak jarang, masalah yang muncul justru akan semakin besar dan banyak. Untuk bisa melewati itu semua, kamu dan pasangan memerlukan komitmen dan wawasan yang luas mengenai pernikahan!

Untuk Grameds yang sedang mencari buku yang berkaitan dengan pernikahan, bisa mengunjungi gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu berusaha untuk menyediakan produk terbaik dan terbaru untuk Grameds, supaya kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Siti Marliah

Sumber:

  • https://katadata.co.id/amp/intan/lifestyle/63dd2a92a5173/rincian-biaya-nikah-di-kua-kini-semakin-diminati
  • https://www.idntimes.com/life/relationship/amp/adelia-oktavianti-1/hal-penting-sebelum-menikah-c1c2?page=all#page-2
  • https://jogja.idntimes.com/life/relationship/shella-rafika-sari/bicarakan-komitmen-ini-ketika-pacar-mengajakmu-menikah-c1c2?page=all

Baca juga:

Written by Veronika N

Ketika bicara tentang hubungan, pastinya akan selalu menarik untuk dibahas. Saya pun juga senang membuat tulisan dengan tema relationship.