Cara Melupakan Orang yang Kita Sayang – Kisah cinta bersama seseorang yang spesial akan selalu terkenang dan menjadi bagian dari memori dalam hidup kita. Namun, kisah itu tak selamanya berakhir indah dan bisa berakhir kapan pun, seiring dengan sifat manusia yang datang dan pergi. Di masa lalu, adakah seseorang yang kamu harapkan dapat ditemui kembali? Bagaimana cara melupakan orang yang kita sayang tersebut?
Melupakan seseorang terkadang bisa menjadi pembelajaran yang akan memberi makna tersendiri dalam hidup kita. Setiap orang memiliki cara yang berbeda-beda agar dapat “sembuh” dari masa lalu dan melupakan seseorang yang sangat berarti untuknya.
Hal ini tidak terbatas pada hubungan percintaan saja, tetapi juga hubungan dengan keluarga, misalnya ketika harus melupakan seorang keluarga yang telah meninggal dan menerima kenyataan bahwa kita harus tetap menjalani hidup tanpa kehadirannya di sisi kita.
K?bler-Ross, seorang psikiater dan penulis buku yang berjudul “On Death and Dying” asal Z?rich, Swiss, yang melanjutkan pendidikannya di Universitas Chicacago, Illinois, melakukan penelitian pada lebih dari 500 pasien yang pernah mengalami tragedi kematian. Dalam buku tersebut, Ross kemudian menyimpulkan ada lima tahap berduka yang dialami seseorang setelah mengalami kematian orang-orang terdekatnya, atau lebih dikenal dengan istilah The Five Stages of Grief.
Table of Contents
Lima Tahap Beduka oleh Kubler-Ross sebagai Cara Melupakan Orang yang Kita Sayang
Perlu diingat, teori yang disampaikan K?bler-Ross ini awalnya diungkapkan untuk menggambarkan kondisi seorang pasien yang mengidap penyakit berat, dan bukan untuk menjelaskan keadaan keluarga atau sahabat yang sedang berduka setelah ditinggalkan oleh pasien tersebut.
Namun, setelah ditelaah kembali, kejadian serupa nyatanya terjadi kepada keluarga dan orang terdekat pasien, dan lima tahap berduka ini kemudian dapat juga digunakan untuk menjelaskan alasan seseorang bisa bersedih atau berduka dalam waktu yang sangat lama setelah kehilangan seseorang yang dicintai.
Ketika menghadapi kejadian yang traumatis, misalnya berpisah dengan seseorang yang benar-benar kita sayang, ada tahap-tahap yang harus dilalui sampai kita benar-benar menerimanya dan move on untuk menjalani hidup kita kembali. Berikut adalah lima tahap berduka menurut K?bler-Ross, yang mungkin dapat menjadi bahan referensi sebagai cara melupakan orang yang kita sayang:
1. Denial (Penyangkalan)
Setelah kehilangan seseorang yang dicintai, seseorang kerapkali masih menganggap bahwa kejadian itu hanya ada dalam bayangannya, dan cenderung tidak dapat menerima atau mengakui tragedi itu telah terjadi. Ia akan tetap menganggap orang yang dicintainya masih ada dan hanya pergi untuk sementara.
Di tahap ini, kita mungkin masih mendengar suara-suara atau seperti melihat bayangan seseorang yang kita cintai tersebut, dan ini adalah hal yang normal. Agar dapat meredam emosi-emosi negatif atau menghindari kesedihan, penyangkalan sebenarnya cukup bermanfaat.
Di tahap ini, kita bisa belajar untuk mencerna apa yang sedang terjadi secara perlahan, tetapi di sisi lain kita juga harus mempersiapkan diri untuk merasakan emosi yang selama ini telah kita sangkal, sehingga tak jarang denial ini dapat menjadi bom waktu yang sering kali tidak kita sadari.
2. Anger (Kemarahan)
Di tahap ini, kita biasanya cenderung ingin melampiaskan emosi setelah selama ini melakukan penyangkalan akan kenyataan yang terjadi. Saat mengalami kejadian yang sebenarnya tidak kita inginkan, otak cenderung berpikir untuk menyalahkan keadaan. Misalnya, kita akan marah ketika menerima kenyataan bahwa pacar kita telah selingkuh dan kita harus segera memutuskan hubungan dengannya.
Kekecewaan, penyesalan, dan takdir yang terasa tidak adil menjadi alasan mengapa pasca ditinggalkan, seseorang cenderung emosional dan mudah marah. Perlu diketahui juga, kemarahan yang ada dalam diri kita adalah hal yang normal.
Jadi, tidak perlu melampiaskannya pada hal-hal yang tidak bermanfaat, cukup terima rasa marah tersebut dan pahami bahwa perasaan emosional yang kita alami hanyalah sementara.
Meski marah adalah emosi yang wajar kita rasakan, tetapi akan merusak psikologi kita maupun orang lain apabila diungkapkan secara agresif. Ada berbagai macam cara manajemen amarah (anger management) yang dapat kita lakukan untuk mencegah penyampaian amarah yang berlebihan, salah satunya dengan melampiaskan atau mengekspresikan amarah pada hal-hal yang positif, yang dapat menjadi salah satu cara melupakan orang yang kita sayang.
Daripada merasakan amarah dan memendamnya sendirian, kita dapat melampiaskan kekecewaan akibat ditinggal pergi oleh orang yang kita sayang dengan hal-hal positif yang nilainya sama dengan melampiaskan amarah, misalnya mencari suasana yang tenang untuk berteriak, bercerita dengan sahabat atau orang-orang yang kita sayang, hingga mengerjakan sesuatu yang kita gemari, misalnya menggambar atau menulis.
3. Bargaining (Menawar)
Ketika sedih atau mengalami kejadian yang tidak menyenangkan, terkadang kita sulit untuk menerima bahwa ada beberapa hal yang tidak dapat kita ubah dalam hidup, termasuk salah satunya menerima bahwa seseorang dapat datang dan pergi dari hidup kita. Pada tahap menawar ini, kita sering kali berharap dapat mengubah masa lalu dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang pernah kita buat, sehingga kita bisa mengendalikan keadaan.
Di tahap ini, mungkin kita sering kali bertanya-tanya kepada diri sendiri dan mengkhayalkan kalimat-kalimat seperti, “Seandainya saat itu aku menjawab teleponnya,” atau “Seandainya saat itu aku mau menerima tawarannya untuk balikan”, dan kalimat-kalimat lain yang dapat menunda rasa bersalah, sedih, atau sakit yang bermunculan silih berganti.
Beberapa orang bahkan melakukan tawar-menawar kepada Tuhan di tahap ini. Misalnya, berharap Tuhan dapat mengembalikan orang yang kita sayang sehingga kita bisa lebih bahagia, berusaha mengingat-ingat kenangan saat bersama dengannya, dan berharap kita dapat kembali mengulang masa-masa indah bersamanya.
Di tahap ini, kita perlu mengendalikan diri agar tidak terus-terusan berhalusinasi dan berharap dapat mengubah kenyataan yang telah terjadi di masa lalu.
4. Depresi
Tahap ini adalah tahap yang paling menakutkan dari kelima tahap berduka lainnya. Di tahap ini, kita tak hanya akan merasa kehilangan orang yang kita sayang, tetapi bisa juga diri sendiri. Apabila kita terlalu berlarut-larut memikirkan emosi-emosi negatif yang ada setelah kita kehilangan seseorang, kita akan terus-menerus mempertanyakan nilai diri kita.
Pertanyaan-pertanyaan seperti, “Bagaimana aku bisa melanjutkan hidup tanpanya?” atau “Apa tujuan hidupku tanpa kehadirannya?” akan seringkali muncul di benak kita, diikuti dengan pikiran-pikiran negatif lainnya yang bisa lebih mudah menyerang kita.
Rasa sedih dan rindu kepada seseorang yang telah pergi akan lebih sering menghampiri pikiran ketika kita sedang berduka. Perasaan-perasaan ini bisa datang secara intens selama berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun. Di tahap ini, hidup seperti tidak lagi bermakna, dan ini bisa sangat menakutkan apabila tidak mendapat pertolongan yang benar.
Bagi kamu yang sedang mengalami tahap ini, cobalah untuk mencari pertolongan pada ahlinya, dan ceritakan tentang keluhan-keluhan yang sedang dirasakan. Psikolog atau psikiater bisa mencari solusi medis yang tepat untuk mengatasi masalah depresi ini. Kamu juga bisa bercerita kepada orang-orang terdekat yang kamu percayai dan jangan pernah merasa sendirian.
5. Acceptance (Penerimaan)
Setelah melalui keempat tahap yang mungkin akan menguras tenaga dan pikiran, kita akhirnya bisa memahami bahwa kesedihan yang kita alami hanyalah sementara. Di tahap-tahap sebelumnya, mungkin kita lebih sering terlihat seperti melawan atau menghindari kenyataan yang telah terjadi. Di tahap acceptance ini, biasanya yang terjadi adalah kita bisa tidur lebih nyenyak dari sebelumnya.
Pada tahap acceptance, mood cenderung lebih stabil, dan jika sebelumnya kita seringkali mengalihkan fokus pada hal-hal negatif untuk mengalihkan rasa sakit seperti minum alkohol, berteriak kencang, atau melakukan kegiatan yang self-destructive, di tahap ini kita bisa mengalihkan rasa sedih pada hal-hal yang positif seperti kembali mengerjakan tugas-tugas yang selama ini terbengkalai.
Di tahap acceptance, kita mulai menerima kenyataan dan lebih produktif melakukan kegiatan yang positif. Kita bisa menikmati kembali rasa senang ketika melakukan hobi, dan lebih semangat dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Menerima kenyataan bukan berarti kita tidak pernah mengalami kesulitan, emosi, atau trauma. Penerimaan berarti kita sadar sepenuhnya akan apa yang sedang terjadi, berusaha memahami bahwa apa yang kita rasakan valid, dan mengarahkan diri kembali kepada kenyataan dan berusaha untuk hidup dengan itu. Ketika sudah sampai pada tahap acceptance, bukan berarti kita sudah terlepas atau masih terjebak pada tahap yang lain, tetapi pada tahap inilah kita bisa lebih berani dalam mengambil keputusan dan tidak lagi menghakimi diri sendiri atas apa yang telah terjadi.
Kelima tahap berduka tersebut tidak selalu dialami secara berurutan atau linier. Ketika melupakan orang yang kita sayang, sangat normal ketika kita mengalami suasana hati, pikiran, sikap, dan perilaku yang berubah-ubah. Tentu sangat sulit untuk berusaha menerima kenyataan yang terjadi ketika hati terlanjur dikuasai oleh perasaan kecewa, dan dipaksa untuk memahami hal-hal yang sebenarnya terasa tidak dapat diterima.
Melewati Proses Berduka dan Fokus Pada Diri Sendiri untuk Melupakan Orang yang Kita Sayang
Perasaan sedih, kehilangan, dan trauma tidak harus kita rasakan sendirian. Apabila dirasa perlu, bicarakan dan konsultasikan perasaan tersebut kepada psikolog yang dapat membimbing kita melalui proses berduka. Lalu, bagaimana cara melewati proses berduka saat kehilangan orang yang kita sayang? Simak berbagai alternatif cara melupakan orang yang kita sayang berikut ini:
1. Memaafkan Diri Sendiri dan Berdamai dengan Keadaan
Perasaan menyesal dan kecewa pada diri sendiri adalah hal yang seringkali kita rasakan setelah kehilangan seseorang. Memikirkan betapa masa lalu mungkin akan terasa lebih indah apabila kita melakukan hal-hal yang berbeda dengannya, membayangkan jika saja kita bisa lebih banyak menghabiskan waktu dengannya, dan mengubah cerita di masa lalu agar berakhir dengan cerita baru yang berbeda dan sesuai dengan keinginan kita.
Namun, seiring dengan berjalannya waktu, kita harus bisa menerima kenyataan bahwa hal ini tidak akan terjadi. Hal pertama yang bisa dilakukan adalah memaafkan diri sendiri dan berdamai dengan keadaan. Memaafkan diri sendiri ini memang tidak semudah yang kita bayangkan, karena tidak sekadar melupakan masa lalu dan move on, lebih dari itu semua, memaafkan diri sendiri butuh proses yang panjang.
Proses memaafkan diri sendiri bisa dimulai dengan memahami bahwa perasaan kita adalah valid, dan emosi yang kita rasakan memang nyata dan bagian dari proses kita untuk berdamai dengan keadaan setelah kehilangan seseorang. Kita perlu menerima bahwa ada hal-hal yang memang tidak bisa kita ubah dan kontrol, karena keadaan yang telah terjadi itu sudah di luar kendali kita.
Memaafkan diri sendiri berarti bertanggung jawab atas setiap keputusan yang sudah kita buat, dan tidak menyalahkan keadaan yang memang sudah terjadi. Perasaan bersalah, malu, dan tidak nyaman dengan keadaan yang telah terjadi membuat kita menyesali setiap keputusan yang telah kita buat dan sulit menerimanya sebagai bagian dari diri kita di masa lalu.
2. Cintai Diri Sendiri dengan Melakukan Aktivitas yang Positif
Melepaskan diri dari seseorang di masa lalu memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar, apalagi, jika pasangan yang sebelumnya telah membawa kita menjadi pribadi yang benar-benar berbeda dan membentuk kepribadian yang toxic, sehingga menghalangi kita untuk mencintai diri sendiri. Setelah melepaskan orang yang membuat kita lupa akan pentingnya nilai atau kualitas diri kita sendiri, kita mungkin bisa merasa lebih bebas dan dapat melakukan beberapa aktivitas positif yang sempat kita tinggalkan ketika berpasangan dengan orang yang toxic.
Jika memang sudah memiliki pasangan yang bisa membuat kita nyaman, jangan lupa juga untuk luangkan waktu untuk me-time, atau melakukan hal-hal yang kita suka sendirian. Me-time bisa membentuk kepribadian yang lebih baik dalam diri kita, dan bisa meningkatkan kualitas hubungan dengan pasangan.
Ketika kita sudah mengenali apa yang kita butuhkan dan memahami batasan-batasan tertentu yang tidak boleh dilewati oleh pasangan, komunikasikan hal tersebut, sehingga hubungan bisa terjalin dua arah dan menjadi lebih harmonis.
Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk menumbuhkan kembali rasa cinta pada diri sendiri (self-love) adalah berhenti melakukan sesuatu untuk menyenangkan orang lain. Anne Hathaway, aktris kenamaan Hollywood pemeran film box office “The Devil Wears Prada” adalah salah satu yang gencar mengkampanyekan cara-cara mencintai diri sendiri. Ia menuturkan, jika kita terlalu sering mendengarkan komentar orang lain, maka Anda akan kehilangan diri dan hidup tidak akan lagi bermakna.
Jika sudah mencintai diri sendiri dengan baik, maka lakukanlah hal-hal positif yang bisa membuat kita bahagia. Setiap manusia memang memiliki kekurangan, dan kita tidak bisa menguasai semua hal yang mungkin terlihat “keren” jika orang lain yang melakukannya. Kenali kekurangan dan kelebihan pada diri, fokus pada kemampuan yang kita miliki dan tekunilah hal tersebut dengan baik, maka kita bisa menjadi versi terbaik dari diri kita.
3. Mulai Membuka Diri pada Orang Baru
Setelah kita nyaman dengan diri sendiri, maka tahap berikutnya adalah membuka diri kepada orang lain (self-disclosure). Setelah memberi jeda dengan lebih mengenali diri kita sendiri, maka kita bisa mengizinkan orang lain untuk masuk dan memberi warna baru pada kehidupan kita. Ketika sudah mengenali batasan pada diri, kita bisa lebih leluasa untuk menyampaikan perasaan kita kepada orang lain tanpa perlu membuka sisi-sisi yang menjadi privasi kita.
Hal pertama yang perlu dilakukan saat membuka diri pada orang baru adalah fokus pada masa kini, dan tidak terpaku pada cerita-cerita kita di masa lalu. Membicarakan tentang masa lalu kepada orang baru terkadang memang perlu, tetapi apabila topik tersebut diceritakan secara terus-menerus, justru akan menunjukkan kelemahan dalam diri kita. Saat bertemu orang baru, usahakan untuk menunjukkan pribadi yang baru dan sudah lebih baik dari hari kemarin, dan tidak lagi terpaku dengan masa lalu yang menghambat langkah kita.
Namun, saat bertemu dengan orang baru, jangan langsung membuka diri terlalu cepat, karena kita membutuhkan waktu untuk mencocokkan tingkat keterbukaan kita pada orang yang baru kita jumpai tersebut. Jangan takut untuk memulai langkah baru, tetapi tetaplah berhati-hati karena tidak semua orang dapat langsung memahami diri kita dan masuk begitu saja dalam hidup kita, perlu beberapa kali pertemuan untuk bisa benar-benar mengenal orang tersebut.
Perhatikan respon atau cara menanggapi orang tersebut terhadap topik-topik yang Anda lontarkan, apabila ia tidak meresponnya dengan seimbang dan cenderung menjawab pembicaraan untuk menceritakan dirinya sendiri, maka tinggalkan dan hentikan usaha Anda untuk mengenal orang itu lebih lanjut.
Kesimpulan
Beberapa penjelasan yang sudah diungkapkan tadi bisa menjadi alternatif cara melupakan orang yang kita sayang. Namun, setiap orang memiliki tahap berduka yang berbeda-beda dan tidak semua harus berurutan seperti teori-teori yang sudah ada, begitu pula dengan cara menyikapinya.
Beberapa tips di atas bisa Anda terapkan dengan menyesuaikan pada cara-cara yang memang Anda rasa nyaman dan sesuai dengan kebutuhan.
Beranilah membuat keputusan untuk meninggalkan orang-orang yang tidak membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik, dengan begitu kita bisa benar-benar menerima bahwa orang-orang di masa lalu itu hanya hadir untuk memberi pelajaran, menjadi bagian dari cerita yang sementara saja, bukan untuk tinggal dan menetap dalam hidup kita.
Temukan berbagai referensi tentang, tips-tips menjalin hubungan dengan orang baru, percintaan, dan keluarga di Gramedia.com dan Gramedia Digital. Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu menyediakan referensi yang unik dan berkualitas agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
BACA JUGA:
- Cara Move On Terbaik dari Seseorang, Bukan Hanya Tentang Melupakan
- 22 Cara Move On dari Mantan yang Ampuh
- 12 Tips Move On dari Mantan
- Cara Move On dari Gebetan Agar Hidup Kembali Indah
- 7 Tanda Cinta Bertepuk Sebelah Tangan dan Cara Move On
- Alasan Klasik
- Alasan Kenapa Cowok Suka Cari Masalah
- Agresif Dalam Cinta
- Arti Have Fun Dalam Hubungan
- Alasan Pria Susah Berpaling Setelah Berhubungan
- Alasan Kenapa Wanita Harus Bisa Cari Uang Sendiri
- Apa yang Membuat Kamu Merasa Takut saat Ditinggal Kekasih
- Badboy
- Balas Chat Lama Padahal Online
- Barang Couple yang Tidak Alay
- Baju Akad Nikah Sederhana di KUA
- Berapa Lama Cowok akan Merasakan Kehilangan
- Biaya Lamaran Ditanggung Siapa
- Biaya Nikah di Rumah
- Butterfly Era
- Cara Cepat Hamil
- Cara Kenalan Lewat Chat
- Cara Menarik Perhatian Cowok Pendiam
- Cara Membuat Mantan Merasa Kehilangan
- Cara Mengukur Jari Untuk Cincin
- Cara Mengungkapkan Perasaan Kepada Gebetan
- Cara Mencari Topik Obrolan
- Cara Melupakan Orang yang Kita Sayang
- Cara menjadi Wanita yang Susah Didapatkan
- Ciri-ciri Cowok Suka Sama Kita
- Ciri-Ciri Hamil Muda
- Ciri-Ciri Istri Selingkuh
- Ciri-Ciri Cowok Red Flag
- Ciri-ciri Suami Pelit dan Perhitungan
- Ciri Pria yang Memendam Perasaan Cinta
- Ciri Wanita Menghindari Kita
- Cincin Lamaran Berapa Gram?
- Cincin Tunangan di Jari Mana
- Clingy
- Cara Membaca Garis Tangan
- Cara Menghilangkan Perasaan kepada Seseorang agar Bisa Move On
- Cara Meluluhkan Hati Cowo Cuek Lewat Chat
- Cara Move On dari Gebetan
- Contoh Mahar Simpel
- Dekorasi Pernikahan Simpel Terbaik
- Firasat Jodoh Sudah Dekat
- Foto Orang Paling Setia
- Friendly ke Semua Cowok
- Gamon dan Sasimo
- Hukum Suami yang Tidak Memberikan Nafkah
- Kapan Aku Menikah
- Kelemahan Wanita yang Wajib Diketahui Pria
- Ketentuan Pernikahan
- Lost Interest
- Love Bombing
- Kata-kata Undangan Lewat WhatsApp
- Mitos Mengenai Cincin Kawin
- Mahar Pernikahan
- Physical Touch
- Pantun Cinta Untuk Cowok
- Pernikahan
- Panggilan Lucu Pacar
- Pernikahan Beda Agama
- Penyebab Rezeki Suami
- Penyebab Kasus Perceraian Terus Meningkat
- Perbedaan Clingy dan Manja
- Perbedaan Lamaran dan Tunangan
- Perbedaan Mahar dan Mas Kawin
- Perbedaan Cincin Tunangan Dan Cincin Nikah
- Rekomendasi Kado untuk Ibu yang Sederhana
- Second Chance
- Sleep Call
- Susunan Acara Lamaran
- Susunan Acara Lamaran Sederhana di Rumah
- Susunan Acara Wedding ala Wedding Organizer
- Syarat Nikah di KUA
- Tanda Cowok Cuek Tidak Menyukai Kita
- Tanda Istri Selingkuh
- Tanda-Tanda Suami Tidak Peduli Akan Perasaan Istri
- Tips Mengatasi Galau
- Tips Mengatur Keuangan Rumah Tangga
- Topik Pembicaraaan Sama Pacar
- Truth or Dare untuk Gebetan
- Trust Issues dalam Hubungan
- Uang Panai
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien