Struktur teks narasi – Berdasarkan isinya, dalam bahasa Indonesia dikenal beberapa jenis teks. Salah satunya teks naratif atau teks narasi yang di mana berisi tentang kronologi suatu peristiwa. Anda mungkin pernah mendengar teks narasi atau bahkan sudah tidak asing lagi. Memahami pengertian teks naratif tentunya penting kalian ketahui. Pasalnya, teks naratif cukup sering muncul dalam sejumlah karya fiksi maupun nonfiksi.
Bagi sebagian orang, mungkin saja belum mengetahui lebih lanjut tentang teks narasi. Namun, tak perlu khawatir karena pada kesempatan kali ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang teks narasi, mulai dari pengertian hingga strukturnya.
Jadi, simak ulasan ini sampai habis, Grameds.
Daftar Isi
Pengertian Teks Narasi
pixabay
Teks narasi adalah salah satu jenis teks bahasa Indonesia yang digemari oleh masyarakat terutama bagi para pelajar. Teks jenis ini sangat digemari karena isinya berupa cerita-cerita menarik.
Untuk kalian yang tengah mendalami dan mempelajari jenis-jenis teks dalam bahasa Indonesia, perlu tahu apa itu teks naratif. Teks narasi adalah jenis teks yang mengisahkan suatu peristiwa berdasarkan urutan waktu (kronologis), yang bisa bersifat fiksi (bersifat imajinasi), maupun nonfiksi. Pengertian teks naratif juga dikenal juga dengan teks narasi, karena teks naratif bersifat narasi yang artinya menjelaskan suatu peristiwa atau kejadian berdasarkan urutan waktu.
Sementara itu, teks naratif berdasarkan pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan bahwa teks naratif tersebut bersifat narasi. Arti teks naratif juga dapat dijelaskan dengan menguraikan ataupun menjelaskan dalam sebuah karangan.
Selain itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti teks naratif dapat bermakna juga dengan prosa yang subjeknya merupakan suatu rangkaian kejadian. Di dalam sebuah teks naratif memiliki tokoh, alur serta kronologis suatu kejadian atau peristiwa.
Teks naratif umumnya memiliki tujuan untuk menghibur pembaca, menambah wawasan ataupun sekedar memberi informasi yang dirangkai dengan teks bersifat narasi. Sementara itu teks naratif juga memiliki konflik yang bisa berbentuk karya fiksi maupun nonfiksi.
Teks narasi yang ada di dalam nonfiksi biasanya berada pada cerpen atau novel. Oleh sebab itu, teks narasi pada karya sastra biasanya ada pada satu bagian paragraf yang menjelaskan tentang suasana atau alur cerita itu sendiri.
Tujuan Teks Narasi
pixabay
Dalam membentuk sebuah cerita yang menyenangkan dan mudah dipahami agar rangkaian suatu kejadian dalam membuat sebuah cerita imajinatif tentu membutuhkan struktur yang bisa sistemis yang mudah dipahami dan menyenangkan.
Tujuan dan fungsi teks narasi sendiri bisa dibilang untuk memberikan informasi sekaligus menambahkan pengetahuan, memberikan wawasan kepada pembaca, serta menyediakan hiburan bagi pembacanya. Cerita narasi bisa berupa membahas atau dengan berbagai tema apa saja. Hal ini karena cerita dari teks narasi tidak hanya terjadi di Indonesia saja.
Ciri-Ciri Teks Narasi
Untuk memahami teks narasi, maka kamu perlu memahami ciri-ciri teks narasi. Berikut ini adalah ciri-ciri teks narasi.
- Sesuai dengan definisinya, teks narasi harus bercerita tentang suatu kejadian, dengan beberapa peristiwa kronologis atau order of events.
- Memperlihatkan unsur perbuatan atau tindakan.
- Selain adanya beberapa peristiwa, teks harus dibumbui masalah atau konflik yang menjadi puncak narasi tersebut, serta struktur teks narasi lainnya.
- Dirangkai dengan urutan waktu yang pas.
- Sebuah narasi harus memiliki unsur-unsur teks (tokoh, latar, alur, tema) yang nanti akan kita bahas bareng.
- Berusaha menjawab pertanyaan apa yang terjadi.
- Teks narasi dapat memberikan ilmu pengetahuan melalui jalan cerita, bagaimana suatu peristiwa itu berlangsung.
Struktur Teks Narasi
Secara garis besar, struktur teks narasi bisa dibagi menjadi empat bagian, yaitu orientasi, komplikasi, resolusi, dan coda. Untuk lebih jelasnya, berikut ini ulasan lengkapnya.
1. Orientasi/Orientation
Orientasi merupakan bagian pengenalan cerita, di mana penulis memberikan informasi soal latar belakang tempat, waktu, dan pengenalan tokoh. Lewat orientasi ini, maka pembaca akan mengetahui sedikit gambaran tentang dari keseluruhan cerita atau informasi.
2. Komplikasi/Complication
Komplikasi berisikan masalah atau konflik yang mulai terjadi, hingga pada akhirnya mencapai puncak konflik. Biasanya, ini bagian yang seru dari sebuah cerita teks naratif.
Dengan adanya komplikasi ini, maka jalan cerita menjadi lebih menarik untuk dibaca, sehingga pembaca menjadi tertarik untuk menyelesaikan ceritanya sampai akhir.
3. Resolusi/Resolution
Resolusi menunjukkan adanya penurunan konflik, di mana solusi atau penyelesaian masalah mulai terlihat, hingga menemukan sebuah akhir. Dengan adanya resolusi, maka pembaca akan lebih mulai santai dan menunggu akhir cerita.
4. Koda/Coda/Reorientation
Pada bagian koda dalam struktur teks narasi berisi pesan moral atau amanat dari kisah yang disampaikan. Biasanya koda dituliskan sebagai penutup cerita dan bersifat opsional alias nggak wajib ada.
Unsur-unsur Teks Narasi
Berikut unsur-unsur teks narasi yang harus ada di dalam cerita narasi, yaitu:
1. Tema
Tema adalah gagasan pokok pikiran sebuah cerita. Contoh tema yang cukup sering diangkat pada cerita narasi adalah cinta, keluarga, pertemanan, perpisahan, dan lain sebagainya.
2. Latar
Latar ini berupa informasi tempat dan waktu kejadian, yang menjelaskan di mana dan kapan peristiwa dalam cerita terjadi. Latar, merujuk pada pengertian tempat dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa yang diceritakan.
3. Alur
Alur adalah rangkaian pola-pola tindak-tanduk untuk memecahkan konflik yang terdapat dalam narasi tersebut. Biasanya alur sebuah cerita bisa maju, mundur (cerita dimulai dari akhir ke awal alias regresif), dan gabungan (maju mundur).
4. Penokohan
Penokohan, merupakan penampilan tokoh-tokoh yang tercantum dalam karangan narasi. Berdasarkan watak, biasanya terdapat tokoh protagonis (utama), antagonis (lawan tokoh utama), dan tritagonis (penengah/netral). Dengan hadirnya tokoh ini, maka jalan cerita menjadi lebih menarik dan menghadirkan konflik.
5. Sudut pandang
Sudut pandang merupakan arah pandangan dan penyampaian penulis ketika menyampaikan sebuah cerita. Bisa dengan sudut pandang orang pertama, orang kedua, dan ketiga.
Kaidah Kebahasaan Teks Narasi
Selain unsur-unsur di atas, Anda perlu tahu bahwa ada juga unsur kaidah kebahasaan teks narasi. Berikut ini penjelasan lengkapnya.
Kata kerja / Verb
Tentunya ada berbagai kata kerja digunakan untuk mendeskripsikan apa yang dilakukan oleh para tokoh di dalam cerita.
Percakapan langsung / Direct Speech
Percakapan langsung ini seperti dialog antar tokoh atau karakter dalam cerita.
Penanda waktu / Time signal dan Konjungsi / Kata hubung waktu
Tentu ini sangat penting karena teks naratif bersifat kronologis, sehingga membutuhkan penghubung dan informasi urutan waktu.
Jenis-Jenis Teks Narasi
Dalam karangan teks naratif, umumnya ada yang benar-benar nyata terjadi ataupun fiksi belaka. Oleh sebab itu, ada beragam jenis teks naratif yang umum diketahui.
Jenis-jenis teks narasi, ini dibagi menjadi tiga, yaitu teks narasi informatif, narasi artistik, dan narasi sugestif. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah penjelasan lengkapnya.
Narasi Ekspositoris / Informatif
Narasi ekspositoris maupun informatif pada hakikatnya bertujuan menyampaikan informasi dengan mengelaborasi sebuah peristiwa dengan jelas. Terkadang narasi ekspositoris dibedakan dengan narasi informatif, dimana teks narasi ekspositoris memberikan informasi yang benar-benar terperinci dengan data akurat.
Narasi Artistik
Narasi artistik bisa bersifat fiksi maupun nonfiksi, biasanya mengisahkan suatu cerita untuk menghibur serta memberikan pengalaman keindahan (estetik) kepada pembaca.
Narasi Sugestif
Narasi sugestif ini, sesuai dengan namanya, menceritakan sesuatu dengan maksud untuk mempengaruhi pembacanya dengan memberi sugesti (pengaruh/pandangan).
Setelah membahas tentang jenis-jenis teks narasi, maka pembahasan selanjutnya adalah cara menulis teks narasi.
Cara Menulis Teks Narasi
Kumparan.com
Berikut ini adalah cara menulis teks narasi yang bisa Grameds pelajari atau terapkan.
- Mencari dan menentukan tema serta amanat yang ingin disampaikan.
- Menentukan sasaran pembaca.
- Membuat rancangan mengenai peristiwa utama dan membentuk alur yang sesuai pada skema yang ingin ditampilkan.
- Merangkai urutan peristiwa utama menjadi beberapa bagian seperti pembukaan, perkembangan, dan akhir cerita.
- Membuat rincian dan penjelasan mengenai kejadian-kejadian utama secara detail untuk mendukung cerita.
- Menyusun skema tokoh, watak, alur, latar, dan sudut pandang.
- Memahami dan mengerti bagaimana aturan tanda baca setiap kalimat yang ada di dalam cerita.
- Memeriksa kembali tulisan yang sudah jadi, apakah ada kesalahan atau kalimat yang kurang pas.
Contoh Teks Narasi Tentang Legenda dari Suatu Daerah
pixabay
Biasanya, tiap daerah punya kisah atau legendanya masing-masing. Misalnya saja, seperti cerita rakyat dari kota Surabaya, ada kisah pertarungan sengit antara seekor hiu bernama Sura dan buaya bernama Baya, yang mana cerita asal mula sebagai nama Surabaya. Maka dari itu, ada Patung Sura dan Baya, yang menjadi ikon Kota Surabaya, yang terletak di tengah-tengah kota Surabaya.
Apabila Anda penasaran dengan kisahnya, kita akan bercerita tentang kisah Sura dan Baya. Tentu saja, setiap detail cerita dan penyampaian pada media-media terkadang ada perbedaan. Ada yang mengatakan dua makhluk buas ini merupakan teman, ada juga yang tidak menyebutkan demikian.
Selain itu, hewan yang diperebutkan mereka pun bisa berbeda, entah itu kambing, kijang, monyet, atau hewan mangsa lainnya. Kali ini kita akan menyampaikan kisah tersebut secara singkat dengan mengadaptasi kisah Sura dan Baya.
Awal kisah di provinsi Jawa Timur, ada seekor buaya ganas bernama Baya tinggal di sungai, di mana ia berburu makanan. Sungai yang ditinggali Baya, bermuara di laut, di mana seekor hiu bernama Sura, penguasa laut yang ditakuti ikan-ikan lainnya tinggal. Sura merasa bosan karena cuma makan ikan setiap hari. Dengan rasa penasaran, Sura akhirnya pergi ke sungai dan berhasil memangsa anak kijang.
Sura berkata, “Wah, ternyata kijang sungguh lezat”. Akhirnya Surapun menjadi ketagihan dan sering berburu mangsa lainnya di sana. Semakin lama, Baya curiga sebab mangsanya semakin sedikit, sehingga ia kesulitan mencari makan. Dengan marah Baya pun berusaha mencari tahu penyebabnya.
Suatu hari ketika menelusuri sungai, Baya melihat Sura sedang berburu monyet. Betapa geramnya Baya menyaksikan kejadian tersebut, “Hei, Sura, ini daerah kekuasaanku!”.
Melihat hal tersebut, Sura yang tidak terima, menentang Baya dan mereka pun berkelahi. Kedua hewan buas tersebut sama-sama kuat, pertarungan sengit pun terjadi selama berhari-hari sehingga mereka berdua merasa lelah.
Akhir dari cerita, mereka membuat kesepakatan, untuk membagi daerah kekuasaan, dengan muara sebagai batasnya, dan Sura pun kembali ke laut. Setelah berbulan-bulan tanpa masalah, Sura mulai kangen akan lezatnya hewan mangsa di sekitar sungai.
Awalnya, Sura mengelilingi muara terlebih dahulu. Namun, hasilnya nihil. Ia pun kembali menjalankan aksi berburunya, menyelinap dan berburu hewan mangsa di tepi sungai, selama berbulan-bulan. Walaupun Sura berusaha untuk tidak ketahuan, lama kelamaan Baya akhirnya menemukannya. Mereka pun kembali berkelahi dengan jauh lebih sengit.
Gigitan demi gigitan dari gigi mereka yang begitu tajam bersahut-sahutan. Akhirnya, Baya berhasil menggigit ekor Sura, sehingga terluka parah sekali. Sura pun kesakitan dan pergi berenang menuju lautan kembali. Daerah di mana tempat Sura dan Baya berkelahi dengan sengit kemudian dinamai Surabaya.
Kesan yang didapat pembaca setelah membaca cerita imajinasi diatas tentu menyenangkan karena bisa membayangkan hal-hal yang tidak bisa terwujud di dunia nyata. Teks narasi atau cerita imajinasi adalah jenis teks yang menyajikan rangkaian kejadian yang unik dan menghibur.
Teks tersebut bisa dibuat murni hasil dari imajinasi penulis atau perpaduan fakta dengan imajinasi penulis. Oleh karena itu, fungsi dari cerita imajinasi adalah menghibur pembaca serta memberikan pelajaran dan hikmah yang bisa dipelajari oleh pembaca.
Contoh Teks Narasi Singkat
Berikut ini contoh teks narasi singkat kita dengan sudut pandang orang ketiga yaitu:
Untuk menyambut hari raya kali ini, Lisa dan keluarganya pergi menginap di rumah nenek. Lisa senang sekali bisa bertemu dengan keluarga besarnya. Di malam harinya Lisa tidur bersama adiknya, Linda di kamar yang menghadap halaman rumah.
“Linda, apakah kamu dengar itu?”
“Apa?”
“Sepertinya, ada bayi menangis.”
“Mana mungkin, di sini nggak ada yang punya bayi, dan nenek nggak punya tetangga.”
“Aku jadi takut, rumah ini kan, berdiri di dekat kuburan.”
Benar juga, memang ada kuburan di seberang rumah nenek. Suara tangisan bayi tersebut mendadak semakin kencang.
“Eh, aku dengar juga, suara tangisannya, kak.”
Lisa dan Linda yang mendengar suara tangisan bayi menjadi takut. Mereka akhirnya nggak bisa tidur semalaman. Keesokannya, mereka menceritakan apa yang terjadi pada malam kemarin kepada neneknya. Neneknya pun tertawa.
“Itu suara si Meong, suara kucing kadang memang seperti bayi menangis.”
Itulah beberapa contoh dari teks narasi agar kamu lebih mudah dalam memahami tentang teks narasi.
Penutup
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa teks narasi ini bisa terbentuk karena adanya struktur didalamnya. Adapun struktur narasi, yaitu orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda. Setiap struktur tersebut memiliki fungsinya masing-masing, sehingga bisa menghasilkan suatu cerita atau informasi yang mudah dipahami.
Demikian pembahasan tentang pengertian hingga struktur teks narasi. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat untuk Grameds sekaligus memudahkan kamu dalam membuat teks narasi. Namun, untuk bisa menghasilkan teks narasi yang baik, maka diperlukan beberapa kali latihan.
Apakah kamu ingin mencari lebih dalam tentang teks narasi? Kamu bisa melakukannya dengan membaca buku. Jika kamu ingin mencari buku tentang penulisan, maka bisa mendapatkannya di gramedia.com.
Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Yufi Cantika Sukma Ilahiah
- Cerita Fantasi
- Contoh Literasi Singkat
- Contoh Pembukaan Pidato Islami
- Tokoh Puisi di Indonesia
- Teori dan Sejarah Sastra
- Pengertian Sastra
- Pengertian Syair
- Sastrawan Indonesia
- Ciri-ciri Komik
- Pengertian Apresiasi
- Pengertian Dongeng
- Pengertian Komik
- Pengertian Cerita Nonfiksi
- Pengertian Sajak
- Pengertian Puisi
- Pengertian Pantun
- Contoh Pantun Nasihat
- Kumpulan Contoh Pantun Ngakak
- Pantun Berbalas
- Contoh Pantun Anak
- Contoh Pantun Jenaka
- Ciri-ciri Cerpen
- Kumpulan Contoh Cerita NonFiksi
- Jenis Novel
- Perbedaan Novel vs Cerpen
- Puisi Untuk Guru SD
- Puisi Untuk Orang Tua
- Review
- Rima Puisi
- Seni Rupa Terapan
- Spoiler
- Tata Cara Shalat Jenazah