Pkn

5 Bentuk Perwujudan Kewajiban Warga Negara

Written by Laila

Selaku warga yang tinggal di negara Indonesia, sudah sewajibnya kita mematuhi semua peraturan yang berlaku di sini. Selain menjaga ketertiban dan keadilan dalam bermasyarakat, hadirnya berbagai kewajiban ini juga bisa memupuk rasa kebersamaan dan tanggung jawab kita secara sosial!

Supaya bisa mewujudkannya secara maksimal, kita harus mengerti dahulu konsep dari kewajiban kita sebagai warga negara. Yuk, kita telusuri bersama artikel ini untuk mengenal konsep dan bentuk perwujudan kewajiban warga negara!

 

Pengertian Kewajiban Warga Negara

Kewajiban warga negara adalah sebuah bentuk tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh setiap penduduk yang tinggal di dalam suatu negara, termasuk Indonesia. Umumnya, kewajiban ini tidak dapat dipisahkan dari aspek-aspek kehidupan kita sehari-hari.

Berkat adanya kewajiban warga negara, hidup kita menjadi lebih terjamin, aman, dan tertib! Kamu bisa menemukan kewajiban ini dalam UUD 1945. Untuk menunjukkan rasa dan cinta kita terhadap negara, maka patuhilah beberapa kewajiban tersebut!

 

Jenis Kewajiban Warga Negara

Ada berbagai jenis kewajiban yang harus dipenuhi oleh Grameds sebagai warga negara Indonesia. Berikut adalah penjelasannya secara singkat:

1. Kewajiban Membayar Pajak

Sebagai seorang warga negara, kita diwajibkan untuk membayar pajak. Pajak inilah yang digunakan sebagai biaya berbagai program dan layanan publik, misalnya di bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, serta keamanan.

2. Kewajiban Mematuhi Hukum

Tanpa adanya ketentuan hukum, sebuah negara tidak dapat berjalan dengan baik. Penerapan kewajiban warga negara yang terbaik adalah menaati hukum-hukum ini! Dengan mematuhi ketentuan hukum, nilai-nilai seperti ketertiban dan keadilan dapat dijunjung dengan baik!

Persepsi dan Sikap Warga Negara Terhadap Pancasila

Pancasila memiliki salah satu peran sebagai sumber dari segala sumber hukum, sehingga segala tatanan hukum di negara Indonesia harus bersumber dari Pancasila. Namun faktanya, banyak Undang-undang bahkan Perda-Perda atau PerGub, Per Bup dan Per Wali dibatalkan baik oleh Mahkamah Konsttusi, Mahkamah Agung atau Kemendagri RI (pada saat masih memilki kewenangan). Hal itu dikarenakan Undang-undang atau Perda-perda itu tidak sesuai dengan semangat dan nilai-nilai Pancasila.

 

3. Kewajiban Mengikuti Wajib Militer

Beberapa negara mewajibkan beberapa warga negaranya untuk berpartisipasi dalam wajib militer, tidak terkecuali negara Indonesia. Tanpa kita ketahui, kegiatan ini diadakan supaya kedaulatan negara bisa dipertahankan dengan baik.

Namun, Grameds perlu mengingat bahwa orang yang mengikuti wajib militer ini harus memenuhi beberapa syarat tertentu. Jadi, tidak semua pihak bisa berpartisipasi secara bebas, ya!

4. Kewajiban Menghormati Hak Asasi Manusia

Pernah mendengar istilah Hak Asasi Manusia atau HAM? Setiap dari kita yang lahir sebagai seorang manusia memiliki hak tertentu, termasuk hak untuk hidup dan beragama. Sebagai warga negara yang baik, kita diwajibkan untuk menghormati setiap hak yang dimiliki orang lain. Ini akan membantu menciptakan lingkungan yang damai dan juga harmonis.

5. Kewajiban Berpartisipasi dalam Pemilu

Nah, kewajiban kita terakhir adalah berpartisipasi dalam pemilihan umum, baik jenis apapun itu. Indonesia kan dikenal sebagai negara demokrasi, jadi sudah sewajarnya kita memilih calon pemimpin baru saat berganti periode pemerintahan. Saat memberikan suara pribadi dalam pemilu, tandanya kita sudah berpartisipasi aktif dalam menentukan arah kebijakan negara.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Pancasila merupakan sebuah dasar negara Indonesia yang telah menjadi kesepakatan sejak adanya negara ini dan telah diimplementasikan bahkan sebelum berdirinya Indonesia. Pendidikan Pancasila sebenarnya telah diajarkan sejak dini hingga perguruan tinggi. Saat ini agar generasi muda dapat mengembangkan diri dan mewujudkan cita-cita sesuai dengan kaidah Pancasila yang sudah ada. Selain itu, Pancasila dapat diwujudkan melalui nilai-nilai dan jiwa kompeten sesuai dengan bidang studi masing-masing.

Kehadiran buku ini diharapkan dapat memperkuat penghayatan dan pelaksanaan generasi muda terhadap nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Penyusunan buku ini dilakukan untuk memberikan wawasan dan memperkuat jiwa Pancasila bagi setiap mahasiswa agar dapat mewujudkan setiap cita-cita berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

Di samping itu, melalui buku ini mahasiswa diharapkan mudah untuk mempelajari dan memahami tentang Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Buku ini telah diurutkan secara sistematis agar dapat mudah dipelajari dan dipahami oleh setiap mahasiswa dan pembaca. Melalui buku ini juga diharapkan setiap mahasiswa dapat menjelaskan, memahami, dan mengaplikasikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam setiap harinya hingga pada akhirnya dapat memajukan Indonesia.

 

Bentuk Perwujudan Kewajiban Warga Negara

(Sumber foto: kompas.com)

Dari berbagai bentuk kewajiban warga negara yang telah disebutkan, pertanyaan besarnya adalah bagaimana cara mewujudkannya? Tenang saja, berikut Gramin sertakan beberapa bentuk perwujudan kewajiban warga negara yang bisa kamu tiru:

1. Mematuhi Peraturan Lalu Lintas

Pertama-tama dari mematuhi peraturan setempat. Bentuk paling sederhana paling mendasar yang bisa kita lakukan adalah mematuhi peraturan lalu lintas. Beberapa perilaku yang dapat dilakukan adalah berhenti saat lampu helm, memakai helm sesuai standar, dan menjaga ketertiban saat mengendarai kendaraan bermotor.

2. Mengikuti Bela Negara

Kalau Grameds masih bersekolah atau mahasiswa baru, kamu nggak harus mengikuti kegiatan bela negara seperti yang dicontohkan di atas. Coba untuk melakukan hal yang lebih sederhana, misalnya mengikuti mata pelajaran PKN atau ikut upacara bendera.

Etika dan Tertib Hidup Berwarga Negara

Dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 43/DIKTI/Kep/2006 tentang Rambu-rambu Pelaksanaan Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi menegaskan bahwa mahasiswa sebagai cendekiawan muda perlu diantar dan dimantapkan kepribadiannya agar kelak menjadi manusia Indonesia seutuhnya. Atas dasar peraturan tersebut, mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi-kompetensi sebagai warga negara yang baik, seperti dapat menerapkan nilai-nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari, berpikiri kritis, bersikap rasional, etis, estetis dan dinamis, dan bersikap demokratis yang berkeadaban. Oleh karena itu, mahasiswa perlu untuk mendapatkan Pendidikan Kewarganegaraan agar kompetensi-kompetensi tersebut dapat terwujud.

Buku Etika dan Hidup Berwarga Negara: Sebagai Mata Kuliah di Perguruan Tinggi diterbitkan untuk membantu para mahasiswa dan akademika muda untuk memahami dan memantapkan kepribadian agar secara konsisten mampu mewujudkan nilai-nilai dasar keagamaan dan kebudayaan, rasa kebangsaan dan cinta tanah air dalam menguasai, menerapkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang dimilikinya dengan rasa tanggung jawab. Metode pembelajaran yang disajikan dalam buku ini menggunakan pendekatan active learning. Di setiap akhir bab disajikan soal-soal evaluatif yang bertujuan untuk membantu mahasiswa aktif dan terhubung langsung dengan substansi kajian yang telah dibahas.

 

3. Menghormati Kebebasan Beragama

Sejalan dengan Hak Asasi Manusia, Grameds perlu menanamkan pikiran bahwa setiap orang punya hak yang sama untuk beragama. Untuk itu, kamu dilarang keras mengganggu kekhidmatan mereka dalam beribadah sesuai kepercayaannya masing-masing.

4. Ikut Serta dalam Pemilu

Jadilah penduduk yang cerdas dengan aktif dalam pemilu. Saat berpartisipasi dalam negara demokrasi, kamu bisa menggunakan suara pribadimu untuk memilih pemimpin negara yang tepat. Ini akan membantu mengarahkan negara Indonesia ke arah yang lebih baik.

5. Membayar Pajak Tepat Waktu

Membayar pajak sesuai dengan aturan, baik dalam bentuk pajak penghasilan atau pajak bumi dan bangunan, menandakan kita sudah berpartisipasi aktif dalam membangun infrastruktur dan pelayanan publik yang memberikan banyak manfaat.

Inti Sari Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan

Buku Inti Sari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ini merupakan penggabungan pembelajaran mengenai nilai-nilai Pancasila dan kewarganegaraan yang secara umum perlu diketahui oleh warga negara Indonesia pada umumnya. Secara khusus perlu dipahami dan dipelajari oleh masyarakat perguruan tinggi atau mahasiswa sesuai dengan norma dan patokan yang bernilai filosofis. Mahasiswa atau peserta didik, disamping perlunya pendidikan juga pengajaran, yakni memanusiakan manusia melalui pendidikan; sebagaimana tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Adapun pendidikan kepribadian tersebut menurut SK Dirjen Dikti N0. 43 Tahun 2006 harus diambil oleh setiap mahasiswa yang meliputi Pendidikan Pancasila, Pendidikan Kewarganegaraan, serta Pendidikan Agama. Oleh karena sulitnya memahami nilai-nilai filosofis Pancasila dan Kewarganegaraan secara cepat dalam waktu yang singkat (satu semester), maka perlu adanya referensi panduan bagi mahasiswa dan masyarakat dalam mempelajari Pancasila dan Kewarganegaraan tersebut secara cepat dan mudah. Buku Inti Sari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ini dapat menjadi panduan atau pedoman cepat untuk memahaminya.

Dengan buku berjudul Intisari Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan yang ditulis dan disusun oleh Muhammad Tohir, S.H., M.H. ini, pembaca dapat memahami nilai-nilai Pancasila dan sistem politik demokratis menurut Pendidikan Kewarganegaraan serta untuk memahami masalah ketahanan nasional, identitas bangsa, wawasan Nusantara, negara hukum, sistem politik demokrasi, dan good governance.

Menjadi Warga Negara yang Bertanggung Jawab

Nah, itulah bentuk perwujudan kewajiban warga negara yang perlu Grameds ketahui. Saat mematuhi beberapa kewajiban di atas, tanpa disadari kita telah berkontribusi aktif dalam membangun Indonesia yang semakin baik.

Mulai sekarang, jadilah seorang warga negara Indonesia yang berperilaku baik. Sebagai langkah awalnya, kamu bisa mulai dengan mempelajari ilmu kewarganegaraan secara lebih lanjut.

Kalau masih bingung, gimana caranya mendapatkan materi yang lengkap? Tenang saja, Gramedia.com menyediakan berbagai koleksi buku tentang kewarganegaraan yang menarik untuk dibaca!

Hanya dalam beberapa klik, buku kesayanganmu bisa langsung diantar ke rumah. Menarik bukan? Yuk, segera kunjungi Gramedia.com dan dapatkan buku ilmu kewarganegaraan yang paling cocok untukmu!

Hak Warga Negara dan Kewajiban Negara

Eksploitasi terhadap lingkungan hidup dan sumber daya alam Indonesia secara berlebihan tanpa perencanaan yang baik, perlahan namun pasti akan membawa malapetaka bagi keseimbangan ekosistem. Apakah narasi tersebut berlebihan? Tentu tidak. Berdasarkan data Global Forest Watch, pada tahun 2019 Indonesia telah kehilangan 324.000 hektar hutan primer. Dan berdasarkan riset WALHI, lahan seluas 159 juta hektar sudah terkapling dalam izin investasi industri ekstraktif. Maka tidak mengherankan jika banyak wilayah di Indonesia sering terjadi bencana alam, karena alamnya telah dieksploitasi.

Sejatinya pengelolaan sumber daya alam Indonesia telah diatur pada Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945, bahwa Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Namun dalam implementasinya, pemerintah telah abai terhadap pasal tersebut dan lebih cenderung lebih pro dengan kepentingan para pemodal.

Secara garis besar buku ini mengulas tentang peran negara dalam mengelola lingkungan hidup dan sumber daya alam. Buku ini juga mengkritisi para pemodal yang hanya mengeksploitasi lingkungan hidup dan sumber daya alam secara masif tanpa memperhatikan keberlanjutannya. Terakhir buku ini juga menawarkan solusi berkenaan dengan problem pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya alam dari perspektif hukum dan kearifan lokal.

About the author

Laila