Abses adalah—Pernahkah kamu merasa nyeri di bagian tubuh tertentu, kemudian saat dicek ternyata ada benjolan kecil yang terasa hangat saat disentuh. Dalam ilmu kedokteran, kondisi seperti ini disebut abses. Abses adalah salah satu penyakit yang bisa menyerang siapa saja, mulai dari anak kecil hingga lansia.
Penyakit ini juga bisa muncul di bagian tubuh yang mana saja, namun paling sering terjadi di wajah, dada, punggung, atau ketiak. Penyakit abses sebenarnya tidak terlalu berbahaya, malah bisa sembuh dengan sendirinya tanpa perawatan sama sekali. Namun, dalam beberapa kasus, dapat menyebabkan komplikasi yang parah.
Kira-kira apa penyebab penyakit ini, bagaimana gejalanya, bagaimana cara mengobati dan mencegahnya? Jadi, mari kita bahas lebih jauh tentang penyakit abses dalam artikel ini.
Daftar Isi
Pengertian Abses
Pada dasarnya, abses adalah sebuah luka yang terjadi karena adanya infeksi bakteri. Saat kulit kamu mengalami infeksi, di bagian bawahnya akan terjadi penumpukan kotoran dan nanah. Lambat laun, di area kulit yang infeksi itu akan muncul benjolan berwarna kemerahan yang sakit jika terkena sentuhan.
Nah, inilah abses yang dimaksud di awal tadi. Selain kulit, abses juga bisa muncul di bagian tubuh lainnya, mulai dari gigi, pangkal paha, bahkan hingga di sekitar anus dan juga vagina. Nanah yang ada di dalam abses harus dikeluarkan agar penyakitnya sembuh, namu tidak bisa dilakukan secara sembarangan.
Sebab, nanah tersebut terbentuk dari sel-sel yang sudah mati, sel darah putih, dan juga bakteri. Jika salah perawatan dapat menimbulkan resiko yang lebih besar lagi. Untungnya, sebagian besar penderita abses tidak perlu melakukan perawatan karena penyakit ini memang bisa sembuh dengan sendirinya. Sebagian lagi cukup menggunakan krim serta obat-obatan yang dijual di apotik.
Akan tetapi, jika dalam jangka waktu tertentu benjolan tidak kunjung sembuh dan rasa nyeri semakin kuat, sebaiknya segera periksa ke dokter spesialis kulit. Pasalnya jika dibiarkan terus bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti sepsis.
Penyebab Abses
Ada beberapa penyebab abses yang perlu kamu ketahui. Secara umum, penyakit ini diakibatkan oleh bakteri dan folikel rambut yang terinfeksi. Namun abses yang muncul di bagian tubuh tertentu mempunyai penyebabnya sendiri.
1. Bakteri
Bisa dibilang bakteri adalah pelaku utama yang menyebabkan banyak orang terkena abses. Nama bakterinya yaitu Staphylococcus. Saat bakteri masuk ke tubuh kamu, sistem imun secara otomatis akan langsung mengirimkan sel darah putih ke area yang menjadi pintu masuknya.
Di tempat itu, sel darah putih akan menyerang bakteri agar tubuhmu terhindar dari resiko penyakit yang mungkin muncul. Namun saat proses ini berlangsung, beberapa jaringan yang ada di sekitarnya akan mati dan meninggalkan lubang yang berisi nanah.
2. Folikulitis
Folikulitis merupakan folikel rambut yang terinfeksi sehingga menyebabkan muncul benjolan di bagian folikel. Kondisi ini bisa terjadi bila rambut yang ada di dalam folikel tidak bisa menembus kulit.
Akhirnya si folikel rambut tersebut terperangkap atau tumbuh ke dalam (ingrown hair). Nah inilah yang kemudian menimbulkan infeksi hingga muncul benjolan di area tersebut. Seringkali benjolan nya mengandung folikel rambut yang terperangkap tadi.
3. Faktor lainnya
Selain bakteri dan folikulitis, abses juga bisa terjadi karena beberapa faktor lainnya. Mulai dari sistem kekebalan tubuhmu sedang lemah, terpapar lingkungan yang kotor, terpapar dengan orang yang mengalami infeksi kulit tertentu, tidak menjaga kebersihan diri dan lingkungan, hingga metabolisme yang buruk.
Apakah Abses dan Bisul Sama?
Dikarenakan bentuknya berupa benjolan dan muncul di area kulit luar, tak sedikit orang yang bertanya apakah abses sama dengan bisul atau tidak. Abses, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, merupakan sebuah kondisi ketika nanah berkumpul di bagian tubuh tertentu.
Bisa di bagian kulit atau organ dalam tubuh (gigi, anus, vagina, tulang belakang, otak, paru-paru). Nah, bisul adalah salah satu bentuk abses yang paling banyak ditemui. Menurut pakar kesehatan, ini merupakan istilah yang merujuk pada abses yang muncul di bagian tubuh yang mudah terlihat seperti wajah, bahu, leher, paha, dan lain-lain.
Abses adalah penyakit yang menyerang banyak orang, namun banyak yang belum mengetahuinya. Jika kamu termasuk salah satunya, jangan khawatir, melalui buku Penyakit Kulit : Perawatan, Pencegahan, Pengobatan kamu bisa belajar tentang abses dan penyakit kulit lainnya.
Jenis-jenis Abses
Sebagai penyakit yang bisa muncul di bagian tubuh mana saja, abses punya beberapa jenis berdasarkan tempat kemunculannya. Namun jenis yang paling umum adalah sebagai berikut:
1. Abses kulit
Ini adalah jenis abses yang muncul di bagian bawah kulit dan bisa diobati dengan mudah. Abses kulit dibedakan lagi menjadi beberapa jenis, yakni:
Jenis Abses Kulit | Penyebab/tempat muncul |
Abses ketiak | Terjadi karena hidradenitis suppurativa yang menimbulkan benjolan lembut berwarna merah di bagian kulit ketiak. Seiring berjalannya waktu, benjolan ini bisa berubah menjadi abses. |
Abses payudara | Terjadi karena infeksi payudara yang dibiarkan dan tidak segera diobati. Biasanya abses payudara banyak dialami oleh ibu menyusui. |
Abses anorektal | Terjadi di bagian bawah kulit di sekitar anus. |
2. Abses Mulut
Jenis kedua ini bisa muncul di gusi, gigi, serta tenggorokan. Berikut beberapa jenis abses gigi yang sering muncul:
Jenis Abses Kulit | Penyebab/tempat muncul |
Abses gusi (gingiva) | Terjadi di area gusi dan tidak memengaruhi gigi. |
Abses periapikal | Terjadi di ujung akar gigi karena infeksi akibat gigi berlubang atau cedera gigi. |
Abses periodontal | Terjadi di jaringan dan tulang yang menopang gigi karena adanya penyakit gusi. |
Abses amandel | Terjadi di belakang salah satu amandel. |
Abses tonsil | Salah satu jenis abses amandel yang sering dialami oleh remaja dan dewasa muda. |
Abses peritonsil | Terjadi di dinding tenggorokan dan sekitar amandel. |
Abses retropharyngeal | Terjadi di bagian belakang tenggorokan saat kelenjar getah bening terkena infeksi. |
3. Abses Internal
Dibandingkan abses kulit, abses internal adalah kondisi yang tidak terlalu sering terjadi. Tempat kemunculannya adalah otak, sumsum tulang belakang, dan organ dalam tubuh lainnya.
Jenis Abses Kulit | Penyebab/tempat muncul |
Abses | Terjadi di dekat ginjal, pankreas, hati, atau organ lainnya. |
Abses sumsum tulang belakang | Terjadi karena tulang belakang mengalami infeksi. |
Abses otak | Terjadi karena bakteri yang masuk ke dalam otak dari infeksi di area kepala, luka, atau aliran darah. |
4. Komplikasi Abses
Dalam beberapa kasus, abses bisa mengakibatkan komplikasi yang serius, diantaranya seperti:
- Penyebaran infeksi yang bisa mencapai sumsum tulang belakang atau otak
- Sepsis atau keracunan darah
- Endokarditis atau infeksi yang terjadi di lapisan dalam jantung
- Merangsang berkembangnya abses yang baru
- Mematikan jaringan yang ada di area abses
- Osteomielitis atau infeksi tulang akut
Gejala Penyakit Abses
Gejala penyakit abses adalah munculnya benjolan berwarna kemerahan di kulit yang saat disentuh terasa lunak serta hangat. Lambat laun, benjolan ini akan membesar dan diisi oleh nanah. Pada akhirnya akan semakin nyeri saat disentuh.
Saat benjolan kemerahan mulai berkembang, kamu akan bisa melihat isinya dan kemudian benjolan tersebut akan pecah dengan sendirinya. Jika tidak pecah, harus segera diobati karena akan semakin memburuk.
Jika kondisinya semakin buruk, infeksi bisa menyebar ke jaringan yang ada di bawah kulit serta aliran darah. Saat ini terjadi, kamu akan merasa tidak enak badan disertai dengan demam. Untuk abses yang muncul di bagian bawah kulit, gejalanya ditandai dengan rasa nyeri di daerah yang terinfeksi disertai rasa hangat saat disentuh. Selain itu, akan terjadi penumpukan nanah, demam, dan meriang.
Lalu, bagaimana dengan abses yang terjadi di bagian organ dalam tubuh? Sayang sekali, abses ini tidak menimbulkan tanda-tanda eksternal yang bisa dilihat dengan jelas. Bahkan, gejalanya sangat bervariasi, tergantung tempat berkembangnya. Contohnya abses yang terjadi di hati bisa menimbulkan penyakit kuning, lalu abses di paru-paru bisa menimbulkan sesak napas atau batuk.
Kapan Harus ke Dokter?
Setelah mengetahui gejalanya, kamu mungkin bertanya-tanya “kapan waktu yang tepat untuk mengunjungi dokter?” Kamu harus segera menghubungi dokter jika:
- Abses yang kamu miliki ukurannya sudah lebih dari 1 cm atau semakin parah dan semakin sakit.
- Abses terjadi di area selangkangan atau rektum atau di dekat kedua area tersebut.
- Kamu mengalami demam panas hingga suhu tubuh mencapai lebih dari 38°C, apalagi jika kamu mengidap penyakit kronis atau sedang menjalani prosedur dialisis maupun kemoterapi.
- Muncul garis merah yang menyebar dari benjolan abses.
Bicara tentang abses, berarti bicara tentang kesehatan kulit. Sebab kulit merupakan bagian yang melindungi tubuh dari berbagai bahaya yang mengancam. Jika kulitmu sakit, siapa yang akan melindungi tubuhmu?
Maka dari itu, mari rawat dan pelihara tubuh dengan bantuan dari Dr. Elandari Sulastomo, Sp. Kk, Dr. Elandari Sulastomo, Sp. KK melalui buku mereka yang berjudul Kulit Cantik & Sehat – Berseri Sejak Dini sampai Dewasa. buku ini membagikan ilmu dan pengetahuan mereka agar kamu pandai memelihara, mencegah, dan mengatasi berbagai permasalahan kulit.
Proses Penyembuhan Abses
Sebagian besar abses akan sembuh dengan sendirinya, atau bisa juga mengering kemudian hilang begitu saja tanpa harus mendapatkan perawatan khusus. Namun untuk benjolan yang berukuran besar biasanya harus diobati dengan obat antibiotik. Tergantung seberapa parah kondisinya, kamu mempunyai beberapa pilihan cara mengobati abses.
1. Pengobatan Sendiri di Rumah
Untuk pengobatan yang dilakukan sendiri di rumah, kamu bisa mengikuti tips berikut ini:
- Jika benjolannya berukuran kurang dari 1 cm, gunakan kompres hangat ke area benjolan tersebut selama 30 menit. Lakukan 4 kali sehari agar hasilnya maksimal.
- Hindari mengeringkan benjolan dengan menekannya karena cara ini justru bisa membuat bahan yang terkena infeksi terdorong ke jaringan yang lebih dalam lagi.
- Hindari menusukkan jarum atau alat-alat tajam ke dalam pusat benjolan karena bisa melukai pembuluh darah. Jika ini terjadi, infeksi akan semakin menyebar luas.
- Jika abses yang kamu alami belum sembuh total, hindari memakai benda-benda yang sering digunakan oleh orang lain. Seperti kolam renang, sauna, atau gym, dengan begitu bakteri penyebab abses tidak akan menyerang orang lain.
- Hindari mengeluarkan nanah sendiri karena akan memicu penyebaran bakteri di area kulit sekitar abses.
- Buang semua tisu yang kamu pakai untuk membersihkan nanah, lalu cuci tangan sampai bersih.
2. Pengobatan Medis
Umumnya, pengobatan medis untuk abses adalah dengan cara membersihkan benjolan yang berisi nanah dengan baik agar bakteri tidak bisa berkembang biak. Untuk abses yang berukuran lumayan besar, prosesnya dilakukan dengan pembedahan kecil sehingga dokter bisa membuka dan mengeringkan absesnya. Berikut ini prosedur pengobatan medis untuk mengatasi abses yang biasa dilakukan oleh dokter:
-
Drainase
Ini adalah proses pengeringan benjolan dengan cara operasi. Saat operasi, dokter akan memotong abses agar bisa membuka dan menguras nanah yang ada di dalamnya. Dengan begitu, abses akan terobati. Setelah itu, dokter mungkin akan memberikan resep antibiotik agar luka tidak terkena infeksi.
-
Antibiotik
Antibiotik bisa dilakukan untuk mengobati abses yang terjadi pada wajah sehingga mempunyai resiko menyebabkan komplikasi yang tinggi. Selain itu, ada beberapa kondisi lain yang membuat dokter memilih pengobatan dengan resep antibiotik, seperti: Pasien memiliki lebih dari satu abses, Selulitis, dan sistem kekebalan tubuh pasien terganggu
-
Operasi Abses Kulit
Operasi abses kulit dibutuhkan untuk mengobati benjolan yang ukurannya sangat besar. Pasalnya, jika abses seperti ini dibiarkan terlalu lama dapat menimbulkan komplikasi serius yang membahayakan nyawa. Pada umumnya, sebelum melakukan proses operasi, dokter akan memberikan antibiotik kepada pasien. Tujuannya untuk mengobati infeksi dan juga mencegahnya agar tidak menyebar ke bagian tubuh yang lain.
Setelah itu, di awal prosedur operasi dokter akan mulai dengan membersihkan serta mensterilkan area yang terkena abses. Selanjutnya, memberikan bius lokal di area abses agar pasien tidak merasakan sakit selama proses operasi berlangsung. Jika area abses sudah mati rasa, dokter akan mulai membuat sayatan pada bagian atas abses. Sayatan ini diperlukan agar dokter bisa mengeluarkan nanah yang ada di dalam kantong abses.
Setelah mengeluarkan semua nanah, dokter akan melanjutkan dengan membersihkan area abses menggunakan larutan garam steril. Kemudian, membiarkan abses terbuka tanpa menjahitnya. Biasanya, setelah operasi, abses hanya akan ditutup menggunakan kain kasa agar sisa nanah bisa terserap. Karena itu, jika absesnya cukup dalam atau besar, dokter bisa saja memasukkan kain kasa ke dalam rongga absesnya.
Hal ini dilakukan agar sisa nanah maupun darah terserap seluruhnya oleh kain kasa sehingga proses penyembuhan jaringan tubuh yang terkenal abses berjalan dengan baik. Terakhir, dokter akan mengirim sampel nanah ke laboratorium untuk mengetahui jenis kuman yang menyebabkan infeksi.
Operasi abses kulit berlangsung dalam waktu yang tidak terlalu lama, yaitu kurang dari 1 jam saja. Dalam beberapa kasus, dokter akan mengeluarkan nanah dengan cara memasukkan jarum ke dalam benjolannya. Berapa lama proses penyembuhan abses dengan prosedur seperti ini? Biasanya, proses penyembuhan berlangsung selama 2 hingga 3 minggu, tergantung perawatan luka bekas absesnya.
Jika luka dirawat dengan baik dan benar, infeksi bisa dicegah dan penyembuhan pun berjalan dengan lancar. Oleh sebab itu, beberapa pasien memilih menyerahkan perawatan luka setelah operasi kepada perawat hingga dokter menyatakan benar-benar sembuh.
Pencegahan Abses
Abses adalah penyakit yang paling sering muncul di area kulit. Penyebabnya mulai dari infeksi bakteri yang terjadi pada luka, folikel rambut, hingga kelenjar minyak dan keringat. Maka dari itu, cara terbaik untuk mencegahnya yaitu dengan menjaga kulitmu tetap sehat dan bersih.
Berikut ini beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan kulit:
- Ajak semua anggota keluargamu untuk cuci tangan dengan teratur.
- Sebaiknya saat di rumah, setiap anggota keluarga punya handuk masing-masing, jadi tidak saling meminjam satu sama lain. Cara ini bisa menghindari penyebaran bakteri antar anggota keluarga..
- Jika ingin bercukur, lakukan secara hati-hati agar kulit tidak sampai terluka.
- Bersihkan setiap luka dengan baik dan sempurna.
- Segera kunjungi dokter spesialis kulit atau unit gawat darurat jika kamu merasa ada kotoran pada luka, mengalami luka tusukan yang diakibatkan oleh gigitan hewan, manusia, atau serangga.
Penutup
Oke Grameds, itulah pembahasan tentang penyakit abses yang bisa dialami oleh siapa saja. Ingat, abses adalah penyakit yang bisa jadi ringan (sembuh dengan sendirinya) atau bisa jadi berbahaya hingga membahayakan nyawa.
Maka dari itu, selalu jaga kesehatan dan kebersihan kulitmu dan orang-orang di sekitarmu, karena kulit yang sehat dan juga bersih akan terhindar dari infeksi bakteri. Semoga dengan mengenal penyakit abses kamu jadi lebih mementingkan hal ini ya.
Demikian pembahasan tentang abses hingga cara mencegahnya. Semoga semua pembahasan di atas, bermanfaat untuk kalian. Jika ingin mencari berbagai macam buku seputar kecantikan atau perawatan kulit, maka kalian bisa mendapatkannya di gramedia.com.
Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Gilang Oktaviana
Sumber:
- https://www.halodoc.com/kesehatan/abses
- https://hellosehat.com/sehat/gejala-umum/penyakit-abses-adalah/
- https://www.alodokter.com/komunitas/topic/abses-19#:~:text=Pada%20umumnya%20abses%20dapat%20sembuh,penyembuhan%20dapat%20berjalan%20dengan%20baik.
- https://www.alodokter.com/menghilangkan-abses-kulit-dengan-operasi-abses#:~:text=Jika%20tidak%20ditangani%20dengan%20tepat,biasanya%20terjadi%20akibat%20infeksi%20bakteri.
Baca juga:
- Adrenalin
- Amandel
- Bipolar
- CHF
- Ciri-Ciri Lambung Stres
- Contoh Rencana Masa Depan
- Penyakit Kronis Adalah
- Eritrosit Rendah
- Facial Wash
- Fase Luteal
- Flek Paru-paru
- Fungsi Ginjal
- Fungsi Oviduk
- Gejala Sipilis pada Pria
- Heartburn
- Imunisasi IPD
- Karbohidrat
- Kandungan SGOT SGPT
- Lempeng Epifisis
- Lipoma
- Lordosis
- Makanan Awetan Nabati: Enak, Tahan Lama, dan Sehat
- Makanan dan Minuman Pantangan Asam Lambung
- Pendarahan Implantasi
- Papiloma
- Prevalensi
- Rumus Tetesan Infus
- Rumus Indeks Massa Tubuh (IMT)
- Ruangan ICU
- Tanda Miom Keluar
- Tanda Miom Keluar
- Sanitasi
- STEMI
- Ureum