Ekonomi

Pengertian Akseptasi: Perhitungan Tagihan Akseptasi dan Syarat Membuat Akseptasi

Written by Rosyda

Pengertian akseptasi  – Sebagian masyarakat tentunya sudah tak asing lagi dengan istilah “Akseptasi”. Di mana istilah tersebut merupakan salah satu istilah transaksi di bank yang berasal dari makna kata yakni pembenaran atau penerimaan. Kata penerimaan secara umum di sini menjadi makna tersendiri yang ringkas dalam sebuah kata menjadi pemahaman konsep yang penuh makna dan dapat diterima secara maksimal. Dengan begitu, akan diperoleh hasil perhitungan terbaik.

Lantas, apa pengertian sebenarnya dari akseptasi? Nah, berikut ini telah disajikan penjelasan terkait pengertian dari akseptasi dan beberapa hal lainnya yang berkaitan dengan istilah tersebut. Yuk ketahui pembahasannya secara lengkap di bawah ini.

Pengertian Akseptasi

pixabay

Pengertian akseptasi adalah salah satu pernyataan penting yang menyatakan kesanggupan guna melakukan dan melaksanakan pembayaran dengan lancar lewat wesel yang sudah diterbitkan secara eksportir dan berjangka serta mengikuti waktu jatuh tempo yang sudah ditentukan secara maksimal. Dengan demikian, akseptasi juga dapat dikatakan acceptance guna membayar sejumlah pihak bersangkutan yang merasa tertarik.

Sementara itu, tagihan akseptasi merupakan salah satu tagihan bank penerbit atau issuing bank/ penerbit letter of Credit (L/C) terhadap importir maupun pembeli barang yang muncul sebagai akibat akseptasi wesel atas dasar Surat Kredit Berdokumen (SKBDN) berjangka yang sudah dibayarkan kepada advising bank maupun bank penjual atau eksportir. Serta tagihan penerima SKBDN (advising bank) terhadap issuing bank (penerbit L/C) sesudah membayar akseptasi terhadap beneficiary.

Kewajiban akseptasi merupakan sebuah utang dan pengertian Letter of Credit pada bank lain atau advising maupun pembayaran L/C akibat pembayaran besok dan Surat Kredit Berdokumen (SKBDN) berjangka kepada porno exportir oleh advising bank.

Selain mengetahui maksud dari apa itu akseptasi? Ketentuan yang sudah ditetapkan pasti wajib memakai prosedur dengan cara menambahkan banyak tanda tangan sebagai bukti pengesahan dalam bentuk surat wesel. Kemudian, tak lupa pula akseptasi wajib dibuktikan dengan kenyataan kata akseptasi atau dapat juga acara lain yang masih bersifat serupa.

Artinya bahwa tanda tangan wajib tepat dibubuhkan secara tepat pada halaman muka penulisan. Jika penandatanganan surat wesel sudah maksimal, maka akseptasi bisa dipakai secara maksimal.

Nah, wesel yang diakseptasi itu akan terlihat sama dengan Promes maupun Surat pernyataan sanggup bayar yang ada. Jadi, dengan begitu wesel ini bisa secara langsung dijual dan diperdagangkan pada pihak lain yang bersangkutan sebelum tenggang waktu pada tanggal jatuh tempo yang sudah ditetapkan, sehingga legalitas wesel akan selalu terjaga.

Supaya proses transaksi akseptasi dapat berjalan secara lancar, maka para pengguna tak cuma perlu untuk mengetahui tentang apa itu akseptasi saja. Akan tetapi, juga wajib tahu mengenai prosedur yang dipakai dalam melakukan tagihan akseptasi tersebut. Di mana penagihan tersebut akan berlaku pada aktivitas dalam bentuk bisnis yang mana pihak bank akan bertugas memberikan banyak jaminan keuangan berbentuk letters of credit.

Perhitungan Tagihan Akseptasi

pixabay

Dalam aktivitas bisnis, misalnya pada pembahasan sebelumnya bahwa bank memberikan jaminan keuangan, yakni Letters of Credit, bank garansi, dan akseptasi. Di dalam akseptasi, terdapat istilah yang dinamakan tagihan akseptasi. Di mana, tagihan akseptasi merupakan tagihan yang muncul sebagai akibat dari akseptasi atau pernyataan sanggup untuk membayar yang dilakukan pada wesel berjangka.

Tagihan akseptasi diukur dengan biaya perolehan diamortisasi memakai metode suku bunga efektif (EIR) yang dikurangi oleh penyisihan kerugian penurunan nilai. Sedangkan, liabilitas akseptasi diukur pada biaya perolehan diamortisasi memakai metode suku bunga efektif (EIR).

Jenis-Jenis L/C

L/C memiliki beberapa jenis yang dikategorikan menjadi 2 (dua) kategori. Nah, apa saja itu? Mari perhatikan pembahasan dibawah ini secara seksama ya.

1. L/C Berdasarkan Sifatnya

L/C berdasarkan sifatnya dikelompokkan menjadi 2 (dua) kelompok, antara lain:

a. Revocable L/C

Revocable L/C merupakan L/C yang sewaktu-waktu bisa dibatalkan maupun diubah secara sepihak oleh pembeli atau importir maupun issuing bank data persetujuan atau pemberitahuan kepada penjual atau eksportir atas permintaan applicant. L/C tersebut banyak dipakai dengan anak atau cabang perusahaan maupun antara perusahaan yang sudah saling mempercayai.

b. Irrevocable L/C

Irrevocable L/C merupakan L/C yang tidak bisa diubah maupun dibatalkan tanpa persetujuan kedua belah pihak dan issuing bank menjamin akan membayarnya asal saja pihak eksportir menyerahkan dokumen yang cocok dengan L/C dan diserahkan tidak melampaui batas waktu yang ditentukan dalam L/C.

2. L/C Berdasarkan Pembayarannya

L/C berdasarkan pembayaran terdiri dari 4 (empat) kelompok, antara lain:

a. Sight Payment L/C 

Sight Payment L/C merupakan L/C yang pembayarannya dilakukan pada saat wesel-wesel yang ditujukan oleh beneficiary atau penjual disertai dokumen-dokumen lain yang disyaratkan pada L/C.

b. Deferred Payment L/C 

Deferred Payment L/C merupakan L/C yang pembayarannya dilakukan dengan jangka waktu yang sudah ditetapkan pada L/C. Contohnya saja 180 hari sesudah tanggal B/L. Jika semua dokumen yang diterima oleh issuing bank sudah memenuhi persyaratan L/C.

c. Acceptance L/C

Acceptance L/C merupakan L/C yang pembayarannya dengan beneficiary lewat akseptasi maupun accepting bank yang ditunjuk oleh issuing bank guna meng akseptasi draft maupun bill of exchange yang diajukan oleh beneficiary.

d. Negotiation L/C 

Negotiation L/C adalah L/C yang pembayarannya dengan beneficiary atau penjual dilakukan ketika Anda melakukan pengajuan dokumen-dokumen yang disyaratkan L/C dan pembayarannya tersebut terlebih dahulu atas beban negotiating bank.

Tahukah Anda Bahwa Akseptasi Bekerja Sama Bersama Bank Garansi?

Akseptasi bekerja sama dengan bank garansi berhubungan untuk mengatur penagihan supaya mendapatkan hasil yang tepat. Di mana tagihan yang muncul tersebut sebagai bentuk dari akibat pemakaian akseptasi maupun pernyataan sanggup dari masyarakat guna membayar. Jadi, wesel yang dipakai tersebut akan bersifat berjangka dan bertahan dalam waktu yang lama.

Mekanisme tagihan akseptasi ini nyatanya diukur dengan banyaknya biaya yang didapatkan dari hasil yang diamortisasi dengan cara memakai banyak metode berbentuk suku bunga efektif atau biasa dikenalnya dengan sebutan EIR.

Kemudian, hal tersebut akan dikurangi dengan proses penyisihan kerugian guna menurunkan nilai. Jadi, ulasan lengkap tentang akseptasi ini memerlukan liabilitas yang dapat diukur dengan memakai metode berbentuk suku bunga.

Syarat Membuat Akseptasi Secara Tepat

Terdapat beberapa syarat yang wajib dipenuhi para pengguna guna membuat akseptasi secara baik dan benar. Nah, apa saja itu? Berikut merupakan beberapa syarat membuat Akseptasi secara tepat, antara lain:

  • Pertama, yaitu perlu adanya pernyataan tentang kesanggupan tanpa syarat yang dipunyai pengguna.
  • Kedua, yaitu para pengguna yang terlibat diperbolehkan untuk melakukan sistem pembayaran lewat tagihan.
  • Ketiga, yaitu guna memperoleh legalitas wesel akseptasi yang baik, maka diwajibkan untuk membubuhi dengan tanda tangan sebagai bukti pernyataan akseptasi tersebut.

Fungsi Letter Of Credit Pada Tagihan Akseptasi

pixabay

Apa itu akseptasi dan bagaimana fungsi Letter of Credit? Melalui pernyataan publikasi ICC nomor 600 ini dikenal dengan UCP 600 yang menyatakan bahwa Letter of Credit pada akseptasi berfungsi sebagai janji yang bersifat irrevocable yang berhubungan secara langsung dengan issuing bank. Letter of Credit akseptasi ini memiliki fungsi untuk membayar presentasi yang sudah disesuaikan, dan melihat seberapa penting dokumen yang terlibat dapat menjamin importir yang bersangkutan.

Letter of Credit ini biasanya juga dikenal dengan sebutan documentary Credit yang mempunyai banyak istilah-istilah penting didalamnya. Misalnya, authority to purchase dan authority to pay dengan makna sama.

Adapun dalam proses implementasinya akseptasi berperan penting sebagai alat yang bisa dipakai untuk membiayai segala macam penyerahan barang dagang, baik itu berskala nasional atau internasional. Nah, berikut ini terdapat beberapa peranan penting dari Letter of Credit di dalam akseptasi, antara lain.

  1. Memudahkan proses pelunasan pembayaran pengguna lewat transaksi ekspor.
  2. Mengamankan dana yang sudah dise oleh pihak importir guna membayar barang impor yang dipakai.
  3. Menjamin segala bentuk kelengkapan dokumen pengapalan.
  4. Surat yang dikeluarkan oleh pihak bank berdasarkan permintaan importir yang ditujukan lewat eksportir luar negeri melalui relasi importir.
  5. Memberikan hak pada para eksportir untuk menarik banyak para wesel atas importir yang sudah  terlibat atau bersangkutan.

Bentuk Akseptasi

Berdasarkan pasal 124 ayat 1 KUHD, menyatakan bahwa setiap akseptasi ditulis di dalam surat wesel dengan kata disetujui maupun dengan istilah lain yang semakna. Tak hanya itu saja, wajib pula untuk ditandatangani tertarik. Suatu tanda tangan tertarik yang telah ditulis di lembaran muka wesel sudah bisa berlaku sebagai akseptasi. Di mana, akseptasi bisa ditulis tangan di tengah-tengah suatu secara vertikal, namun dapat pula dibuat di sebelah kiri surat wesel yang bersangkutan.

Adapun bentuk akseptasi ini berdasarkan pasal 125 KUHD, menyatakan bahwa aksesi wajib dilakukan tanpa syarat namun tertarik berhak membatasi hingga sebagian dari jumlah uangnya. Jika tertarik mengakseptasi sebagai jumlah yang diperintahkan untuk dibayar, maka hal itu tidaklah menjadi sebuah syarat.

Hal tersebut perlu untuk dihubungkan dengan kewajiban penerbit guna menyediakan dana pada tertarik. Kemungkinan terlibat mengakseptasi sebagian surat wesel, sebab penerbit belum menyediakan dana yang cukup guna membayar wesel tersebut. Lantas, Apa yang dimaksud dengan wesel? Nah, guna mengetahui pembahasan lebih lengkapnya simak pembahasan di bawah ini yuk.

Apa itu Wesel?

Wesel pertama kali dikeluarkan oleh American express tahun 1882. dirinya muncul untuk mengakomodasi transaksi orang-orang yang tidak mempunyai akses terhadap rekening giro standar atau tabungan yang bisa ditarik sewaktu-waktu. seorang ahli bernama Serlika Aprita dalam bukunya Hukum Surat-surat Berharga tahun 2021 mengatakan bahwa wesel merupakan surat berharga, di mana seorang penerbit memberikan perintah tanpa syarat kepada tersangkut untuk pada hari bayar membayar sejumlah uang kepada orang atau penerima yang ditunjuk oleh penerbit atau penggantinya.

Definisi sederhana yang diberikan investopedia, menyatakan bahwa wesel merupakan sertifikat yang umumnya dikeluarkan oleh pemerintah maupun lembaga perbankan yang memungkinkan penerima melakukan pembayaran yang disebutkan guna menerima uang tunai sesuai permintaan.

Berdasarkan dua definisi yang telah disebutkan pada pembahasan di atas bahwa diketahui ada tiga pihak yang terkait dengan wesel, yakni:

  1. Penerbit atau penarik atau tracker merupakan orang yang menerbitkan wesel.
  2. Tertarik atau tersangkut merupakan pihak yang diwajibkan untuk membayar.
  3. Pemegang atau penerima atau holder merupakan seseorang yang berhak atas pembayaran dalam pasal 100 kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), dikatakan bahwa suatu wesel adalah legal bilamana di dalamnya termasuk beberapa hal, diantaranya sebagai berikut:
  • Kata wesel
  • Perintah tidak bersyarat guna membayar sejumlah uang.
  • Nama pembayar atau tertarik atau dalam definisi di atas dikatakan tersangkut.
  • Penetapan hari bayar
  • Penetapan tempat pembayaran
  • Nama penerima
  • Tanggal dan tempat ditariknya surat wesel
  • Tanda tangan pihak yang mengeluarkan.

Lalu, apa sebenarnya fungsi dari wesel? Wesel merupakan alat bayar kredit atau piutang. Sehingga dengan wesel lah seorang penjual bisa mencairkan uang maupun piutangnya dari seorang pembeli guna nantinya menjadi kas perusahaan.

Surat berharga yang berkebalikan dengan besok merupakan cek. Dimana, cek juga digunakan sebagai alat bayar tunai. Wesel dikatakan alat bayar hutang sebab pembayarannya hanya bisa dilakukan pada hari yang sudah ditentukan. Sedangkan cek dikatakan tunai, sebab dapat langsung cair pada saat diajukan ke bank.

Jenis-Jenis Wesel

pixabay

Wesel merupakan alat pembayaran yang terdiri dari beberapa jenis. Nah, apa saja jenis-jenis dari wesel, berikut adalah pembahasan lebih lengkapnya.

1. Wesel atas Pengganti Sendiri

Pada jenis wesel satu ini penerbit menunjuk dirinya sendiri sebagai pemegang yang pertama guna membayar utang, pemegang pertama akan membayar ke pemegang atau penerima dengan wesel yang dipunya.

2. Wesel atas Penerbit Sendiri

Wesel yang kedua ini menjadikan penerbitnya sebagai tertarik atau tersangkut. Sehingga dirinya sendiri yang akan melunasi piutang dan tidak ada pihak lain seperti bank.

3. Wesel untuk Perhitungan Pihak Ketiga

Maksud dari jenis wesel yang ketiga ini yaitu dia diterbitkan atas perintah orang ketiga yang pembayarannya pun dibebankan kepada rekening pihak ketiga. Dalam hal itu, umumnya penerbit merupakan bank.

4. Wesel Inkaso

Wesel inkaso atau wesel yang digunakan untuk menagih adalah wesel yang diterbitkan guna memberikan kuasa kepada pemegang pertama guna menagih sejumlah uang dari tersangkut dan tidak dimaksudkan untuk dipindah tangankan.

5. Wesel Berdomisili

Wesel berdomisili merupakan wesel yang pembayarannya dilakukan oleh orang lain selain dari pihak tertarik atau pihak ketiga pembayaran wesel ini dilakukan di tempat pihak ketiga yang tujuannya yaitu tidak lain guna memudahkan proses transaksi.

Cara Kerja Wesel

Agung Sujatmiko dalam jurnalnya bernama hukum pro Justitia menyimpulkan bahwa proses pembayaran cek lebih sederhana dan mudah dibandingkan wesel. Sebab itulah, menurutnya cek lebih disukai oleh masyarakat sebagai alat bayar yang sekaligus juga seringkali dipakai oleh masyarakat. Guna sampai pada kesimpulan, Anda wajib mengetahui cara kerja atau alur dari wesel itu sendiri.

Wesel merupakan alat pembayaran yang relatif sering dikaitkan dalam perdagangan internasional. Oleh sebab itu, perlunya untuk dibahas dengan contoh kasus tersebut. Bila disimpulkan, maka tahap-tahap dari cara kerja wesel, diantaranya:

  • Pembeli atau importir dan penjual atau eksportir sepakat dengan kontrak jual beli.
  • Barang nantinya dikirim eksportir menggunakan alat angkut yang juga sudah disepakati.
  • Eksportir nantinya menyerahkan dokumen kepada bank di negaranya (remitting bank) guna melakukan penagihan kepada bank di negara importir.
  • Remitting bank nantinya melaksanakan penagihan kepada bank di negara importir atau collection bank dengan menyerahkan beberapa dokumen.
  • Wesel yakni dokumen kunci pada tahap ini. Dimana, collection bank akan menyerahkan dokumen surat wesel kepada importir.
  • Importir akan melaksanakan pembayaran.
  • – Collection bank lalu membayar ke remitting bank.
  • Remitting bank kemudian menyerahkan ke eksportir.

Tahapan ini memang cukuplah panjang, ditambah lagi remitting bank tidak dapat langsung mencairkan dana sesudah semua proses selesai melainkan hanya pada tanggal yang sudah ditentukan.

Demikian informasi mengenai akseptasi, semoga informasi tentang akseptasi bisa membantu dan bermanfaat bagi para pembacanya. Bagi Grameds yang ingin mengetahui secara lebih mendalam tentang ilmu ekonomi dan akuntansi lainnya dapat membaca buku-buku terkait dengan mengunjungi Gramedia.com.

Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Umam

About the author

Rosyda

Saya adalah Fauziyah dan menulis adalah bagian dari aktivitas saya, karena menulis menjadi salah satu hal yang menarik. Sesuai dengan latar pendidikan saya, tema yang saya suka seputar ekonomi dan manajemen.

Kontak media sosial Instagram saya Rosyda Nur Fauziyah