Agama Islam

Niat Sholat 5 Waktu

Written by Yufi Cantika

Niat sholat 5 waktu – Dalam agama Islam terdapat shalat 5 waktu yang wajib untuk dilaksanakan dalam sehari. Shalat tersebut meliputi subuh, dzuhur, ashar, maghrib, dan isya. Menghafal bacaan shalat tentu sangat penting. Hal ini ada kaitannya dengan ibadah yang kita lakukan supaya menjadi sah atau bisa diterima oleh Allah SWT.

Maka dari itu, apabila kita dengan sengaja meninggalkan satu saja waktu dalam sholat maka hal ini termasuk ke dalam dosa yang sangat besar.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Qur’an Surah An-Nisa’ ayat 103 yaitu:

فَاِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلٰوةَ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِكُمْ ۚ فَاِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ ۚ اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا

Fa iżā qaḍaitumuṣ-ṣalāta fażkurullāha qiyāmaw wa qu’ụdaw wa ‘alā junụbikum, fa iżaṭma`antum fa aqīmuṣ-ṣalāh, innaṣ-ṣalāta kānat ‘alal-mu`minīna kitābam mauqụtā

Artinya: “Selanjutnya, apabila kamu telah menyelesaikan shalatmu, ingatlah Allah ketika kamu berdiri, pada waktu duduk dan ketika berbaring. Kemudian, apabila kamu telah merasa aman, maka laksanakanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sungguh, shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (Q.S An Nisa ayat 103).

Dalam pelaksanaan shalat fardhu juga hampir sama semua, yang membedakan hanya jumlah rakaat dan shalat subuh yang ada tambahan qunutnya.

Syarat Sah Shalat

Terdapat syarat sah shalat yang harus diperhatikan supaya shalat kita diterima oleh Allah SWT.

  • Suci dari Hadats

Sebelum Anda shalat, pastikan Anda bersih dari hadats, yang termasuk hadats besar yaitu haid, nifas, dan keadaan junub.

Sementara yang termasuk hadats kecil merupakan sebuah kondisi dimana seseorang tidak memiliki wudhu atau batal dari wudhunya.

Cara untuk menghilangkan hadats besar adalah dengan cara melaksanakan mandi wajib (junub), dan hadats kecil yang bisa diangkat dengan cara berwudhu ataupun tayamum jika tidak mendapatkan air.

Bersih dari hadats menjadi syarat sah shalat berdasarkan hadits Nabi SAW. Dari Muhammad bin Hanafiyyah, dari ayahnya, ia berkata bahwa Rasul pernah bersabda:

مفْتَاحُ الصَّلَاةِ الطُّهُورُ وَتَحْرِيمُهَا التَّكْبِيرُ وَتَحْلِيلُهَا التَّسْلِيمُ

Artinya: “Kunci sholat adalah kesucian, pengharamannya (terikat dalam sholat) adalah takbir, dan pelepasnya adalah salam.” (HR Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, Darimi & Ahmad)

  • Suci dari Najis

Sholat yang dikerjakan oleh seseorang tidak akan sah apabila pada tubuh, pakaian, atau tempat sujudnya terkena najis.

Jika terdapat najis, maka wajib baginya untuk mensucikannya terlebih dahulu hingga benar suci. Barulah ia berwudhu untuk mengangkat hadats.

  • Mengetahui Masuknya Waktu Sholat

Sesuai kalam Allah SWT dalam Surat An-Nisa ayat 103:

اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا

innaṣ-ṣalāta kānat ‘alal-mu’minīna kitābam mauqūtā(n)

Artinya: “Sesungguhnya salat itu merupakan kewajiban yang waktunya telah ditentukan atas orang-orang mukmin.”

  • Menutup Aurat

Sesuai perintah Allah SWT dalam Surat Al-A’raf ayat 31:

يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ خُذُوْا زِيْنَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ

Yā banī ādama khużū zīnatakum ‘inda kulli masjid

Artinya: “Wahai anak cucu Adam, pakailah pakaianmu yang indah pada setiap (memasuki) masjid,”

Ketentuan menutup aurat juga disandarkan pada hadits dari Aisyah, “Allah tidak menerima sholat wanita yang sudah haid, kecuali dengan memakai tudung kepala.”

  • Menghadap Kiblat

Ahmad Sarwat dalam bukunya mengemukakan jika sholat tidak mengarah ke kiblat yakni Ka’bah, di kota Makkah, maka sholatnya tidak sah.

Berdasarkan firman Allah SWT pada Surat Al-Baqarah ayat 150:

“Dari mana pun engkau (Nabi Muhammad) keluar, maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Di mana saja kamu berada, maka hadapkanlah wajahmu ke arahnya,”

Supaya ibadah kita khusyu dan diterima Allah SWT, hendaknya untuk memperbaiki shalat. Ingin mencari buku panduan menunaikan shalat? Kamu tak perlu bingung untuk mencari bukunya, karena buku  Perbaiki Shalatmu! ini akan memudahkan kamu dalam menunaikan shalat yang baik dan benar.

Niat Sholat 5 Waktu

Berikut ini niat shalat 5 waktu beserta penjelasannya, yaitu:

Niat Shalat Subuh

Niat shalat subuh

اُصَلّى فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى

Ushalli Fardhash Shubhi Rok’ataini Mustaqbilal Qiblati Adaa-An Lillaahi Ta’aala

Artinya: “Aku berniat shalat subuh dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala.”

Shalat subuh merupakan salah satu shalat yang memiliki banyak sekali keutamaan. Shalat subuh yang dilaksanakan saat awal pagi, ketika badan dan pikiran masih segar dan bugar.

Hal ini akan membantu kita dalam khusyuk saat shalat. Kemudian, Rasulullah SAW juga telah memberikan teladan supaya umat muslim mengerjakan shalat fajar atau shalat qobliyah subuh dua rakaat saat menjelang fajar menyingsing atau sebelum memulai sholat subuh. Waktu dalam melaksanakan shalat subuh dimulai sejak munculnya fajar shiddiq, yaitu cahaya putih yang melintang di ufuk timur sampai ketika matahari terbit.

Menurut Ust. Fahrur Mu’is dalam Berkah Shalat Subuh Berjamaah, batas waktu sholat subuh diterangkan dalam berbagai hadits Rasulullah.

Berkaitan dengan waktu sholat subuh, Rasulullah SAW bersabda:

“Waktu sholat subuh adalah dari terbit fajar sampai terbit matahari.” (HR. Muslim).

Yang membedakan shalat subuh dengan shalat lainnya yaitu terdapat qunut. Doa qunut merupakan bacaan yang memang disunnahkan sehingga umat Islam bisa membacanya dan tentu mendapatkan pahala.

Doa qunut ini dibaca pada saat posisi Anda yang sedang melaksanakan sholat masih berdiri dalam gerakan I’tidal.

Berikut bacaan Doa Qunut:

Allahummahdinii fii man hadaiit, wa aafinii fiiman aafait, wa tawallanii fiman tawallait, wa baarik lii fiimaa a’thait. Wa qinii syarra maa qodhoit. Fainnaka taqdhii walaa yuqdha ‘alaik. Innahu laa yadzillu man walait.

Walaa ya’izzu man ‘aadaiit. Tabaarakta rabbanaa wa ta’aalait. Fa lakal-hamdu ‘alaa maa qadhaiit, Astaghfiruka wa atuubu ilaik wa shallallahu ‘ala sayyidina muhammadin nabiyyil ummuyyi wa ‘alaa aalihii wa shahbihii wa sallam.

Artinya: “Ya Allah, berilah aku petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan seperti orang yang telah Engkau beri kesehatan. Pimpinlah aku bersama-sama orang-orang yang telah Engkau pimpin. Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau pimpin.

Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau berikan kepadaku. Dan peliharalah aku dari kejahatan yang Engkau pastikan. Karena sesungguhnya Engkau-lah yang menentukan dan tidak ada yang menghukum (menentukan) atas Engkau. Sesungguhnya tidaklah akan hina orang-orang yang telah Engkau beri kekuasaan.

Dan tidaklah akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Berkahlah Engkau dan Maha Luhurlah Engkau. Segala puji bagi-Mu atas yang telah Engkau pastikan. Aku mohon ampun dan tobat kepada Engkau. Semoga Allah memberi rahmat dan salam atas junjungan kami Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarganya dan sahabatnya.”

Niat Shalat Dzuhur

Niat Sholat Dzuhur Sendiri

Ushalli fardladz dzuhri arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta’aalaa.

Artinya: “Saya berniat sholat fardu zuhur empat rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.”

Niat Sholat Dzuhur Makmum

Ushalli fardladz dzuhri arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati ma’muman lillaahi ta’aalaa.

Artinya: “Saya berniat sholat fardu zuhur empat rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala.”

Niat Sholat Dzuhur Imam

Ushalli fardladz dzuhri arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi ta’aalaa

Artinya: “Saya berniat sholat fardu zuhur empat rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala.”

Shalat dzuhur juga merupakan bagian dari shalat wajib lima waktu dalam Islam. Sholat dzuhur yang dilaksanakan pada waktu siang hari dan wajib hukumnya.

Sholat dzuhur merupakan shalat fardhu yang dikerjakan jumlah empat rakaat. Untuk waktu shalat dzuhur yaitu saat matahari telah condong ke barat dan bayangan seseorang yang sudah sama dengan tinggi badannya, dan juga belum memasuki waktu shalat ashar.

Sholat dzuhur wajib untuk dilaksanakan karena apabila tidak dilaksanakan maka akan mendapat dosa. Jadi, seluruh umat Islam sangat dianjurkan untuk selalu mengingat waktu sholat wajib dan juga harus mengerjakan shalat supaya terhindar dari siksaan api neraka.

Niat Shalat Ashar

Bacaan Niat Sholat Ashar Makmum

أُصَلِّي فَرْضَ العَصْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhal-ashri arba’a raka’atin mustaqbilal-qiblati adaan  lillahi ta’ala.

Artinya: “Aku berniat shalat fardhu Ashar empat rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala.”

Bacaan Niat Shalat Ashar Imam

أُصَلِّي فَرْضَ العَصْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَة أَدَاءً إِمَامًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhal-ashri arba’a raka’atin mustaqbilal-qiblati adaa-an makmuman lillahi ta’ala.

Artinya: “Aku berniat shalat fardhu Ashar empat rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala.”

Waktu shalat Ashar ketika  saat panjang bayangan suatu benda sama dengan tinggi benda tersebut, hingga sampai terbenamnya matahari. Hal tersebut berdasarkan pendapat dari  jumhur ulama.

Disebutkan juga dalam sebuah hadis dari Abu Hurairah disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda yaitu:

مَنْ أَدْرَكَ رَكْعَةً مِنَ الْعَصْرِ قَبْلَ أَنْ تَغْرُبَ الشَّمْسُ فَقَدْ أَدْرَكَ الْعَصْرَ

Artinya: “Barangsiapa yang mendapati satu rakaat shalat Ashar sebelum matahari tenggelam, maka ia telah mendapatkan shalat Ashar.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dalil berapa rakaat Ashar dibuktikan oleh hadits diriwayatkan oleh Muslim. Dari Imran bin Hushain, Rasulullah bersabda yaitu:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى الْعَصْرَ فَسَلَّمَ فِي ثَلَاثِ رَكَعَاتٍ ثُمَّ دَخَلَ مَنْزِلَهُ فَقَامَ إِلَيْهِ رَجُلٌ يُقَالُ لَهُ الْخِرْبَاقُ وَكَانَ فِي يَدَيْهِ طُولٌ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَذَكَرَ لَهُ صَنِيعَهُ وَخَرَجَ غَضْبَانَ يَجُرُّ رِدَاءَهُ حَتَّى انْتَهَى إِلَى النَّاسِ فَقَالَ أَصَدَقَ هَذَا قَالُوا نَعَمْ فَصَلَّى رَكْعَةً ثُمَّ سَلَّمَ ثُمَّ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ ثُمَّ سَلَّمَ

Artinya: “Sesungguhnya Rasulullah SAW sholat ashar, seraya beliau salam pada rakaat ke-3 lalu masuk rumahnya, maka bangkitlah seseorang yang disebut al-Khiraqi (memiliki tangan panjang). Maka ia berkata: Wahai Rasulullah… seraya disebutkan apa yang dilakukan Nabi. Maka beliau keluar (seperti terlihat marah) menarik selendangnya sampai (di hadapan) manusia.

Sontak beliau bertanya: ‘Apakah lelaki ini benar? ’Para Sahabat menjawab: ya. Maka Nabi shalat satu rakaat hingga salam, lalu sujud 2 kali sujud, kemudian salam.” (HR Muslim)

Niat Shalat Maghrib

Niat shalat maghrib sendiri

أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى

Ushallii fardhal maghribi tsalaatsa raka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an lilaahi ta’aalaa.

Artinya: “Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu maghrib tiga raka’at dengan menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.”

Niat Shalat Maghrib Imam

أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لله تَعَالَى

Ushallii fardhal maghribi tsalaatsa raka’aatin mustaqbilal qiblati imaaman lilaahi ta’aalaa.

Artinya: “Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu maghrib tiga raka’at dengan menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala.”

Niat Sholat Maghrib Makmum

 أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لله تَعَالَى

Ushalli fardhal maghribi tsalaatsa raka’aatin mustaqbilal qiblati makmuuman lillaahi ta’aalaa.

Artinya: “Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu maghrib tiga raka’at dengan menghadap kiblat sebagai makmum, karena Allah Ta’ala.”

Selanjutnya adalah shalat maghrib. Shalat maghrib yang dapat dilaksanakan pada saat matahari mulai tenggelam. Shalat maghrib memiliki jumlah 3 rakaat.

Perhatikan niat sholat maghrib di atas untuk shalat secara berjamaah maupun shalat sendirian. Hal ini karena di dalam surat Al-Ma’un ayat 4-5, Allah berfirman:

“Maka celakalah orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap sholatnya.” (QS Al-Ma’un: 4-5)

Ayat tersebut menyinggung orang-orang yang lalai dalam sholat. Sementara shalatnya tidak sampai ke hati dan mencerminkan perbuatannya.

Niat Shalat Isya

Niat Sholat Isya Makmum

أُصَلِّى فَرْضَ العِشَاء ِأَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَا مَأْمُوْمًا لله تَعَالَى

Ushalli fardhol isyaai arba’a raka’atin mustaqbilal qiblati adaa an lillahi ta’ala.

Artinya: “Saya melakukan shalat fardhu isya’ sebanyak empat rakaat dengan menghadap kiblat pada waktunya karena Allah Ta’ala.”

Niat Sholat Isya Imam

أُصَلِّى فَرْضَ العِشَاء ِأَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لله تَعَالَى

Ushalli fardhol isyaai arba’a raka’atin mustaqbilal qiblati adaa an imaman lillahi ta’ala.

Artinya: “Saya melakukan shalat fardhu isya’ sebanyak empat rakaat dengan menghadap kiblat, pada waktunya menjadi imam karena Allah Ta’ala”

Shalat isya merupakan shalat yang dikerjakan terakhir pada malam hari. Shalat isya dikerjakan setelah awan merah di ufuk barat menghilang sampai dengan terbitnya matahari. Shalat isya terdiri dari 4 rakaat dengan satu salam.

Disebutkan dalam Kitab Fiqih Sunnah karya Sayyid Sabiq, waktu sholat isya dimulai dari hilangnya mega merah hingga pertengahan malam. Menurut riwayat Aisyah RA, para sahabat melaksanakan sholat isya hingga sepertiga malam pertama.

Abu Hurairah RA juga meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Andai aku tidak merepotkan umatku, niscaya aku perintahkan kepada mereka untuk mengakhirkan sholat isya hingga waktu sepertiga malam, atau pertengahan malam.” (HR At Tirmidzi dalam Sunan Tirmidzi dan Ibnu Majah dalam Sunan Ibnu Majah)

Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi dalam Al-Wajiz fi Fiqh As-Sunnah mengatakan, waktu tersebut merupakan waktu pilihan utama (ikhtiar).

Adapun, lanjutnya, waktu yang boleh atau terpaksa untuk menjalankan sholat isya berlangsung hingga terbit fajar atau menjelang tiba waktu sholat subuh.

Seperti halnya shalat fardhu lainnya, sholat isya bisa dikerjakan secara sendiri (munfarid) atau berjamaah. Dalam hal ini, mengerjakan sholat isya secara berjamaah lebih utama. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ صَلَّى العِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ ، فَكَأنَّمَا قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ ، وَمَنْ صَلَّى الصُّبْحَ في جَمَاعَةٍ ، فَكَأنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ

Artinya: “Siapa yang sholat isya berjamaah maka seolah-olah ia sholat setengah malam dan siapa yang sholat subuh berjamaah maka seakan-akan ia sholat sepanjang malam.” (HR Muslim)

Hadits tersebut dinilai shahih sebagaimana termuat dalam Shahih Muslim, Kitab Masajid wa Mawadhi’I As Shalah, bab Shalat Isya’ dan Subuh Berjamaah. Hadits serupa turut dikeluarkan Abu Dawud dalam Kitab Sunan-nya dan Al-Albani menshahihkannya dalam Shahih Sunan Abi Daud.

Buku Panduan Shalat Praktis & Lengkap sangat cocok bagi Anda yang ingin mempelajari tata cara shalat sesuai tuntunan Rasul SAW. Tidak hanya sekedar sholat wajib, buku ini juga mengulas materi tentang tuntunan salat-salat sunah.

Demikian pembahasan mengenai niat shalat 5 waktu pada artikel ini. Untuk mendapatkan lebih banyak informasi, Grameds bisa membaca buku yang tersedia di gramedia.com.

Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Yufi Cantika Sukma Ilahiah

Rujukan:

  • https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6539360/tata-cara-sholat-subuh-lengkap-dari-niat-hingga-salam
  • https://www.dream.co.id/stories/bacaan-niat-sholat-magrib-disertai-tata-cara-pelaksanaannya-210505k.html
  • https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6570089/5-syarat-sah-sholat-suci-dari-hadats-menghadap-kiblat/amp

About the author

Yufi Cantika

Saya Yufi Cantika Sukma Ilahiah dan biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Saya suka dengan tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Linkedin Yufi Cantika