Kesehatan

Memahami Pengertian Prevalensi dan Cara Menghitungnya

Written by Fandy

Memahami Pengertian Prevalensi—Halo Sobat Grameds, tahukah kalian mengenai prevalensi? Prevalensi merupakan proporsi dari suatu populasi yang mempunyai karakteristik khusus dalam jangka waktu tertentu. Karakteristik itu dalam dunia mencakup penyakit dan faktor risiko.

Sementara itu, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyebutkan jika prevalensi merupakan jumlah keseluruhan kasus penyakit yang terjadi pada waktu tertentu. Berdasarkan pengertian menurut istilahnya, prevalensi atau tingkat penyebaran merupakan jumlah kasus hidup dalam satu periode waktu tertentu.

 

Definisi Prevalensi

Prevalensi adalah ukuran yang umumnya ditentukan dengan menggunakan metode pemilihan sampel secara acak dari seluruh populasi. Tujuannya adalah agar sampel yang dipilih dapat mewakili populasi secara keseluruhan.

Prevalensi dapat dihitung dengan menggunakan berbagai cara, tergantung pada jenis sampel yang digunakan dan periode waktu tertentu yang ditinjau.

Prevalensi didefinisikan sebagai jumlah total kasus penyakit dalam suatu periode waktu tertentu. Dalam konteks medis, prevalensi mengacu kepada jumlah kasus penyakit dalam suatu populasi selama periode waktu tertentu.

Pengukuran prevalensi ini berguna dalam menggambarkan sejauh mana penyakit menyebar dan rasio antara individu yang sudah terinfeksi dengan mereka yang berisiko.

 

Cara Mengukur dan Melaporkan Prevalensi

Metode pengukuran dan pelaporan prevalensi mencakup beberapa pendekatan, di antaranya:

  • Prevalensi Titik

Mengacu kepada proporsi populasi yang memiliki karakteristik tertentu di satu titik waktu tertentu. Dengan kata lain, prevalensi ditentukan pada saat tertentu dalam periode yang ditinjau.

  • Prevalensi Periode

Mengacu kepada proporsi populasi yang memiliki karakteristik tertentu dalam periode waktu tertentu, biasanya dengan jangka waktu 12 bulan. Pendekatan ini memungkinkan pengukuran prevalensi dalam rentang waktu yang lebih luas.

  • Prevalensi Seumur Hidup

Mengacu kepada proporsi populasi yang memiliki karakteristik tertentu sepanjang hidup mereka. Pendekatan ini memperhitungkan kasus penyakit yang mungkin muncul pada berbagai periode dalam hidup individu.

 

Perbedaan Prevalansi dan Insidensi

Penting untuk membedakan antara prevalensi dan insidensi dalam menghitung risiko penyakit dalam suatu populasi. Prevalensi maupun insidensi digunakan oleh otoritas kesehatan untuk menentukan tingkat penyebaran penyakit dan jumlah individu yang berisiko.

Prevalensi mengacu kepada jumlah total kasus penyakit dalam periode waktu tertentu, sementara insidensi merujuk kepada kasus-kasus baru yang muncul dalam periode waktu tersebut.

Secara umum, insidensi dilaporkan sebagai jumlah kasus baru dalam periode waktu tertentu, seperti per bulan atau per tahun. Insidensi dan prevalensi sering kali disalahartikan, tetapi keduanya adalah ukuran yang berbeda dalam mengevaluasi keberadaan penyakit dalam populasi.

Prevalensi memberikan gambaran tentang seberapa besar kemungkinan seseorang menderita penyakit, sementara insidensi lebih fokus kepada kasus-kasus baru yang terjadi dalam suatu periode.

 

Cara Menghitung Prevalensi dan Contohnya

Untuk memperoleh data mengenai prevalensi suatu penyakit, terdapat dua metode yang digunakan, yaitu metode prevalensi periode dan metode prevalensi poin. Berikut adalah penjelasan mengenai cara menghitung prevalensi beserta contoh-contohnya:

1. Metode Prevalensi Periode

Metode ini menghitung jumlah individu yang menderita penyakit dalam suatu jangka waktu tertentu, baik penderita lama maupun penderita baru, yang kemudian dibagi dengan jumlah penduduk dalam persen atau permil. Berikut rumusnya:

Angka prevalensi periode = (jumlah penderita lama dan baru ÷ jumlah penduduk pertengahan) x 100% (atau 1000 permil).

Contoh:

Suatu daerah memiliki jumlah penduduk sebesar 100.000 orang, terdapat laporan kasus penyakit TBC berikut ini.

Bulan Januari terdapat 50 kasus lama dan 100 kasus baru, bulan Maret terdapat 75 kasus lama dan 75 kasus baru, dan bulan Juli terdapat 25 kasus lama dan 75 kasus baru.

Angka prevalensi periode dapat dihitung sebagai berikut.

Angka prevalensi periode = (50 + 100) + (75 + 75) + (25 + 75) ÷ 100.000 x 100% = 0,4%.

2. Metode Prevalensi Poin

Metode ini menghitung jumlah individu yang menderita penyakit pada satu titik waktu tertentu, baik penderita lama maupun penderita baru, yang kemudian dibagi dengan jumlah penduduk. Berikut rumusnya:

Angka prevalensi poin = (jumlah penderita lama dan baru dalam satu waktu ÷ jumlah penduduk) x 100%.

Contoh:

Sebuah sekolah dengan jumlah murid sebanyak 100 orang, kemarin terdapat 5 orang yang terkena demam berdarah, dan hari ini ada 5 orang lagi yang menderita demam berdarah.

Angka prevalensi poin dapat dihitung sebagai berikut.

Angka prevalensi poin = (5 + 5) ÷ 100 x 100% = 10%

Angka prevalensi mencerminkan jumlah individu yang mengalami penyakit dalam suatu populasi pada waktu yang ditentukan. Prevalensi juga mengukur keberadaan penyakit secara keseluruhan, termasuk kasus baru maupun kasus lama.

 

Istilah Medis Lainnya

Selain itu, beberapa istilah medis lain perlu diketahui oleh masyarakat umum. Istilah-istilah tersebut termasuk anamnesis, diagnosis, prognosis, akut, kronis, indikasi, kontraindikasi, mortalitas, morbiditas, antibodi, antigen, skrining, dan sebagainya. Istilah-istilah ini memberikan pemahaman yang lebih luas tentang istilah medis dan pengertian dalam konteks kesehatan.

Selain itu, terdapat juga istilah medis lain yang perlu diketahui orang awam:

  • Anamnesis: Kegiatan komunikasi antara dokter dan pasien untuk mendapatkan informasi tentang penyakit dan keluhan pasien.
  • Diagnosis: Penentuan jenis penyakit yang dialami oleh pasien berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan penunjang.
  • Prognosis: Perkiraan tentang kemungkinan hasil akhir suatu gangguan penyakit, baik dengan atau tanpa pengobatan.
  • Akut: Penyakit yang terjadi mendadak dan membutuhkan perawatan mendesak.
  • Kronis: Penyakit yang berlangsung dalam kurun waktu lama dan kompleks.
  • Indikasi: Alasan atau kondisi yang menandakan bahwa pasien perlu menggunakan obat.
  • Kontraindikasi: Kondisi di mana pasien tidak boleh menggunakan obat karena dapat membahayakan.
  • Mortalitas: Jumlah orang yang meninggal dalam suatu populasi.
  • Morbiditas: Keadaan sakit atau tidak sehat dalam suatu populasi.
  • Antibodi: Protein yang terbentuk sebagai respons tubuh terhadap benda asing (antigen).
  • Antigen: Benda asing yang tidak dikenali oleh tubuh.
  • Skrining: Deteksi dini untuk mengetahui apakah seseorang memiliki penyakit atau tidak.

Itulah artikel terkait “Memahami Pengertian Prevalensi” yang dapat kalian gunakan untuk referensi dan bahan bacaan. Jika ada saran, pertanyaan, dan kritik, silakan tulis di kotak komentar bawah ini. Bagikan juga tulisan ini di akun media sosial supaya teman-teman kalian juga bisa mendapatkan manfaat yang sama.

Untuk mendapatkan lebih banyak informasi, Grameds juga bisa membaca buku yang tersedia di Gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan dan pengetahuan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca. Semoga bermanfaat!

Rujukan

  • “Definition of Prevalence”. Medicine Net. Diakses pada 8 Juli 2023.
  • “Prevalence | Epidemiology”. Encyclopedia Britannica. Diakses pada 8 Juli 2023.
  • “What Exactly Do Incidence and Prevalence Mean?” Verywell Health. Diakses pada 8 Juli 2023.

Rekomendasi Buku dan E-Book Terkait

1. Teori dan Aplikasi Pengumpulan Data Kesehatan, Termasuk Biostatistika Dasar

Teori dan Aplikasi Pengumpulan Data Kesehatan, Termasuk Biostatistika Dasar

Buku Teori dan Aplikasi Pengumpulan Data Kesehatan, Termasuk Biostatistika Dasar ini berisi tentang metode-metode pengambilan data, pengolahan data menjadi informasi, dan cara menyajikan data yang tepat, sehingga mendapatkan informasi. Buku ini menyampaikan materi mengenai teori-teori kualitatif dan kuantitatif penelitian bidang kesehatan, termasuk biostatistika dasar, sehingga dapat menyajikan informasi kesehatan yang bermanfaat. Aplikasi pengumpulan data kesehatan tentunya juga dibahas dalam buku ini. Buku ini cocok digunakan untuk mahasiswa kesehatan yang akan membuat skripsi, tesis, maupun disertasi.

Buku ini memaparkan mengenai pentingnya data untuk menghasilkan informasi yang tepat dalam mengambil keputusan. Sumber data yang umumnya ada di Indonesia dan cara metode pengambilan data dilakukan termasuk hal yang dipaparkan dalam buku ini. Bukan hanya itu saja, buku ini juga memaparkan jenis-jenis dan teknik survei yang dapat dilakukan untuk mengambil data di lapangan. Buku ini juga menyajikan beberapa metode penelitian kualitatif yang sangat diperlukan dalam melakukan dan memastikan kualitas program atau pelayanan kesehatan.

Buku ini memberikan pemahaman secara komprehensif cara data diolah menjadi informasi, mengolah data dengan tepat hingga menghasilkan informasi yang bermanfaat, metode-metode pengambilan data yang umumnya digunakan dan cara menyajikan data yang tepat, sehingga informasi yang dihasilkan mudah dimengerti. Bagian akhir buku memaparkan juga cara menyajikan informasi kesehatan yang tepat baik dalam konteks penelitian kualitatif maupun kuantitatif.

 

2. Buku Ajar Kedokteran Lingkungan: Penyakit Akibat Lingkungan

Buku Ajar Kedokteran Lingkungan: Penyakit Akibat Lingkungan

Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini, pembangunan industri juga semakin berkembang. Akibat dari perkembangan industri tersebut, hal ini dapat berpengaruh kepada kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat. Dengan demikian, masyarakat agar lebih memahami paradigma sehat harus mengetahui upaya pencegahan penyakit, serta interaksi antara agen dan lingkungan yang merupakan sebuah proses terjadinya penyakit di dalam masyarakat atau penduduk.

Isu terkait lingkungan yang memengaruhi kesehatan telah menjadi salah satu pemicu yang paling penting dalam kesadaran akan perlunya pengelolaan lingkungan yang lebih baik. Perubahan lingkungan karena aktivitas manusia di hampir setiap bidang kehidupan memiliki pengaruh terhadap pola kesehatan. Terdapat banyak bukti bahwa lingkungan dapat memengaruhi kesehatan manusia dan pemeliharaan kesehatan manusia dapat dipengaruhi lingkungan.

Penulisan buku ini bertujuan untuk membantu para mahasiswa/i S1, S2 dan S3 bidang ilmu kedokteran dan kesehatan masyarakat yang berminat mempelajari atau mendalami ilmu kesehatan lingkungan. Buku ini sangat direkomendasikan kepada mahasiswa/i atau dosen dan praktisi untuk menambah pemahaman tentang kesehatan lingkungan, serta dapat dijadikan sebagai buku referensi dalam menyusun tugas akhir.

Munculnya polusi, kondisi sanitasi lingkungan yang buruk dan perilaku manusia yang tidak memperhatikan kondisi lingkungan, dapat menyebabkan munculnya penyakit akibat lingkungan. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan penyakit akibat lingkungan? Apa saja yang dapat dikategorikan penyakit akibat lingkungan? Bagaimana cara mengantisipasi terjadinya penyakit akibat lingkungan ini?

 

3. Sistem Informasi Kesehatan (Konsep, Strategi, dan Implementasinya)

Sistem Informasi Kesehatan (Konsep, Strategi, dan Implementasinya)

Buku ini mengupas dan memadukan antara manajemen dan pelayanan di bidang kesehatan dengan teknologi informasi, yang saat ini lebih dikenal dengan Health Information System (HIS).

Sistem informasi kesehatan mengacu kepada sistem yang dirancang untuk mengelola data perawatan kesehatan. Ini termasuk sistem yang mengumpulkan, menyimpan, mengelola, dan mengirimkan rekam medis elektronik pasien, manajemen operasional rumah sakit, atau sistem yang mendukung keputusan kebijakan perawatan kesehatan.

Sistem informasi kesehatan juga mencakup sistem yang menangani data yang terkait dengan aktivitas penyedia dan organisasi kesehatan. Sebagai upaya terpadu, hal ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan hasil pasien, menginformasikan penelitian, dan mempengaruhi pembuatan kebijakan dan pengambilan keputusan. Ini dikarenakan sistem informasi kesehatan umumnya mengakses, memproses, atau memelihara data sensitif dalam jumlah besar, keamanan menjadi perhatian utama.

Sistem informasi kesehatan dapat digunakan oleh semua orang dalam perawatan kesehatan mulai dari pasien hingga dokter hingga pejabat kesehatan masyarakat. Mereka mengumpulkan data dan menyusunnya dengan cara yang dapat digunakan untuk membuat keputusan perawatan kesehatan.

Buku ini sangat cocok untuk anda yang ingin belajar HIS lebih lanjut, karena di Indonesia ini merupakan masih sangat jarang pengaplikasiannya.

 

4. Memahami Konsep Pembangunan Kesehatan Masyarakat

Memahami Konsep Pembangunan Kesehatan Masyarakat

Buku ini akan membantu para mahasiswa, dosen dan profesi kKesehatan masyarakat dalam memahami konsep Pembangunan Kesehatan Masyarakat. Tentunya untuk memenuhi harapan tersebut buku ini menyajikan secara jelas mulai dari sejarah perkembangan kesehatan masyarakat, konsep terjadinya penyakit dan reaksi infeksi dalam masyarakat. Sistem pelayanan kesehatan di Indonesia dan juga dasar-dasar teori kesehatan masyarakat juga dibahas dalam buku ini.

 

5. Buku Ajar Epidemiologi Kesehatan Lingkungan

Buku Ajar Epidemiologi Kesehatan Lingkungan

Epidemiologi sebagai salah satu cabang ilmu kesehatan mengalami perkembangan pesat sejak ditemukannya berbagai jenis penyakit berbasis lingkungan, seperti Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), Tuberkulosis (TBC), Flu Burung, dan penyakit lainnya. Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang pola penyebaran penyakit atau kejadian yang berhubungan dengan kesehatan beserta faktor yang dapat memengaruhi kejadian tersebut dan cara mengendalikannya.

Lingkungan sehat harus bebas dari unsur-unsur yang menimbulkan penyakit, di antaranya limbah cair, limbah padat, limbah gas, sampah yang tidak dapat diproses, vektor penyakit, zat kimia berbahaya, makanan yang tercemar, dan sebagainya.

Gangguan kesehatan yang berbasis lingkungan memunculkan pendekatan baru dalam konteks epidemiologi kesehatan lingkungan. Buku ini akan mengupas tuntas berbagai gangguan kesehatan yang muncul di lingkungan. Buku ini terdiri dari berbagai bagian, di antaranya mencakup:

-Ekologi, Lingkungan, Sehat-Sakit.

-Pengertian Epidemiologi Kesehatan Lingkungan.

-Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan dan Evaluasi Dampak Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).

-Pengukuran Epidemiologi Kesehatan Lingkungan.

-Studi Kasus (Penyebab Keracunan di Tempat Kerja, Penelitian Parameter Pencemaran Udara, Penelitian Parameter Pencemaran Air, Penelitian Parameter Pencemaran Tanah).

Ditulis oleh Budiman dan Suyono, Buku Ajar Epidemiologi Kesehatan Lingkungan terbitan Refika Aditama pada 2019 ini cocok dimiliki oleh dosen atau tenaga pengajar lainnya dalam bidang kesehatan lingkungan. Buku ini akan memandu tenaga pengajar untuk menjabarkan hubungan kesehatan masyarakat dengan kesehatan lingkungan yang saling berkesinambungan. Kedua penulis merupakan pakar di bidang kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan sehingga kolaborasi tulisan kedua penulis menghasilkan karya yang kredibel untuk dibaca.

 

Penulis: Fandy Aprianto

About the author

Fandy

Perkenalkan nama saya Fandy dan saya sangat suka dengan sejarah. Selain itu, saya juga senang menulis dengan berbagai tema, terutama sejarah. Menghasilkan tulisan tema sejarah membuat saya sangat senang karena bisa menambah wawasan sekaligus bisa memberikan informasi sejarah kepada pembaca.