Rima Puisi – Ketika bicara tentang puisi biasanya tidak bisa dilepaskan dari yang namanya rima puisi. Rima dalam puisi memiliki peran untuk membentuk musikalitas atau orkestrasi. Dengan adanya pengulangan bunyi, maka puisi pun menjadi merdu apabila dibaca.
Rima juga memiliki fungsi untuk dapat mendukung perasaan serta suasana puisi. Puisi yang termasuk dalam karya sastra lama, terikat oleh rima akhir serta jumlah kata pada setiap lariknya. Contohnya seperti pada pantun, syair, dan gurindam. Rima akan memberikan efek intelektual dan efek magis pada puisi-puisi tersebut.
Keserasian bunyi dalam puisi rakyat, pada umumnya dibentuk melalui rima vertikal yang ada pada akhir baris. Rima sebagai pola dari persajakan dalam puisi lama terbagi atas rima sejajar, rima silang, rima kembar serta rima berpeluk. Rima dibagi menjadi beberapa jenis, ada rima yang digolongkan sesuai dengan bunyi dan berdasarkan letak kata-katanya dalam baris.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang rima puisi, simak penjelasan artikel ini hingga akhir ya!
Daftar Isi
Pengertian Puisi
Sebelum membahas rima puisi, ada baiknya jika Grameds mengerti dan memahami apa itu puisi. Dengan begitu, Grameds dapat membuat puisi dengan rima yang baik dan memiliki bunyi yang pas untuk didengar.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) puisi atau sajak adalah ragam sastra yang umumnya terikat oleh rima, irama, mantra dan penyusunan larik serta bait. Biasanya, puisi akan berisi ungkapan dari penulisnya tentang emosi, pengalaman atau bahkan kesan yang dituliskan dengan gaya bahasa yang baik, sehingga akan berima serta indah ketika dibaca.
Sumardi berpendapat bahwa puisi merupakan karya sastra dengan menggunakan bahasa yang telah dipadatkan, dipersingkat dan diberi irama bunyi, sehingga karya sastra tersebut akan memiliki kata-kata yang bermakna imajinatif maupun kiasan.
Sedangkan menurut James Reeves, puisi merupakan ungkapan bahasa yang kaya dan memiliki daya pikat yang baik.
Dari pengertian puisi menurut KBBI dan para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa puisi adalah karya sastra yang berisi pendapat dan tanggapan dari penyair tentang berbagai macam hal. Pemikiran penyair tersebut, kemudian akan dituangkan dengan menggunakan gaya bahasa yang indah dan memiliki struktur batin dan fisik khas dari sang penyair.
Pengertian Rima Puisi
Seperti yang diketahui, bahwa ada unsur-unsur puisi yang harus ada ketika menulis puisi. Unsur puisi tersebut adalah gaya bahasa, diksi, tipografi, kata konkret, imaji, dan rima.
Rima puisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pengulangan bunyi yang berselang, baik dalam larik sajak atau pada akhir larik sajak yang berdekatan atau secara singkat. Rima itu sendiri dapat dikatakan sebagai pengulangan bunyi yang ada dalam kata maupun suku kata yang ada dalam puisi.
Biasanya, rima puisi akan terletak pada bagian akhir baris puisi. Dengan adanya rima puisi, maka puisi pun akan menjadi lebih indah dan memiliki efek intelektual maupun efek magis.
Bunyi yang berima dalam puisi, dapat ditampilkan dengan nada tinggi, tekanan maupun perpanjangan suara. Puisi yang memiliki gaya rima yang cukup kental, biasanya merupakan puisi-puisi Melayu serta beberapa puisi yang termasuk dalam karya sastra lama. Artinya, ada beberapa bunyi yang sama pada setiap pengulangan bunyi yang berselang.
Rima yang berfungsi sebagai pola dalam puisi lama terbagi atas rima sejajar yaitu a/a/a/a, rima silang a/b/a/b, rima kembar a/a/b/b dan pola persajakan rima yang terakhir adalah rima berpeluk yang berupa a/b/b/a.
Jenis-jenis Rima Puisi Berdasarkan Bunyi dalam Kata atau Suku Kata
Rima dibagi menjadi dua jenis, jenis pertama adalah berdasarkan persesuain bunyi dalam kata atau suku katanya dan jenis yang kedua adalah berdasarkan letak kata dalam baris kalimat. Rima berdasarkan bunyi, dapat dibedakan menjadi 8 jenis. Berikut penjelasannya.
1. Rima Sempurna
Jenis rima berdasarkan bunyinya adalah rima sempurna. Rima sempurna merupakan rima yang seluruh suku kata terakhir pada akhirnya barisnya sama. Jenis rima ini banyak ditemukan dalam puisi yang berbentuk pantun.
Contohnya seperti ma, lang, ma ti atau pa, lang dan ha, ti. Apabila ditaruh dalam puisi, maka berikut bentuk dari rima sempurna.
- Jika ada jarum yang patah
Jangan disimpan di dalam peti
Apabila ada salah sepatah
Jangan simpan di dalam hati.
Dari contoh di atas, maka bisa dilihat bahwa rima sempurna adalah ah, ti dan ah, ti.
- Oh, sungguh malang nasibnya
Dia ditinggal pergi oleh kekasihnya
Dari contoh rima di atas, maka rima sempurna dapat dilihat pada nya.
2. Rima Tidak Sempurna
Jenis rima kedua berdasarkan pada bunyinya adalah rima tidak sempurna yang dimaksud dengan rima tak sempurna adalah jika berima hanya pada sebagian suku kata terakhirnya saja. Dengan kata lain, persamaan bunyi hanya ada pada sebagian suku kata terakhir dari sebuah kata.
Contoh dari rima tidak sempurna adalah pu, lang dan pa, gi atau tu, kang dan ha, ri. Apabila ditaruh dalam sebuah puisi, maka berikut contoh dari rima tidak sempurna.
- Adakah perisai bertali rambut
Rambutnya dipintal oleh akar cemara
Adakah kami rasa takut
Kami ini muda remaja
Dari contoh di atas, maka bisa dilihat bahwa rima tidak sempurna adalah but dan kut, serta ra dan ja.
3. Rima Mutlak
Rima mutlak merupakan rima yang terjadi jika seluruh kata berima atau persamaan bunyinya ada pada kata yang sama. Berikut contoh dari rima mutlak.
- Kabut beraroma romansa
Ketenangan yang ada di sebuah kota
Datang seperti romansa
Merindukan nafkah dan harta
Dari contoh di atas, rima mutlaknya adalah kata romansa. Berikut contoh lainnya.
- Sudah lama ku tunggu
Tapi dia tidak datang jua
Aku mencoba untuk bertahan dan tidak ragu
Meskipun hingga kini ia tidak datang-datang jua.
- Datang-datang jua
Kenangan dari masa lampau
Menghilang muncul jua
Yang dahulu sinau silau
4. Rima Terbuka
Rima terbuka adalah persamaan bunyi yang terletak pada akhir dari suatu kata yang diakhiri dengan bunyi vokal. Berikut contohnya.
- Buka – luka
- Peti – budi
- Padu – madu
- Grafi – ka, buntu – rugi
- Merde – ka, pilu – cari
5. Rima Tertutup
Rima tertutup merupakan kebalikan dari rima terbuka, yaitu persamaan bunyi yang diakhiri dengan konsonan dan bukan bunyi vokal. Berikut contohnya.
- Tutup – hidup
- Putih – bersih
- Hilang – malang
- Hilang susut lidah
- Malang takut susah
Pada contoh di atas, rima tertutupnya adalah pada huruf H pada kata putih dan “bersih”, “lidah” dan “susah”, serta huruf P ada pada kata “tutup” dan “hidup”, serta huruf G pada kata “hilang” dan “malang”.
6. Rima Aliterasi
Rima aliterasi merupakan rima yang bunyi awalnya ada pada setiap kata dalam satu baris atau pada baris-baris berlainan. Contohnya seperti berikut ini.
- Bukan beta
Bijak berperi
Dari contoh di atas, rima aliterasinya adalah pada bu pada kata “bukan” dan be pada kata “beta” serta bi pada kata “bijak dan be pada kata “berperi”.
Sungguh sunyi senyap malam ini
Seolah seorang pun tidak ada
Dari contoh kedua, rima aliterasi ada pada su dari kata “sungguh” dan kata “sunyi” serta se pada kata “seolah” dan kata “seorang”.
- Kaulah kandil kemerlap
Pelita jendela pada malam gelap
Melambai pulang secara perlahan
Sabar, setia, selalu
Dari contoh tersebut, rima aliterasi atau bentuk dari bunyi pengulangan pada konsonannya adalah huruf K pada bait pertama, huruf L pada bait kedua dan ketiga dan huruf S pada bait terakhir.
7. Rima Asonansi
Rima asonansi adalah rima vokal yang menjadi rangka kata, baik pada satu baris maupun baris yang berlainan. Berikut adalah contoh dari rima asonansi.
- Secupak – sesukat
- Tumbang – mundam
- Telah lama dia berjuang sendirian di tengah kota
Saat ia kembali, dia beruang sangat banyak - Burung perkutut di ladang berumput
Neba berkawan dengan menelani kerikil
Kami segan untuk memasang pulut
Memikat burung yang begitu mungil
8. Rima Disonansi
Jenis rima terakhir berdasarkan persesuaian bunyi dalam kata atau suku kata adalah rima disonansi. Rima disonansi merupakan vokal yang menjadi rangka kata seperti pada rima asonansi, tetapi tetap memberikan kesan bunyi-bunyi yang berlawanan. Berikut beberapa contoh dari rima disonansi.
- Tindak – tanduk (i-a / a-u)
- Mundar – mandir (u-a / a-i)
- Bolak – Balik (o-a / a-i)
Jenis-jenis Rima Puisi Berdasarkan Letak Kata dalam Baris Kalimat
Jenis rima puisi kedua dibedakan berdasarkan letak kata yang ada dalam baris kalimatnya. Berikut penjelasan dari jenis-jenis rima berdasarkan letak kata dalam baris kalimat.
1. Rima Awal
Jenis pertama adalah rima awal yaitu persamaan bunyi yang ada pada awal baris, baik berupa huruf saja atau berupa kata. Berikut beberapa contoh rima awal.
- Dari mana punai melayang
Dari sawah turunlah ke padi
Dari mana kasih sayang?
Dari mata lalu turun ke hati
- Pemuda dirimulah harapan bangsa
Pemuda janganlah suka berpangku tangan
- Dari mana hendak ke mana?
Dari sawah hendak pergi ke rumah
Dari mana kita berkelana
Dari rumah menuju dunia
2. Rima Tengah
Rima tengah merupakan rima yang akan terjadi jika ada kata-kata yang berima pada tengah baris puisi. Berikut beberapa contoh dari rima tengah.
- Maka tidak dijalankan
Tindih bertindih dari kaki dulang
Maka tidak terkatakan
Kakak pemilih kata orang
- Pohon nangka buah jarang
Pohon asam tingginya menjulang
Siapa sangka dinda senang
Muka masa serasa tak riang
3. Rima Akhir
Rima akhir adalah persamaan bunyi yang ada pada akhir baris atau kalimat. Berikut contoh dari rima akhir.
- Sesaat sekejap mata aku berpesan
Kepadamu tuan wahai awan
Ke arah mana tuan akan berjalan
Di negeri manakah tuan berjalan
- Dahulu aku pernah memiliki sebuah boneka
Wajahnya sangat cantik jelita
Pipinya pun merah merona
Lalu, aku beri dia nama Elena
- Tolong menolong umpama jari
Bantu membantu setiap hari
Bekerja selalu berlima diri
Itulah semisal Tuhan memberi
- Burung nuri terbang dengan tinggi
Burung dara saling menari-nari
Hati siapa yang tidak iri
Melihat dara si jantung hati
4. Rima Tegak
Rima tegak merupakan persamaan bunyi yang terjadi jika kata-kata yang berima ada pada baris yang berlainan. Berikut contoh dari rima tegak.
- Terlipat
Terikat
Dirimu mencari
Terang sang matahari
- Melambai
Melombai
Dirimu beringin
Digerakan oleh angin
- Terhibur
Terlipur
Dirimu bermalam
Di tepi kolam
- Asam pauh dari seberang
Tumbuhnya di dekat tepi tebat
Badan jauh dirantau orang
Sakit siapa yang akan mengobat
5. Rima Datar
Rima datar merupakan persamaan bunyi kata yang diletakkan secara berderet atau datar. Contohnya adalah seperti bergetar bergelagar dan menyambar-nyambar. Contoh yang lainnya adalah Air mengalir, menghilir pada sungai.
6. Rima Sejajar
Rima sejajar adalah persamaan bunyi kata yang digunakan secara berulang-ulang dalam kalimat secara beruntun. Berikut contoh dari rima sejajar.
- Dapat sama laba
Cicir sama rugi
- Bukit sama didaki
Lurah sama dituruni
- Berat sama dipikul
Ringan sama dijinjing
- Terapung sama hanyut
Terendam sama basah
7. Rima Berpeluk atau Rima Berpaut
Rima berpeluk merupakan rima yang memiliki persamaan bunyi kata atau suku katanya saling berpelukan atau saling diapit oleh satu maupun dua suku kata yang memiliki bunyi sama. Berikut beberapa contohnya.
- Hati memuja Tuhan berkuasa
Gerak laku jauhlah hari
Maafkan diriku yang Gusti
Dalam usaha yang alpa
- Perasaan siapa yang tidak akan nyala
Melihat anak berlagu dendang
Seseorang sajak di tepi padang
Tiada berbaju buka kepala
8. Rima Bersilang atau Rima Salib
Jenis rima yang selanjutnya adalah rima bersilang yaitu persamaan bunyi kata yang letaknya berselang-selang. Contohnya pada baris pertama berima dengan baris ketiga, kemudian baris kedua berima dengan baris keempat dan begitu selanjutnya. Rima bersilang dapat pula dikatakan sebagai rima dengan rumus a-b-a-b. Berikut contohnya.
- Burung nuri burung dara
Terbang ke sisi taman kahyangan
Karangan janggal banyak tidak kena
Dibandingkan paham belum sempurna
- Jika ada sumur di ladang
Bolehlah kita menumpang mandi
Apabila ada umur yang panjang
Bolehlah kita berjumpa kembali
8. Rima Rangkai
Rima rangkai adalah persamaan bunyi kata yang memiliki rima beruntun pada setiap kalimat dan barisnya. Jenis rima rangkai ini dapat dikatakan sebagai rima dengan rumus a-a-a-a atau b-b-b-b. Berikut contohnya.
- Hatiku rindu bukan kepalang
Merasa dendam berahi yang berulang-ulang
Air mataku pun bercucuran selang menyelang
Mengenang adik kekasih abang
- Diriku lemah anggotaku layu
Merasakan cinta bertalu-talu
Jika begini datanglah selalu
Tentulah kanda berpulang dulu
- Abdul Nuluk adalah putra Baginda
Besaran sudah bangwasan muda
9. Rima Kembar
Rima kembar adalah rima yang beruntun dua-dua, dengan rima yang sama. Contohnya dengan abjad a-a-b-b atau c-c-d-d-e e dan begitu seterusnya. Berikut contoh dari rima kembar.
- Sedikitpun matamu tidak berkerling
Memandang ibumu yang sakit berguling
Air matamu tidak bercucuran
Tinggalkan ibumu tidak penghiburan
- Ibu memetik bunga
Bersama dengan anaknya
Berilmu sepanjang waktu
Tiada rasa malu
10. Rima Patah
Jenis rima selanjutnya adalah rima patah. Dalam bait-bait puisi, terdapat kata yang tidak memiliki rima sedangkan kata lainnya ada pada tempat yang sama pada baris lain yang memiliki rima. Berikut contohnya.
- Beli baju ke pasar minggu
Jangan lupa membeli buku
Beli kemeja ke pasar senen
Jangan lupa untuk mengajak diriku
Itulah pengertian rima puisi dan beberapa jenis dari rima puisi yang perlu Grameds ketahui. Jika Grameds tertarik dengan puisi, Grameds bisa membaca buku kumpulan pantun dan puisi dengan rima-rima yang indah seperti yang telah dijelaskan di atas.
Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia.com mendukung Grameds yang ingin belajar membuat puisi atau membaca puisi-puisi dari penyair Indonesia. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Khansa
Baca juga:
- Cerita Fantasi
- Contoh Literasi Singkat
- Contoh Pembukaan Pidato Islami
- Tokoh Puisi di Indonesia
- Teori dan Sejarah Sastra
- Pengertian Sastra
- Pengertian Syair
- Sastrawan Indonesia
- Ciri-ciri Komik
- Pengertian Apresiasi
- Pengertian Dongeng
- Pengertian Komik
- Pengertian Cerita Nonfiksi
- Pengertian Sajak
- Pengertian Puisi
- Pengertian Pantun
- Contoh Pantun Nasihat
- Kumpulan Contoh Pantun Ngakak
- Pantun Berbalas
- Contoh Pantun Anak
- Contoh Pantun Jenaka
- Ciri-ciri Cerpen
- Kumpulan Contoh Cerita NonFiksi
- Jenis Novel
- Perbedaan Novel vs Cerpen
- Puisi Untuk Guru SD
- Puisi Untuk Orang Tua
- Review
- Rima Puisi
- Seni Rupa Terapan
- Spoiler
- Tata Cara Shalat Jenazah