Music

Tangga Nada Mayor: Pengertian, Ciri-Ciri, Rumus, Hingga Contoh Lagunya

tangga nada mayor
Written by Rifda A

Tangga Nada Mayor – Dalam keseharian, musik sering kali menjadi bagian tak terpisahkan dari hidup kita. Baik saat sedang bahagia, sedih, atau bahkan galau, sebuah lagu mampu menjadi teman yang setia untuk mengekspresikan berbagai perasaan tersebut. Tidak hanya sekadar mendengarkan, kita juga sering berbagi cerita tentang lagu-lagu favorit bersama teman-teman. Salah satu aspek menarik yang kerap muncul dalam pembahasan itu adalah istilah tangga nada mayor.

Apakah kamu pernah mendengar istilah tangga nada mayor? Atau, sudahkah kamu tahu apa sebenarnya yang dimaksud dengan istilah tersebut? Dalam dunia musik, tangga nada mayor merupakan salah satu konsep dasar yang sangat penting. Bagi siapa pun yang mulai mempelajari ilmu musik, istilah ini pasti tidak akan asing lagi. Tangga nada mayor menjadi fondasi dalam berbagai komposisi musik dan memberikan warna tersendiri pada lagu yang kita dengarkan.

Why? Musical Instrument & Sound - Alat Musik & Suara

Pengertian Tangga Nada

Sebelum kita membahas lebih jauh tentang tangga nada mayor, ada baiknya jika kita memahami terlebih dahulu apa itu tangga nada itu sendiri. Tangga nada adalah urutan nada yang disusun dengan jarak atau interval tertentu, yang tujuannya adalah untuk menciptakan keharmonisan dalam sebuah melodi yang dimainkan atau diciptakan.

Ada dua jenis utama dalam tangga nada, yaitu tangga nada pentatonik dan tangga nada diatonik. Tangga nada pentatonik adalah sebuah skala yang terdiri dari lima notasi utama dalam setiap oktaf. Biasanya, skala ini digunakan dalam musik dengan genre seperti blues. Di dalam tangga nada pentatonik, ada dua jenis skala yang sering digunakan, yaitu mayor dan minor.

Sementara itu, tangga nada diatonik adalah skala yang terdiri dari tujuh notasi yang berbeda dalam satu oktaf. Tangga nada diatonik ini menjadi dasar teori musik Barat dan sangat penting dalam berbagai komposisi musik. Seperti halnya tangga nada pentatonik, tangga nada diatonik juga memiliki dua skala utama, yaitu tangga nada mayor dan tangga nada minor. Dengan pemahaman dasar ini, kita dapat lebih mudah melanjutkan pembahasan tentang tangga nada mayor, yang merupakan salah satu elemen utama dalam musik yang kita nikmati setiap hari.

Pengertian Tangga Nada Mayor

tangga nada mayor

Sumber: Kompas.com

Dalam setiap aktivitas di dunia musik, selalu dibutuhkan hal-hal yang di dalamnya berkaitan satu sama lain. Ini tidak hanya kesatuan dalam komposisi vokal atau suara dengan alat musiknya saja. Tetapi, kegiatan ini juga membutuhkan kesinambungan atau keberlanjutan dalam nada yang dipakai sehingga perlu diperhatikan dengan seksama.

Sementara itu, tangga nada mayor diatonis merupakan tangga nada yang sering dibahas dan didengar oleh banyak orang. Hal ini terjadi karena tangga nada mayor sangat umum dipakai dalam bermusik oleh orang di seluruh dunia.

Adapun pengertian dari tangga nada mayor, adalah suatu tangga nada diatonis yang memiliki nilai jarak atau interval antar nada 1-1-½-1-1-1-½. Keunikan dari tangga nada mayor berada pada jumlah notasi. Pada tangga nada ini, terdapat 8 notasi yang tersusun sesuai dengan nilai jarak nada antar notasinya.

Tangga nada mayor terdiri dari 8 notasi pokok, yaitu Do Re Mi Fa Sol La Si Do’ (do’ berarti memiliki nada yang lebih tinggi satu oktaf dari do). Hal ini diimplementasikan dalam urutan tangga nada C, D, E, F, G, A, B, dan C’ dengan interval tertentu.

Untuk memperjelas penjelasan tersebut, dalam praktik pada tangga nada mayor C, maka susunan notasinya adalah C, D, E, F, G, A, B, C’. Sedangkan, untuk tangga nada mayor G, susunan notasi tangga nadanya adalah G, A, A#, C, D, E, F#, G’.

Perbedaan susunan notasi ini terjadi karena pola interval tangga nada mayor adalah 1-1-½-1-1-1-½. Untuk lebih jelasnya, perhatikan pola pada gambar berikut ini.

tangga nada mayor

Sumber: tribunnews.com

Dari gambar tersebut, jika diuraikan urutan tangga nada dengan interval ½ notasi adalah C, C# atau Db, D, D# atau Eb, E, F, F# atau Gb, G, G# atau Ab, A, A# atau Bb, B, dan C’.

Tambahan:

  1. Tanda # dalam musik disebut tanda mula Kres (Sharp): tanda ini berarti nada pada suatu notasi lebih tinggi ½ interval dari nada asli pada not balok.
  2. Tanda b dalam musik disebut tanda Mol (Flat): tanda ini digunakan pada suatu nada yang notasinya lebih rendah ½ interval dari nada asli pada not balok.

Ciri-Ciri Tangga Nada Mayor

tangga nada mayor

Sumber: Kompas.com

Setelah memahami pengertian dari tangga nada mayor, kita juga perlu mengetahui tentang ciri-ciri khusus atau ciri khas dari tangga nada ini. Dengan mengenali ciri-cirinya, kamu dapat semakin memahami apa itu tangga nada mayor.

Sebenarnya, ciri tangga nada mayor ini sudah dapat dilihat dari pengertiannya. Namun, untuk lebih jelasnya, simak informasi berikut ini.

  1. Tangga nada mayor memiliki sifat yang gembira, cerita, bersemangat, dan juga riang. Maka dari itu, tak jarang bisa ditemukan dalam lagu-lagu anak, lagu daerah, hingga lagu perjuangan.
  2. Tangga nada mayor ini selalu diawali dengan nada 1 atau do.
  3. Karena tangga nada ini di awali dengan nada 1 atau do, maka tangga nada ini juga akan diakhiri dengan nada 1 atau nada do dengan versi nada yang lebih tinggi.
  4. Selain nada do, tangga nada mayor ini juga bisa diawali dengan nada mi (3) atau sol (5).
  5. Melodi dan notasinya biasa digunakan di semua chord atau kunci mayor pada berbagai jenis alat musik.
  6. Memiliki pola interval atau nilai jarak 1-1-½-1-1-1-½.
  7. Formulasi melodi atau tangga nadanya adalah 1,2,3,4,5,6,7,1’ atau Do Re Mi Fa Sol La Si Do’.

Rumus erhitungan Tangga Nada Mayor

tangga nada mayor

Sumber: tribunnews.com

Untuk dapat mengetahui urutan tangga nada yang akan digunakan, kita perlu mencari tahu terlebih dahulu tentang rumus tangga nada mayor ini. Rumus untuk tangga nada jenis ini tentu akan berbeda dengan rumus jenis tangga nada lainnya.

Berdasarkan interval atau nilai jarak nada yang digunakan, 1-1-½-1-1-1-½, maka rumus dasar dari tangga nada mayor pun mengikuti pola tersebut. Perlu diingat, bahwa notasi pada tangga nada terdiri dari C, C#, D, D#, E, F, F#, G, G#, A, A#, B, dan C’.

Adapun contoh untuk perhitungan rumus tangga nada mayor tersebut, adalah:

Contoh 1

Tangga nada untuk C mayor – diawali dengan nada Do
Notasi balok atau not balok dasar: C, D, E, F, G, A, B, C’.
Nilai interval tangga nada mayor: 1-1-½-1-1-1-½
Maka, notasi nada C mayor adalah: C, D, E, F, G, A, B, C’.

Contoh 2

Tangga nada untuk E mayor – diawali dengan nada Mi
Notasi balok atau not balok dasar: C, D, E, F, G, A, B, C’.
Nilai interval tangga nada mayor: 1-1-½-1-1-1-½
Maka, notasi nada E mayor adalah: E, F#, G, A, B, C#, D#, E’.

Contoh 3

Tangga nada untuk G mayor – diawali dengan nada Sol
Notasi balok atau not balok dasar: C, D, E, F, G, A, B, C’.
Nilai interval tangga nada mayor: 1-1-½-1-1-1-½
Maka, notasi nada G mayor adalah: G, A, A#, C, D, E, F#, G’.

Tangga Nada Minor

tangga nada mayor

Sumber: Pexels

Dalam tangga nada diatonis, terdapat tangga nada mayor dan tangga nada minor. Meski termasuk ke dalam jenis diatonis, tetapi kedua tangga nada ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Mulai dari pengertian, nilai interval, dan hal lain yang meliputinya.

Kesan yang ditimbulkan oleh tangga nada minor pada sebuah lagu pun akan sangat berbeda. Jika tangga nada mayor dapat memberikan kesan sebuah lagu yang semangat, riang, dan ceria, maka tangga nada minor akan memberikan kesan yang berbanding terbalik, yaitu sifat melankolis dan emosional yang kental untuk sebuah lagu.

Dikarenakan adanya perbedaan dua kesan tersebut, maka sangat mudah untuk mengetahui perbedaannya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tangga nada minor adalah suatu susunan nada yang mampu memberikan kesan sedikit menyedihkan dan melankolis.

Selain perbedaan pada kesan lagu yang dihasilkan, tangga nada minor ini pun memiliki ciri dan keunikan tersendiri, salah satunya adalah nilai interval yang dimiliki. Tangga nada ini memiliki nilai interval yang cukup berbeda dari tangga nada mayor, yaitu 1-½-1-1-½-1-1.

Adapun ciri lain dari tangga nada minor adalah notasi tangga nada ini diawali dengan nada 6 atau La. Dalam chord atau kunci, nada La adalah kunci A. Jadi, nada yang tersusun dari tangga nada minor adalah A, B, C, D, E, F, G, A’. Bahasa nadanya ialah La, Si, Do, Re, Mi, Fa, Sol, La.
Atmosfer yang diberikan tangga nada minor ini, antara lain lembut, melankolis, dan sedih.

Adapun contoh lagu yang dibuat menggunakan tangga nada ini adalah Mengheningkan Cipta, Syukur, Indonesia Pusaka, Hymne Guru, Bubuy Bulan, Ambilkan Bulan, dan lain sebagainya.

Untuk rumus tangga minor, mengikuti nilai interval 1-½-1-1-½-1-1 yang mana nada ketiga dan keenam yang harus turun ½ interval atau oktaf. Maka, jika kamu ingin menggunakan tangga nada untuk C minor, susunan notasinya adalah C, D, D#, F, G, G#, A#, C’.

Cara Membedakan Musik Bertangga Nada Mayor dan Musik Bertangga Nada Minor

tangga nada mayor

Sumber: Kompas.com

Dalam skala tangga nada diatonis, terdapat dua jenis tangga nada yang digunakan. Skala tangga nada tersebut adalah tangga nada mayor dan tangga nada minor.

Meskipun sama-sama termasuk dalam skala diatonis, tetapi kedua tangga nada ini memiliki perbedaan yang sangat jelas berbeda. Cara membedakan kedua tangga nada ini pun cukup mudah dan sederhana. Adapun cara untuk membedakan tangga nada mayor dan tangga nada minor, adalah:

1. Mengamati Karakter Melodi yang Ada di Dalamnya

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, karakter yang ditimbulkan dari tangga nada mayor dan tangga nada minor sangatlah berbeda satu sama lain. Maka, hal ini pun dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk membedakan mana lagu yang menggunakan tangga nada mayor dan mana lagu yang menggunakan tangga nada minor.

Ketika kamu mendengarkan sebuah musik atau lagu yang memberikan atau menimbulkan kesan yang menyenangkan dan ceria, maka dapat dipastikan jika kamu sedang mendengarkan lagu yang menggunakan tangga nada mayor.

Sementara itu, jika kamu mendengarkan sebuah lagu atau musik yang menimbulkan kesan melankolis dan membuat sedih, maka sudah dapat dipastikan kamu sedang mendengarkan lagu yang menggunakan tangga nada minor.

Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hanya dengan memperhatikan karakter dan kesan yang ditampilkan saja, kamu sudah bisa membedakan tangga nada mayor dan tangga nada minor.

2. Mengamati Pola dan Nilai Interval yang Digunakan

Pola dan nilai interval tangga nada diatonis untuk mayor dan minor juga berbeda satu dengan yang lainnya. Pada tangga nada mayor, nilai atau pola interval yang digunakan adalah 1-1-½-1-1-1-½. Sedangkan, nilai atau pola interval untuk tangga nada minor adalah 1-½-1-1-½-1-1.

Oleh sebab itu, jika kamu ingin memainkan musik atau lagu tertentu, kamu harus lebih dulu memahami tangga nada apa yang akan kamu gunakan. Dengan demikian, kamu dapat mengetahui pola interval mana yang harus dipakai sesuai dengan pola interval pada tangga nada pilihanmu.

https://www.gramedia.com/products/estetika-musik-dalam-peradaban-barat?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Contoh Lagu Menggunakan Tangga Nada Mayor

tangga nada mayor

Sumber: Pexels.com/Cottonbro

Setelah mengetahui pengertian dan penjelasan tentang tangga nada mayor, berikut ini contoh lagu perjuangan, lagu daerah, dan lagu anak yang menggunakan tangga nada mayor sebagai dasar instrumennya. Lagu-lagu tersebut adalah:

  1. Lagu Indonesia Raya karya W.R. Supratman
  2. Lagu Hari Merdeka karya H. Mutahar
  3. Lagu Garuda Pancasila karya Sudharnoto
  4. Lagu Berkibarlah Benderaku karya Saridjah Niung
  5. Lagu Dari Sabang Sampai Merauke karya R. Suhardjo
  6. Lagu Maju Tak Gentar karya C. Simanjuntak
  7. Lagu Manuk Dadali karya Sambas Mangundikarta
  8. Lagu Halo-Halo Bandung karya Ismail Marzuki
  9. Lagu Gebyar-Gebyar karya Gombloh
  10. Lagu Bangun Pemudi Pemuda karya C. Simanjuntak
  11. Lagu Paman Datang karya A.T. Mahmud
  12. Lagu Gundul-Gundul Pacul karya Sunan Kalijaga
  13. Lagu Ampar-Ampar Pisang Hamiedan AC
  14. Lagu Naik Delman karya Ibu Sud
  15. Lagu Abang Tukang Bakso karya Mamo Agil
  16. Lagu Balonku karya A.T. Mahmud
  17. Lagu Tokecang karya R.C. Hardjosubroto
  18. Lagu Lihat Kebunku karya Saridjah Niung

Kesimpulan

Dalam dunia permusikan, terdapat beberapa jenis tangga lagu yang dapat digunakan sebagai dasar permainan musik. Tangga nada tersebut adalah pentatonik dan diatonik. Tangga nada ini pun disebut juga sebagai skala.

Skala pentatonik adalah suatu skala dalam dunia musik yang terdiri dari lima notasi pokok dalam setiap oktafnya. Sedangkan, skala diatonik adalah suatu skala dalam dunia musik yang memiliki tujuh notasi pokok dalam setiap oktafnya.

Dalam skala tersebut, dibagi lagi menjadi dua jenis tangga nada, yaitu tangga nada mayor dan tangga nada minor. Tangga nada mayor adalah salah satu tangga nada diatonis yang memiliki nilai jarak atau pola interval antar nada 1-1-½-1-1-1-½. Suatu musik atau lagu yang menggunakan tangga nada ini akan memberikan kesan yang ceria, riang, dan bersemangat.

Sedangkan, tangga nada minor adalah salah satu tangga nada diatonis yang memiliki nilai jarak atau pola interval antar nadanya 1-½-1-1-½-1-1. Berbanding terbalik dengan tangga nada mayor, suatu musik atau lagu yang menggunakan tangga nada minor ini justru akan memberikan kesan yang sedih, melankolis, dan emosional.

Adapun cara untuk mengetahui perbedaan tangga nada mayor dan tangga nada minor adalah dengan mengamati pola interval yang dipakai melalui chord musik dan mengamati karakteristik melodi yang dihasilkan dari musik tersebut.

Tangga nada mayor ini memiliki ciri, antara lain memiliki sifat musik yang positif dan penuh semangat, melodi dan notasinya yang terdapat dalam semua jenis alat musik, memiliki formula 1,2,3,4,5,6,7,1 atau Do Re Mi Fa Sol La Si Do’, pola interval yang pada umumnya dimulai dari nada do (1), dan lain sebagainya.

Pada tangga nada mayor ini, biasanya digunakan untuk lagu-lagu anak, lagu daerah, dan lagu perjuangan yang menggambarkan sifat semangat. Salah satu contoh dari lagu yang menggunakan tangga nada mayor ini adalah lagu Garuda Pancasila karya Sudharnoto dan lagu Gundul-gundul Pacul karya Sunan Kalijaga.

Piano Klasik Level 1 Untuk Pemula

Itu dia rangkuman mengenai tangga nada mayor, pengertian, ciri-ciri, rumus, hingga contoh lagunya.

Jika ingin mencari buku tentang musik atau tangga nada, maka kamu bisa menemukannya di Gramedia.com. Membaca banyak buku dan artikel tidak akan pernah merugikan kalian, karena Grameds akan mendapatkan informasi dan pengetahuan #LebihDenganMembaca.

Penulis: Raden Putri

BACA JUGA:

About the author

Rifda A

Saya menyadari jika menulis ternyata bisa menjadi hobi yang menyenangkan sekaligus membawa hal positif dalam kehidupan ini. Dari berbagai macam tema yang suka, salah satunya adalah tema musik.