Almira Bastari
6 Buku
Almira Bastari telah menjadi seorang penulis yang karyanya laris di pasaran. Almira memiliki banyak pembaca setia di platform Wattpad dan media sosial, yang selalu menantikan karya terbarunya. Ketika novel Resign! terbit, dalam waktu singkat terjual 800 eksemplar. Novel ini juga berhasil sampai diproduksi ke layar lebar. Begitu juga dengan Home Sweet Loan yang membuka pre-order dalam tahap pertama sudah terjual habis 1.000 eksemplar dan dilanjutkan ke tahap berikutnya. Almira Bastari memang bukanlah penulis pendatang baru biasa, namanya semakin populer dengan genre romantis komedi yang disukai banyak orang hingga mendapat julukan Ratu Cungpret. Almira Bastari memiliki keistimewaan yang unik meski sebelumnya pernah ditolak oleh penerbit selama sembilan tahun. Sebagai anak tengah, Almira Bastari merasa bahwa orang tuanya memberikan kebebasan yang lebih besar baginya. Dia menyadari bahwa banyak anak tengah yang dapat memahami hal ini. Meskipun berasal dari keluarga sederhana, orang tuanya, Mama dan Papa, selalu memberikan prioritas pada pendidikan anak-anak mereka. Sejak kecil, Almira sudah diajarkan untuk bermain alat musik, melatih vokal, bermain tenis, dan bahasa Inggris. Melalui mencoba banyak hal tersebut, Almira menemukan apa yang disukainya dan kemampuan yang bisa dia kembangkan, bahkan pada usia yang relatif muda. Sejak SD, Almira sudah merasakan minatnya dalam menulis, dan ketika dia berada di SMA, dia mencoba mengirimkan karya novelnya ke penerbit. Namun, perjalanan menuju penerbitan bukanlah hal yang mudah bagi Almira. Selama sembilan tahun, dia terus mencoba dan menghadapi kegagalan setiap kali. Meskipun demikian, Mama dan Papa selalu mendukungnya dengan mengantarkannya ke berbagai penerbit. Mereka bergantian dalam mendampingi Almira dan memberikan dorongan yang sangat dibutuhkan. Ketekunan Almira tumbuh seiring dengan dukungan yang ia terima dari orangtuanya. Mereka telah menjadi pilar yang kuat dalam perjalanan Almira sebagai penulis. Akhirnya, kesabaran dan kerja keras Almira membuahkan hasil, dan karya-karyanya pun akhirnya diterbitkan. Almira Bastari memulai perjalanan menulisnya dengan menerbitkan novel Melbourne Wedding Marathon pada 2017. Novel ini menceritakan tentang Sydney Deyanira yang patah hati ketika sahabatnya yang menjadi kekasihnya selama satu semester memilih berpacaran dengan orang lain. Kemudian namanya semakin terkenal ketika menerbitkan novel Resign! setahun berikutnya. Cerita yang mengisahkan perjalanan seorang pekerja kantoran yang ingin resign namun terjebak dalam lika-liku dan menemukan cinta tak terduga, membuat nama Almira semakin terkenal. Ketika novel Ganjil Genap dan Home Sweet Loan dirilis, Almira menjadi dikenal dengan genre yang khas baginya. Bahkan Almira menyatakan bahwa orang yang tahu cerita novel Resign! dan Ganjil Genap pasti tahu bahwa ia menulis di parkiran. Mungkin banyak dari pembaca yang berpikir saat bekerja dari rumah, dirinya bisa memanfaatkan waktu luang karena waktu kerja yang dimiliki fleksibel. Tapi kenyataannya, Almira merasa memiliki hari yang tak terbatas dan justru hanya bisa menulis saat akhir pekan. Sementara itu, dalam menyelesaikan novel, Almira membutuhkan waktu dua tahun dan satu bulan untuk menulisnya. Lebih dari itu, pandemi telah membawa banyak perubahan dalam hidupnya. Almira yang biasanya tidak pernah mengalami kebuntuan dalam menulis, akhirnya merasakan yang namanya writers block. Ia tidak bisa menulis sama sekali. Saat peluncuran Resign!, Almira berkata bahwa writers block tidak boleh dipelihara. Tapi sekarang, ia benar-benar merasakannya,karena genre yang ia tekuni adalah komedi. Genre ini membuat Almira harus dalam keadaan bahagia baru bisa menulis. Bagi Almira tahun 2020 dan 2021 penuh dengan suasana yang mencekam, jadi sulit untuk memunculkan mood yang tepat untuk menulis. Oleh karena itu, Almira mencoba berbagai kegiatan baru untuk membangkitkan suasana komedi dalam novel terbarunya. Ia rajin menonton vlog YouTuber yang tertipu atau terkena prank yang mengandung unsur komedi. Perjalanan menulis novel metropop yang diusung Almira nyatanya tidak hanya mengisahkan kehidupan kaum menengah atas dengan segala permasalahan yang mereka hadapi di tengah kota besar. Almira Bastari membuktikan sebaliknya dengan kemampuannya merangkai cerita metropop yang sangat relatable dengan kehidupan sebagian besar pembaca. Dalam karyanya Home Sweet Loan Almira mampu menggambarkan kehidupan masyarakat perkotaan saat ini yang melibatkan pekerjaan, keluarga, persahabatan, dan tentu saja, romansa. Kisah ini dituangkan dalam sebuah narasi menarik yang berhasil menarik perhatian pembaca. Buku ini mengangkat fenomena generasi sandwich yang tidak asing lagi di telinga kita. Tokoh utama dalam cerita ini harus tinggal satu atap dengan tiga keluarga di dalamnya. Hal ini mencerminkan realitas bahwa banyak kaum muda yang sudah bekerja harus menjaga orang tua mereka yang masih menjadi tanggungan finansial. Tidak heran jika para generasi sandwich ini kesulitan menyisihkan uang untuk membeli hunian di tengah kota yang harganya semakin melambung tinggi setiap tahunnya. Almira Bastari berhasil menggambarkan problematika ini dalam buku Home Sweet Loan, dengan cara yang menyenangkan dan menarik seperti halnya cerita metropop pada umumnya. Cerita yang dapat menyentuh kehidupan pembacanya memiliki daya tarik yang kuat, dan Home Sweet Loan berhasil menghadirkannya. Hampir seperti novel sebelumnya, Ganjil Genap, buku ini juga disukai banyak orang. Kehidupan masyarakat kelas menengah perkotaan yang digambarkan dalam buku ini membangkitkan rasa penasaran dan terasa dekat serta nyata bagi banyak pembaca. Home Sweet Loan mengisahkan tentang empat sahabat yang sudah lama menjalin hubungan erat sejak SMA dan bekerja di perusahaan yang sama. Meskipun mereka bekerja di perusahaan yang sama, nasib mereka berbeda-beda. Di usia 31 tahun, mereka berusaha keras untuk memiliki rumah impian di sekitar Jakarta. Salah satunya adalah Kaluna, seorang pegawai di bagian umum, yang masih tinggal bersama orang tua dan tiga keluarga lainnya. Kaluna berjuang untuk mewujudkan impian memiliki rumah yang diidam-idamkannya. Impian ini juga menjadi impian ketiga sahabatnya, yaitu Kamamiya, Tanisha, dan Danan. Namun, mereka sadar bahwa impian tersebut harus sesuai dengan budget yang mereka miliki, karena penghasilan mereka sebagai pegawai kantoran sangat terbatas. Tidak hanya berfokus pada keprihatinan memiliki rumah di ibu kota, buku ini juga menghadirkan konflik yang dihadapi oleh Kaluna dalam hubungannya dengan pasangannya, yang memiliki tuntutan yang berlebihan. Kaluna ingin menggunakan uang tabungannya untuk membeli rumah, bukan untuk menggelar pesta pernikahan yang mewah seperti yang diinginkan oleh pasangannya. Home Sweet Loan berhasil mengolah realitas kehidupan masyarakat kelas menengah dengan sangat baik dalam bentuk cerita fiksi. Buku ini menggambarkan bagaimana masyarakat kelas menengah harus mengelola keuangan mereka secara bijaksana agar dapat bertahan hidup di tengah kota dengan biaya yang tidak sedikit. Tokoh utama, Kaluna, sangat realistis dan mudah dihubungkan dengan pembaca karena gaya hidupnya yang hemat. Selain menghadapi masalah finansial, Kaluna juga harus menghadapi dinamika rumah tangga yang rumit dengan tiga kepala keluarga yang tinggal bersamanya, ditambah lagi tekanan dari pasangannya yang toxic. Keberhasilan buku ini tidak hanya terletak pada plot ceritanya yang kuat, tetapi juga pada karakter-karakter yang mampu membangkitkan simpati dari pembaca. Tidak hanya Kaluna, ketiga sahabatnya juga memiliki porsi cerita yang menarik dan membuat pembaca terus ingin tahu. Home Sweet Loan berhasil menghadirkan sekelumit realita yang sering kita lewatkan, yaitu pentingnya kesiapan mental dan finansial sebelum memutuskan untuk membangun keluarga. Terutama jika belum memiliki hunian, pernikahan seharusnya dipertimbangkan dengan matang. Seperti yang dialami oleh Kaluna, tinggal bersama kakak dan ipar kandungnya ternyata membawa masalah tambahan dalam hidupnya. Melalui narasi yang menarik, Home Sweet Loan sukses menyoroti kehidupan nyata masyarakat kelas menengah dan strategi yang harus mereka lakukan untuk mengatur keuangan mereka agar dapat bertahan hidup di ibu kota. Buku ini tidak hanya menyajikan cerita menarik, tetapi juga mengajak pembaca untuk merenungkan pentingnya perencanaan keuangan dan kesadaran akan tanggung jawab dalam membangun sebuah keluarga. Jadi,saat mencari buku yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan gambaran tentang realitas kehidupan masyarakat kelas menengah, Home Sweet Loan adalah pilihan yang tepat. Dengan karakter-karakter yang kuat dan cerita yang menggugah, buku ini berhasil menghadirkan sebuah karya metropop yang menyenangkan namun juga penuh makna. Sementara itu, buku Ganjil Genap mengambil inspirasi dari aturan ganjil genap yang diterapkan di Jakarta, di mana kendaraan dengan plat nomor ganjil hanya diizinkan melintas pada hari ganjil, begitu juga sebaliknya. Dalam cerita ini, kita diperkenalkan pada tokoh utama bernama Gala, seorang perempuan berusia 29 tahun yang tiba-tiba mengalami kejombloan setelah pacarnya yang telah bersamanya selama 13 tahun memutuskan untuk berpisah tanpa alasan jelas. Hal ini sangat mempengaruhi Gala, terlebih lagi ia merasa tekanan untuk menikah sebelum usianya mencapai 30 tahun, agar tidak dianggap sebagai perawan tua. Keadaan semakin rumit ketika adiknya yang jauh lebih muda mendesak untuk menikah lebih dulu. Sahabat-sahabat Gala, yaitu Nandi, Sydney, dan Detira, dengan setia berusaha mengatur perjodohan agar Gala dapat menemukan pasangan dan menikah sebelum mencapai batas usia tersebut. Proses pencarian jodoh Gala ini sangat menarik dan seru untuk diikuti. Gala bertemu dengan berbagai jenis pria, dari yang sederhana hingga seorang pangeran dari negara tetangga. Dalam perjalanan ini, Gala belajar mengenali berbagai karakter dan pengalaman ini membuatnya semakin dewasa serta mengubah pandangannya tentang menikah melewati usia 30 tahun. Melalui kisah Gala, pembaca dapat memperoleh satu pelajaran penting tentang jodoh, yaitu bahwa usia tidaklah menjadi faktor utama. Tidak ada yang salah jika seorang perempuan menikah setelah usia 30 tahun. Memaksa diri untuk menikah hanya karena tekanan sosial hanya akan menyiksa diri sendiri. Gala juga mengajarkan kita tentang pentingnya komitmen dalam hubungan, karena menghabiskan banyak waktu dengan seseorang yang selalu ingin lari hanya akan membuat kita merasa sia-sia dan lelah. Dalam novel ini, kita akan terlibat dalam petualangan Gala yang penuh dengan humor, kejutan, dan pertumbuhan pribadi. Almira dengan cermat menggambarkan perjalanan pencarian jodoh yang menggelitik dan menarik minat pembaca. Buku ini memberikan gambaran yang menarik tentang dunia pernikahan dan menyentuh isu-isu seperti ekspektasi sosial, persepsi tentang usia, dan pentingnya memahami diri sendiri sebelum terjun ke dalam komitmen yang serius. Dengan kisah yang menghibur dan pesan yang mendalam, novel ini cocok bagi mereka yang mencari cerita romantis yang menantang dan inspiratif. Dalam novel Resign! Almira Bastari menghadirkan tema yang berkisah tentang kehidupan di dunia perkantoran yang keras. Empat tokoh utama dalam novel ini bekerja di sebuah perusahaan konsultan terkemuka di Jakarta, dan semuanya berjuang untuk segera melepas pekerjaan mereka. Motivasinya adalah karena mereka tak tahan lagi dengan suasana kantor yang terasa tak ada bedanya dengan monster yang disebut Tigran. Pertama, kita diperkenalkan pada Alranita, yang merupakan anggota termuda dalam tim bos yang galak ini. Meskipun ia masih muda, Alranita telah bertahan paling lama dan menderita dengan paling banyak. Sebagai hasilnya, ia memiliki alasan yang paling kuat untuk mengundurkan diri. Kemudian ada Carlo, yang baru saja menikah dan berencana resign demi gaji yang lebih tinggi. Karenina, seorang pegawai senior, merasa jenuh dengan proyek-proyek baru yang terus berdatangan. Terakhir, ada Mas Andre, seorang ayah keluarga yang sangat disayangi oleh bosnya, tetapi ia tetap ingin resign demi menikmati keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Dibandingkan dengan novel-novel sebelumnya, seperti Home Sweet Loan dan Ganjil Genap, cerita dalam Resign! terasa lebih ringan dan sedikit klise. Meskipun demikian, Almira Bastari berhasil mengemasnya dengan sangat menarik. Meskipun plot dasarnya sederhana, cerita ini tetap mampu dinikmati dan membuat pembacanya merasa antusias. Novel ini menyentuh sisi yang relatable bagi siapa pun yang pernah bekerja di bawah bos yang galak. Almira Bastari berhasil menyajikan suasana kantor yang keras dengan cara yang menghibur, membuat pembaca merasakan kegregetan yang tak terhindarkan.
Baca Selengkapnya