Eiichiro Oda
140 Buku
Saat bicara tentang serial manga One Piece, pastinya tidak bisa lepas dari penulis manganya, yaitu Eiichiro Oda. Benar sekali, ia merupakan salah satu mangaka yang sampai saat ini, masih terus eksis di dunia manga. Eiichiro Oda sendiri merupakan seorang seniman yang lahir di Prefektur Kumamoto, Jepang dan ia lahir pada tanggal 1 Januari 1975. Kesukaannya pada dunia bajak laut sudah ada sejak kecil dan ia sudah memiliki cita-cita untuk menjadi seorang bajak laut ketika besar nanti. Selain ingin menjadi seorang bajak laut, ia juga senang dengan dunia manga. Tidak hanya dengan dunia manga, tetapi dirinya sudah pandai dalam menggambar. Maka dari itu, Eiichiro Oda ketika masih kecil berharap bisa menjadi seorang mangaka profesional. Ia juga beranggapan kalau menjadi seorang mangaka, tidak perlu datang ke kantor seperti para karyawan bekerja pada umumnya. Cita-cita untuk menjadi seorang mangaka ini mulai muncul ketika Eiichiro Oda berusia 4 tahun. Meskipun memiliki cita-cita sebagai seorang mangaka, tetapi ia tetap bermain seperti anak-anak Jepang padang umumnya. Misalnya seperti melakukan permainan olahraga hingga membaca komik. Olahraga yang sering ia mainkan bersama teman-temannya adalah sepak bola. Bahkan, ketika masuk ke tingkat Sekolah Menengah Pertama, dirinya pun berhasil juara pada kontes sketsa. Hal ini bukan tanpa alasan karena dirinya pun juga senang dengan dunia sketsa. Ketika Eiichiro Oda masih kecil, ia sangat senang membaca cerita-cerita tentang Viking yang di mana membawa dirinya untuk mampu memiliki karya di kemudian hari. Salah satu kartun yang disukai oleh Eiichiro Oda adalah kartun yang bertemakan tentang gulat, yaitu “Kinnikuman”. Tokoh yang disukai pada “Kinnikuman” itu adalah Pandaman ke Yudetamago. Karakter yang satu ini pun menjadi salah satu inspirasi Eiichiro Oda dalam mengembangkan tokoh pada karyanya sendiri. Kecintaannya pada dunia manga ini, ia perlihatkan sejak ia mulai mengirimkan sebuah karyanya agar dipublikasikan. Karya yang dikirimkan pada waktu itu adalah Wanted dan dari karya itu ia berhasil memperoleh beragam penghargaan. Uniknya lagi, karya itu, ia peroleh ketika dirinya masih berusia 17 tahun, masih sangat muda, kan. Tidak berpuas diri, Eiichiro Oda mulai mengembangkan kemampuannya dalam membuat manga. Hingga dua tahun setelah itu atau lebih tepatnya ketika berusia 19 tahun, Eiichiro Oda berhasil menjadi seorang asisten dari Nobuhiro Watsuki. Pada waktu itu, ia menjadi asisten dari Nobuhiro Watsuki ketika mengerjakan suatu karya dengan judul Rurouni Kenshin. Selain sudah menjadi asisten dari Nobuhiro Watsuki, ia tetap tidak bosan untuk mengembangkan kemampuannya dalam membuat karakter tokoh manga. Masih di tahun yang sama, Eiichiro Oda (19 tahun) pun mulai menggambar karakter dari serial manga One Piece yang sampai saat ini masih berjalan. Lalu, manga One Piece itu sendiri berhasil menjadi salah satu manga populer di Jepang pada masa itu. Bahkan, manga yang sudah dibuatnya itu dipublikasikan pada majalah Shonen Jump. Tetap tidak berpuas diri, ia pun tetap mengembangkan kemampuannya agar bisa terus dinikmati oleh pencinta One Piece. Dalam manga yang dibuatnya pun, Eiichiro Oda juga dikenal dengan memberikan telur Paskah ke dalam manga-nya. Hal ini bertujuan agar para penggemar bisa melihat telur itu bisa melihat telur Paskah.Ide untuk memasukkan telur itu berasal dari manga-manga lain, seperti Akira Toriyama, Dr. Slump, dan juga Dragon Ball. Selain memiliki kemampuan dalam membuat serial manga, ia juga pernah menjadi pengisi suara pada film The Dream of the King of Soccer. Bahkan, cerita dalam film itu sedikit digambarkan dalam film One Piece dengan judul The Kingdom of Choppers of The Island of Strange Animals. Ketika Eiichiro Oda berusia 17 tahun atau pada tahun 1992, ia mulai merintis karirnya untuk menjadi seorang mangaka. Karirnya untuk menjadi seniman manga itu dimulai dengan menjadi asisten dari tiga seniman manga. Tiga seniman manga itu berada di majalah Weekly Shonen Jump. Terus berkembang, itulah yang bisa digambarkan dari Eiichiro Oda, yang kemudian masih di tahun yang sama (1992), dirinya berhasil membuat karya pertamanya yang diberi judul, yaitu Wanted. Bahkan, karya pertamanya itu berhasil membawa dirinya mendapatkan peringkat kedua pada penghargaan “Tezuka Award”. Eiichiro Oda sendiri mulai bekerja secara resmi pada tahun 1992. Dan pada masa itu ia bekerja menjadi asisten dari Masaya Tokuhiro pada karyanya yang berjudul King Ta-Chan. Dua tahun kemudian, atau lebih tepatnya tahun 1994, Eiichiro Oda bekerja sebagai asisten dari Shinobu Kaitani dengan karyanya yang berjudul Suizan Police Gang. Setelah menjadi asisten Shinobu Kaitani, Eiichiro Oda kembali lagi menjadi asisten Masaya Tokuhiro. Lalu, masih di tahun yang sama (1994), ia berhasil lulus menjadi mahasiswa baru. Dan ia pun tetap melanjutkan karirnya dalam dunia manga. Ketika masih bersama dengan Masaya Tokuhiro dan telah menyelesaikan King Ta-Chan, mereka berdua pun melanjutkan untuk membuat karyanya yang berjudul Mizu No Tomodachi Kappaman. Projek tersebut mereka jalankan, mulai dari tahun 1995 sampai tahun 1996. Lalu, masih di tahun 1996, Eiichiro Oda pun mulai bekerja bersama dengan Nobuhiro Watsuki serta ia bertemu Hiroyuki Takei. Ketika ia bekerja dengan Nobuhiro Watsuki sudah menghasilkan dua karya one-shot untuk Romance Dawn versi 1 dan versi 2. Dari one-shot itulah, awal mula manga One Piece muncul. Setelah satu tahun kemudian atau lebih tepatnya pada tahun 1997, Eiichiro Oda mulai meneruskan karya One Piece. Pada masa itu, ia memutuskan untuk menyudahi kerja samanya dengan Nobuhiro Watsuki dan memilih fokus untuk mengerjakan projek manga One Piece. Ketika fokus mengerjakan One Piece, Eiichiro Oda sudah membuat banyak sketsa awal bagaimana kisah One Piece. Sketsa awal itu, muncul pada “Color Walk 1” dan bahkan sebelum acara resminya dimulai, ia juga sudah membuat rencana untuk menyelesaikan tahap awal dari One Piece atau sekitar 18 bab. Meski sudah membuat tahap awal One Piece, tetapi karyanya itu tetap diubah. Misalnya perubahan pada boogie menjadi buggy, perubahan dari pengikut zoro ke petarung pengembara. Bahkan, adanya perubahan penampilan dari tokoh Morgan . Namun, untuk karakter Morgan ini, sang editor tetap ingin kehadiran karakter tokoh itu, sehingga Eiichiro Oda pun mengubah penampilan tokoh Morgan. Tak sampai di situ saja, Nobuhiro Watsuki pun siap untuk memberikan bayaran pada Eiichiro Oda untuk menggambar bendera (Jolly Roger) atau bendera Bajak Laut Topi Jerami. Gambar bendera itu ditujukan pada seri Rurouni Kenshin untuk gambar bom yang akan dipergunakan oleh Gain (salah satu bawahan Yukishiro Enishi. Sejak saat itu, Eiichiro Oda pun mulai memperoleh surat dari penggemarnya, sehingga dirinya pun merasa senang. Bahkan, ia pun mulai memberanikan diri untuk berhenti dari suatu penelitian arsitektur. Meski begitu, ia tetap yakin kalau setiap keputusan itu merupakan ujian yang harus dihadapi. Setelah memutuskan untuk berhenti dari penelitian arsitektur, Eiichiro Oda pun mulai bekerja sebagai asisten dari mangaka tua. Adapun mangaka itu adalah Masaya Tokuhiro, Nobuhiro Watsuki, dan Kaitani Shinobu. Ketiga mangaka itu mengajarkan banyak hal kepada Eiichiro Oda. Oleh sebab itu, dari bekerja sebagai asisten itulah, Eiichiro Oda pun memperoleh banyak ilmu seputar dunia manga. Ada banyak pelajaran yang bisa petik ketika menjadi asisten, seperti betapa pentingnya memperhatikan ketebalan garis pada pembuatan gambar manga. Selain itu, mendapatkan pelajaran berupa berbagai macam teknik agar bisa menghasilkan karya manga yang bisa menarik banyak orang. Semua pelajaran itulah yang membuat dirinya terus berkembang. Eiichiro Oda bersama tiga asisten lainnya mendapatkan julukan Watsuki-gumi atau geng Watsuki. Julukan itu didapatkan ketika dirinya bekerja sebagai asisten dari Nobuhiro Watsuki. Tiga asisten lainnya itu bernama Hiroyuki Takei, Shin Galactic, serta Mikio Itou. Ketiga teman Eiichiro Oda itu juga sudah membuat karya manga. Misalnya Hiroyuki Takei yang membuat manga Shaman King. Lalu, Shin Galactic yang membuat manga Shonen Detective Q, serta Mikio Itou yang membuat manga Normandy Himitsu Kurabu. Proses membuat karya One Piece ini bisa dibilang berhasil karena karyanya ini sukses masuk ke majalah Weekly Shonen Jump edisi 34. Ia berhasil menembus ke majalah itu pada tahun 1997. Tidak hanya bertahan sebentar saja, tetapi karya One Piece ini masih berjalan hingga sampai saat ini. Bahkan, manga ini juga sudah diadaptasi menjadi serial anime. Maka dari itu, sampai saat ini, Eiichiro Oda pun masih aktif berperan dalam mengembangkan karya One Piece ini. Serial animasi ini dimulai sejak tahun 1998 yang di mana Eiichiro Oda membuat tampilan visual OVA One Piece untuk pertama kalinya. Bahkan, ia sangat senang karyanya bisa dijadikan serial animasi. Lalu, satu tahun kemudian (1999), Toei Animation mengambil serial animasi One Piece ini dan bekerja sama dengan Eiichiro Oda. Kerja sama itu dilakukan guna mengembangkan seri animasi tersebut. Hingga sampai saat ini pun serial animasi One Piece masih tayang. Siapa inspirasi dan idola Eiichiro Oda dalam membuat karya One Piece? Jawabannya adalah Akira Toriyama yang merupakan pembuat manga Dragon Ball. Eiichiro Oda sangat suka dengan penggambaran otot-otot pada karakter di Dragon Ball. Maka dari itu, dalam beberapa ceritanya, Eiichiro Oda memasukkan karakter yang memiliki otot kuat layaknya bajak laut yang tangguh. Selain itu, inspirasi penggambaran tokoh pada One Piece juga berasal dari karakter Disney. Oda sangat suka dan penggemar dari karakter Disney. Meski begitu, Eiichiro Oda masih beranggapan kalau idola dan inspirasi utama dalam pembuatan One Piece masih Akira Toriyama. Dari dua inspirasi itulah, Eiichiro Oda pun menjadi terus menggambarkan karakter yang unik pada One Piece. Berikut ini karya-karya yang pernah dihasilkan oleh Eiichiro Oda dalam bekarir di dunia manga. Tahun 1992 dengan karya Wanted! Tahun 1993 dengan karya God’s Gift for The Future. Tahun 1994 dengan karya Ikki Yako. Tahun 1994 dengan karya Monsters . Tahun 1996 dengan karya Romance Dawn (versi 1). Tahun 1996 dengan karya Romance Dawn (versi 2). Tahun 1997-saat ini dengan karya One Piece. Tidak hanya karya-karyanya saja yang cukup dikenal oleh banyak orang. Nama Eiichiro Oda sebelum terkenal sampai saat ini, ia beberapa kali menjadi seorang asisten dari beberapa mangaka. Berikut ini karir asisten dari Eiichiro Oda. Pada tahun 1994, Eiichiro Oda menjadi asisten dari Shinobu Kaitani dengan karyanya yang berjudul Suizan Police Gang. Pada tahun 1992-1995, Eiichiro Oda menjadi asisten dari Masaya Tokuhiro dengan karyanya yang berjudul Jungle King Ta-chan. Pada tahun 1995-1996, Eiichiro Oda menjadi asisten dari Masaya Tokuhiro dengan karyanya yang berjudul Mizu no Tomodachi. Pada tahun 1996-1997, Eiichiro Oda menjadi asisten dari Rurouni Kenshin dengan karyanya yang berjudul Nobuhiro Watsuki.
Baca Selengkapnya