Frank Herbert
3 Buku
Frank Herbert adalah seorang penulis fiksi ilmiah Amerika yang terkenal karena karyanya yang monumental, Dune yang terbit tahun 1965, serta seri buku yang terkait dengannya. Ia lahir pada tanggal 8 Oktober 1920 di Tacoma, Washington, dan meninggal pada tanggal 11 Februari 1986. Frank Patrick Herbert Jr. lahir dari pasangan Frank Patrick Herbert Sr. dan Eileen (nee McCarthy) Herbert. Ia tumbuh di daerah pedesaan dan menghabiskan banyak waktu di masa muda di Olympic dan Kitsap Peninsula. Sejak kecil, ia tertarik pada buku dan sudah bisa membaca sebagian besar koran sebelum berusia lima tahun. Ia memiliki ingatan yang baik dan dapat belajar dengan cepat. Herbert juga memiliki minat awal dalam fotografi, dan pada usia sepuluh tahun ia membeli kamera Kotak Kodak, kamera lipat baru saat masa remajanya, dan kamera film berwarna pada pertengahan 1930. Karena kondisi keluarga yang miskin, terutama akibat Depresi Besar, Herbert meninggalkan rumah pada tahun 1938 untuk tinggal bersama bibi dan paman di Salem, Oregon. Ia mendaftar di sekolah menengah di Salem High School (sekarang North Salem High School), dan lulus pada tahun berikutnya. Pada tahun 1939, ia berbohong tentang usianya untuk mendapatkan pekerjaan surat kabar pertamanya di Glendale Star. Herbert kemudian kembali ke Salem pada tahun 1940 dan bekerja untuk surat kabar Oregon Statesman (sekarang Statesman Journal) dalam berbagai posisi, termasuk sebagai fotografer. Herbert kemudian menikah dengan Flora Lillian Parkinson di San Pedro, California, pada tahun 1941. Mereka memiliki seorang putri bernama Penelope (lahir pada 16 Februari 1942) dan bercerai pada tahun 1943. Selama tahun 1942, setelah Amerika Serikat masuk ke Perang Dunia II, ia bertugas di Angkatan Laut sebagai fotografer selama enam bulan, tetapi sayangnya ia mengalami cedera kepala akibat kecelakaan dan diberhentikan dengan alasan medis. Herbert kemudian pindah ke Portland, Oregon, di mana ia bekerja sebagai reporter untuk The Oregon Journal. Setelah perang, Herbert menghadiri University of Washington, di mana ia bertemu dengan Beverly Ann Stuart dalam kelas menulis kreatif pada tahun 1946. Mereka adalah satu-satunya mahasiswa yang telah menjual karya untuk publikasi; Herbert telah menjual dua cerita petualangan pulp ke majalah, pertama kali ke Esquire pada tahun 1945, dan Stuart telah menjual cerita ke majalah Modern Romance. Mereka menikah di Seattle pada tahun 1946 dan memiliki dua putra, Brian yang lahir pada 1947 dan Bruce yang lahir pada 1951 dan menutup mata pada 1993. Pada tahun 1949, Herbert dan istrinya pindah ke California untuk bekerja di Santa Rosa Press, Democrat. Di sana, mereka berteman dengan psikolog Ralph dan Irene Slattery, yang memperkenalkan Herbert pada karya beberapa pemikir yang akan mempengaruhi tulisannya, termasuk Freud, Jung, Jaspers, dan Heidegger. Mereka juga memperkenalkan Herbert pada Zen Buddhism. Herbert tidak pernah lulus kuliah. Menurut putranya, Brian, ia hanya ingin belajar apa yang menarik minatnya sehingga tidak menyelesaikan kurikulum yang dibutuhkan. Ia kembali ke dunia jurnalistik dan bekerja di Seattle Star dan Oregon Statesman. Ia juga menjadi penulis dan editor majalah California Living di San Francisco Examiner selama sepuluh tahun. Dalam wawancara tahun 1973, Herbert menyatakan bahwa ia telah membaca fiksi ilmiah selama sekitar sepuluh tahun sebelum mulai menulis di genre tersebut, dan ia menyebutkan H. G. Wells, Robert A. Heinlein, Poul Anderson, dan Jack Vance sebagai penulis favoritnya. Cerita fiksi ilmiah pertama Herbert, Looking for Something, diterbitkan dalam edisi April 1952 dari Startling Stories, yang saat itu disutradarai oleh Samuel Mines. Tiga ceritanya yang lain muncul dalam edisi tahun 1954 dari Astounding Science Fiction dan Amazing Stories. Karier Herbert sebagai novelis dimulai pada tahun 1955 dengan publikasi serial Under Pressure dalam majalah Astounding mulai November 1955; kemudian diterbitkan sebagai buku oleh Doubleday dengan judul The Dragon in the Sea. Cerita ini mengeksplorasi kewarasan dan kegilaan dalam lingkungan kapal selam pada abad ke-21 dan memprediksi konflik global terkait konsumsi dan produksi minyak. Meskipun mendapat sambutan baik dari para kritikus, cerita ini tidak menjadi sukses komersial yang besar. Selama periode ini, Herbert juga bekerja sebagai penulis pidato untuk senator Partai Republik Guy Cordon. Karya paling terkenal Herbert adalah Dune dan seri buku yang mengikutinya. Dune adalah sebuah epik fiksi ilmiah yang terjadi di masa depan yang jauh di planet Arrakis, yang juga dikenal sebagai Dune. Buku ini menggabungkan elemen politik, agama, lingkungan, dan petualangan menjadi sebuah cerita yang kompleks dan mendalam. Dune menjadi sangat populer dan dianggap sebagai salah satu karya terbesar dalam genre fiksi ilmiah. Herbert dikenal karena kecenderungannya untuk menyelidiki isu-isu kompleks seperti politik, agama, lingkungan, sosiologi, dan psikologi dalam karyanya. Ia sering kali memasukkan pemikiran dan konsep filosofis ke dalam cerita-ceritanya, yang memungkinkan pembaca untuk merenungkan berbagai aspek kehidupan dan masyarakat. Herbert menggambarkan dunia dan sistem yang dijelaskannya dengan keakuratan ilmiah yang mendalam. Ia meneliti topik-topik seperti ekologi, psikologi, dan sosiologi untuk menciptakan sistem yang kohesif dan terperinci dalam ceritanya. Dune dan karya-karya lainnya telah memenangkan banyak penghargaan dan mendapat pengakuan di dunia sastra fiksi ilmiah. Dune memenangkan Penghargaan Nebula dan Penghargaan Hugo, dua penghargaan bergengsi dalam genre fiksi ilmiah. Karya-karya Herbert, terutama Dune, memiliki pengaruh yang luas dalam sastra fiksi ilmiah. Buku-bukunya mempengaruhi banyak penulis dan pembaca, dan karya-karyanya telah dianggap sebagai tonggak dalam genre tersebut. Dune juga telah diadaptasi ke layar lebar dengan film, miniseri televisi, dan adaptasi terbaru yang diarahkan oleh Denis Villeneuve. Frank Herbert adalah seorang penulis fiksi ilmiah yang brilian dan visioner yang menciptakan karya-karya yang mendalam dan mempengaruhi dalam genre tersebut. Karya terbesarnya, Dune, telah mengukuhkan posisinya sebagai salah satu novel fiksi ilmiah yang paling berpengaruh sepanjang masa. Dune karya Frank Herbert adalah sebuah epik fiksi ilmiah yang terjadi di masa depan yang jauh di planet Arrakis, yang juga dikenal sebagai Dune. Buku ini mengisahkan kisah Paul Atreides, seorang pemuda yang merupakan anggota keluarga bangsawan yang berkuasa. Ketika keluarganya mengambil alih pengelolaan Arrakis, sebuah planet yang sangat penting karena sumber daya rempah-rempah yang langka dan bernilai tinggi, Paul terlibat dalam konspirasi politik dan pertempuran untuk kekuasaan. Dune menciptakan dunia yang kompleks dan penuh dengan intrik politik, kekuasaan, agama, dan ekologi. Arrakis adalah planet yang keras dan berbahaya, dihuni oleh suku gurun yang kuat dan makhluk-makhluk misterius. Rempah-rempah bernama Melange yang ada di Arrakis memiliki kekuatan yang luar biasa, termasuk memperpanjang umur dan meningkatkan kemampuan manusia. Buku ini menjelajahi perjalanan Paul Atreides ketika ia menjadi bagian dari ramalan kuno dan menghadapi takdirnya sebagai sosok yang disebut sebagai Mesianik. Dune mengeksplorasi tema-tema yang mendalam seperti politik, agama, kekuasaan, dan pertempuran antara individu dan lingkungan. Buku ini juga menyoroti kompleksitas manusia dan sifat kemanusiaan dalam menghadapi tantangan ekstrim. Herbert menggunakan gaya penulisan yang kaya dan detail yang menggambarkan dengan baik lanskap planet yang keras, karakter yang kompleks, dan hubungan yang rumit antara mereka. Dune telah diakui sebagai salah satu novel fiksi ilmiah yang paling berpengaruh dan dihormati sepanjang masa. Buku ini memenangkan Penghargaan Nebula tahun 1965 dan berbagi Penghargaan Hugo tahun 1966 dengan novel lain. Keberhasilan Dune menghasilkan seri buku lanjutan yang ditulis oleh Herbert dan anaknya, Brian Herbert. Buku ini juga diadaptasi menjadi film oleh David Lynch pada tahun 1984 dan versi film baru yang diarahkan oleh Denis Villeneuve yang dirilis pada tahun 2021. Dune merupakan perpaduan yang sempurna antara sains, politik, agama, dan eksplorasi karakter, menjadikannya salah satu karya fiksi ilmiah yang paling mendalam dan menggugah perasaan. Buku ini tidak hanya menyajikan cerita yang mendebarkan dan penuh kejutan, tetapi juga menimbulkan refleksi tentang kondisi manusia, takdir, dan alam semesta yang luas. Frank Herbert memiliki beberapa ciri khas dalam karyanya yang membedakannya dari penulis lain. Ia memiliki pemikiran yang luas dan mendalam dari mulai filsafat hingga isu-isu sosial. Ia menggali pemikiran yang mendalam tentang politik, agama, kekuasaan, dan moralitas, dan mengintegrasikannya ke dalam cerita-cerita fiksinya. Herbert mendorong pembaca untuk merenungkan dan mempertanyakan norma-norma dan sistem-sistem yang ada. Karya-karya Herbert sering menyoroti masalah sosial dan lingkungan yang dihadapi manusia. Ia mengangkat isu-isu seperti politik korporat, pemanasan global, pengaruh teknologi, dan penghancuran lingkungan alam. Herbert menggunakan fiksi ilmiah sebagai alat untuk memperlihatkan konsekuensi dari tindakan manusia dan mendorong kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan dengan alam. Herbert dikenal karena membangun karakter-karakter yang kompleks dan terperinci dalam karyanya. Ia menggali kedalaman emosi, motivasi, dan pertumbuhan karakter, bahkan bagi karakter-karakter pendukung. Pembaca seringkali merasa terhubung dengan karakter-karakter yang realistis dan penuh nuansa yang diciptakan oleh Herbert. Karya-karya Herbert menampilkan dunia yang kaya, terperinci, dan kompleks. Ia mengembangkan latar belakang sejarah, budaya, dan politik yang mendalam dalam ceritanya. Dunia-dunia ini dirancang dengan cermat, termasuk sistem ekologi, sistem politik, dan dinamika sosial yang kompleks, memberikan kedalaman dan keaslian pada cerita-cerita Herbert. Herbert dikenal karena dedikasinya dalam melakukan penelitian yang teliti untuk mendukung cerita-cerita fiksinya. Ia menggali pengetahuan tentang sains, sejarah, filsafat, dan agama untuk menciptakan konsep-konsep yang kohesif dan terperinci dalam karyanya. Penelitian yang mendalam ini memberikan keaslian dan kredibilitas pada alam semesta yang diciptakan oleh Herbert. Alam dan ekologi sering menjadi tema sentral dalam karya-karya Herbert. Ia menggambarkan hubungan yang kompleks antara manusia dan alam, dan pentingnya menjaga keseimbangan dengan lingkungan. Herbert menyoroti konsekuensi dari eksploitasi alam dan dampaknya pada masyarakat dan individu. Ciri khas ini memberikan keunikan pada karya-karya Frank Herbert dan menjadikannya salah satu penulis fiksi ilmiah yang paling dihormati dan diakui dalam genre tersebut. Tak ayal lagi karya dari Frank Herbert layak diacungi jempol dan dapat dinikmati oleh pembaca di seluruh dunia.
Baca Selengkapnya