Rumus Normalitas, Molaritas, dan Molalitas – Rumus normalitas, molaritas, dan molalitas merupakan pelengkap dari pembahasan mengenai unit maupun satuan untuk menyatakan konsentrasi larutan. Materi ini secara umum dijelaskan melalui mata pelajaran IPA atau Ilmu Pengetahuan Alam pada jenjang pendidikan SMA atau sederajat.
Nah, biar Grameds semakin memahami tentang rumus normalitas, maka bisa simak artikel ini sampai selesai, ya. Tidak hanya rumus normalitas, tapi di sini, juga akan membahas rumus molaritas dan molalitas.
Sebenarnya, ada banyak sekali satuan konsentrasi larutan, tetapi pada artikel kali ini hanya akan membahas mengenai satuan konsentrasi larutan yang kerap kali muncul, yakni normalitas, molaritas dan molalitas. Berikut, penjelasan lengkap mengenai masing-masing satuan beserta dengan contoh soalnya.
Daftar Isi
Normalitas
Sebelum memahami lebih jauh mengenai rumus normalitas, molaritas, dan molalitas, Grameds harus memahami pengertian normalitas terlebih dulu. Normalitas adalah ukuran yang menjadi petunjuk atas konsentrasi terhadap berat yang setara dalam gram atau liter larutan. Normalitas biasa disingkat dengan “N” supaya lebih efektif ketika dipakai dalam proses laboratorium.
Menurut pengertiannya, tampak bahwa normalitas mempunyai kemiripan dengan molaritas (M), yakni terdapat fungsi normalitas yang lebih lengkap untuk mewakili konsentrasi molar. Setelah Grameds memahami pengertian dari normalitas, sekarang kita akan membahas mengenai rumus apa saja yang dapat digunakan untuk mengetahui normalitas suatu larutan beserta dengan cara mengaplikasikan rumus pada contoh soal.
Rumus Normalitas
Apabila sudah memahami pengertiannya normalitas, Grameds sebenarnya sudah dapat mengetahui rumus-rumusnya. Normalitas dirumuskan sebagai berat setara zat terlarut dalam satu liter larutan serta solusi bisa dihitung jika volume larutan dan massanya diketahui.
- N = Jumlah mol ekuivalen zat terlarut / Volume larutan
Selain itu, jumlah mol juga dapat dihitung dengan membagi massa zat dengan berat molekul ‘Mr’ dari penambahan massa tiap-tiap atom dari konstituennya. Berikut ini merupakan rumus nornalitas dasar yang dapat Grameds gunakan.
- N=Massa zat x e / Mr x Volume
Pada rumus tersebut, diketahui bahwa ;e’ setara dengan zat terlarut dari suatu larutan. Jumlah mol per satuan volume adalah pengertian daari molaritas ‘M’. dengan begitu, rumus yang dapat Grameds gunakan ialah
- N = M x e
‘M’ pada formula tersebut adalah molaritas larutan, sedangkan ‘e’ merupakan padanan dari larutan jadi Grameds tinggal memasukkan angka ke dalam rumus normalitas, molaritas, dan molalitas.
Contoh Soal Normalitas
Supaya lebih paham menggunakan rumus yang telah disebutkan sebelum, Grameds bisa mengaplikasikan rumus tersebut untuk menjawab soal. Berikut ini terdapat dua contoh soal yang dapat Grameds coba kerjakan dan perhatikan pula pembahasannya untuk melihat hasil yang benar.
-
Contoh 1
H2SO4 pekat memiliki konsentrasi 98% (Mr=98) dan nilai BJ adalah 1,19, kemudian hitung normalitas larutan tersebut!
Diketahui:
BJ H2SO4 = 1,19
Konsentrasi 98%
Jika dilarutkan dalam 1 liter maka terdapat 1190gram.
Jawab:
Jumlah mol ekuivalen zat terlarut = 98/100 x 1190 gram = 1160,20 gram
Setelah itu, Grameds dapat memasukkan angka tersebut ke dalam rumus normalitas
N H2SO4 = 1160 / 1/2 x 98 = 23,8 N
-
Contoh 2
Larutan NaOH 0,5 liter dibuat dengan cara melarutkan 5 gram dengan Mr = 40 dalam air, lalu hitung normalitas larutan tersebut!
Diketahui:
Mol NaOH (N) = gram / Mr = 5 / 40 = 0,125 mol
Jumlah ion OH- (a) = 1
Mol ekuivalen (ek) = n x a = 0,125 x 1 = 0,125
Jawab:
Normalitas (N) = ek / V = 0,125 / 0,5 = 0,25
Molaritas
Rumus normalitas, molaritas, dan molalitos akan lebih mudah dimengerti jika Grameds memahami pengertian dari tiap-tiap istilah tersebut, salah satunya ialah molaritas. Pengertian molaritas adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menunjukkan konsentrasi larutan dengan cara tertentu.
Molaritas merujuk pada cara unruk membandingkan jumlah mol zat terlarut dengan volume terlarut. Istilah ini disimbolkan dengan huruf ‘M’. Satuan yang digunakan pada molaritas ialah mol/liter jadi untuk penulisan rumus, Grameds dapat menuliskan simbol ‘M’ sebagai identitas dari molaritas.
Setelah memahami pengertian dari molaritas, maka kita akan membahas rumus apa saja yang dapat digunakan untuk mengetahui molaritas suatu larutan beserta cara penggunaan rumus pada contoh soal yang akan kami berikan.
Rumus Molaritas
Terdapat tiga rumus molaritas yang dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan yang berbeda-beda jadi Grameds harus memahami rumus-rumus tersebut.
- Rumus molaritas jika ada ‘n’ mol senyawa terlarut ke dalam ‘V’ liter larutan:
M = n / V
Keterangan:
M : Molaritas (mol/ liter)
n : jumlah mol terlarut (mol)
V : volume larutan (liter)
- Rumus molaritas jika ada jumlah milimol dalam 1 mL larutan:
M = n x 1000 / V ⇔ M = m / Mr x 1000 / V
Keterangan:
M : Molaritas (mol/ liter)
n : mol terlarut (mol)
V : volume larutan (liter)
Mr : massa molekul relative
M : massa zat terlarut (gram)
- Rumus molaritas campuran
Mcampuran = VA.MA + VB.MB / VA + VB
Keterangan:
VA : volume zat A
VB : volume zat B
MA : molaritas zat A
MB : molaritas zat B
Contoh Soal Molaritas
Molaritas memiliki rumus yang lebih banyak dibandingkan normalitas dan rumus tersebut digunakan menyesuaikan dengan kebutuhan. Supaya lebih memahami, fungsi dari rumus tersebut Grameds harus mencermari contoh soal berikut ini!
-
Contoh 1
Larutan urea atau CO(NH2)2 sebanyak 0,2 liter akan dibuat dengan cara melarutkannya 3 gram urea ke dalam air, lalu hitung berapa molaritas larutan tersebut!
Diketahui:
Massa molekul relatif urea : 60
V : 0,25
Gram: 3
Jawaban:
Jumlah mol urea (n) = gram / Mr = 3 / 60 = 0,05 mol
Molaritas larutan (M) = n / V = 0,05 / 0,25 = 0,2 molar
-
Contoh 2
Natrium hidroksida atau NaOH 4 gram akan dilarutkan ke dalam 1 kg air, maka hitungkan berapa molaritas larutan tersebut!
Massa molekul relatif NaOH : 40
V : 1
Gram: 4
Jawaban:
Jumlah mol Natrium hidroksida (n) = gram / Mr = 4 / 40 = 0,1 mol
Molaritas larutan (M) = n / V = 0,1 / 1 = 0,1 molar
Molalitas
Pengertian molalitas ialah banyaknya jumlah mol zat terlarut di dalam 1000 gram atau 1 kg pelarut. Berdasarkan pengertian tersebut, Grameds dapat menyimpulkan bahwa definisi ini hampir sama dengan pengertian molaritas. Perbedaan keduanya terdapat pada penyebutnya di mana molalitas memakai massa zat pelarut dalam 1kg, sedangkan molaritas menggunakan volume larutan dalam 1liter.
Setelah memahami pengertian tersebut, silakan Grameds mencermati rumus apa saja yang dapat digunakan untuk mengetahui molalitas dari suatu larutan beserta dengan cara mengaplikasikan rumus pada contoh soal.
Rumus Molalitas
Rumus normalitas, molaritas, molalitas sebenarnya saling memiliki keterkaitan antara satu sama lain. Molalitas dapat disimbolkan dengan huruf ‘m; dan terdapat dua rumus molalitas yang bisa Grameds kuasai, yakni.
- Rumus Molalitas Dasar (Zat Pelarut n Kilogram)
Molalitas = mol terlarut / kg pelarut ⇒ m = n / P
Keterangan:
m : molalitas (molal)
n : mol terlarut (mol)
P : massa zat pelarut (kg)
- Rumus Pengembangan Molalitas Dasar (Zat Pelarut n gram)
Molalitas = n x 1000 / P ⇔ m = g / Mr x 1000 / P
Keterangan:
m : molalitas (molal)
n : jumlah mol (mol)
P : massa zat pelarut (gram)
g : massa zat terlarut (gram)
Mr : massa molekul relatif
Contoh Soal Molalitas
Setelah memahami rumus molalitas, kini Grameds akan belajar langsung untuk mengaplikasikan rumus pada contoh soal molalitas. Berikut ini terdapat dua contoh soal yang dapat Grameds cermati.
-
Contoh 1
Berapa molalitas larutan jika terdapat 2 gram NaOH (Mr = 40) terlarut dalam 500 gr air?
Diketahui:
Massa terlarut = 2 gram
Massa pelarut = 500 gram
Mr NaOH = 40
Jawaban:
m = g / Mr x 1000 / P
m = 2 / 40 x 1000 / 500
m = 0,05 x 2
m = 0,1 molal
-
Contoh 2
Suatu larutan memiliki 0,36 mol zat terlarut dalam 2000 gram pelarut, berapakah molalitas larutan tersebut?
Diketahui:
Mol terlarut (n) = 0,36 mol
Massa pelarut (P) = 2200 gram = 2 kg
Jawaban:
m = n / P
m = 0,36 / 2
m = 0,18
Apabila Grameds hendak memahami rumus normalitas, molaritas, molalitas dengan lebih baik, pastikan untuk memahami pengertian, rumus dan contoh soalnya. Selain itu, latihlah pengetahuan rumus ini dengan menjawab beberapa contoh soal berdasarkan rumus tersebut. Apabila masih merasa kesulitan, Grameds bisa membaca rekomendasi buku berikut ini!
Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia.com selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Nanda Akbar Gumilang
Sumber Rujukan
- https://saintif.com/rumus-normalitas/
- https://www.quipper.com/id/blog/mapel/kimia/normalitas/
- https://mamikos.com/info/rumus-normalitas-molaritas-molalitas-pljr/
- https://www.dosenpendidikan.co.id/rumus-normalitas/
- https://www.pakarkimia.com/normalitas/
Rekomendasi Buku Terkait
1. Super Lengkap Rumus IPA SMA Kelas 10, 11, & 12
Buku ini menyajikan kumpulan rumus lengkap untuk SMA kelas 10, 11, dan 12. Berisi rumus lengkap dari mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Fisika, Kimia, Biologi hingg Pendidikan Kewarganegaraan. Hadir dengan bahasa yang sederhanda dan mudah dipahami serta untuk dengan trik mengerjakan dan latihan soal, buku ini diharapkan dapat membantu Grameds dalam memahami materi pelajaran dengan cepat.
Kerap kali penyampaian materi di sekolah dirasa masih kurang. Oleh sebab itu, sebaiknya Grameds mengulang kembali materi yang sudah diajarkan secara mandiri di rumah, maupun bersama dengan teman-teman untuk membentuk kelompok belajar. Hal ini bertujuan supaya materi dapat terserap dengan lebih baik dan juga bisa mematangkan pengetahuan Grameds perihal materi dari pembahasan -materi yang telah disampaikan.
Bagi Grameds yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas jurusan IPA, dan ingin mengasah kemampuan dengan belajar di luar jam pelajaran, buku ini bisa dijadikan sebaga salah satu buku referensi yang pas untuk Grameds pelajari. Buku ini bisa Grameds gunakan sebagai referensi belajar. Di dalam buku ini tersaji berbagai rumus yang bisa Grameds pelajari dari berbagai bidang studi, seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Fisika, Kimia, Biologi hingga Pendidikan Kewarganegaraan untuk kelas 10 hingga 12. Buku ini pastinya bisa membantu Grameds untuk memudahkan proses pembelajaran, buku ini juga bisa Grameds manfaatkan sebagai media untuk belajar secara mandiri menjelang ujian.
2. Logic Magic Fisika, 1 Menit Pecahkan Soal Fisika IPA SMA Kelas 12
Kebanyakan para pelajar merasa kesulitan dalam mengerjakan soal-soal fisika, bahkan kerap kali merasa kekurangan waktu untuk mengerjakannya. Alhasil, tak semua soal fisika bisa terselesaoan, bahkan banyak siswa yang memilih untuk mengerjakan dengan asal-asalan supaya kertas ujian tak tampak kosong.
Hal tersebut disebabkan karena mereka tak menguasai materi dari soal fisika yang diujikan, selain itu kurangnya manajemen target waktu untuk mengerjakan tiap-tiap soal fisika juga menjadi penghambatnya. Buku yang berjudul LOGIC MAGIC FISIKA: 1 Menit Pecahkan Soal Fisika IPA SMA Kelas 12 ini bukanlah sebuah buku materi pelajaran utama, tetapi sekadar sebagai buku untuk menunjang pembelajaran fisika yang berfokus pada ulasan berbagai soal fisika yang disertai dengan tambahan rumus-rumus dasar serta tips-tips logic magic.
Mengapa buku ini diberi judul LOGIC MAGIC FISIKA?
Logic artinya seluruh soal fisika bisa dikerjakan menggunakan logika praktis yang simole dengan bahasa yang sederhana, mudah dipahami, dan tidak bertele-tele. Sedangkan magicm berarti secara ajaib seluruh soal fisika bisa diselesaikan hanya dalam hitungan menit.
Tiap-tiap contoh soal dalam buku ini diberikan estimasi waktu maksimal untuk menyelesaikannya (dalam hitungan menit) supaya pembaca nantinya sudah terbiasa dan terlatih untuk menyelesaikan berbagai soal fisika dengan cepat dan tepat menyesuaikan target estimasi waktu hanya dalam hitungan menit, dan untuk menambah tingkat kepercayaan diri bagi para pelajar untuk menjawab berbagai soal fisika, sehingga akhirnya tak ada lagi alasan bagi para pelajar untuk mengeluh dan merasa kekurangan waktu dalam mengerjakan berbagai soal fisika.
3. Super Smart Kuasai Matematika Dan IPA SMA / MA kelas 10, 11, dan 12
Dengan menyajikan tata letak yang menarik nan berwarna menjadikan buku ini lebih mudah untuk dipahami bagi para pembaca. Buku ini bisa membantu siswa dalam berlatih soal dan menghafal berbagai materi yang akan diujikan. Buku ini juga menyuguhkan ringkasan dari seluruh materi Matematika dan IPA yang sangat sederhana dan tak bertele-tele sehingga bisa langsung dipahami oleh para pembaca.
Buku Super Smart Kuasai Materi Matematika dan IPA ditulis dengan tujuan supaya hanya dengan membaca buku ini, siswa bisa lebih memahami materi untuk bahan ujian tingkat SMA/MA, seperti UN, USBN, dan Ujian SBMPTN. Buku ini disusun dengan ringkas sehingga akan mempermudah siswa dalam belajar. Ringkasan materi yang tersaji dalam buku ini ialah mata pelajaran Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi.
4. Panduan Praktikum Kimia SMA: Konsep dan Skill Laboratorium
Buku Panduan Praktikum Kimia SMA: Konsep dan Skill Laboratorium karya Dr. Abdul Haris Watoni, M.Si. ini ditulis dari berbagai sumber yang disesuaikan dengan sarana serta prasarana sekolah yang bisa dijangkau. Buku ini juga dilengkapi dengan 24 judul percobaan, supaya lebih banyak alternatif yang bisa dimanfaatkan oleh sekolah.
Melalui buku Panduan Praktikum Kimia SMA: Konsep dan Skill Laboratorium, kami berharap semoga seluruh kegiatan praktikum kimia di sekolah bisa lebih hidup, menyenangkan, dan berkembang, sehingga pembelajaran kimia menjadi lebih lengkap dan mengasyikkan.
Ilmu kimia tak lagi dipandang sebagai ilmu khayal yang ditampilkan menggunakan berbagai model ilustratif sehingga sulit untuk dipahami, tetapi sebagai ilmu nyata yang digemari dan diperlukan. Buku ini bisa menjadi panduan praktikum kimia untuk siswa SMA maupun buku pegangan guru dalam mengajar di kelas.
Rekomendasi Artikel Terkait
- Rumus Molaritas dan Contoh Soal serta Pembahasannya!
- Rumus Molalitas dan Contoh Soal dan Pembahasannya!
- Sifat Koligatif Larutan: Pengertian, Contoh Soal, dan Manfaat
- Pengertian dan Rumus Sifat Koligatif Larutan
- Mengenal Pengertian Konsentrasi Larutan dan Satuan-satuannya
- Asam dan Basa
- Benzoil Peroksida
- Hukum Hess
- Kimia
- Jenis-jenis Indikator Asam Basa
- Niacinamide
- Teori Atom Mekanika Kuantum
- Pengertian Konsentrasi Larutan dan Satuan-satuannya
- Perkembangan Teori Atom dan Tokoh-Tokohnya
- Tabel Periodik: Pengertian, Unsur, Klasifikasi, Dan Cara Membacanya
- Contoh Campuran Heterogen & Ciri Campuran Heterogen
- Contoh Campuran Homogen & Bedanya Campuran Heterogen
- Perbedaan Senyawa dan Campuran
- Pengertian, Sifat, Jenis, dan Contoh Senyawa
- Pengertian Kesetimbangan Kimia
- Pengertian Reaksi Kimia
- Pengertian Energi Kimia
- Pengertian Perubahan Kimia
- Pengertian Polimer
- Pengertian Eksoterm & Endoterm
- Persamaan Reaksi
- Radioaktif
- Rumus Empiris
- Teori Asam Basa
- Contoh Asam Kuat dan Asam Lemah
- Contoh Basa
- Titanium
- Pengertian Energi Alternatif
- Sifat Koligatif Larutan
- Zat Campuran
- Laju Reaksi
- Rumus Hukum Faraday
- Rumus Molekul
- Rumus Derajat Ionisasi
- Proses Korosi dan Pencegahannya
- Contoh Larutan Elektrolit
- Tata Nama Alkana
- Contoh Mengkristal
- Massa Jenis Minyak
- Fraksi Minyak Bumi