Kimia

Contoh Basa Dalam Kehidupan Sehari-hari

Written by Restu N

Contoh basa – Grameds, apakah kamu punya merek sabun mandi favorit yang tidak akan pernah diganti sampai kapanpun? Kalau punya, kenapa dari sekian banyak merek yang beredar di pasaran, kamu memilih merek tersebut? Apalagi pada umumnya semua sabun merupakan campuran basa yang terdiri dari natrium hidroksida (NaOH) atau kalium hidroksida (KOH) dan juga lemak nabati.

Yup, campuran basa tersebut dapat digunakan untuk menghilangkan lemak minyak serta kotoran yang menempel di permukaan kulit kita. Karena itu, setelah mandi kulit mu akan terasa kesat. Saat mandi, minyak alami yang dihasilkan oleh kulit akan ikut terangkat oleh campuran basa di dalam sabun mandi. Itulah mengapa, sebaiknya kamu memilih sabun mandi yang pH-nya sama dengan 7 atau netral.

Ngomong-ngomong tentang sabun, apakah kamu tahu bahwa alat mandi yang satu ini merupakan salah satu contoh basa yang sering digunakan oleh manusia? Yup, jika dilihat lagi sabun memiliki ciri-ciri senyawa basa yaitu terasa licin dan pahit, serta bersifat kaustik.

Selain itu, ketika dites menggunakan indikator seperti kertas lakmus, sabun dapat mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru dan kertas lakmus biru tidak akan berubah warnanya ketika dicelupkan ke dalam air sabun. Kalau dibahas lebih jauh lagi, sabun dapat menghilangkan sifat asam. Artinya, kalau kamu mencampurkan air jeruk dengan air sabun, sifat keasaman air jeruk tersebut akan menghilang atau paling tidak menjadi berkurang.

Namun, perlu kamu ingat, walaupun kamu dapat menguji kebasaan suatu larutan dari rasa pahitnya, namun kamu sangat dilarang sembarangan mencicipi suatu larutan dengan indera perasa. Sebab, larutan basa memiliki sifat korosif yang dapat membahayakan tubuh kamu.

Kalau kamu mau mengecek asam dan basa suatu larutan, sebaiknya lakukan di laboratorium dengan pengawasan guru. Namun sebelum itu, pastikan kamu sudah membaca panduannya dalam buku Panduan Praktikum Kimia SMA: Konsep dan Skill Laboratorium yang ditulis oleh Dr. Abdul Haris Watoni, M.Si. Soalnya buku ini disusun dari berbagai sumber dengan menyesuaikan sarana dan prasarana sekolah yang dapat dijangkau. Buku ini telah dilengkapi dengan 24 judul percobaan, agar lebih banyak alternatif yang dapat dilakukan di sekolah.

Ketika basa larut dalam air, dia akan terurai menjadi ion OH- dan juga kationnya. Misalnya seperti NaOH atau natrium hidroksida jika larut dalam air akan berubah menjadi Na+ + OH-. Kemudian basa juga bisa bereaksi dengan asam dan menghasilkan garam dan air. Misalnya H2SO4 + NaOH -> Na2SO4 + H2O.

Dalam pelajaran kimia dan fisika, kita diajarkan bahwa ada banyak contoh basa yang bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari selain sabun. Semua contoh tersebut sebenarnya bisa disederhanakan menjadi dua berdasarkan hasil ion yang dikeluarkan saat dilarutkan dalam air.

FYI, basa merupakan senyawa yang dapat menghasilkan ion negatif (H-) ketika larut di dalam air. Karena itu, basa termasuk ke dalam penghantar listrik yang baik. Prinsipnya, semakin banyak ion yang dihasilkan maka semakin kuat senyawa basa tersebut. Begitupun sebaliknya.

Contoh Basa

Contoh Basa Kuat

Pixabay.com/fotoblend

Sebuah larutan basa disebut sebagai basa kuat jika mudah terion, mempunyai ikatan antar atom yang mudah terlepas karena jarak inti atom pada molekulnya sangat jauh. Contoh basa kuat yang sering digunakan diantaranya seperti Litium Hidroksida (LiOH), Natrium Hidroksida (NaOH), Kalium Hidroksida (KOH), Kalsium Hidroksida (Ca(OH)2), Rubidium Hidroksida (RbO), Stronsium Hidroksida (Sr(OH)2), Sesium Hidroksida (CsOH), dan Barium Hidroksida (Ba(OH)2).

1. Litium hidroksida (LiOH)

Litium hidroksida (LiOH) merupakan senyawa anorganik berupa material kristalin yang memiliki sifat higroskopis. Litium hidroksida dapat larut di dalam air dan hanya sedikit larut dalam etanol. Litium hidroksida biasanya dimanfaatkan sebagai media perpindahan panas dan juga tempat penyimpanan elektrolit dalam baterai. Selain itu, ada juga yang menggunakannya untuk membuat keramik maupun semen.

2. Natrium hidroksida (NaOH)

Natrium hidroksida (NaOH) atau yang lebih akrab disebut soda api merupakan sejenis basa logam kaustik yang tersedia dalam beberapa bentuk, seperti padat, pelet, butiran, hingga serpihan. Di antara semua senyawa basa, natrium hidroksida menjadi yang paling banyak digunakan di laboratorium kimia.

Natrium Hidroksida ini sangat mudah larut dalam air dan ketika dilarutkan akan melepaskan panas, karena itu banyak orang menyebutnya sebagai soda api. Senyawa basa ini dimanfaatkan dalam banyak bidang industri seperti sabun, deterjen, air minum, soda, hingga pembersih saluran pipa.

3. Kalium hidroksida (KOH)

Kalium hidroksida merupakan gabungan dari potassium, oksigen, dan juga hidrogen. Karena itu sering disingkat menjadi KOH. Senyawa basa yang satu ini biasanya memiliki bentuk seperti serpihan atau bubuk.

KOH–dalam jumlah kecil–digunakan dalam industri kosmetik menjadi bahan alkali yang membantu perubahan kandungan pH suatu produk perawatan kulit. Selain itu, kalium hidroksida juga sering dimanfaatkan untuk tes infeksi kulit dalam dunia medis, bahan pembersih, sabun mandi, hingga bahan pemutih.

Temukan penjelasan lebih lengkap mengenai Kalium Hidroksida atau KOH dalam buku Kimia Fisika yang disusun oleh Apt,James Wilson Asamau S.Farm.,M.Farm dan Tatiana Siska Wardani S.Farm M.Fram. Buku ini memuat materi yang ditulis secara jelas, lengkap, dan detail. Bahasa yang digunakan juga mudah dipahami oleh para pembaca.

4. Kalsium hidroksida (Ca(OH)2)

Kalsium hidroksida atau Ca(OH)2 merupakan senyawa kimia yang dihasilkan dari reaksi kalsium oksida dengan air. Kalsium hidroksida bisa berupa bubuk putih atau kristal bening (tanpa warna).

Bahkan ada juga kalsium hidroksida yang berbentuk endapan karena telah melalui pencampuran larutan kalsium klorida dengan natrium hidroksida. Dalam bahsa Inggris, senyawa ini sering disebut sebagai hydrated lime alias kapur yang diubah menjadi air.

Kalsium hidroksida termasuk salah satu contoh basa kuat yang digunakan untuk banyak keperluan, seperti:

  • Mengolah limbah, mengelola tanah asam, atau menjadi flocculant pada air
  • Menggantikan natrium hidroksida
  • Menjadi pereaksi kimia
  • Menjadi pestisida yang mengobati tanaman dari dampak serangan kutu kebul
  • Air Kapur
  • Plester
  • Pembuatan Biodiesel
  • Pabrik mortar
  • hingga penetralisir asam tanah

5. Rubidium hidroksida (RbOH)

Rubidium hidroksida (RbOH) adalah senyawa basa kuat yang memiliki kandungan ion rubidium serta hidroksida di dalamnya. Sampai saat ini, informasi tentang penggunaan rubidium hidroksida masih belum banyak diketahui. Namun yang pasti, senyawa basa kuat ini dapat menimbulkan luka bakar jika bersentuhan dengan mata dan kulit.

6. Stronsium hidroksida (Sr(OH)2)

Senyawa basa kuat yang satu ini dihasilkan dari ion stronsium dan juga dua ion hidroksida, karena itu rumus kimia nya adalah Sr(OH)2. Ion stronsium biasanya terdapat pada garam stronsium berjenis strontium nitrate Sr (NO3) 2 sedangkan ion hidroksida bisa ditemukan pada senyawa basa kuat yang lain seperti natrium hidroksida maupun kalium hidroksida.

Proses penggabungan tersebut biasa dijelaskan menggunakan reaksi kimia 2KOH + Sr (NO3) 2 → 2KNO3 + Sr (OH) 2. Di dalam larutan, kation strontium akan dibawa ke dalam kontak dengan anion hidroksida sehingga dapat membentuk garam ionik dasar strontium.

Stronsium hidroksida memiliki sifat higroskopis sehingga sering dimanfaatkan untuk berbagai aplikasi dalam industri seperti

  • Stabilizer plastik
  • Pelumas
  • Pemurnian gula dari bit
  • Ekstraksi molase

7. Sesium hidroksida (CsOH)

Ketika ion sesium sesium dan hidroksida menyatu maka akan menghasilkan senyawa basa kuat yang disebut sesium hidroksida dengan rumus kimia CsOH. Senyawa kimia yang satu ini memiliki pKb sama dengan -1.76 dan dapat merusak kaca.

Tak hanya itu, sesium hidroksida juga sangat higroskopik, sangat reaktif, dan biaya ekstraksinya cukup berat. Inilah mengapa sesium hidroksida tidak digunakan dalam percobaan di laboratorium.

8. Barium hidroksida (Ba(OH)2)

Barium hidroksida atau biasa disebut air barit adalah kristal monoklinik yang tidak memiliki warna serta dapat meleleh pada suhu 78 derajat celcius. Kemudian, senyawa ini bisa larut di dalam air namun tidak dalam aseton. Biasanya, barium hidroksida sering dimanfaatkan menjadi bahan pembuat sabun, sintesis organik, maupun proses penyabunan lemak.

Contoh Basa Lemah

Pixabay.com/Azza_Hafizah

Ketika sebuah larutan basa sulit terion, mempunyai ikatan antar ion yang sulit terlepas, dan jarak antar inti atom pada molekulnya sangat dekat, maka larutan basa tersebut disebut sebagai basa lemah. Beberapa contoh basa lemah diantaranya adalah Gas Amonia (NH3), Hydroxylamine (NH2OH), Aluminium hidroksida (Al(OH)3), Iron (III) hydroxide (Fe(OH)3), Amonium hidroksida (NH4OH, Metilamin hidroksida (CH3NH3OH).

1. Gas amonia (NH3)

Amonia merupakan sebuah gas kimia yang tidak berwarna atau bening namun memiliki bau yang cukup menyengat. Gas kimia ini memiliki rumus NH3 dan bisa ditemukan dengan mudah di lingkungan sekitar kita. Pasalnya, gas amonia berasal dari sisa bahan-bahan organik di tanah seperti bangkai, tumbuhan, maupun kotoran hewan yang sudah diurai oleh bakteri. Bahkan tubuh kita pun bisa memproduksi amonia alami sendiri pada saat mencerna makanan.

Amonia dalam tubuh kita biasanya terbentuk ketika sistem pencernaan memecah protein makanan. Amonia ini nantinya akan diuraikan menjadi urea. Urea sendiri adalah komponen organik terbanyak yang ada di dalam urine. Inilah salah satu penyebab amonia memiliki bau yang cukup menyengat.

Nah, selain bentuk murni nya yang berupa gas, kamu juga bisa menemukan produk amonia yang berbentuk cair maupun padat dengan kegunaan yang berbeda-beda. Senyawa basa lemah ini umumnya dimanfaatkan menjadi obat-obatan, bahan campuran pupuk urea, bahan dalam pembuatan amonium klorida dalam baterai, zat pendingin, hingga bahan untuk membuat hidrazin.

Selain itu, ada juga yang memanfaatkan gas amonia untuk membuat bahan peledak, detergen, kertas plastik, bahan bakar roket, untuk bahan pembuatan rayon dan nilon, hingga desinfektan.

b. Hydroxylamine (NH2OH)

Hydroxylamine atau hidroksilamina merupakan senyawa anorganik dengan rumus kimia NH2OH. Senyawa ini berasal dari bahan murni berupa kristal putih tidak stabil yang memiliki sifat higroskopis. Meski begitu, hydroxylamine hampir selalu dimanfaatkan menjadi larutan berair.

NH2OH biasanya dimanfaatkan untuk mempersiapkan oksima yang merupakan gugus fungsional penting. Selain itu, senyawa ini juga bisa berupa zat dalam nitrifikasi biologis. Dalam konteks ini, oksidasi NH3 untuk hydroxylamine biasanya dimediasi oleh Enzim Amonia Monooksigenase (AMO).

Hydroxylamine pertama kali diciptakan menjadi hydroxylamine hidroklorida oleh Wilhelm Clemens Lossen, seorang kimiawan Jerman, pada tahun 1865. Saat itu, Wilhelm mereaksikan asam klorida dan timah dengan etil nitrat.

c. Aluminium hidroksida (Al(OH)3)

Di alam, aluminium hidroksida bisa kamu temukan sebagai mineral gibbsite dan juga bayerit, nordstrandite, serta doyleit. Senyawa kimia dengan umur AI(OH)3 ini sering digunakan dalam obat yang mengatasi gejala-gejala yang muncul karena produksi asam lambung dalam tubuh terlalu banyak. Misalnya seperti perut kembung, nyeri ulu hati, atau terlalu sering bersendawa.

Obat Aluminium hidroksida umumnya ditemukan dengan bentuk kombinasi dengan obat antasida yang lainnya, seperti hidroksida. Sebagai obat, senyawa basa lemah yang satu ini bekerja dengan menetralkan asam lambung dan juga melindungi dinding lambung dari iritasi yang disebabkan oleh asam lambung. Selain digunakan untuk obat, aluminium hidroksida juga biasa digunakan dalam deodoran.

d. Iron (III) hydroxide (Fe(OH)3)

Iron atau besi (III) hidroksida merupakan senyawa kimia yang terbentuk dari besi, oksigen, serta hidrogen. Karena itu, rumus kimianya adalah Fe(OH)3. Senyawa yang satu ini banyak ditemukan menjadi salah satu hidratnya, bisa FeO(OH), nH2O, monohidrat FeO(OH, dan lain sebagainya.

Besi (III) hidroksida biasanya disebut sebagai Pigmen Kuning 42, Oksida besi kungin, maupun Oksida besi terhidrasi. Senyawa ini banyak digunakan dalam dunia kosmetik, tinta tato, dan juga pengobatan air akuarium.

Bahkan ada penelitian yang menyatakan bahwa dua bentuk nanopartikel besi (III) hidroksida merupakan adsorben yang sangat baik ketika digunakan untuk menghilangkan timbal dari lingkungan perairan. Tak cukup sampai di situ, besi (III) hidroksida sering juga dimanfaatkan dalam bahan konstruksi, produksi karet dan plastik, hingga lantai.

e. Amonium hidroksida (NH4OH)

Amonium hidroksida merupakan larutan amonia berbentuk cair, karena itu senyawa ini dikenal juga dengan air amonia cair. Senyawa kimia yang memiliki rumus NH4OH ini wujudnya memang cair, tidak berwarna, mengeluarkan bau yang sangat tajam, dan sangat korosif. Dari ciri-ciri ini, bisa diketahui dengan mudah kalau amonium hidroksida sangat berbahaya, apalagi jika terkena pada kulit.

Jika kamu menghirup amonium hidroksida dalam waktu yang lama, efek yang muncul bisa beragam. Mulai dari sesak nafas, batuk, tenggorokan membengkak, nafas berat, hingga menimbulkan rasa sakit di tenggorokan.

Jika terkena pada mata, telinga, dan bibir, bisa menimbulkan rasa seperti terbakar, dan membuat pandangan menjadi kabur. Lebih jauh lagi, jika sampai masuk ke dalam tubuh, senyawa ini dapat menimbulkan pendarahan ketika buang air besar, rasa nyeri di bagian perut, rasa terbakar di bagian tenggorokan, dan juga muntah-muntah yang disertai dengan pendarahan.

Dalam kasus yang lebih parah, ketika menyerang jantung dan peredaran darah, efeknya bisa menyebabkan tekanan darah menurun, pingsan, hingga perubahan pH darah yang drastis.

Di balik bahaya nya, ternyata amonium hidroksida memiliki banyak manfaat jika digunakan dengan baik dan benar. Misalnya, menjadi larutan pembersih berbagai jenis permukaan karena amonia hidroksida dapat membuat permukaan yang dibersihkan menjadi lebih bersinar. Beberapa contoh penggunaannya seperti untuk membersihkan oven, kaca, porselen, stainless steel, dan juga membersihkan kotoran yang membandel.

f. Metilamin hidroksida (CH3NH3OH)

Metilamin hidroksida merupakan senyawa organik dengan rumus kimia CH3NH3OH yang berbentuk gas tidak berwarna. Senyawa ini adalah turunan dari amonia, namun satu atom hidrogennya sudah digantikan oleh gugus metil.

Senyawa basa yang satu ini dikenal juga sebagai amina primer paling sederhana yang banyak dijual dalam etanol, metanol, tetrahidrofuran, air, maupun gas anhidrat dengan wadah logam yang bertekanan.

Dalam industri, biasanya metilamin hidroksida dalam bentuk anhidrat diangkut menggunakan gerbong dan truk tangki yang bertekanan karena senyawa ini mempunyai bau yang kuat.

Demikian pembahasan tentang contoh basa kuat dan basa kuat dan basa lemah. Semoga setelah membaca artikel ini sampai selesai, kalian jadi lebih mudah dalam membedakan basa kuat dan lemah.

Jika ingin mencari buku tentang kimia, maka kalian bisa mendapatkannya di gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Gilang Oktaviana Putra

sumber:
  • https://www.vidio.com/watch/2037511-fisika-kelas-7-asam-basa-2-definisi-basa-sifat-basa-contoh-basa
  • https://roiyanali98.wordpress.com/2015/04/02/daftar-asam-dan-basa-kuat-dan-lemah/comment-page-1/
  • https://www.amongguru.com/sifat-sifat-senyawa-basa-dan-peranannya-dalam-kehidupan/
  • https://materiipa.com/contoh-larutan-basa
  • https://p2k.unkris.ac.id/id3/1-3065-2962/Basa-Kuat_22220_p2k-unkris.html
  • https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Litium_hidroksida
  • https://siplah.pesonaedu.id/product/4685/natrium-hidroksida-1-kg-student-grade#:~:text=Natrium%20hidroksida%20(NaOH)%2C%20juga,akan%20melepaskan%20panas%20ketika%20dilarutkan.
  • https://www.sehatq.com/artikel/apa-itu-koh#apa-itu-kalium-hidroksida-koh
  • https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Kalsium_hidroksida
  • https://materikimia.com/nama-nama-senyawa-basa-dan-kegunaannya/
  • https://apayangdimaksud.com/stronsium-hidroksida/index.html
  • https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Sesium_hidroksida
  • Cinthree Fauzana Yanti, Rahadian Zainul: Transpor Ionik pada Barium Hidroksida di dalam Air dengan Konsep Termodinamika
  • https://hellosehat.com/sehat/informasi-kesehatan/bahaya-gas-amonia-adalah/
  • https://www.alodokter.com/aluminium-hidroksida
  • https://id.thpanorama.com/articles/qumica/hidrxido-de-hierro-iii-propiedades-riesgos-y-usos.html
  • https://www.academia.edu/35462339/MAKALAH_KIMIA_DASAR_SENYAWA_AMONIUM_HIDROKSIDA_NH4OH_
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Metilamina

About the author

Restu N

Perkenalkan nama saya Restu dan suka menulis. Dunia menulis ini selalu membantu saya dalam menambah informasi sekaligus bisa memberikan informasi kepada pembaca. Ada banyak tema yang sudah pernah saya tulis dan saya juga suka dengan dunia pelajaran kimia.

Kontak media sosial Instagram saya Restu