Geografi

Mengenal Lebih Lanjut Bentuk Gunung Api di Indonesia

Written by Adila Verni

Halo, Grameds! Siapa di sini yang tergila-gila dengan keindahan alam “sang raksasa” yang menjulang tinggi alias gunung? Gunung api merupakan fenomena alam yang menakjubkan dan memiliki beragam bentuk yang menarik untuk dipelajari. Dari gunung api kerucut yang menonjol dengan puncaknya yang runcing hingga gunung api kaldera yang luas dan menakjubkan, setiap bentuk gunung api memiliki karakteristik unik, cerita tentang proses pembentukannya, serta dampak yang signifikan terhadap lingkungan sekitarnya. Keberagaman ini menjadikan gunung api sebagai objek studi yang menarik bagi para ilmuwan dan pecinta alam.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa bentuk utama gunung api beserta contohnya yang ada di Indonesia. Indonesia, yang dikenal sebagai negeri cincin api, memiliki banyak gunung api aktif dan tidak aktif yang menawarkan pemandangan luar biasa dan wawasan ilmiah yang kaya. Kita akan membahas gunung api kerucut seperti Gunung Merapi yang terkenal dengan letusannya, serta gunung api kaldera seperti Danau Toba yang merupakan salah satu kaldera terbesar di dunia. Yuk, kita simak lebih lanjut untuk memahami lebih dalam tentang keajaiban alam ini dan bagaimana mereka terbentuk serta mempengaruhi kehidupan di sekitarnya!

Pengertian Gunung Api

Grameds, sebelum kita mengetahui lebih lanjut mengenai gunung berapi, kita perlu ketahui dulu pengertian dari gunung api tersebut. Secara umum, gunung api adalah struktur geologis yang terbentuk dari aktivitas vulkanik, yang mana material magma, gas, dan batuan yang meleleh naik ke permukaan bumi melalui saluran vulkanik. Proses ini dapat menghasilkan berbagai bentuk gunung api yang bermacam-macam, termasuk gunung api perisai, kerucut, kaldera, dan stratovulkanik, tergantung pada jenis magma, kondisi geologis, dan sejarah aktivitas vulkanik itu sendiri loh!

Gunung api juga terkait dengan fenomena lain seperti gempa bumi, perubahan iklim, dan sumber daya alam. Gunung api menjadi habitat bagi berbagai flora dan fauna unik. Dalam sejarah manusia, gunung api memiliki peran penting dalam kehidupan, lingkungan, dan budaya. Memahami gunung api membantu kita menghargai alam, mengelola risiko bencana, dan menggunakan sumber daya alam dengan bijak.

Penjelasan Singkat Pembentukan Gunung Api

Grameds perlu tahu bahwa gunung berapi tercipta saat batuan di perut bumi meleleh menjadi magma panas. Magma ini kemudian naik dan terkumpul di bawah permukaan, membentuk kantong magma. Ketika tekanan di kantong magma terlalu tinggi, magma akan keluar melalui lubang di permukaan bumi, dan inilah yang disebut letusan gunung berapi. Saat magma keluar, ia membawa material seperti lava, abu, dan batu pijar. Material-material ini menumpuk di sekitar lubang letusan dan membentuk gunung berapi.

Proses ini dapat terjadi berulang kali, sehingga gunung berapi dapat semakin besar seiring waktu. Setelah gunung berapi terbentuk, ia dapat mengalami erosi akibat pengaruh cuaca dan aliran air, yang dapat mengubah bentuknya seiring waktu. Inilah sebabnya mengapa beberapa gunung berapi memiliki bentuk yang berbeda, seperti kerucut tajam atau kaldera lebar.

Bentuk-bentuk Gunung Api

Dari penjelasan mengenai pembentukan gunung berapi di atas, Grameds jadi tahu bahwa proses terjadinya pembentukan gunung berapi sangat kompleks dan tidak hanya terjadi satu kali saja, melainkan berkali-kali baru membentuk sebuah gunung berapi. Untuk mengetahui lebih jauh, yuk cari tahu bagaimana bentuk-bentuk gunung api yang ada. Berikut bentuk-bentuk gunung api beserta contohnya:

1.     Gunung Api Kerucut (Strato)

sumber: MGM Sleman

Gunung api kerucut atau strato adalah jenis gunung berapi yang memiliki bentuk seperti kerucut dengan lereng yang curam. Gunung ini terbentuk dari letusan gunung berapi yang mengeluarkan lava, abu, dan material vulkanik lainnya yang kemudian mengeras membentuk kerucut. Salah satu contoh gunung api kerucut di Indonesia adalah Gunung Merapi. Merapi terletak di Pulau Jawa dan merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di dunia. Gunung ini memiliki bentuk kerucut yang terlihat jelas dan sering mengalami letusan yang dapat mengancam keselamatan penduduk di sekitarnya. Letusan terakhirnya terjadi pada tahun 2018.

2.     Gunung Api Maar

sumber: MGM Sleman

Grameds perlu tahu bahwa gunung api maar merupakan jenis gunung berapi yang terbentuk dari letusan eksplosif di bawah permukaan air atau lapisan tanah yang mengandung air. Letusan ini menghasilkan kawah dangkal dan lebar yang terisi oleh air, membentuk danau atau danau kawah. Gunung api maar cenderung memiliki bentuk yang melingkar atau elips dengan tepian yang landai. Contoh gunung api maar di Indonesia adalah Danau Toba di Sumatera Utara. Letusan tersebut menciptakan kawah raksasa yang kemudian terisi oleh air hujan, membentuk danau kawah terbesar di Indonesia dan juga salah satu danau kawah terbesar di dunia.

3.     Gunung Api Perisai

sumber: MGM Sleman

Berbeda dengan gunung api kerucut, gunung api perisai adalah jenis gunung berapi yang berbentuk seperti perisai atau tapi dengan lereng yang relatif lebih landai. Gunung jenis ini terbentuk dari letusan gunung berapi yang mengeluarkan lava cair yang kemudian mengalir secara meluas membentuk lereng yang datar dan luas. Salah satu contoh gunung api perisai di Indonesia adalah Gunung Batur di Pulau Bali. Gunung Batur juga terkenal karena memiliki kawah yang luas dan aktif secara vulkanik. Lerengnya yang landai membuatnya menjadi objek wisata populer bagi pendaki dan pengunjung yang ingin menikmati keindahan alamnya.

4.     Gunung Api Kaldera

sumber: MGM Sleman

Jenis terakhir adalah gunung api kaldera. Jenis gunung berapi yang memiliki kawah yang sangat besar dan dalam, biasanya terbentuk setelah letusan besar yang menguras magma di bawah gunung. Letusan ini menciptakan rongga besar di bagian atas gunung, yang kemudian terisi oleh air hujan atau sumber air lainnya, membentuk danau kaldera.Salah satu contoh gunung api kaldera terkenal di Indonesia adalah Gunung Rinjani di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Rinjani memiliki kaldera besar di puncaknya yang terisi oleh Danau Segara Anak. Kaldera ini terbentuk setelah letusan besar yang terjadi ribuan tahun yang lalu.

Dampak Gunung Api Bagi Lingkungan

Setelah Grameds mengetahui bentuk-bentuk gunung api yang tersebar di seluruh penjuru, Grameds juga harus tahu bahwa gunung berapi juga memiliki dampak bagi lingkungan loh! Berikut beberapa dampak positif dan dampak negatif adanya gunung api bagi lingkungan,

Dampak Positif:

  1.     Tanah Menjadi Subur

Abu vulkanik dan material lain yang dikeluarkan oleh gunung berapi dapat memperkaya tanah di sekitarnya dengan nutrisi. Ini membuat tanah menjadi lebih subur dan cocok untuk pertanian.

  1.     Terciptanya Ekosistem Baru

Beberapa gunung berapi menciptakan ekosistem yang unik, di mana beberapa tumbuhan dan hewan berkembang biak. Ekosistem ini sering kali menjadi tempat tinggal bagi spesies-spesies yang langka dan endemik.

  1.     Menjadi Tempat Wisata

Gunung berapi sering kali menjadi tujuan wisata populer dan sumber pengetahuan ilmiah. Mereka menarik minat wisatawan dan ilmuwan untuk mempelajari geologi, ekosistem, dan sejarah letusan gunung berapi.

  1.     Sumber Energi Geotermal

Aktivitas gunung berapi dapat menghasilkan panas bumi yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi geotermal. Energi ini dapat digunakan untuk pembangkit listrik dan pemanas.

Dampak Negatif:

  1.     Ancaman Kehidupan

Letusan gunung berapi bisa sangat berbahaya bagi manusia dan hewan. Awang panas, lava, dan aliran piroklastik dapat menyebabkan kerusakan dan bahkan kematian jika penduduk tidak dievakuasi dengan cepat.

  1.     Kerusakan Lingkungan

Letusan gunung berapi bisa merusak lingkungan sekitarnya, termasuk hutan, sungai, dan lahan pertanian. Material vulkanik yang menumpuk juga bisa mengganggu ekosistem alami.

  1.     Pengaruh Iklim

Letusan gunung berapi bisa menghasilkan partikel-partikel kecil yang terbawa angin ke atmosfer. Partikel ini dapat memantulkan sinar matahari dan menyebabkan pendinginan sementara di atmosfer, mempengaruhi iklim global.

  1.     Gangguan Transportasi

Abu vulkanik yang dilepaskan ke atmosfer selama letusan dapat mengganggu operasi penerbangan dan transportasi darat. Partikel-partikel kecil dalam abu vulkanik dapat menyebabkan mesin pesawat terganggu dan merusak sistem mesin.

Kesimpulan

Melalui penjelasan singkat mengenai pengertian gunung api, proses pembentukan gunung api, bentuk-bentuk gunung api, hingga dampak positif serta negatif di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa keberagaman geologi alam Indonesia menawarkan pemandangan yang menakjubkan dan cerita yang menarik. Dari gunung api kerucut yang megah hingga gunung api kaldera yang luas, setiap bentuk memiliki keunikan dan karakteristiknya masing-masing. Selain menjadi sumber keindahan alam dan daya tarik pariwisata, pemahaman tentang bentuk-bentuk gunung api juga penting untuk kita mengantisipasi potensi bahaya yang mungkin terjadi loh! Semoga artikel ini bermanfaat untuk Grameds ya, terutama untuk kamu yang sangat tertarik dengan keindahan alam satu ini.

Gramin juga sudah menyiapkan buku-buku terkait di bawah ini, lho. Yuk langsung saja dapatkan bukunya hanya di Gramedia.com! Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap memberikan informasi dan produk terbaik untuk kamu.

Penulis: Hafizh

 

Rekomendasi Buku Terkait

Selayang Pandang Gunung Api dan Energi Panas Bumi

Selayang Pandang Gunung Api dan Energi Panas Bumi

Indonesia adalah negara yang terletak di daerah yang dilewati cincin api pasifik atau biasa disebut “ring of fire” yang mengelilingi Samudra Pasifik. Pada daerah yang dilewati cincin api inilah terdapat banyak gunung api. Di satu sisi wilayah yang banyak memiliki gunung api mempunyai resiko bencana alam yang besar, tetapi di sisi lain wilayah tersebut memiliki energi yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat yaitu energi “panas bumi”. Dari energi panas bumi inilah dapat digunakan sebagai penghasil energi listrik. Buku Selayang Pandang Gunung Api dan Energi Panas Bumi tersusun atas 9 bab mulai dari pengertian gunung api, hubungan tektonisme dan vulkanisme dengan panas bumi, definisi panas bumi, klasifikasi sistem panas bumi, manifestasi panas bumi, geokimia fluida panas bumi, parameter penunjang panas bumi, kegiatan perusahaan energi panas bumi di Indonesia, sampai ke operasional dan pengelolaan lapangan panas bumi.

Pintar Mengenal Bencana Alam di Indonesia: Gunung Meletus

Buku Pintar Mengenal Bencana Alam Di Indonesia: Gunung Meletus

Tahukah kamu perbedaan dari Gunung dan Pegunungan? Gunung adalah bagian dari permukaan bumi yang menjulang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Gunung berbentuk kerucut atau kubah serta memiliki puncak, lereng, dan kaki gunung. Sebuah gunung mencapai ketinggian lebih dari 600 meter di atas permukaan laut (mdpl). Sementara Pegunungan adalah jejeran atau deretan gunung-gunung yang memanjang dan sambung menyambung satu sama lain. Biasanya pegunungan mempunyai bukit, yaitu pegunungan dengan ketinggian rendah (kurang dari 500 mdpl).

Tahukah kalian bahwa Indonesia memiliki 129 gunung berapi aktif yang bisa meletus kapan saja? Bagaimanakah proses terbentuknya gunung berapi? Bisakah kamu bayangkan hidup bersama gunung berapi? Dan bagaimana cara menghadapi bencana gunung meletus?

Ayo temukan segala hal yang perlu kamu ketahui tentang bencana alam gunung meletus di setiap halaman pada Buku Pintar Mengenal Bencana Alam Di Indonesia: Gunung Meletus.

Vulkanologi

Vulkanologi

Buku ini membahas tentang gunung berapi. Secara keseluruhan buku ini memberikan informasi yang luas terkait bagaimana proses pembentukan, aktivitas magma, tipe dan jenis gunung api, dampak erupsi gunung api serta usaha mitigasi. Kemudian secara terperinci menjabarkan proses sebelum, saat terjadi, dan setelah terjadi erupsi gunung berapi. Harapannya pembaca mampu mendalami ilmu tersebut guna mengurangi dampak aktivitas gunung berapi. Buku Vulkanologi ini menjadi salah satu referensi untuk mitigasi bencana buku ini juga sangat mudah di pahami secara kebahasaan.

About the author

Adila Verni