Contoh Jurnal Penyesuaian & Cara Membuat Jurnal Penyesuaian – Apakah Anda ingin menerapkan pembukuan yang lebih profesional untuk perusahaan dagang maupun jasa? Jika demikian, maka salah satu ayat jurnal yang penting untuk Anda pahami adalah jurnal penyesuaian.
Jurnal yang satu ini digunakan untuk mengetahui saldo catatan akun pada buku besar. Dengan kata lain, jurnal penyesuaian ini menjadi krusial di periode akhir laporan keuangan karena memuat berbagai informasi yang nantinya dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang menyangkut keuangan perusahaan.
Apa itu Jurnal Penyesuaian?
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat ketika ada perubahan saldo pada suatu akun.
Setiap pencatatan terjadinya perubahan saldo pada suatu akun tertentu pada akhirnya dapat menunjukkan saldo sebenarnya. Nah, jumlah inilah yang kemudian menjadi saldo riil yang diketahui pada penghujung suatu periode pembukuan yang juga dapat menentukan pencatatan pendapatan maupun beban bersih suatu perusahaan. Sumber jurnal penyesuaian berasal dari bukti transaksi yang sudah terjadi dalam suatu periode.
Jurnal Penyesuaian juga merupakan bagian dari akutansi dasar dan yang terpenting dari jurnal penyesuaian adalah penggunaan logika, yang sering dianggap sulit. Pada buku berjudul Mudah Memahami Jurnal Penyesuaian yang dibuat oleh Despaten R. Purba ini hal tersebut akan dikupas sehingga pemahaman jurnal penyesuaian akan lebih mudah untuk dipelajari Grameds.
Karena disusun untuk mengetahui saldo sesungguhnya pada akhir dari sebuah periode, maka jurnal penyesuaian pun akan disusun pada penghujung periode itu pula. Tepatnya, jurnal ini dibuat sebelum penyusunan kertas kerja (worksheet) dan setelah menentukan hasil neraca saldo. Inilah yang kemudian membuat jurnal penyesuaian digunakan dalam rangka untuk menetapkan saldo akhir yang umumnya dimasukkan di catatan buku besar.
Dapat disimpulkan pula bahwa jurnal penyesuaian adalah jurnal yang disusun untuk mencatat perubahan saldo pada akun tertentu yang nantinya memperlihatkan jumlah saldo yang sebenarnya di akhir periode. Dengan demikian, faktor yang mendasari kebutuhan akan jurnal penyesuaian adalah adanya transaksi yang sudah terjadi namun belum tercatat informasinya, dan transaksi yang sudah terjadi dan sudah dicatat, tetapi masih memerlukan penyesuaian saldo perkiraan.
Sementara bagi sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa atau layanan, jurnal penyesuaian ini memiliki urgensi tertentu sehingga harus disusun pada akhir periode pembukuannya. Nah beberapa faktor penyebab perusahaan jasa perlu membuat jurnal penyesuaian ini antara lain:
- Perusahaan perlu menyesuaikan pencatatan untuk akun perlengkapan. Alasannya, dalam operasionalnya, perusahaan selalu menggunakan perlengkapan yang habis dipakai, dan hal ini pun harus dicatat.
- Perusahaan jasa juga harus mampu menangani penyusutan nilai pada akun aktiva tetap dengan cara membuatkan catatan tersendiri pada jurnal penyesuaian. Dengan begitu, beban pada akun ini dapat diketahui saldo sebenarnya di akhir periode.
- Perusahaan juga harus mampu menangani beban yang sudah lewat jatuh tempo atau dikategorikan sebagai piutang beban yang harus dibayar di muka.
- Perusahaan perlu melakukan penyesuaian untuk membayar utang beban lantaran jasa yang telah terpakai, namun masih belum dibayar.
Sebelum membahas lebih dalam tentang jurnal penyesuaian beserta contoh jurnal penyesuaian, maka pembahasan selanjutnya adalah akun atau hal-hal yang perlu jurnal penyesuaian terlebih dahulu.
Akun yang Perlu Menggunakan Jurnal Penyesuaian
Pada umumnya, akan ada beberapa hal atau akun yang perlu dibuatkan penyesuaian di akhir suatu periode pembukuan perusahaan. Hal-hal ini bisa meliputi:
1. Persediaan Barang dan Jasa
Jurnal penyesuaian digunakan dalam menghilangkan persediaan barang (awal) yang ada di neraca saldo serta mencatat persediaan barang (akhir) berdasar informasi dari Stok Opname dalam periode. Jurnal penyesuaian persediaan barang dapat disusun menggunakan metode Ikhtisar Rugi-Laba sebagai berikut:
Ikhtisar Rugi-Laba | Rp. XXX | |
Persediaan Barang Awal | Rp. XXX | |
Persediaan Barang Akhir | Rp. XXX | |
Ikhtisar Rugi-Laba | Rp. XXX |
2. Persediaan Perlengkapan
Sejumlah perlengkapan yang telah terpakai selama periode dalam kegiatan perusahaan juga memerlukan jurnal penyesuaian yang dapat disusun dengan cara sebagai berikut:
Beban Perlengkapan | Rp. XXX | |
Perlengkapan (senilai perlengkapan yg terpakai) | Rp. XXX |
3. Penyusutan Aset Tetap
Aktiva tetap berwujud atau aset tetap dalam satu periode juga memerlukan jurnal penyesuaian yang bisa dibuat menggunakan metode seperti:
Beban Penyusutan … | Rp. XXX | |
Akumulasi Penyusutan … | Rp. XXX |
4. Biaya YMH Dibayar
Biaya yang menjadi hak (YMH) namun masih belum dibayarkan tunainya juga perlu dibuatkan jurnal penyesuaian di akhir periode. Penulisan jurnal penyesuaian akun ini dapat menggunakan metode sebagai berikut:
Beban … | Rp. XXX | |
… YMH Dibayar | Rp. XXX |
5. Biaya Dibayar di Muka
Biaya yang sudah digunakan bisa dibuatkan jurnal penyesuaian saat melakukan pembayaran dan dicatatkan sebagai biaya dibayar di muka pada akhir periode. Penyusunan jurnal untuk akun ini bisa dibuat sebagai berikut:
Beban … | Rp. XXX | |
…YMH Dibayar di Muka | Rp. XXX |
6. Penaksiran Piutang tak Tertagih
Kerugian piutang yang tak tertagih dapat dibuat jurnal penyesuaian untuk mengetahui nilai sebenarnya pada akhir periode. Jurnal penyesuaian untuk akun ini dapat disusun melalui metode seperti:
Kerugian Piutang tak Tertagih | Rp. XXX | |
Cadangan Piutang tak Tertagih | Rp. XXX |
7. Penyesuaian Saldo Kas di Bank dengan Laporan Rekening Koran
Apabila terdapat selisih antara saldo kas di bank yang dicatat oleh perusahaan dengan saldo di rekening koran bank, maka koreksi di akhir periode dapat dilakukan menggunakan jurnal penyesuaian. Nah, jurnal penyesuaian untuk akun seperti ini dapat disusun dengan metode seperti:
Kas di Bank | Rp. XXX | |
Beban Adm Bank | Rp. XXX | |
Pendapatan Bunga | Rp. XXX |
8. Pendapatan YMH Diterima
Pendapatan yang menjadi hak (YMH) akan tetapi masih belum diterima tunainya juga perlu dibuatkan jurnal penyesuaian hingga di akhir periode. Sementara penulisannya dapat menggunakan metode sebagai berikut:
… YMH Diterima | Rp. XXX | |
Pendapatan … | Rp. XXX |
9. Penyesuaian Saldo Kas di Bank dengan Rekening Koran dari Bank
Jurnal penyesuaian juga dapat digunakan untuk memeriksa kesesuaian antara saldo rekening yang dicatat perusahaan dan saldo yang dicatat oleh pihak bank. Sementara contoh jurnal penyesuaian ini, misalnya, bisa disusun sebagai berikut:
Keterangan | Debit | Kredit |
Biaya Adm Bank | ||
Utang Usaha | ||
Piutang Usaha | ||
Piutang Wesel |
Fungsi Jurnal Penyesuaian
Dari sejumlah penjelasan terkait apa itu jurnal penyesuaian serta berbagai faktor yang mendasari urgensinya untuk dilakukan oleh akuntan perusahaan, maka dapat diketahui bahwa fungsi dari pembuatan jurnal penyesuaian di setiap periode antara lain sebagai berikut;
- Untuk menentukan akun nominal (akun pendapatan beserta bebannya) selama suatu periode serta mengetahui kondisi yang sebenarnya dari akun tersebut,
- Untuk memperkirakan nominal (pendapatan beserta beban) yang sebenarnya dalam satu periode yang dimaksud,
- Untuk menentukan saldo catatan yang dimasukkan dalam akun buku besar nantinya di akhir periode, sehingga estimasi saldo kewajiban maupun harta akan memperlihatkan jumlah yang sebenarnya, dan
- Untuk mengetahui situasi sebenarnya dari akun riil (harta, kewajiban dan modal) di penghujung periode yang dimaksud.
Nah, setelah membahas fungsi jurnal penyesuaian, maka untuk pembahasan selanjutnya adalah contoh jurnal penyesuaian. Dengan mengetahui contoh jurnal penyesuaian, semoga kamu bisa memahami sekaligus memprkatikkan jurnal penyesuaian.
Contoh Jurnal Penyesuaian
Buku berjudul Analisis Laporan Keuangan yang dibuat oleh Dr. Kasmir akan menjelaskan bagaimana pentingnya bagi sebuah perusahaan dalam memahami sebuah laporan keuangan yang ada menggunakan rasio keuangan.
Apabila Anda berniat mulai menerapkan jurnal penyesuaian dalam pembukuan, maka beberapa hal yang mungkin perlu Anda lakukan adalah dengan memahami aturan dasar tentang alur debet kredit dalam ilmu akuntansi dan mulai memperhatikan setiap transaksi yang terjadi dalam akun. Untuk lebih jelasnya, Anda bisa melihat sejumlah contoh jurnal penyesuaian sesuai akun dalam suatu usaha berikut ini sebagai referensi.
1. Beban Dibayar di Muka
Tak jarang suatu usaha membayar beban untuk periode mendatang, atau yang disebut sebagai beban dibayar di muka. Dalam kasus ini, Anda mendapati beban yang harusnya dibayarkan di periode akan datang namun perlu penghitungan beban yang kemudian harus dilaporkan pada periode saat ini. Contoh jurnal penyesuaian yang dibuat untuk akun ini adalah sebagai berikut:
Di neraca saldo ada Rp 3.800.000,-. Pada akhir periode, saldo akun sisa Rp 3.000.000,-. Artinya, premi asuransi yang menjadi beban adalah Rp 3.800.000,- kemudian dikurangi Rp 3.000.000,- sehingga hasilnya adalah Rp 800.000,-. Nominal Rp 800.000,- ini yang kemudian diakui sebagai beban asuransi dan dapat mengurangi jumlah asuransi yang harus dibayarkan di awal.
Tanggal | Keterangan | Ref | Debit | Kredit |
Desember 2020 | Beban asuransi | Rp 800.000,- | ||
Asuransi dibayar dimuka | Rp 800.000,- |
2. Piutang Pendapatan atau Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Piutang pendapatan adalah pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan, namun masih belum diterima. Hak ini kemudian dicatat sebagai pendapatan di periode terkait. Contoh jurnal penyesuaian yang diterapkan untuk akun ini adalah sebagai berikut:
Sebuah pekerjaan senilai Rp 600.000,- telah diselesaikan, dimana jumlah ini belum masuk di neraca saldo Rp 15.600.000,- yang menjadi piutang pendapatan perusahaan. Dengan demikian jurnal penyesuaian memuat pendapatan akan bertambah dan menjadi Rp 16.200.000,-.
Tanggal | Keterangan | Ref | Debit | Kredit |
Desember 2020 | Piutang Pendapatan | Rp 600.000,- | ||
Pendapatan Jasa | Rp 600.000,- |
3. Beban Sewa Gedung Dibayar Dimuka
Untuk beban ini, maka pencatatannya pun hampir sama dengan contoh beban dibayar dimuka. Contoh jurnal penyesuaian untuk akun ini adalah sebagai berikut:
Saldo untuk akun sewa gedung yang dibayar di awal bernilai Rp 19.200.000,- dimana angka ini masih belum memperlihatkan situasi sebenarnya karena sewa sudah digunakan senilai Rp 4.200.000,-. Hal ini membuat beban sewa bertambah sementara sewa dibayar dimuka mengalami pengurangan senilai Rp 4.200.000,-.
Tanggal | Keterangan | Ref | Debit | Kredit |
Desember 2020 | Beban sewa | Rp 4.200.000,- | ||
Sewa dibayar di muka | Rp 4.200.000,- |
4. Penyusutan Peralatan
Masih ada hal lain yang juga harus dicatat ke dalam jurnal penyesuaian sebagai beban depresiasi atau beban penyusutan peralatan. Contoh jurnal penyesuaian yang diterapkan untuk akun penyusutan peralatan atau perlengkapan adalah sebagai berikut:
Periode Desember 2020, beban penyusutan (depresiasi) tercatat senilai Rp 2.400.000,- yang kemudian menambah beban penyusutan dan akumulasi penyusutan senilai Rp 2.400.000,-.
Anda dapat membuat jurnal penyesuaian sebagai berikut:
Tanggal | Keterangan | Ref | Debit | Kredit |
Desember 2020 | Beban Penyusutan Peralatan | Rp 2.400.000,- | ||
Akumulasi Penyusutan Peralatan | Rp 2.400.000,- |
5. Pendapatan Diterima di muka
Ketika sebuah perusahaan menerima pendapatan diterima di muka, maka pendapatan tersebut tidak bisa langsung dicatat sebagai pendapatan, melainkan dicatatkan sebagai utang terlebih dahulu. Alasannya karena belum ada realisasi pendapatan yang artinya masih belum menjadi hak perusahaan. Contoh jurnal penyesuaian yang dibuat sesuai dengan akun ini adalah sebagai berikut:
Pendapatan diterima di muka bersaldo Rp 5.000.000,-. Namun perusahaan masih mengerjakan senilai Rp 2.000.000,- saja, artinya masih ada Rp 3.000.000,- yang menjadi utang pendapatan.
Tanggal | Keterangan | Ref | Debit | Kredit |
Desember 2020 | Pendapatan diterima di muka | Rp 3.000.000,- | ||
Pendapatan Sewa | Rp 3.000.000,- |
6 Perlengkapan yang Tersisa atau Pemakaian Perlengkapan
Perlengkapan adalah bahan yang dibeli untuk kepentingan operasional perusahaan dan tidak untuk dijual kembali, yang artinya perusahaan harus melakukan pencatatan terhadap pemakaian perlengkapan ini. Biasanya pencatatan ini juga dilakukan dengan cara menghitung fisik jumlah perlengkapan yang tersisa. Contoh jurnal penyesuaian untuk akun ini adalah sebagai berikut:
Akun perlengkapan bersaldo Rp 4.500.000,-. Pada akhir periode, informasi sisa perlengkapan senilai Rp 2.700.000,- atau dengan kata lain perusahaan menggunakan perlengkapan senilai Rp 4.500.000,- yang dikurangi dengan Rp 2.700.000,- yaitu senilai Rp 1.800.000,- dengan pencatatan di jurnal penyesuaian seperti berikut
Tanggal | Keterangan | Ref | Debit | Kredit |
Desember 2020 | Beban Perlengkapan | Rp 1.800.000,- | ||
Perlengkapan | Rp 1.800.000,- |
7. Menyelesaikan Jurnal Penyesuaian
Dalam menyelesaikan jurnal penyesuaian, silakan Anda lihat tabel ini sebagai tambahan referensi;
Itulah beberapa contoh jurnal penyesuaian perusahaan jasa dan jurnal penyesuaian perusahaan dagang. Jadi, apakah kamu akan segera mencoba membuat jurnal penyesuaian seperti contoh jurnal penyesuaian di atas?
Cara Membuat Jurnal Penyesuaian
Setelah mengetahui contoh jurnal penyesuaian, maka pembahasan selanjutnya adalah cara membuat jurnal penyesuaian. Langkah-langkah membuat jurnal penyesuaian sebagai berikut.
- Buatlah neraca saldo yang belum disesuaikan
- Setelah itu, lakukanlah analisis terhadap setiap akun yang ada di dalam suatu usaha
- Mencari semua data transaksi yang sebelumnya sudah tercatat, tetapi tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya
- Mencari data transaksi yang sudah hilang atau belum tercatat, tetapi sudah terjadi
- Mulai melakukan pencatatan ayat jurnal penyesuaian
Tujuan Jurnal Penyesuaian
Setelah Anda menyimak tentang pengertian jurnal penyesuaian, fungsi jurnal penyesuaian dan contoh jurnal penyesuaian dari beberapa akun yang ada dalam jurnal penyesuaian yang telah dijelaskan di atas, maka tujuan dari penyusunan jurnal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Jurnal penyesuaian dibuat dengan tujuan untuk memilah akun-akun yang masih bercampur sehingga menjadi akun riil dan akun nominal. Pada akhir periode tertentu, akan ada beberapa akun riil yang menunjukan jumlah pasti. Hal ini utamanya pada akun riil yang berjenis hutang dan aktiva di dalam sebuah neraca.
- Jurnal penyesuaian dibuat dengan tujuan agar dapat memberikan gambaran secara menyeluruh tentang pendapatan yang ada di dalam akun-akun nominal di akhir periode yang juga dapat diartikan bahwa jurnal penyesuaian akan memberikan gambaran terkait jumlah beban serta jumlah pendapatan secara valid.
- Jurnal penyesuaian juga dibuat dengan tujuan untuk menekan setiap potensi kesalahan yang mungkin terjadi yang dikarenakan oleh beberapa pos antisipasi.
- Jurnal penyesuaian juga bisa dibuat dengan tujuan untuk mempertahankan konsistensi yang telah ditetapkan dalam akuntansi sebuah perusahaan sesuai pedoman yang telah ditentukan.
Buku “Mahir Akuntansi Belajar Cepat Akuntansi Biaya & Akuntansi Manajemen” karya Temy Setiawan berisi pembelajaran mata kuliah akuntansi biaya dan akuntansi manajemen. Oleh karena itu, buku ini bisa dijadikan sebagai referensi bagi kamu yang ingin mengetahui lebih dalam tentang ilmu akuntansi.
Contoh Soal Jurnal Penyesuaian
Dalam sebuah perusahaan, beberapa perlengkapan ada yang digunakanuntuk kepentingan perusahaan. Akan tetapi, semua bahan itu tidak perlu dijual kembali. Akun perlengkapan dalam perusahaan berjumlah Rp 5.000.000,- dan di akhir periode, sisa saldo dari perlengkapan itu berjumlah Rp 3.000.000,-. Dengan kata lain, menggunakan akun perlengkapan Rp 5.000.000 yang kemudian dikurangi Rp 3.000.000, sehingga saldo menjadi Rp 2.000.000. Lalu bagaimana membuat jurnal penyesuaian terhadap kasus tersebut?
Tanggal | Keterangan | Ref | Debit | Kredit |
Februari 2021 | Beban Perlengkapan | Rp 2.000.000,- | ||
Perlengkapan | Rp 2.000.000,- |
Kesimpulan
Demikianlah penjelasan tentang pengertian, cara membuat dan contoh jurnal penyesuaian. Supaya lebih mahir dalam membuat jurnal penyesuaian, maka dibutuhkan latihan dengan cara melihat contoh jurnal penyesuaian dan mempraktikkannya.
Pada intinya, jurnal penyesuaian ini disusun demi mengetahui jumlah saldo yang sebenarnya. Oleh karenanya pembuatan jurnal ini membutuhkan ketelitian dan kehati-hatian. Dengan mengetahui apa yang menjadi tujuan dan fungsi dari pembuatan jurnal penyesuaian ini, Anda pun dapat melakukan pencatatan akuntansi yang lebih baik. Semoga bermanfaat.
Buku Rekomendasi Mengenai Contoh Jurnal Penyesuaian
Pengantar Akuntansi Edisi Kedua
Elemen laporan keuangan meliputi daftar nama akun yang sistematis, menunjukkan saldo nilai uang yang beredar dalam tiap segmen aktivitas, dan perhitungannya menggunakan metode akuntansi yang dapat dipilih sesuai kebutuhan perusahaan. Dengan memahami elemen laporan keuangan para pemula dapat menyelenggarakan teknis akuntansi perusahaan dengan baik, dan para pengambil keputusan akan mampu memetakan persoalan, menafsirkan perkembangan, dan membuat keputusan bisnis yang efektif.
Untuk mencapai sasaran tersebut, dengan memperhatikan perkembangan dan hubungan timbal balik antara informasi akuntansi dengan praktik bisnis yang diwakilinya, maka buku ini secara sistematis:
Menjelaskan alternatif metode akuntansi yang dapat diterapkan pada tiap akun, Menggambarkan hubungan saldo akun dengan aliran uang dari tiap transaksi, dan Memperkenalkan dasar-dasar penerapan akuntansi IFRS, akuntansi untuk perdagangan internasional, dan bisnis sector keuangan yang akan segera menjadi.
Oleh karena itu selain wajib bagi mahasiswa, praktisi dan peneliti akuntansi, buku ini juga layak dibaca praktisi manajemen, pemilik perusahaan, investor, kreditor, dan masyarakat luas termasuk peminat bisnis sector keuangan.
Pengantar Akuntansi 1: Pendekatan Siklus Akuntansi
Buku ini membahas tentang akuntansi dasar yang meliputi ruang lingkup akuntansi, komponen dasar akuntansi, pencatatan transaksi, penyesuaian akun dan penyusunan neraca lajur, penyajian laporan keuangan, penutupan pembukuan, jurnal balik dan jurnal koreksi,serta akuntansi perusahaan dagang. Buku ini juga dilengkapi dengan contoh-contoh kasus akuntansi untuk perusahaan jasa dan perusahaan dagang. Materi mengenai perusahaan jasa dan perusahaan dagang dibahas secara terstruktur berdasarkan siklus akuntansi.
Pengantar Akuntansi, Mudah Membuat Jurnal Dengan Pendekatan Siklus Tansaksi.
Materi Terkait Contoh Jurnal Penyesuaian
- Accrued Revenue
- Akun Nominal
- Amortisasi
- Asas Tunai
- Audit
- Contoh Pembukuan Penjualan
- Contoh Invoice Tagihan / Faktur
- Contoh Neraca Lajur
- Pengertian Audit
- Akuntansi Sektor Publik
- Aset Tetap, Lancar, dan Tidak Lancar
- Cara Menghitung Biaya Produksi
- Debit dan Kredit
- Apa Itu Saldo: Pengertian dan Jenisnya
- Depresiasi Ekonomi
- Exprense Ratio
- Jenis-jenis Aktiva
- Jurnal Penyesuaian
- Defesiensi
- Invoice Perorangan ke Prusahaan
- Jurnal Umum
- Jurnal Penutup
- Konsep Dasar Akuntansi
- Laporan Arus Kas
- Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang
- Laporan Keuangan Perusahaan Dagang
- Loan To Deposit
- Monthly Recurring Revenue
- Pengertian Akuntansi Biaya
- Pendapatan Diterima di Muka
- Pendapatan Kotor
- Pendapatan Bersih
- Pendekatan Pengeluaran
- Pengertian Akuntansi Keuangan
- Perbedaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen
- Persamaan Dasar Akuntansi
- Rekonsiliasi Bank
- Revenue Cycle Management
- Sejarah Akuntansi di Indonesia
- Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
- Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
- Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
- Sistem Informasi Akuntansi
- Prospek Kerja Jurusan Akuntansi
- Sejarah Akuntansi di Indonesia
- Teori Akuntansi
- Unearned Revenue
- Quick Ratio Adalah
Bagaimana cara menyusun jurnal penyesuaian?
Buatlah neraca saldo yang belum disesuaikan Setelah itu, lakukanlah analisis terhadap setiap akun yang ada di dalam suatu usaha mencari semua data transaksi yang sebelumnya sudah tercatat, tetapi tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya Mencari data transaksi yang sudah hilang atau belum tercatat, tetapi sudah terjadi Mulai melakukan pencatatan ayat jurnal penyesuaian Tujuan Jurnal Penyesuaian
Apa itu jurnal penyesuaian dalam akuntansi?
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat ketika ada perubahan saldo pada suatu akun.
Akun apa saja yang masuk dalam jurnal penyesuaian?
1. Persediaan Barang dan Jasa 2. Persediaan Perlengkapan 3. Penyusutan Aset Tetap 4. Biaya YMH Dibayar 5. Biaya Dibayar di Muka 6. Penaksiran Piutang tak Tertagih 7. Penyesuaian Saldo Kas di Bank dengan Laporan Rekening Koran 8. Pendapatan YMH Diterima 9. Penyesuaian Saldo Kas di Bank dengan Rekening Koran dari Bank
Apa saja contoh jurnal penyesuaian?
1. Beban Dibayar di Muka 2. Piutang Pendapatan atau Pendapatan yang Masih Harus Diterima 3. Beban Sewa Gedung Dibayar Dimuka 4. Penyusutan Peralatan 5. Pendapatan Diterima di muka 6 Perlengkapan yang Tersisa atau Pemakaian Perlengkapan 7. Menyelesaikan Jurnal Penyesuaian
Dari mana sumber pencatatan jurnal?
Sumber jurnal penyesuaian berasal dari bukti transaksi dalam suatu periode
Apa saja isi jurnal penyesuaian?
1. Persediaan Barang dan Jasa 2. Persediaan Perlengkapan 3. Penyusutan Aset Tetap 4. Biaya YMH Dibayar 5. Biaya Dibayar di Muka 6. Penaksiran Piutang tak Tertagih 7. Penyesuaian Saldo Kas di Bank dengan Laporan Rekening Koran 8. Pendapatan YMH Diterima 9. Penyesuaian Saldo Kas di Bank dengan Rekening Koran dari Bank
Leave a Comment