Akuntansi

Expense Ratio: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Cara Menghitungnya!

Written by Laila Wu

Halo, Grameds! Sudah pernah dengar tentang Expense Ratio sebelumnya? Kalau belum, jangan khawatir, kamu berada di tempat yang tepat! Dalam artikel ini, kita akan membahas segala hal tentang expense ratio, mulai dari pengertiannya yang mendasar, fungsi, berbagai jenisnya, hingga cara menghitungnya. Jadi, bersiaplah untuk memahami konsep yang sering kali menjadi perhatian utama dalam dunia keuangan. Ayo, kita mulai!

Pengertian Expense Ratio

Expense ratio merupakan salah satu metrik keuangan yang penting dalam analisis investasi. Secara sederhana, expense ratio mengukur seberapa besar biaya yang dibebankan oleh sebuah dana investasi kepada para investor untuk mengelola dan mengoperasikan dana tersebut. Biaya-biaya ini termasuk biaya manajemen, biaya administrasi, biaya distribusi, dan berbagai biaya lainnya yang terkait dengan pengelolaan portofolio investasi.

Penting untuk dipahami bahwa expense ratio dihitung sebagai persentase dari total aset bersih dana investasi. Dalam konteks ini, total aset bersih adalah jumlah semua aset yang dimiliki oleh dana investasi setelah dikurangi dengan kewajiban dan utangnya.

Expense ratio menjadi penting karena memengaruhi hasil investasi yang diperoleh oleh para investor. Semakin tinggi expense ratio, semakin besar biaya yang harus ditanggung oleh investor, sehingga dapat mengurangi potensi keuntungan yang mereka dapatkan dari investasi mereka. Oleh karena itu, memilih dana investasi dengan expense ratio yang rendah dapat menjadi faktor yang krusial dalam mencapai tujuan keuangan jangka panjang.

Selain itu, expense ratio juga memberikan gambaran tentang efisiensi pengelolaan dana investasi. Dana investasi dengan expense ratio yang rendah cenderung lebih efisien dalam mengelola asetnya, karena meminimalkan biaya-biaya yang dibebankan kepada investor. Sebaliknya, expense ratio yang tinggi dapat menandakan adanya potensi masalah dalam manajemen dana tersebut.

Dalam praktiknya, expense ratio biasanya ditemukan dalam prospektus atau laporan keuangan dana investasi. Ini membantu para investor dalam membandingkan biaya antara berbagai dana investasi sebelum mereka memutuskan untuk berinvestasi. Dengan memahami expense ratio, investor dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam memilih dana investasi yang sesuai dengan tujuan dan toleransi risiko mereka.

Akuntansi Biaya: Teori & Penerapannya

Buku ini sangat berguna bagi calon akuntan karena buku ini memuat berbagai tata cara penggunaan akuntansi yang dilengkapi contoh-contoh yang sangat membantu dan memudahkan para pembaca dalam belajar. Akuntansi biaya sendiri didefinisikan sebagai bagian dari akuntansi manajemen, karena dalam akuntansi biaya mempelajari bagaimana mengendalikan biaya yang terjadi pada perusahaan yang pada akhirnya akan menghasilkan informasi biaya untuk kepentingan manajemen untuk mengambil keputusan. Informasi biaya produksi digunakan manajemen perusahaan industri yang meliputi bahan baku, biaya operasional, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik, penjualan produk jadi, dan penyimpanan, sehingga akuntansi biaya ini banyak digunakan untuk menghitung biaya produksi dari perusahaan manufaktur. Namun seiring perkembangan zaman akuntansi biaya tidak hanya digunakan pada perusahaan manufaktur saja, tetapi digunakan pada perusahaan bukan manufaktur seperti perbankan, hotel, asuransi, perusahaan dan lain-lain.

 

Fungsi Expense Ratio

(Sumber foto: www.pexels.com)

Fungsi expense ratio sangat penting dalam analisis investasi karena memberikan informasi yang berharga kepada para investor tentang biaya yang terkait dengan kepemilikan dana investasi. Berikut beberapa fungsi utama dari expense ratio:

1. Mengukur Efisiensi Biaya

Expense ratio membantu investor dalam mengukur seberapa efisien dana investasi dalam mengelola asetnya. Dana investasi dengan expense ratio yang rendah cenderung lebih efisien karena meminimalkan biaya-biaya yang dibebankan kepada investor. Dengan demikian, expense ratio dapat menjadi indikator penting dalam mengevaluasi kinerja manajemen dana investasi.

2. Membandingkan Kinerja

Expense ratio memungkinkan investor untuk membandingkan biaya antara berbagai dana investasi sebelum mereka memutuskan untuk berinvestasi. Dalam hal ini, investor dapat menggunakan expense ratio untuk memilih dana investasi yang menawarkan biaya yang lebih rendah dalam hubungannya dengan kinerja yang diharapkan.

3. Mengukur Potensi Pengurangan Keuntungan

Expense ratio memberikan gambaran tentang seberapa besar biaya yang harus ditanggung oleh investor, yang dapat mengurangi potensi keuntungan yang diperoleh dari investasi tersebut. Dengan memperhatikan expense ratio, investor dapat memperkirakan seberapa besar dampak biaya terhadap hasil investasi mereka.

4. Menginformasikan Investor

Expense ratio juga memberikan informasi yang berguna kepada investor tentang biaya-biaya yang terkait dengan kepemilikan dana investasi. Dengan memahami expense ratio, investor dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang biaya-biaya yang harus mereka tanggung dan bagaimana biaya tersebut memengaruhi hasil investasi mereka.

5. Mendorong Transparansi

Dengan adanya keterbukaan tentang expense ratio, perusahaan manajemen investasi didorong untuk menjadi lebih transparan dalam menunjukkan biaya-biaya yang terkait dengan pengelolaan dana investasi. Hal ini memungkinkan investor untuk membuat keputusan investasi yang lebih informasional dan berdasarkan fakta.

 

Dengan memahami fungsi expense ratio, investor dapat menggunakan metrik ini sebagai alat yang penting dalam membuat keputusan investasi yang cerdas dan efektif. Dengan mempertimbangkan biaya-biaya yang terkait dengan kepemilikan dana investasi, investor dapat memaksimalkan potensi keuntungan mereka dan mencapai tujuan keuangan jangka panjang mereka.

 

How to Grow Your Small Business

Dalam buku How to Grow Your Small Business, Donald Miller membagikan 6 langkah dan pedoman mengembangkan bisnis sehingga bisa memperoleh hasil yang dapat diandalkan dan dapat diprediksi. Langkah-langkah yang Anda pelajari dalam buku ini adalah yang Donald Miller lakukan sehingga ia berhasil mengembangkan bisnis kecilnya—mulai dari empat orang karyawan yang bekerja di ruang bawah tanah hingga menjadi perusahaan senilai 15 juta dolar; bahkan, meningkatkan pendapatan enam kali lipat hanya dalam waktu enam tahun.

Ketika mengembangkan bisnis sendiri dari nol, Miller menyadari bahwa tidak ada seorang pun yang menyusun buku pedoman sederhana langkah demi langkah untuk mengembangkan bisnis. Tidak ada buku khusus semacam itu hingga saat ini. Di sini Anda akan mempelajari 6 framework untuk mengembangkan bisnis kecil yang sukses dan membuat playbook untuk menerapkannya—Flight Plan Anda. Dengan memiliki Flight Plan yang lengkap, Anda tidak perlu tenggelam memikirkan hal-hal detail dan bisa lebih banyak meluangkan waktu untuk melakukan sesuatu yang benar-benar Anda sukai dalam bisnis dan hidup Anda.

 

Jenis-jenis Expense Ratio

Dalam dunia investasi, terdapat beberapa jenis expense ratio yang digunakan untuk mengukur biaya yang terkait dengan kepemilikan dana investasi. Berikut adalah beberapa jenis utama dari expense ratio:

1. Gross Expense Ratio

Gross expense ratio mengukur total biaya yang dibebankan kepada dana investasi sebelum memperhitungkan penghasilan dari investasi. Ini termasuk biaya manajemen, biaya administrasi, biaya distribusi, dan berbagai biaya lainnya yang terkait dengan pengelolaan dana investasi. Gross expense ratio memberikan gambaran yang lengkap tentang biaya-biaya yang harus ditanggung oleh investor.

2. Net Expense Ratio

Net expense ratio adalah expense ratio setelah memperhitungkan pendapatan dari investasi, seperti pendapatan bunga atau dividen. Dengan kata lain, net expense ratio adalah gross expense ratio dikurangi dengan pendapatan yang diperoleh dari investasi. Net expense ratio memberikan gambaran yang lebih akurat tentang biaya bersih yang harus ditanggung oleh investor setelah memperhitungkan pendapatan dari investasi tersebut.

3. Operational Expense Ratio

Operational expense ratio adalah jenis expense ratio yang mengukur biaya operasional yang terkait dengan pengelolaan dana investasi. Ini mencakup biaya-biaya seperti gaji staf, biaya kantor, biaya audit, dan biaya lainnya yang terkait dengan operasi sehari-hari perusahaan manajemen investasi. Operational expense ratio memberikan gambaran tentang seberapa efisien perusahaan dalam mengelola dana investasi.

4. 12b-1 Fee

12b-1 fee adalah biaya yang dikenakan kepada dana investasi untuk tujuan pemasaran, distribusi, dan penjualan. Biaya ini disebut 12b-1 fee karena diatur oleh Rule 12b-1 di bawah Undang-Undang Investasi 1940. 12b-1 fee termasuk dalam expense ratio dan digunakan untuk mendanai berbagai kegiatan pemasaran dan distribusi dana investasi.

5. Front-End Load

Front-end load adalah biaya yang dibebankan kepada investor saat mereka membeli saham dana investasi. Biaya ini merupakan persentase dari total investasi dan langsung dikurangkan dari dana yang diinvestasikan. Front-end load termasuk dalam expense ratio karena memengaruhi biaya yang harus ditanggung oleh investor.

 

Memahami berbagai jenis expense ratio ini membantu investor dalam mengevaluasi biaya-biaya yang terkait dengan kepemilikan dana investasi. Dengan memperhitungkan expense ratio yang tepat, investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih cerdas dan efektif sesuai dengan tujuan keuangan mereka.

Rich Dad The Business of the 21st Century (Ed. Revisi)

Anda geram dengan korupsi di dunia bisnis? Pada Wall Street dan bank-bank yang membiarkan praktik seperti itu terjadi? Pada pemerintah yang terlalu lamban, atau terlalu reaktif, atau terlalu sering bertindak salah dan terlalu sedikit bertindak benar?

Anda marah pada diri sendiri karena terlambat mengambil kendali? Hidup itu keras. Pertanyaannya sekarang, Anda mau apa? Mengeluh tidak akan menjamin masa depan keuangan Anda. Jika menginginkan kekayaan, Anda harus menciptakannya. Anda perlu mengambil kendali atas masa depan Anda dengan mengendalikan sumber pendapatan Anda—sekarang! Anda perlu punya bisnis sendiri.

Bagi sebagian besar orang, perekonomian sekarang ini sedang sulit, tapi bagi banyak wirausaha, ini saat yang penuh potensi ekonomi. Bukan saja sekarang adalah saat yang tepat bagi Anda untuk memiliki bisnis sendiri, tapi tidak ada saat yang lebih baik dari sekarang!

 

Cara Menghitung Expense Ratio

(Sumber foto: www.pexels.com)

Menghitung expense ratio adalah langkah penting dalam analisis investasi untuk memahami seberapa besar biaya yang terkait dengan kepemilikan dana investasi. Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung expense ratio:

1. Identifikasi Biaya yang Dibebankan

Langkah pertama adalah mengidentifikasi semua biaya yang dibebankan kepada dana investasi. Ini mencakup biaya manajemen, biaya administrasi, biaya distribusi, dan berbagai biaya lainnya yang terkait dengan pengelolaan portofolio investasi.

2. Total Biaya

Selanjutnya, total semua biaya yang diidentifikasi dalam langkah pertama. Ini akan memberikan total biaya yang harus ditanggung oleh dana investasi dalam periode waktu tertentu, misalnya dalam satu tahun.

3. Total Aset Bersih

Hitung total aset bersih dana investasi. Ini mencakup semua aset yang dimiliki oleh dana investasi setelah dikurangi dengan kewajiban dan utangnya. Total aset bersih biasanya dapat ditemukan dalam laporan keuangan dana investasi.

4. Hitung Persentase

Bagi total biaya yang diidentifikasi (langkah 2) dengan total aset bersih (langkah 3), lalu kalikan dengan 100 untuk mengubahnya menjadi persentase. Ini akan memberikan expense ratio dari dana investasi.

Formula umum untuk menghitung expense ratio adalah sebagai berikut:

Contoh: Misalkan sebuah dana investasi memiliki total biaya sebesar $50,000 dalam satu tahun dan total aset bersih sebesar $5,000,000. Maka, expense ratio dari dana investasi tersebut adalah:

Dalam hal ini, expense ratio dari dana investasi tersebut adalah 1%.

 

Menghitung expense ratio secara teratur membantu investor dalam memantau biaya-biaya yang terkait dengan kepemilikan dana investasi dan memahami bagaimana biaya tersebut memengaruhi hasil investasi mereka. Dengan memperhitungkan expense ratio, investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih cerdas dan efektif sesuai dengan tujuan keuangan mereka.

 

Kesimpulan

Nah, itulah ulasan lengkap kita tentang expense ratio dari awal hingga akhir. Sekarang, kamu sudah memiliki pemahaman yang lebih baik tentang apa itu expense ratio, fungsinya dalam analisis investasi, berbagai jenisnya, dan cara menghitungnya. Dengan memahami expense ratio, kamu dapat membuat keputusan investasi yang lebih cerdas dengan mempertimbangkan biaya-biaya yang terkait dengan kepemilikan dana investasi. Jadi, jangan ragu untuk terus memantau dan memperhitungkan expense ratio dalam aktivitas investasi kamu. Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu kamu dalam mencapai tujuan keuanganmu. Tetap semangat dan sukses selalu dalam perjalanan investasi kamu! Grameds, kamu bisa mempelajari lebih lanjut terkait expense ratio melalui kumpulan buku bisnis dan akutansi yang tersedia di Gramedia.com.

 

Marketing 5.0: Teknologi untuk Kemanusiaan

Buku Marketing 5.0 Technology for Humanity karangan Philip Kotler, Hermawan Kartajaya, dan Iwan Setiawan akan diluncurkan secara resmi pada Januari/Februari tahun 2021. Buku terbitan John Wiley ini merupakan buku ketiga dari Trilogi X.0 Series dengan Marketing 3.0, From Product to Customers to the Human Spirit (2010) sebagai buku pertama dan Marketing 4.0, Moving from Traditional to Digital (2017) sebagai buku kedua. Kedua buku tersebut sudah diterjemahkan ke dalam 25+ bahasa di dunia.

Buku ini mengacu pada pemanfaatan teknologi untuk kepentingan manusia atau kemanusiaan. Intinya, kalau bisnis ingin maju dan bisa mendapatkan outcome yang optimal, bisnis tersebut harus bisa mengkombinasikan dua kekuatan, yakni kekuatan human dan ditopang oleh teknologi seperti mesin dengan artificial intelligence (AI) di baliknya. Ini yang disebut sebagai the bionics.

Teknologi yang sering disebut dengan advanced technology sebenarnya mengambil inspirasi dari kekuatan-kekuatan yang dimiliki oleh manusia. Kekuatan manusia untuk berpikir, misalnya, telah ditiru dalam bentuk teknologi AI yang berpikir berdasarkan algoritma. Kemampuan manusia berkomunikasi diterjemahkan dalam teknologi yang disebut natural language processing.

About the author

Laila Wu