Geografi

20 Contoh Lokasi Absolut dan Perbedaannya

Written by Adila V M

Grameds, saat kita berbicara tentang lokasi suatu tempat, ada dua cara utama untuk menentukannya, yakni secara absolut dan relatif. Lokasi absolut adalah titik pasti di permukaan Bumi yang ditentukan dengan koordinat garis lintang dan garis bujur. Berbeda dengan lokasi relatif yang menggambarkan suatu tempat berdasarkan keberadaannya terhadap lokasi lain, lokasi absolut memberikan kejelasan posisi tanpa bisa berubah.

Konsep ini sangat penting dalam navigasi, pemetaan, hingga penggunaan teknologi GPS di kehidupan sehari-hari. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang lokasi absolut, bagaimana cara menentukannya, serta beberapa contoh lokasi absolut di berbagai belahan dunia.

Contoh Lokasi Absolut

Lokasi absolut adalah lokasi suatu tempat yang ditentukan berdasarkan koordinat geografis, yaitu garis lintang (latitude) dan garis bujur (longitude). Berikut adalah 20 contoh lokasi absolut di berbagai belahan dunia:

  1. Jakarta, Indonesia – 6.2088° S, 106.8456° E
  2. New York City, AS – 40.7128° N, 74.0060° W
  3. Tokyo, Jepang – 35.6895° N, 139.6917° E
  4. London, Inggris – 51.5074° N, 0.1278° W
  5. Paris, Prancis – 48.8566° N, 2.3522° E
  6. Beijing, China – 39.9042° N, 116.4074° E
  7. Sydney, Australia – 33.8688° S, 151.2093° E
  8. Moskow, Rusia – 55.7558° N, 37.6173° E
  9. Rio de Janeiro, Brasil – 22.9068° S, 43.1729° W
  10. Cape Town, Afrika Selatan – 33.9249° S, 18.4241° E
  11. New Delhi, India – 28.6139° N, 77.2090° E
  12. Mexico City, Meksiko – 19.4326° N, 99.1332° W
  13. Kairo, Mesir – 30.0444° N, 31.2357° E
  14. Toronto, Kanada – 43.6511° N, 79.3470° W
  15. Berlin, Jerman – 52.5200° N, 13.4050° E
  16. Bangkok, Thailand – 13.7563° N, 100.5018° E
  17. Buenos Aires, Argentina – 34.6037° S, 58.3816° W
  18. Seoul, Korea Selatan – 37.5665° N, 126.9780° E
  19. Rome, Italia – 41.9028° N, 12.4964° E
  20. Los Angeles, AS – 34.0522° N, 118.2437° W

Sistem Informasi Geografis Berbasis Web +Cd

Pengertian Lokasi Absolut

Lokasi absolut adalah cara menentukan posisi suatu tempat secara tepat dengan koordinat garis lintang (latitude) dan garis bujur (longitude). Bayangkan, ini seperti lokasi alamat rumah Grameds, tapi versi global dengan menggunakan koordinat supaya tidak meleset.

Misalnya, Jakarta memiliki lokasi absolut 6.2088° S, 106.8456° E, yang artinya posisinya tidak bisa berubah, beda dengan lokasi relatif yang bisa dibandingkan dengan tempat lain. Jadi, dengan memakai lokasi absolut, kita bisa tahu dengan pasti di mana suatu tempat berada di peta dunia.

Asal Usul Terciptanya Lokasi Absolut

Asal usul konsep lokasi absolut berakar dari perkembangan ilmu geografi dan navigasi yang telah berlangsung sejak peradaban kuno. Sejak dahulu, manusia berusaha menentukan posisi suatu tempat dengan cara yang lebih sistematis, terutama untuk keperluan perdagangan, eksplorasi, dan pemetaan wilayah.

Peradaban Kuno dan Koordinat Geografis Awal

  • Bangsa Babilonia dan Mesir Kuno sudah menggunakan sistem sederhana berbasis bintang untuk menentukan lokasi suatu tempat.
  • Bangsa Yunani Kuno, terutama Eratosthenes (276–194 SM), mulai mengembangkan konsep lintang dan menghitung keliling Bumi dengan cukup akurat.
  • Claudius Ptolemy (100–170 M) dalam bukunya Geographia memperkenalkan sistem garis lintang dan bujur untuk memetakan dunia secara lebih rinci.

Perkembangan Navigasi dan Peta Modern

  • Pada abad ke-14 hingga ke-16, bangsa Eropa seperti Portugis dan Spanyol mulai menggunakan koordinat lintang untuk navigasi laut, meskipun sistem bujur masih sulit ditentukan karena belum ada standar waktu universal.
  • John Harrison (1693–1776) menciptakan kronometer laut yang memungkinkan pelaut menghitung bujur secara akurat, mempercepat perkembangan peta dunia berbasis koordinat absolut.

Penetapan Greenwich sebagai Prime Meridian

  • Pada Konferensi Meridian Internasional 1884, Greenwich, Inggris, ditetapkan sebagai Garis Bujur 0° (Prime Meridian) untuk standarisasi peta dunia.

Era Satelit dan GPS

  • Di abad ke-20, teknologi GPS (Global Positioning System) mulai berkembang, terutama oleh militer AS pada 1970-an, lalu diperluas untuk penggunaan sipil pada 1990-an.
  • Kini, sistem GPS menggunakan satelit untuk menentukan lokasi absolut dengan akurasi tinggi di seluruh dunia.

Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Berbasis Desktop dan WEB

Pentingnya Memahami Lokasi Absolut

Memahami lokasi absolut dalam geografi itu penting, Grameds.  Lokasi absolut membantu kita menentukan posisi suatu tempat dengan akurat. Bayangkan kalau kita hanya mengandalkan deskripsi seperti “di sebelah utara kota” atau “dekat gunung,” pasti bisa bikin bingung, kan?

Nah, dengan lokasi absolut, kita bisa memakai koordinat lintang dan bujur, jadi posisinya jelas dan tidak menimbulkan kekeliruan.  Lokasi absolut juga berguna banget dalam navigasi, pemetaan, bahkan untuk hal sehari-hari seperti pakai GPS di ponsel.

Selain itu, dalam bidang penelitian dan perencanaan wilayah, lokasi absolut dipakai untuk analisis yang lebih akurat, misalnya untuk memahami pola cuaca, bencana alam, atau tata kota. Jadi dengan memahami lokasi absolut, maka memudahkan kita dalam membaca letak geografis secara terperinci.

Perbedaan Antara Lokasi Absolut dan Lokasi Relatif

Perbedaan utama antara lokasi absolut dan lokasi relatif ada pada cara menentukan posisi suatu tempat. Lokasi absolut menunjukkan posisi yang spesifik dengan menggunakan koordinat garis lintang dan bujur. Misalnya, Jakarta terletak di 6.2088° S, 106.8456° E, yang berarti lokasinya tetap dan tidak berubah.

Sementara itu, lokasi relatif menggambarkan posisi suatu tempat berdasarkan hubungannya dengan tempat lain. Contohnya, Grameds bisa mengatakan Jakarta terletak di sebelah barat Pulau Jawa atau berada di antara Bogor dan Bekasi. Lokasi relatif lebih fleksibel dan bisa berubah tergantung dari sudut pandang atau kondisi tertentu.

Jadi, kalau lokasi absolut itu seperti alamat rumah lengkap dengan nomor rumah dan jalan, sedangkan lokasi relatif lebih seperti petunjuk arah, misalnya “rumahku di belakang sekolah” atau “di sebelah minimarket.”

Contoh dari lokasi relatif yaitu:

  • Jakarta, Indonesia terletak di sebelah barat Pulau Jawa dan berbatasan dengan Kota Bekasi di timur serta Tangerang di barat.
  • New York City, AS berada di pesisir timur Amerika Serikat, di sebelah utara New Jersey dan selatan negara bagian Connecticut.
  • Gunung Everest terletak di perbatasan antara Nepal dan Tibet, di kawasan Pegunungan Himalaya.
  • Paris, Prancis berada di bagian utara Prancis, sekitar 300 km dari perbatasan Belgia.
  • Sydney, Australia berada di pantai timur Australia, sebelah selatan Brisbane dan utara Melbourne.
  • Rio de Janeiro, Brasil berada di pesisir tenggara Brasil, di sebelah selatan São Paulo dan utara kota Porto Alegre.
  • Kairo, Mesir berada di timur laut Afrika, dekat dengan Sungai Nil dan berbatasan dengan Gurun Sahara.
  • Tokyo, Jepang terletak di pesisir timur Pulau Honshu, sebelah utara Yokohama dan barat daya Chiba.
  • Bali, Indonesia berada di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok, dikelilingi oleh Samudra Hindia di selatan.
  • London, Inggris terletak di bagian selatan Inggris, di tepi Sungai Thames, dan sekitar 200 km dari Paris melalui Terowongan Channel.

Cara Menentukan Lokasi Absolut (Koordinat Garis Lintang dan Bujur)

Menentukan lokasi absolut itu sebenarnya cukup sederhana kalau Grameds paham cara kerja garis lintang (latitude) dan garis bujur (longitude). Berikut adalah cara untuk membacanya:

Garis Lintang (Latitude)

  • Garis lintang adalah garis horizontal yang membentang dari barat ke timur di peta atau globe.
  • Garis ini mengukur seberapa jauh suatu tempat dari Khatulistiwa (0°), dengan nilai mulai dari 0° hingga 90° ke arah utara (LU) atau selatan (LS).

Contoh: Jakarta berada di sekitar 6.2° LS, berarti sedikit di selatan Khatulistiwa.

Garis Bujur (Longitude)

  • Garis bujur adalah garis vertikal yang membentang dari utara ke selatan dan bertemu di kutub.
  • Mengukur posisi suatu tempat berdasarkan Greenwich Meridian (0°) yang ada di Inggris.
  • Nilainya berkisar dari 0° hingga 180°, baik ke arah timur (BT) maupun barat (BB).

Contoh: Jakarta di sekitar 106.8° BT, berarti terletak di sebelah timur Greenwich.

Penggunaan Teknologi Seperti GPS untuk Menentukan Lokasi Absolut

Teknologi GPS (Global Positioning System) sangat membantu dalam menentukan lokasi absolut dengan akurasi tinggi. GPS bekerja menggunakan jaringan satelit yang mengorbit Bumi dan mengirimkan sinyal ke perangkat penerima, seperti ponsel atau navigator mobil.

Cara kerjanya cukup canggih, Grameds. Minimal empat satelit mengirimkan sinyal ke perangkat kita, lalu sistem GPS menghitung posisi berdasarkan waktu tempuh sinyal dari satelit ke perangkat. Dengan kombinasi informasi dari beberapa satelit, GPS bisa menentukan koordinat lintang (latitude) dan bujur (longitude) secara tepat, bahkan bisa mencakup ketinggian (altitude) dari permukaan laut.

Penggunaan GPS dalam kehidupan sehari-hari sangat luas, misalnya untuk navigasi kendaraan, pelacakan pengiriman barang, pemetaan wilayah, hingga keperluan darurat seperti pencarian lokasi saat terjadi bencana.

Bahkan, di bidang pertanian dan militer, GPS digunakan untuk presisi tinggi dalam pemetaan dan pergerakan pasukan. Dengan teknologi ini, kita bisa mengetahui lokasi absolut dengan mudah hanya dengan membuka aplikasi peta di ponsel!

Kamus Istilah Geografi

Manfaat Mengetahui Lokasi Absolut

Lokasi absolut memiliki banyak manfaat dalam berbagai bidang kehidupan. Berikut beberapa manfaat utamanya:

Navigasi dan Transportasi

Lokasi absolut sangat penting untuk sistem navigasi, seperti GPS di mobil atau aplikasi peta di ponsel. Dengan koordinat yang tepat, kita bisa menemukan rute tercepat, menghindari kemacetan, atau menentukan titik jemput dan antar dengan akurat.

Pemetaan dan Perencanaan Wilayah

Dalam bidang geografi dan tata kota, lokasi absolut digunakan untuk membuat peta yang akurat, merancang jalan, menentukan lokasi fasilitas umum, serta membantu dalam pembangunan dan pengelolaan kota.

Mitigasi dan Penanggulangan Bencana

Koordinat lokasi absolut sangat berguna dalam situasi darurat, seperti mencari lokasi gempa, titik banjir, atau kebakaran hutan. Tim penyelamat bisa langsung menuju titik kejadian tanpa kebingungan mencari lokasi secara manual.

Penelitian dan Analisis Data Geospasial

Para ilmuwan dan peneliti menggunakan lokasi absolut untuk mempelajari perubahan iklim, distribusi populasi, serta pola penggunaan lahan. Data ini membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik untuk keberlanjutan lingkungan.

Bidang Militer dan Keamanan

Dalam dunia militer, lokasi absolut digunakan untuk menentukan posisi pasukan, pangkalan, serta target strategis. Begitu juga dalam keamanan, seperti pelacakan lokasi kendaraan atau orang melalui GPS.

Pelacakan dan Logistik

Dalam industri logistik dan pengiriman, lokasi absolut membantu perusahaan melacak posisi kendaraan pengiriman secara real-time, memastikan efisiensi rute, dan meningkatkan ketepatan waktu pengiriman barang.

Pariwisata dan Eksplorasi

Wisatawan bisa dengan mudah menemukan tempat tujuan dengan bantuan lokasi absolut. Begitu juga dalam eksplorasi alam, seperti mendaki gunung atau menyelam di laut, koordinat lokasi absolut membantu mencegah tersesat dan meningkatkan keselamatan.

Kekurangan dari Pembacaan Lokasi Absolut

Meskipun lokasi absolut sangat berguna dalam segala aspek kehidupan, ada beberapa kekurangan dalam penggunaannya yang perlu diperhatikan:

Kurang Kontekstual

Lokasi absolut hanya memberikan koordinat angka (lintang dan bujur) tanpa memberikan informasi tambahan tentang kondisi sekitar. Misalnya, mengetahui bahwa suatu tempat berada di 6.2088° S, 106.8456° E tidak langsung memberi tahu kita apakah itu hutan, gedung, atau jalan raya.

Ketergantungan pada Teknologi

Untuk membaca lokasi absolut dengan akurat, kita membutuhkan teknologi seperti GPS atau peta digital. Jika sinyal GPS terganggu, seperti di area dengan banyak gedung tinggi atau di bawah tanah, penentuan lokasi bisa menjadi kurang akurat.

Sulit Dihafal dan Digunakan Secara Praktis

Koordinat geografis berbentuk angka desimal atau derajat yang panjang, sehingga sulit dihafal dan digunakan secara langsung dalam percakapan sehari-hari. Sebagai contoh, lebih mudah mengatakan “Jakarta ada di Pulau Jawa” daripada menyebutkan koordinatnya.

Akurasi Bisa Berubah dalam Kondisi Tertentu

Faktor lingkungan seperti pergerakan tektonik atau perubahan lanskap bisa sedikit menggeser koordinat suatu tempat dalam jangka waktu tertentu. Selain itu, dalam perangkat GPS, akurasi bisa dipengaruhi oleh gangguan atmosfer atau kesalahan teknis.

Tidak Selalu Relevan dalam Kehidupan Sehari-hari

Dalam banyak situasi, orang lebih sering menggunakan lokasi relatif karena lebih mudah dipahami. Misalnya, seseorang lebih cenderung mengatakan “restoran itu ada di samping mall” daripada memberikan koordinat absolutnya.

Kesimpulan

Konsep lokasi absolut telah berkembang sejak zaman dahulu, dimulai dari peradaban kuno seperti Babilonia dan Yunani yang menggunakan bintang untuk navigasi.   Seiring waktu, ilmuwan seperti Ptolemy mengembangkan sistem garis lintang dan bujur, yang kemudian disempurnakan dengan penetapan Greenwich sebagai Prime Meridian pada tahun 1884.

Saat ini, lokasi absolut ditentukan menggunakan koordinat garis lintang (latitude) dan garis bujur (longitude) yang dapat dibaca melalui peta atau teknologi GPS.  Berbeda dengan lokasi relatif, yang bergantung pada posisi suatu tempat terhadap lokasi lain, lokasi absolut bersifat tetap dan tidak berubah.

Dampak positifnya sangat besar dalam kehidupan modern, seperti membantu navigasi dengan GPS, mempermudah pemetaan wilayah, mendukung penelitian geospasial, serta meningkatkan efisiensi dalam transportasi dan logistik.  Meskipun lokasi absolut sangat akurat dalam menentukan posisi suatu tempat, tetap ada beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan.

Salah satunya adalah kurangnya konteks dalam informasi yang diberikan. Koordinat lintang dan bujur hanya menunjukkan titik di peta tanpa menjelaskan kondisi atau karakteristik tempat tersebut.  Selain itu, penggunaan lokasi absolut kurang praktis dalam kehidupan sehari-hari, karena angka koordinat sulit dihafal dan lebih sulit digunakan dalam percakapan dibanding lokasi relatif.

Teknologi seperti GPS yang bergantung pada sinyal satelit juga bisa mengalami gangguan, terutama di daerah dengan banyak gedung tinggi, hutan lebat, atau cuaca buruk.  Selain itu, perubahan geografis akibat bencana alam atau pergeseran lempeng tektonik dapat sedikit menggeser posisi suatu tempat dari koordinatnya, meskipun dalam skala kecil.

Oleh karena itu, meskipun lokasi absolut sangat bermanfaat, dalam banyak situasi, masih diperlukan kombinasi dengan lokasi relatif agar lebih mudah dipahami dan digunakan. Grameds dapat menambah pemahaman lebih lanjut tentang lokasi absolut melalui buku geografi yang tersedia di Gramedia.com. Yuk, borong bukunya untuk menambah koleksimu!

Penulis: Widya Glenisa

About the author

Adila V M