Akuntansi

Pendapatan Bersih: Pengertian, Rumus, Contoh, dan Cara Menghitungnya!

Written by Laila Wu

Halo sobat Grameds! Apakah sobat Grameds pernah mendengar istilah “pendapatan bersih”? Nah, jika kamu pernah mendengar istilah itu dan penasaran dengan arti maupun cara menghitungnya, kamu sudah datang ke tempat yang tepat! Sebab, dalam artikel ini, kita akan membahas segala hal tentang pendapatan bersih, mulai dari pengertiannya hingga contoh perhitungannya. Jadi, mari kita mulai memahami konsep pendapatan bersih bersama-sama!

Pengertian Pendapatan Bersih

Pendapatan bersih merupakan salah satu konsep keuangan yang sangat penting dalam dunia bisnis dan keuangan personal. Secara sederhana, pendapatan bersih adalah jumlah uang yang tersisa setelah semua biaya dan pengeluaran yang terkait dengan penghasilan telah dikurangkan dari total pendapatan. Ini memberikan gambaran yang jelas tentang seberapa efisien suatu bisnis dalam menghasilkan keuntungan bersih setelah mempertimbangkan semua beban operasional dan pajak yang dikeluarkan.

Pendapatan bersih seringkali menjadi ukuran kesehatan keuangan suatu perusahaan atau individu. Semakin tinggi pendapatan bersih, semakin baik, karena ini menunjukkan bahwa pendapatan yang diperoleh telah melebihi semua biaya dan pengeluaran yang terkait dengannya. Dalam konteks perusahaan, pendapatan bersih juga sering digunakan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dan menentukan kemampuannya untuk membayar dividen kepada pemegang saham atau untuk menginvestasikan kembali keuntungan tersebut dalam pertumbuhan bisnis.

Secara umum, pendapatan bersih adalah ukuran keuangan yang sangat penting dan sering digunakan dalam menganalisis kesehatan keuangan sebuah entitas, baik itu perusahaan, organisasi nirlaba, atau individu. Dengan memahami pendapatan bersih, seseorang dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk meningkatkan efisiensi keuangan dan mengelola keuangan dengan lebih baik.

Rumus Pendapatan Bersih

(Sumber foto: www.pexels.com)

Rumus untuk menghitung pendapatan bersih adalah sebagai berikut:

Pendapatan Bersih = Pendapatan Kotor − (Biaya Operasional + Biaya Pajak) 

Keterangan:

1. Pendapatan Kotor

Ini adalah total pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk atau layanan sebelum mengurangkan biaya operasional dan pajak. Pendapatan kotor seringkali mencakup semua pendapatan dari berbagai sumber, termasuk penjualan barang atau jasa, pendapatan bunga, dan lain-lain.

2. Biaya Operasional

Biaya operasional adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan bisnis atau menghasilkan pendapatan. Biaya operasional ini termasuk biaya produksi, biaya administratif, biaya penjualan, biaya pemasaran, biaya gaji karyawan, dan biaya sewa atau utilitas.

3. Biaya Pajak

Biaya pajak adalah jumlah pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan atau individu atas pendapatan yang diperoleh. Besarannya dapat bervariasi tergantung pada struktur pajak yang berlaku dan jumlah pendapatan yang diperoleh.

 

Setelah menghitung pendapatan kotor dan menguranginya dengan total biaya operasional dan biaya pajak, kita mendapatkan pendapatan bersih. Ini adalah jumlah uang yang tersisa setelah semua biaya dan pengeluaran terkait telah dipertimbangkan. Pendapatan bersih memberikan gambaran yang jelas tentang seberapa efisien suatu entitas dalam menghasilkan keuntungan bersih dari aktivitas operasionalnya.

Diplomasi Ekonomi untuk Meningkatkan Daya Saing Bangsa

AB Susanto juga berkarya sebagai Taprof di Lemhannas RI untuk bidang Ekonomi dan Diplomasi. Dan menjadi cita citanya agar Indonesia mempunyai pendekatan Diplomasi Ekonomi yang kuat sehingga menuliskan ide-ide utamanya dalam buku ini.

AB Susanto dikenal luas sebagai pendiri The Jakarta Consulting Group, kantor konsultan Manajemen Stratejik yang banyak menangani konsultasi dan pelatihan bidang pengembangan organisasi, manajemen perubahan, kepemimpinan, budaya organisasi. AB Susanto juga sebagai Guru Besar FEB untuk Bidang Manajemen Stratejik dan Manajemen Bela Negara di UPN Veteran, Jakarta. Juga Executive Search dan Asesmen. Ia dikenal sebagai ahli di bidang Pengelolaan Bisnis Keluarga dan Manajemen Perusahaan Holding.

AB Susanto tokoh kelahiran Yogyakarta, 5 September 1950 ini mendapatkan awalnya merupakan dokter dari Universitas Bonn, Jerman. Setelah itu ia melanjutkan di Universitas Dusseldorf hingga mendapatkan gelar Doktor bidang endokrinologi dan diabetologia.

Ia sempat menjadi Research Assistant pada Diabetes Research Institute di Universitas Dusseldorf pada 1973 hingga 1976. Selain itu Susanto juga pernah berpraktik sebagai dokter di Rumah Sakit (RS) Ratingen, RS Marien, serta Klinik Diabetes Bad Oeynhausen pada 1976 sampai 1978. Sempat bekerja di perusahaan farmasi Schering AG hingga posisi Direktur Marketing, tahun 1983, ia pulang ke Tanah Air.

 

Contoh Pendapatan Bersih

Untuk lebih memahami konsep pendapatan bersih, berikut adalah contoh sederhana penghitungannya:

1. Pendapatan Bersih Perusahaan A

Pendapatan Kotor: Rp 500.000.000

Biaya Operasional: Rp 300.000.000

Biaya Pajak: Rp 50.000.000

Pendapatan Bersih: Rp 150.000.000

 

2. Pendapatan Bersih Toko Baju Online

Pendapatan Kotor: Rp 100.000.000

Biaya Operasional: Rp 60.000.000

Biaya Pajak: Rp 10.000.000

Pendapatan Bersih: Rp 30.000.000

 

3. Pendapatan Bersih Usaha Kecil Menengah (UKM)

Pendapatan Kotor: Rp 50.000.000

Biaya Operasional: Rp 30.000.000

Biaya Pajak: Rp 5.000.000

Pendapatan Bersih: Rp 15.000.000

 

4. Pendapatan Bersih Freelancer

Pendapatan Kotor: Rp 20.000.000

Biaya Operasional (mis. biaya bahan, biaya listrik): Rp 5.000.000

Biaya Pajak: Rp 2.000.000

Pendapatan Bersih: Rp 13.000.000

 

Contoh di atas hanya contoh-contoh sederhana dan bisa bervariasi tergantung pada jenis bisnis, lokasi, dan faktor-faktor lainnya. Perhitungan pendapatan bersih ini penting untuk memahami laba bersih yang sebenarnya yang dapat digunakan untuk pengembangan usaha, pembayaran utang, atau pengeluaran pribadi.

Cara Menghitung Pendapatan Bersih

Menghitung pendapatan bersih melibatkan beberapa langkah sederhana. Berikut adalah langkah-langkahnya:

1. Hitung Pendapatan Kotor

Pertama-tama, tentukan total pendapatan yang diperoleh dari penjualan barang atau jasa selama periode waktu tertentu. Ini dapat mencakup pendapatan dari penjualan produk, pendapatan bunga, pendapatan sewa, dan sumber pendapatan lainnya.

2. Hitung Total Biaya Operasional

Selanjutnya, identifikasi semua biaya operasional yang terkait dengan menghasilkan pendapatan tersebut. Ini termasuk biaya produksi, biaya administratif, biaya pemasaran, biaya gaji karyawan, biaya sewa, dan biaya utilitas.

3. Hitung Total Biaya Pajak

Tentukan jumlah pajak yang harus dibayarkan atas pendapatan yang diperoleh. Besarannya tergantung pada struktur pajak yang berlaku dan jumlah pendapatan.

4. Kurangkan Biaya Operasional dan Pajak dari Pendapatan Kotor

Setelah menentukan total pendapatan kotor, total biaya operasional, dan total biaya pajak, kurangkan total biaya operasional dan biaya pajak dari pendapatan kotor. Ini akan memberikan jumlah pendapatan bersih.

5. Hitung Pendapatan Bersih

Hitung jumlah pendapatan bersih dengan menggunakan rumus: Pendapatan Bersih = Pendapatan Kotor − (Biaya Operasional + Biaya Pajak).
Ini akan memberikan gambaran tentang seberapa efisien entitas dalam menghasilkan keuntungan bersih dari operasinya.

 

Menggunakan langkah-langkah ini, kamu dapat dengan mudah menghitung pendapatan bersih untuk bisnis atau keuangan pribadi kamu. Hal ini penting untuk memahami kesehatan keuangan dan kemampuan untuk menghasilkan keuntungan bersih setelah mempertimbangkan semua biaya terkait.

Statistik Untuk Bisnis & Ekonomi

Dalam dunia bisnis, statistika memiliki peranan yang sangat penting. Hal ini karena dalam bisnis dibutuhkan berbagai perhitungan dan analisis untuk mengambil keputusan yang tepat guna meningkatkan usaha dan menyelesaikan masalah. Selain bisnis, statistik juga memiliki peranan yang sangat penting dalam bidang ekonomi. Hal ini disebabkan di dunia ekonomi, para pelakunya membutuhkan sebuah alat demi memenuhi kebutuhannya. Alat tersebut ialah ilmu statistik. Pemanfaatan statistika diaplikasikan guna melancarkan aktivitas usaha bagi para penggiat ekonomi.

 

Manfaat Pendapatan Bersih dalam Bisnis

(Sumber foto: www.pexels.com)

Pendapatan bersih merupakan salah satu indikator kunci kesehatan keuangan suatu bisnis. Memahami dan mengelola pendapatan bersih dengan baik dapat memberikan berbagai manfaat penting, antara lain:

  • Mengukur Profitabilitas

Pendapatan bersih memungkinkan pemilik bisnis untuk mengevaluasi seberapa menguntungkan usaha mereka. Dengan mengetahui jumlah uang yang tersisa setelah semua biaya dan pajak dibayar, bisnis dapat menilai efisiensi operasional dan daya saing di pasar.

  • Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik

Informasi tentang pendapatan bersih membantu manajemen dalam membuat keputusan strategis. Misalnya, jika pendapatan bersih meningkat, perusahaan mungkin memutuskan untuk menginvestasikan kembali dalam proyek baru, meningkatkan pemasaran, atau memperluas operasional.

  • Menarik Investor dan Kreditur

Laporan pendapatan bersih yang positif menunjukkan bahwa bisnis berada dalam kondisi keuangan yang baik, yang dapat menarik minat investor dan kreditur. Investor cenderung lebih tertarik untuk berinvestasi di perusahaan yang menunjukkan profitabilitas stabil, sementara kreditur mungkin lebih siap untuk memberikan pinjaman dengan syarat yang lebih baik.

  • Perencanaan dan Anggaran

Pendapatan bersih digunakan dalam perencanaan keuangan dan penyusunan anggaran. Dengan memproyeksikan pendapatan bersih masa depan, perusahaan dapat membuat rencana pengeluaran, investasi, dan tabungan yang lebih terstruktur dan realistis.

  • Evaluasi Kinerja

Dengan memantau pendapatan bersih dari waktu ke waktu, perusahaan dapat mengevaluasi kinerja keuangannya. Ini membantu dalam mengidentifikasi tren, apakah perusahaan tumbuh, stagnan, atau menurun, sehingga tindakan korektif dapat diambil jika diperlukan.

  • Pembayaran Dividen

Bagi perusahaan yang terdaftar di bursa saham atau memiliki pemegang saham, pendapatan bersih digunakan untuk menentukan jumlah dividen yang dapat dibagikan. Pendapatan bersih yang tinggi memungkinkan perusahaan untuk membagikan dividen yang lebih besar kepada pemegang sahamnya.

  • Pemenuhan Kewajiban Pajak

Mengetahui pendapatan bersih membantu perusahaan untuk memenuhi kewajiban pajaknya dengan benar. Dengan menghitung pendapatan bersih secara akurat, perusahaan dapat memastikan bahwa mereka membayar jumlah pajak yang benar, menghindari denda atau masalah hukum dengan otoritas pajak.

  • Keberlanjutan Bisnis

Pendapatan bersih yang sehat mendukung keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang. Ini memungkinkan perusahaan untuk menghadapi tantangan keuangan, mengatasi masa sulit, dan terus berkembang meskipun menghadapi persaingan yang ketat.

 

Dengan memahami dan memanfaatkan pendapatan bersih, bisnis dapat menciptakan strategi keuangan yang lebih efektif, meningkatkan efisiensi operasional, dan mencapai tujuan jangka panjang dengan lebih baik. Pendapatan bersih bukan hanya angka di laporan keuangan, tetapi juga alat penting untuk mengarahkan pertumbuhan dan kesuksesan bisnis.

 

Kesimpulan

Sekarang kamu sudah memiliki gambaran yang lebih baik tentang apa itu pendapatan bersih, bagaimana cara menghitungnya, dan mengapa penting untuk memahaminya. Pendapatan bersih adalah salah satu indikator utama kesehatan keuangan, baik itu untuk bisnis maupun keuangan pribadi. Dengan mengetahui pendapatan bersih, kamu dapat memantau seberapa efisien kamu dalam menghasilkan keuntungan bersih setelah mempertimbangkan semua biaya yang terkait. Jadi, pastikan untuk terus memperhatikan pendapatan bersih kamu dan memanfaatkannya sebagai alat untuk membuat keputusan keuangan yang lebih baik. Grameds, kamu bisa mempelajari lebih dalam terkait pendapatan bersih melalui kumpulan buku bisnis dan ekonomi yang tersedia di Gramedia.com.

 

Ekonomi Politik Dalam Pusaran Globalisasi & Neoliberasm

Di paruh kedua dasawarsa 1970-an, suatu tata ekonomi dunia baru mulai melaju. Namanya globalisasi. Filsafat ekonomi politiknya disebut neoliberalisme. jika liberalisme klasik abad ke-18 hanya menuntut pemerintah menghormati kinerja pasar sebagai cara jitu kegiatan ekonomi, neoliberalisme menuntut agar kinerja sistem pasar menjadi satu – satunya tolok ukur untuk menilai berhasil tidaknya kebijakan pemerintah. Sistem pasar bebas adalah hakim bagi setiap kebijakan.

Neoliberalisme menggusur kesejahteraan bersama (commonwealth) dengan akumulasi kekayaan individual (individual wealth). Ini analog dengan mengganti judul buku Adam Smith, The Wealth of Nations, menjadi The Wealth of Individuals. Karena itu, ilmu ekonomi dalam kacamata Herry-Priyono tidak dapat berdiri sendiri, selalu terkait dengan politik. Dengan begitu, ekonomi politik adalah bidang keahlian murid langsung Anthony Giddens, alumnus London School of Economics ini.

Dari uraian-uraiannya yang bernas, kita melihat bahwa globalisasi saling kait mengait dengan ekonomi, neoliberal, dampaknya terhadap jalannya pemerintahan, mekanisme pasar, korupsi, bahkan pendidikan dengan skala mengerikan dan selalu mengintip sepanjang perjalanan sejarah. Keunggulan buku ini adalah kepiawaiannya menjelaskan dan menganalisis realitas-fenomena politik-ekonomi berdasarkan teori. Artinya bukan hanya meratapi realitas yang timpang, tetapi mengulas basis teoritis yang melatari fenomena-realitas yang timpang itu. Dan pesan utamanya adalah menawarkan dan menjelaskan konsep abstrak untuk menciptakan perimbangan ideal antara tiga poros kepentingan, yang menjadi pelaku utama yang menentukan corak realitas kehidupan politik-ekonomi: pertama, negara dan gugus lembaganya sebagai lokus kehidupan bersama yang memiliki fungsi regulatif; kedua, kepentingan rakyat anggota komunitas yang sering menjadi korban; dan ketiga, pelaku bisnis yang diharapkan ikut bertanggung jawab atas kelangsungan negara dan kepentingan umum.

About the author

Laila Wu