Geografi

Apa Itu Piramida Penduduk? Kenali Definisi, Fungsi, hingga Jenisnya!

Written by Laila Wu

Apakah Grameds pernah dengar istilah piramida penduduk? Selain dipelajari sewaktu menduduki bangku SMP atau SMA, piramida penduduk ini penting banget lho, karena berfungsi sebagai diagram yang menunjukan seberapa banyak orang dari berbagai usia dan jenis kelamin yang tinggal di suatu wilayah!

Asal kamu tahu saja, bentuk piramida penduduk ini bisa berbeda-beda, ada yang lebar di bawah, ada yang ramping sama rata, bahkan ada yang menyerupai bentuk lonceng. Nah, dari bentuknya ini, Grameds bisa tahu apakah jumlah penduduk tersebut didominasi oleh kalangan anak-anak, orang dewasa, atau lansia.

Selain itu, kamu juga bisa melihat perbandingan jumlah pendudukan ini berdasarkan jenis kelaminnya. Menarik ‘kan? Yuk, kita pelajari sama-sama tentang piramida penduduk ini!

 

Apa yang Dimaksud dengan Piramida Penduduk?

Piramida penduduk diartikan sebagai sebuah diagram batang horizontal yang menggambarkan penyebaran penduduk berdasarkan usia serta jenis kelaminnya. Mengapa disebut demikian? Ini disebabkan karena diagram tersebut seringkali menyerupai piramida asal Mesir yang terkenal itu.

Lalu, sumbu vertikal pada piramida menunjukkan kelompok usia dan umumnya data-data di dalamnya dikumpulkan dalam interval lima tahun. Sementara itu, sumbu yang horizontal berisikan jumlah atau persentase penduduk dalam setiap kelompok usia tersebut.

 

Karakteristik Piramida Penduduk

Hal yang perlu kamu tahu dalam piramida penduduk, yaitu piramida penduduk memiliki beberapa ciri khas yang membantu memberikan gambaran tentang bagaimana sih komposisi penduduk di suatu wilayah. Inilah karakteristik piramida penduduk yang utama:

1. Bentuk

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bentuk piramida penduduk ada banyak macamnya, mulai dari yang melebar ke bawah, sama rata, sampai berbentuk lonceng. Setiap bentuknya ini berfungsi untuk menunjukkan tingkat kelahiran, kematian, dan migrasi penduduk di tempat itu!

2. Komposisi Usia

Selanjutnya, piramida penduduk dapat menunjukkan proporsi penduduk dari segi kelompok usianya, mulai dari anak-anak berusia 0-14 tahun, usia produktif mulai dari 15-64 tahun, hingga lansia.

3. Rasio Jenis Kelamin

Terakhir, rasio jenis kelamin juga lebih mudah untuk dilihat melalui piramida penduduk. Jika Grameds menemukan adanya perbedaan rasio jenis kelamin di kelompok usia tertentu, bisa jadi itu terjadi karena ada migrasi, perbedaan angka harapan hidup, atau peristiwa sejarah seperti perang.

 

Fungsi Piramida Penduduk

Hal yang jarang diketahui, piramida penduduk itu ternyata sangat berfungsi dalam bidang analisis demografi serta perencanaan pembangunan suatu wilayah. Simaklah beberapa fungsi piramida penduduk berikut ini:

1. Analisis Struktur Penduduk

Piramida penduduk akan membantu kita memahami struktur usia dan jenis kelamin penduduk secara detail. Informasi ini sangat berguna sebagai faktor penentu kebutuhan spesifik dari tiap kelompok usia, mulai dari kebutuhan pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, dan program sosial lainnya.

2. Prediksi Pertumbuhan Penduduk

Dengan memperhatikan bagaimana bentuk piramida penduduk, terutama dari proporsi penduduk usia mudanya, kamu bisa lebih mudah memprediksi tren pertumbuhan penduduk daerah kedepannya. Tentunya hal ini penting juga dalam membuat perencanaan sumber daya, infrastruktur, dan kebijakan publik lainnya!

3. Evaluasi Kebijakan

Ketiga, adanya piramida penduduk juga bisa banget dipakai untuk mengevaluasi dampak kebijakan pemerintah terhadap struktur penduduk, mulai dari kebijakan keluarga berencana, kesehatan, atau pendidikan.

(Sumber foto: kompas.com)

 

Jenis Piramida Penduduk

Apa saja jenis-jenis piramida penduduk? Terdapat tiga jenis utama piramida yang sering ditemukan. Perlu diingat juga bahwa masing-masing bentuknya dapat menggambarkan kondisi penduduk yang beda-beda!

1. Piramida Penduduk Ekspansif

Semakin kebawah, bentuknya semakin melebar menyerupai piramida Mesir. Jika kamu melihat bentuk piramida seperti piramida Mesir, tandanya ada banyak anak-anak dan remaja yang hidup di tempat itu.

Bentuk piramida ini biasa ditemukan di negara-negara berkembang misalnya India dan Nigeria. Sebagai tantangannya, pemerintah setempat harus siap menyediakan pendidikan dan lapangan kerja yang cukup untuk anak-anak ini.

 

2. Piramida Penduduk Stasioner

Selanjutnya piramida bentuk stasioner dengan bentuknya yang lebih kotak, mirip dengan gedung pencakar langit. Model piramida ini menunjukkan bahwa jumlah kelahiran dan kematian di wilayah tersebut sudah seimbang.

Umumnya, piramida seperti ini ditemukan di kebanyakan negara-negara Eropa dan Amerika Serikat. Tantangannya, mereka harus menjaga keseimbangan antara penduduk usia bekerja dengan yang sudah pensiun, supaya sistem jaminan sosialnya lancar.

 

3. Piramida Penduduk Konstruktif

Terakhir adalah piramida yang bentuknya ramping di bawah, menyerupai tumpeng terbalik. Ini artinya mereka punya sedikit banget penduduk anak-anak dan banyaknya jumlah lansia. Negara yang punya piramida penduduk ini misalnya saja Jepang dan Italia. Sebagai tantangannya, mereka harus siapkan berbagai layanan kesehatan dan dana pensiun yang cukup buat para lansia.

 

Bagaimana Piramida Penduduk Indonesia?

Pasti kamu bertanya-tanya, bagaimana dengan penduduk Indonesia? Menariknya, piramida penduduk Indonesia kini sedang mengalami perubahan. Dulu sih, piramida penduduk Indonesia berbentuk ekspansif, dengan dasar yang lebar dan pertumbuhan penduduk yang cepat.

Namun, seiring dengan penurunan angka kelahiran dan peningkatan harapan hidup, piramida penduduk Indonesia mulai bergeser ke arah bentuk stasioner. Artinya, proporsi penduduk usia produktif menjadi jauh semakin besar dibandingkan dengan anak-anak dan lansia.

Fenomena seperti ini dikenal dengan bonus demografi, di mana sebagian besar penduduk suatu wilayah menginjak usia produktif dan bisa memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi. Namun, Indonesia juga harus mampu menyediakan pendidikan dan lapangan kerja yang berkualitas untuk mereka.

Jika hal ini tidak tercapai, bonus demografi yang seharusnya menguntungkan malah bisa berubah menjadi bencana demografi dengan tingginya angka pengangguran dan ketidakstabilan sosial.

 

Rekomendasi Buku Terkait 

Jika penjelasan di atas masih terasa kurang dimengerti atau masih membahas hal-hal yang umum, kamu bisa banget cari tahu lebih dalam lagi lewat buku-buku keren tentang kependudukan yang telah diterbitkan oleh Gramedia.com. Penasaran? Yuk, lihat-lihat dulu buku-buku keren yang mengangkat topik terkait geografi dan kependudukan.

1. Kerangka Acuan Standar Kompetensi Geografi Nasional Edisi 1

Kerangka Acuan Standar Kompetensi Geografi Nasional Edisi 1

Buku Kerangka Acuan Standar Kompetensi Geografi Edisi 1 dikembangkan melalui proses yang panjang. Buku ini ditulis oleh banyak orang dan direviu melalui Focus Group Discussion (FGD) para anggota dan pengurus Ikatan Geograf Indonesia (IGI), sehingga diperkirakan masih banyak gagasan yang belum dituangkan dalam buku ini. Gagasan dari para penulis dan reviewer memiliki rujukan yang dapat dipertanggungjawabkan, namun demikian referensi yang dicantumkan belum semuanya ditampilkan. Karena itu, akan terus disempurnakan pada edisi berikutnya. Bagi pengguna buku, agar bijak dalam mengutip isi buku yaitu harus ditulis secara lengkap dengan menyebutkan edisi dan tahun terbitnya. KERANGKA ACUAN STANDAR KOMPETENSI GEOGRAFI NASIONAL EDISI 1 cocok dibaca oleh para mahasiswa dan praktisi. Buku yang terdiri dari 89 halaman ini memuat berbagai informasi seputar Geografi yang ditulis secara jelas, lengkap, dan detail. Bahasa yang digunakan dalam buku ini juga mudah dipahami oleh para pembaca.

2. Ensiklopedia Geografi: Kependudukan

Ensiklopedia Geografi: Kependudukan

Banyak orang beranggapan Geografi hanyalah ilmu tentang lokasi, negara dan ibu kotanya, letak sungai dan gunung, atau letak kenampakan alam di permukaan Bumi. Anggapan ini perlu diluruskan karena secara keilmuan Geografi lebih dari sekedar itu. Geografi merupakan ilmu yang sangat dinamis dan kompleks. Ilmu ini terus berkembang seiring meningkatnya rasa penasaran manusia terhadap fenomena-fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar. Memiliki kemampuan melihat dunia secara geografis telah menjadi tuntutan zaman.

Geografi kini menjadi pengetahuan terapan yang perlu dikuasai setiap orang. Tidak terkecuali, kamu pun perlu menguasai Geografi. kamu bisa memulai dengan mempelajari buku yang merangkum pengetahuan Geografi secara runtut, tematis, dan akurat.

Salah satu seri buku yang demikian yaitu Ensiklopedia Geografi. Buku Kependudukan ini merupakan satu dari lima belas judul seri Ensiklopedia Geografi. Buku ini terdiri atas empat pokok bahasan, yaitu mengenal antroposfer, komposisi penduduk, pertumbuhan penduduk, dan permasalahan penduduk. Tiap pokok bahasan dalam buku ini dibahas terperinci, serta didukung ilustrasi dan gambar yang berwarna. Sementara itu, bahasa penyajian menggunakan bahasa komunikatif. Alhasil, buku ini mempermudah para pembaca dalam memahami materi-materi Geografi tersebut.

 

3. Geografi untuk SMA Kelas 11

Geografi untuk SMA Kelas 11

Pusat Perbukuan; Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan; Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi sesuai tugas dan fungsinya mengembangkan kurikulum yang mengusung semangat merdeka belajar mulai dari satuan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah. Kurikulum ini memberikan keleluasaan bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Untuk mendukung pelaksanaan kurikulum tersebut, sesuai Undang-Undang Nomor 3 tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan, pemerintah dalam hal ini Pusat Perbukuan memiliki tugas untuk menyiapkan Buku Teks Utama.

Buku teks ini merupakan salah satu sumber belajar utama untuk digunakan pada satuan pendidikan. Adapun acuan penyusunan buku adalah Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 958/P/2020 tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah. Sajian buku dirancang dalam bentuk berbagai aktivitas pembelajaran untuk mencapai kompetensi dalam Capaian Pembelajaran tersebut. Penggunaan buku teks ini dilakukan secara bertahap pada Sekolah Penggerak dan SMK Pusat Keunggulan, sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 162/M/2021 tentang Program Sekolah Penggerak.

Buku Geografi untuk SMA Kelas XI berisi 4 bab. Keempat bab tersebut ialah Posisi Strategis Indonesia dan Potensi Sumber Daya Alam, Keanekaragaman Hayati, Lingkungan dan Kependudukan, serta Mitigasi dan Adaptasi Bencana. Pada setiap bab disertai dengan berbagai fitur aktivitas yang mengajak peserta didik aktif sehingga dapat membuat pembelajaran lebih efektif. Buku ini memuat rancangan aktivitas pengembangan peserta didik dalam berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan spasial. Selain itu, materi diintegrasikan dengan penguatan nilai Profil Pelajar Pancasila dan berisi soal-soal HOTS Higher Order Thingking Skills).

 

4. Geografi Penduduk

Geografi Penduduk

Kesimpulan

Sebagai kesimpulannya, sobat Grameds harus bisa menganggap piramida penduduk itu sebagai peta yang berisikan data tentang penduduk di suatu tempat. Melalui piramida ini, kita bahkan bisa lebih paham dan tau tentang orang-orang di sana, mulai dari berapa banyak usia yang muda, yang tua, sampai perbandingan jumlah pria dan wanitanya.

Nah, itu tadi sedikit penjelasan tentang piramida penduduk. Menarik, ‘kan? Kalau sobat Grameds masih penasaran dan ingin tahu lebih banyak tentang dinamika penduduk dan segala pernak-perniknya, jangan ragu untuk menggali lebih dalam!

Sebagai langkah yang paling utama, kamu bisa mulai dengan membaca buku-buku tentang kependudukan yang tersedia di Gramedia.com. Sebagai salah satu toko buku terbesar di Indonesia, tentunya kami menyediakan sejumlah pilihan buku menarik untuk menambah wawasanmu tentang demografi dan kependudukan Indonesia.

Tunggu apalagi? Yuk, kunjungi Gramedia.com sekarang juga dan jadilah generasi yang lebih melek tentang isu demografi negara Indonesia.

 

Penulis: Ivory Ayeisha Namira

About the author

Laila Wu