Gramedia Logo
Product image
Abdul Malik Karim Amrullah

4 Bulan Di Amerika

Format Buku
Deskripsi
Setelah mendatangi negeri Arab untuk mencari sumber kekuatan jiwa, undangan Pemerintah Amerika Serikat untuk datang ke negeri Paman Sam disambut Hamka dengan gembira. Meskipun untuk kali pertama dan mendapat kesulitan, hal itu tidak menghalangi Hamka untuk pergi ke Amerika mencari sumber kekuatan pikiran. Perjalanan dalam dunia pergaulan modern abad ke-20 ini seperti lorong waktu yang membawa kita ke masa lampau kemudian kembali ke masa sekarang lalu mengantarkan angan dan pikiran kita ke masa depan dengan sekejap membawa nilai, norma, dan hikmah sejarah. Empat bulan perjalanan Hamka di Amerika menjadi perjalanan yang membawanya memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya tentang kehidupan beragama manusia modern, tentang Tanah Air tercinta, Indonesia, dalam pergaulan bangsa-bangsa di dunia dan tentang hakikat diri seorang manusia: siapakah aku, di mana tempat aku berdiri, dan untuk apa aku hidup. Buya Hamka berkelana ke Timur dan Barat, Al Quran belum lepas dari tangannya. Apabila tertumbuk pikiran beliau melihat kecepatan kemajuan dunia ini, buntu jalan yang ditempuh, tidak ada tempat mengadu dan bertanya, melainkan Al Quran. “Dan milik Allah timur dan barat. Kemanapun kamu menghadap disitulah wajah Allah. Sungguh, Allah Maha Luas, Maha Mengetahui.” (QS Al Baqarah, 2: 115) Sebagai seorang Muslim, ketika Buya Hamka pergi ke negeri yang bukan Islam, beliau membawa budi Islam yang diajarkan Nabi saw. “Wakhaalikin naasa khulukin hasanin” (berbudilah kepada sesamamu manusia dengan budi yang baik). Tidak peduli apakah dia Islam atau bukan. Apakah dia orang Belanda, orang Amerika, orang Australia, atau orang Negro sekalipun. (hlm 254)
Detail Buku