Gramedia Logo
Product image
Yasir Qadhi

7 Rahmat Akhlak yang Baik

Format Buku
Deskripsi
Kemajuan ilmu pengetahuan teknologi menyebabkan berkembangnya pula perubahan gaya hidup dan pola pikir masyarakat secara signifikan dalam berbagai aspek. Perubahan tersebut satu sisi membawa kemudahan dan di sisi lain menimbulkan kegelisahan. Kemudahaan dalam memenuhi kebutuhan hidup dan kegelisahan karena terjadinya pergeseran tatanan nilai-nilai akhlak yang ada dalam masyarakat sebagai dampak dari faktor eksternal dengan masyarakat yang telah membuka diri dan menyerap beberapa nilai-nilai dari luar. Ini bisa menyebabkan rusaknya tatanan akhlak atau krisis akhlak sebagai seorang muslim maupun muslimah yang dimana akan kehilangan jati diri, dan bisa terjerumus ke dalam tindakan yang tidak terpuji, seperti korupsi, kolusi, nepotisme, pelecehan seksual, perampokan hingga menghilangkan nyawa seseorang. Akhlak sangat penting untuk kehidupan setiap muslim, baik secara pribadi maupun masyarakat. Karena dengan akhlak seseorang dapat menyempurnakan kepribadiannya. Maka dari itu, setiap aspek ajaran islam berorientasi pada pembinaan dan pembentukan akhlak yang mulia (karimah). Akhlak adalah yang berkaitan dengan tingkah laku manusia yang dilakukan dengan sengaja yang muncul dari dorongan jiwa secara spontan. Ilmu akhlak adalah ilmu yang mempelajari dan memberi petunjuk bagaimana berbuat kebaikan dan menghindar dari keburukan, sesuai dengan tuntunan syariat islam. Maka dari itu, buku “7 Rahmat Akhlak Yang Baik” hadir untuk memberikan pengetahuan tentang bagaimana akhlak yang baik menurut ajaran islam. Sinopsis Pada zaman ini, kita bisa melihat bagaimana media sosial menjadi tempat memuntahkan segala kekesalan. Mengumpat, mencaci, dan merendahkan orang lain tanpa beban. Tak beda dalam kehidupan non-maya sehari-hari—orang demikian mudah hilang kesabaran dan berkonflik karena masalah kecil. Pada suatu riwayat ketika seseorang mendatangi Nabi Saw., meminta nasihat, Rasulullah hanya mengatakan kepadanya, “Jangan marah”, dan beliau mengulangnya tiga kali. Nabi Saw. tak menasehati orang itu dengan teologi yang rumit, atau etika yang sulit, dan bukan pula masalah fiqih yang mendalam. Beliau hanya menasehati soal akhlak, sesuai sabda beliau, “Agama adalah muamalah (interaksi antarmanusia).” (HR Al-Hakim). Tanpa akhlak hubungan antar manusia tidak akan terbangun dengan baik. Buku ini disarikan dari ceramah-ceramah Yasir Qadhi, seorang tokoh asal Amerika yang cukup berhasil menampilkan wajah akhlak Islam di Negeri Paman Sam. Yuk segera dapatkan bukunya di Gramedia!
Detail Buku