Agnes Chin
A Guide Book to Set Boundaries
Format Buku
Deskripsi
Apakah kita masih sering merasa bersalah saat menolak permintaan atau tidak menuruti kehendak orang lain? Jika iya, berarti kita sudah darurat membuat boundaries atau batasan-batasan untuk diri kita. Tapa batasan, kita akan sibuk dengan urusan-urusan orang lain dan melupakan kepentingan kita sendiri. Bahkan mungkin saja, kebahagiaan kita terus tertunda karena sibuk membuat orang lain bahagia.
Dengan menetapkan batasan, kita bisa menentukan skala prioritas dan memperjelas posisi kita saat berhubungan dengan orang lain. Hal ini untuk menghindari kemungkinan buruk seseorang memanfaatkan kita. Mudah mengatakan “iya”, mudah membantu orang lain, mudah mengasihani orang lain, hal-hal tersebut merupakan hal positif yang tentunya dapat menguntungkan orang lain. Namun, jangan salah, kita juga harus tetap membatasi kebaikan kita supaya orang lain tau batasan dan tidak semena-mena terhadap kita. Walaupun niat positif yang ada untuk melakukan hal tersebut, kita harus meninjau ulang apakah hal tersebut perlu dan penting untuk dilakukan.
Buku “A Guide Book to Set Boundaries” ini mengajak kita untuk mengekspresikan kebebasan individu. Kita bisa menjadi diri sendiri dan terbebas dari belenggu hubungan yang toksik dengan orang tua, pasangan, teman ataupun kolega. Batasan mengajarkan kita bahwa menciptakan hubungan yang sehat lebih mudah daripada memperbaiki hubungan yang sakit. Mulailah ciptakan batasan untuk hubungan sehat antar sesama.
Mementingkan diri sendiri itu... tidak dosa.
Baca Selengkapnya
Detail Buku