ADHD pada Lansia dan Cara Menanganinya

Selain anak-anak, orang dewasa dan lansia pun dapat mengalami kondisi ADHD. Ada yang sudah didiagnosis, ada juga yang belum. Bagaimana mengenali kondisi tersebut? Berikut beberapa pola yang menjadi indikasinya: • sering lupa membayar tagihan • kesulitan mengerjakan hal-hal administratif • hidup di lingkungan yang tidak terorganisasi • berjuang dengan depresi dan kecemasan • menunda-nunda proyek, bahkan proyek yang awalnya membuat bersemangat • memiliki tingkat konflik yang tinggi dengan orang-orang terdekat • memiliki riwayat keluarga dan/atau anak yang didiagnosis ADHD Dampak ADHD pada orang lanjut usia akan semakin rumit dan parah apabila si penyandang tidak mendapatkan diagnosis, pengobatan, dukungan dari orang-orang terdekat, serta tidak membangun kebiasaan sehat. Buku ini menawarkan strategi untuk membangun sistem pendukung; mendapatkan kendali yang lebih baik atas kehidupan sehari-hari; menjalani kehidupan yang lebih tenang, bahagia, dan produktif; serta menciptakan masa pensiun yang lebih ramah ADHD. Kathleen Nadeau, Ph.D. adalah pakar ADHA yang diakui secara internasional dan memiliki spesialisasi dalam diagnosis dan pengobatan ADHD sejak 1970-an. Ia berasal dari keluarga di mana banyak anggotanya terkena ADHD, yang memberinya perspektif mendalam tentang tantangan hidup dengan ADHD. Semangat dalam kariernya adalah memberikan pengertian, dukungan, dan bantuan kepada individu dan keluarga yang terkena dampak ADHA. Ia telah menghabiskan kariernya untuk mengidentifikasi dan berupaya memberikan perhatian pada segmen populasi ADHD yang kurang terlayani. Belakangan, ia mengarahkan perhatiannya pada anak perempuan dan perempuan penderita ADHD, yang secara historis kurang atau salah terdiagnosis. Baru-baru ini, ia mengarahkan fokusnya ke orang dewasa lanjut usia dengan ADHD, kelompok lain yang sangat besar namun terabaikan, lewat bukunya Still Distracted After All These Years – ADHD pada Orang Dewasa dan Cara Menanganinya.