Nino Oktorino
Afghanistan - Tentara Komunis Soviet Vs Mujahidin
Format Buku
Deskripsi
Antara masa berakhirnya perang dunia II hingga dimulainya intervensi di Afghanistan pada akhir tahun 1979, Tentara Merah Soviet jarang sekali bertempur dibandingkan Amerika Serikat, Inggris dan Prancis, atau bahkan negara-negara yang lebih kecil, seperti Israel, Mesir, Australia, Selandia Baru dan Yordania di luar dunia Komunis, dan Vietnam di dalamnya. Penggunaan kekuatan Tentara Merah secara besar-besaran memastikan bahwa demonstran di Jerman Timur pada tahun 1953, Hongaria pada tahun 1956 dan Cekoslovakia tahun 1968 tunduk pada keinginan Moskow. Sementara itu, ketidakterlibatannya secara langsung dalam konflik yang tidak pasti dimenangkannya, seperti Korea dan Vietnam, membuat angkatan bersenjata Soviet tetap dianggap dunia luar dan menganggap diri sendiri sebagai kekuatan yang disegani, terutama berdasarkan reputasi yang mereka peroleh dalam Perang Dunia II maupun pada besarnya kekuatan dan kualitas perlengkapan perang mereka.
Afghanistan merupakan negeri pertama dan satu-satunya di luar Blok Timur yang diserang oleh Uni Soviet setelah Perang Dunia II, mengubah semua itu. Kendati Soviet maupun para pendahulu Keczaran Rusianya telah melakukan intervensi di Afghanistan pada tahun 1885, 1928, dan 1930 sehingga cukup mengenal baik kondisi geografi, rakyat dan politik negeri itu keterlibatan militernya di negeri tersebut merupakan salah satu keputusan yang membawa akibat besar selama Perang Dingin. Invasi itu menyebabkan peningkatan permusuhan dengan Amerika Serikat, dan memberikan sumbangan penting pada pembusukan Uni Soviet sendiri. Perang Afganistan yang berlarut-larut juga menghancurkan mitos keperkasaan Tentara Merah dan menimbulkan sebuah luka yang masih belum tersembuhkan bagi banyak veteran perang tersebut dan para pendukungnya. Inilah buku yang berisi kisah petualangan Afgantsy, para prajurit Tentara Merah Soviet yang melawan kaum mujahidin.
Baca Selengkapnya
Detail Buku